BAB I
PEMBAHASAN
“Apa Yang Harus Siswa Bahasa
Pelajari”
Dalam mengajarkan bahasaInggris sebagai bahasa asing, kita perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan
siswa kita dalam memahami bahasa Inggris itu sendiri. Seperti yang kita tahu
bahwa bahasa Inggris bukanlah bahasa asli masyarakat Indonesia, sehingga dalam proses
belajarnya pasti mengalami berbagai kesulitan.
Dalam makalah ini kami akan
menjelaskan beberapa hal yang harus dipelajari oleh sisiwa yang belajar tentang
bahasa, terutama dalam hal ini bahasa Inggris. Secara garis besar, hal-hal yang
harus dipelajari meliputi pengucapan (pronunciation), tata bahasa (grammar),
kosa kata (vocabulary), percakapan/diskusi (discourse), keterampilan/
kepandaian (skills), dan silabus (the syllabus).
1.
Pengucapan (Pronunciation)
Hal utama yang harus kita
miliki sebagai seorang guru adalah
memiliki keyakinan kepada siswa kita bahwa mereka mampu untuk mengucapkan
kata-kata dalam bahasa Inggris. Selain itu, mereka juga perlu tahu kata apa
yang mereka katakana dan apa makna dari kata tersebut. Hal yang perlu
ditekankan dalam pengucapan adalah pelafalan bunyi yang berbeda untuk setiap
kata yang berbeda. Inilah tugas utama kita untuk membantu mereka bagaimana cara
melafalkan bunyi kata yang benar.
Penekanan dan ritme merupakan
hal lainyang juga penting dalam pengucapan. Harapannya, ketika siswa berbicara,
mereka tahu di mana penekanan pada kata seharusnya diberikan. Namun, hal ini
tidaklah selamanya mutlak menjadi tolok ukur, kerena hal yang paling utama
adalah siswa mengetahui dan memahami apa yang mereka katakan. Banyak orang yang
bergaya bicara seperti orang asli, tetapi mereka tidak paham apa yang mereka katakan.
Cara lain untuk belajar
memahami ucapan adalah dengan mendengarkan. Seperti yang kita tahu bahwa semua
orang di dunia ini mampu mengucapkan kata atau bebrbahasa berawal dari
mendengar. Mendengarkan bahasa, dalam hal ini pengucapannya, akan memudahkan
kita untuk meniru cara pengucapan bahasa tersebut sehingga kita lebih mudah
berkomunikasi dengan orang lain ketika kita mampu memahami makna dan juga
pengucapannya.
2.
Tata Bahasa (Grammar)
Dalam tata bahasa bahasa
inggris memiliki perbedaan yang besar dengan bahasa lainnya. Verb atau kata kerja dalam bahasa
Inggris harus mengikuti subject dalam
kalimat itu sendiri. Hal ini memang cukup sulit untuk dipahami. Selain itu,
pemakai bahasa juga harus tahu tentang modalauxiliary yang bisa saja berfungsi ganda. Mungkin terkesan membingungkan,
tetapi itulah bahasa. Namun demikian, tata bahasa di sini akan diajarkan sesuai
dengan level/ tingkatan siswa dalam memahami bahasa itu sendiri. Contohnya,
siswa baru diajarkan tentang tata bahasa (misal, tenses) ketika mereka sudah berada pada tingkat menengah.
Pentingnya kesadaran berbahasa
merupakan aspek terpenting dalam belajar bahasa. Jika siswa tidak mau
menggunakan bahasa yang mereka pelajari, maka ini tidak akan berarti apa-apa
bagi mereka dan juga bagi guru yang mengajar. Mungkin kebanyakan siswa merasa
canggung untuk berbicara dalam bahasa Inggris karena grammar mereka tidak baik.
Hal inilah yang seharusnya menjadi tugas dari semua pengajar bahasa Inggris
bagaimana cara belajar memahami tenses dengan
mudah.
3.
Kosa kata (Vocabulary)
Semua siswa bahasa perlu dan
harus mempelajari kosa kata. Mereka harus mempelajari apa arti dari sebuah kata
dan bagaimana kata-kata itu digunakan serta apa makna dari kata tersebut.
Pengajaran tentang kosa kata tidak berdasarkan level, pada level mana saja
pengajaran ini bisa diterapkan sehingga siswa mampu memahami apa yang harus
mereka katakana dengan menggunakan kata yang sudah mereka kuasai.
Memahami kosa kata dalam
konteksnya, tentu akan lebih bermanfaat bagi siswa. Karena mereka akan
mengetahui sendiri kapan dan dalam situasi apa kata tersebut harus digunakan.
Hal ini akan menjadi sebuah kebiasaan sehingga saat siswa berbicara mereka
tidak akan bingung dengan kata yang akan mereka ucapkan.
4.
Percakapan (Discourse)
Dalam percakapan, siswa juga
harus mengerti perbedaan pemakaian bahasa dalam situasi resmi atau tidak resmi.
Karena sudah pasti berbeda. Sebagai contoh, kapan siswa akan mengatakan ‘sorry’
dan kapan mereka aka mengatakan ‘I really must apologize’. Inilah pentingnya
kita memahami fungsi bahasa agar tidak terjadi miscommunication di antara
pembicara dengan pendengar. Fungsi bahasa di sini dapat kita lihat pada contoh
“Maukah kau pergi ke bioskop?” merupakan kalimat yang berfungsi sebagai
undangan, dengan “Bisakah kau membuka jendela?” merupakan kalimat yang
menunjukkan fungsi permintaan/ permohonan.
Dalam percakapan, kita perlu
mengajarkan kepada siswa kita tentang bagaimana menyusun kata-kata menjadi
kalimat dalam sebuah tulisan sehingga bisa lebih dipahami oleh mereka atau
orang lain.
5.
Keterampilan (Skills)
Pemakai bahasa yang sudah ahli
memiliki keterampilan yang lebih dalam penyusunan bahasa. Hal ini merupakan
tanggung jawab kita sebagai seorang pengajar yang harus mampu mengubah
keterampilan bahasa asal pada siswa ke dalam bahasa yang akan diajarkan, yaitu
bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris merupakan bahasa asing, maka kita perlu
mengajarkan kepada siswa dengan bahasa yang mereka sudah dipahami, yaitu
menggunakan bahasa asli atau bahasa ibu.
6.
Silabus (Syllabus)
Dalam mengajarkan pelajaran
kepada siswa, kita harus mengetahui hal apa yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut dan materi apa saja yang akan kita berikan. Dalam hal ini
kita perlu menyusunnya dalam sebuah silabus. Silabus berfungsi untuk memudahkan
kita dalam mencapai target apa yang akan kita laksanakan kepada siswa kita.
Beberapa silabus berisi tentang susunan-susunan bahasa yang ringkas, yang
mendetil, atau bahkan hanya menjelaskan tentang fungsi-fungsinya. Dalam
menyusun sebuah silabus juga diperlukan struktur dan fungsi yang jelas.
Struktur yang dimaksud di sini yaitu tentang penggunaan tata bahasa seperti verb to be, there is/there are, presentcontinuous, present simple. Siswa perlu mempelajari tentang fungsi bahasa,
tetapi mereka juga harus belajar tata bahasa. Dalam lingkup tata bahasa
terdapat fungsi bahasa dan itu semua terdapat dalam silabus.
Penggunaan kosa kata yang
tepat dalam menyusun silabus menjadi hal yang lebih penting dari tata bahasa
dan fungsinya. Karena, jika kita salah menggunakan kosa kata maka tujuan yang
akan kita capai dalam silabus tersebut tidak akan tercapai. Penggunaan kosa
kata ini juga tergantung pada situasi, topik dan latihan yang akan diberikan.
Dalam menyusun silabus, kita bisa menggunakan situasi yang siswa senang berada
di tempat itu, seperti di kebun binatang atau di bioskop. Kita juga bisa
menggunakan topik yang bermacam-macam seperti, tentang kesehatan, keluarga,
makanan dan sebagainya. Latihan yang diterapkan antara lain dengan menyuruh
siswa untuk mencari hal-hal apa saja yang berkaitan tentang topik yang akan
dibicarakan.
Hal terakhir yang harus
diketahui dalam penyusunan silabus yaitu tentang kebutuhan siswa dan kebutuhan
silabus. Kebutuhan siswa dapat membatasi kebutuhan silabus. Karena, jika
kebutuhan silabus tidak disesuaikan dengan kebutuhan siswa, tidak akan tercapai
tujuan yang diinginkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa.
BAB II
KESIMPULAN
Dari penjelasan tersebut, kami
menyimpulkan beberapa hal yang saling berkaitan satu sama lain pada pokok
masalah “Apa yang harus siswa bahasa pelajari”. Mereka harus belajar tentang
cara pengucapan bahasa yang dapat mereka pelajari dengan cara mendengarkan
orang asli yang menggunakan bahasanya (bahasa ibu) ketika mereka mengucapkan
kata-kata tersebut. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah mengerti tentang
bahasa yang diucapkan begitu juga dengan makna yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, siswa juga harus
belajar tentang tata bahasa dan juga kosa kata. Kosa kata penting dalam
berkomunikasi. Tidak hanya dalam bahasa Inggris, tetapi juga dalam semua
bahasa. Dengan siapa dan dalam situasi apa (formal atau non formal) penggunaan
bahasa juga perlu dipertimbangkan.
Penyusunan silabus didasarkan
pada hal utama yaitu apa kebutuhan siswa dan apa kebutuhan silabus. Keduanya
sangat berkaitan. Karena jika tidak ada silabus, siswa tidak tahu apa yang
harus mereka lakukan, begitu juga ketika ada silabus tetapi tidak ada siswa,
target yang sudah direncanakan tidak akan tercapai. Silabus berfungsi untuk
mengukur sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang akan
disampaikan, dalam hal ini menitikberatkan pada kemampuan berbahasa.
DISKUSI:
1.
Seberapa penting pengucapan
yang baik dalam bahasa asing bagi Anda? Seberapa penting hal tersebut bagi
siswa Anda? Apa yang dimaksud dengan pengucapan yang baik?
2.
Seberapa penting pengucapan
yang baik dalam mengajarkan tata bahasa (grammar)? Apakah cara terbaik untuk
mengajarkannya?
3.
Bersediakah Anda mengajarkan
keempat keahlian dengan seimbang dalam sebuah kursus bahasa Inggris secara
umum? Apa yang akan terjadi pada tingkatan / level siswa Anda?
4.
Dalam cara yang mana (dari
semua cara yang ada) yang akan Anda batasi silabusnya jika siswa Anda menjadi:
a.
pengemudi taxi
b.
agen perjalanan?
TERJEMAHAN
Dalam bab ini kita akan menggunakan informasi dalam bab 2 (tentang
ahli penutur asli) untuk mengetahui apa yang yang harus di pelajari oleh siswa
bahasa.
Haruskah siswa bahasa inggris bersusra seperti penutur bahasa
inggris asli? Contohnya? Bagaimana penerapan bahasa mereka digunakan dan
dibutuhkan dalam kontek seperti apa? Apa cangkupan keterampilan bahasa inggris
dan bagian keterampilan yang mereka perlukan?
Kita akan mempelajari pengucapan, tatabahasa, kosakata, percakapan,
keterampilan dan silabus.
3.1
Pengucapan
Ketika kita
mengajar bahasa inggris kita butuh keyakinan bahwa siswa kita dapat
dipahami ketika mereka berbicara. Mereka perlu untuk mampu mengatakan apa yang
ingin mereka katakana. Hal ini berarti bahwa pengucapan mereka setidaknya harus
cukup untuk tujuan tersebut.
Dalam pengajran kita kita akan memastikan bahwa siswa
kita dapat membuat variasi bunyi yang terdapat dalam bahasa inggris. Kita akan
membantu mereka untuk membedakan antara bunyi-bunyi tersebut, khususnya dimana
perbedaan merubah arti (live/i/ dan leave/i:/contohnya) dan kita juga akn
membantu mereka untuk memahami dan menggunakan kemungkinan aturan bunyi- contohnya
perbedaan pengucapan past –ed dan akhiran s.
Siswa perlu menggunakan ritme dan penekanan secara benar
jika mereka ingin dipahami. Kita akan memastikan bahwa ketika mereka
mempelajari kata-kata baru dimana penekananya, kita akan memastikan bahwa
mereka mampu untuk mengataoakn kalimat tersebut,etc. dengan menunjukan
penekanan dan kita akan menunjukan pada mereka bagaimana penekanan dapat
digunakan untuk meubah arti pertanyaan, kalimat atau phrase.
Siswa perlu mampu untuk mengenal intonasi pada, paling
tidak mereka perlu mengenal mana nada orang yang memberi saran bahwa
pembicarany yakin atau tidak yakin. Mereka perlu memahami hubungan antara nada
dan intonasi,. Ketika kita mengajar bahasa kita akan mencoba dan memastkan
bahwa para siswa kita menggunakan itu dengan intonasi yang benar.
Satu informasi yang merupakan masalah kita dalam
mengajar pengucapan adalah logat. Dalam kata lain, sepenting apakah itu untuk
siswa kitabuntuk bersuara seperti penutur bahasa asli? Haruskah mereka memiliki
logat sempurna orang british atau suara seperti orang texas atau penduduk
newzeland, contohnya?
Beberapa guru terlihat berpikir bahwa siswa harus menuju
pada tujuan itu. Itu poin utama, bagaimanapun bahawa pengajar terlihat lebih
cenderung ke pengucapan seperti penutur asli dari pada yang lain. Semua cukup
bergantung pada contakny dengan penutur asli, jika mereka hidup dalam komunitas
bahasa target , mereka lebih menyukai untuk menunjukan logat comunitasnya dari
pada jika meraka tidak melakukanya.
Jadi walaupun banyak waktu yang terbuang dalam mengejar
tujuan mendapat siswa untu memiliki pengucapan yang sempurna, untuk beberapa
tingkat tujuan adalh siswa itu sendiri. Tetapi ada beberapa itu mungkin menjadi
tidak nyata dan tidaktepat dan efisien. Dalam kata lain tujuan kita harus
memastikan bahawa siswa kita dapat selalu dipahami untuk mengatakan apa yang
ingin mereka katakana. Mereka perlu pengucapan yang baik untuk itu, mereka
tidak perlu memiliki logat sempurna. Pengjaran pengucapan harus,, dengan
bertujuan untuk memberikan komunikativ secra efisien pada siswa.
3.1.1
Pentingnya pendengaran
Dalam rangka mengembangkan komunikasi
dengan tepat guna dalam hal pengucapan, siswa perlu memahami bagaimana
suara-suara itu dibuat dan bagaimana penekanan digunakan. Dalam hal ini, guru
dapat memberitahu pada mereka melelui penjelasan dan contoh. Siswa juga perlu
mendengar penggunaan bahasa sehingga mereka bias meniru pengucapan dan sadar
memperoleh suara-suaranya dan pola-polanya.
Salah
satu sumber bahasa yang dapat mereka dengar adalah guru tentunya dan sumber ini
akan benar-benar penting dalam banyak hal guru akan menjadi model suatu bahasa
bagi siswa untuk mengarahkanya. Tetapi hal ini juga penting bagi siswa untuk
terbuka pada suara-suara lain dan itulah sebabnya mendengar kaset sangat penting.
Tentunya, jika siswa hidup dalam komunitas bahasa sasaran, mereka harus mampu
untuk menemukan jalan masuk yang tak terbatas tentang cara berbicara dan
pembicara aslinya melalui kontak secara pribadi , radio, dan televise,diluar
komunitas tersebut mungkin siswa akan merasa lebih sulit. Dan itulah sebabnya
mengapa guru harus memastikan bahwa mereka memberikan para siswa banyaknya
bahan untuk mendengarkan (dalam bentuk kaset/ vidio). Jawaban pertama untuk
pertanyaan tentang bagaimana cara untuk mengajarkan pengucapan adalah siswa
harus di beri banyak gambaran orang dalam berbicara dalam bahasa yang benar.
3.1
Tata bahasa
Karena pengetahuan tentang tata
bahasa sangat penting bagi kemammpuan penggunaan bahasa , maka hal itu sangat
penting bagi para siswa. Dengan nyata , sebagai contoh mereka perlu tahu bahwa
kata kerja sebagai orang ketiga tunggal terdapat akhiran ‘s’ untuk masa
sekarang (misalnya She swims, He runs, it takes). Mereka juga perlu tahu bahwa
kata Bantu modal diikut oleh bare invinitive tanpa ‘to’, sehingga mereka
akhirnya dapat terhindar dari kesalahan seperti (He must to go). Pada tahp
tertentu mereka juga perlu tahu bahwa ungkapan seperti kata ‘no sooner’ yang di
cetak di awal kalimat, maka ungkapan-ungkapan tersebut dapat dapat mempengaruhi
urutan kata-kata missal ‘no sooner had I
arrived’ dan bukan ‘no sooner I had arrived…’.
Beruntung
ada sebuah kesepakatan tentang apa yang harus di ajarkan tata bahasa pada
tingkat yang seperti apa. Setiap guru yang berpengalaman akan mengetahui bahwa
penggunaan ‘no sooner’ dan frase jenis lainnya pada awal kalimat adalah
permasalahan bagi kemajuan siswa. Sedangkan penggunaan yang benar dari kata
‘must’ adalah suatu yang siswa SD pun harus tahu. Meskipun ada variasi dalam
urutan yang sebenarnya dalam mengajar tata bhasa guru cenderung mengajarkan
ungkapan masa lampau terutama penggunaan ‘was’ dan ‘were’ lebih awal dari pada
penggunaanya. Misalnya tentang pandangan yang berpengaruh pada sebagian besar
bahan pengajaran yang tersedia saat ini akan menunjukan seperti apa kesepakatan
yang kuat.
Tujuan
kita dalam pengajaran tata bahasa haruslah memastikan bahwa siswa dapat
berkomunikasi dengan efisien dengan level tata bahasa mereka. Kita boleh untuk
tidak mengajarkan mereka tentang poin-poin dalam gaya untuk tingkat lanjutan, tapi kita harus
membuat mereka yakin bahwa mereka dapat menggunakan apa yang mereka tahu.
3.1.1
Pentingnya Kesadaran bahasa
Ketika kita sajikan tata bahasa dalam pola structural, kita cenderung untuk
memberikan para siswa agar bekerja dengan bagian-bagian yang teratur dalam
sebuah bahasa. Kita memperkenalkan tata bahasa yang dengan mudah dapat
dijelaskan dan disajikan. Ada
berbagai cara melakukan hal itu yang
tidak hanya melibatkan penyebaran aturan-aturan tata bahasa. Hal itu memang
mungkin untuk mengejarkan aspek-aspek bahasa, dan itulah apa yang dilakukan
guru bahasa berabad-abad. Tetapi bahasa adalah kesibukan-kesibukan yang sulit
dan itu sering digunakan oleh pembicaranya. Dalam kata lain, penggunaan bahasa
nyata sering kali tidak teratur dan tidak dapat
dengan otomatis mengurangi pada pola bahsa yang terlalu sederhana. Siswa
perlu menyadari hal itu, kesadaran tersebut tidak berarti bahwa mereka harus
diajarkan setiap variasi dan lika-liku bahasa. Itu hanya berarti bahwa mereka
harus menyadari bahasa dan bagaiman penggunaanya. Itulah sebabnya membaca dan
mendengarkan begitu penting, dan itulah sebabnya mengapa kegiatan penemuan
sangat berharga karena dengan meminta siswa untuk menemukan cara – cara dimana
bahasa digunakan, kita membantu meningkatkan kesadran mereka tentang penggunaan
kreatif antara lain dalam hal tatabahasa
Sebagai
guru kita harus siap untuk menggunakan berbagai teknik untuk membantu para
siswa kita belajar dan memperoleh pengajaran tata bahasa . kadang-kadang hal
ini melibatkan antara bahasa, kadang- kadang berarti memungkinkan siswa untuk
menemukan aturan-aturan bagi diri mereka sendiri.
3.2
Kosa Kata
Para siswa bahasa pelu belajar kosakata (kamus) bahasa. Mereka perlu
mempelajari apa arti dari sebuah kata
dan bagaimana kata-kata itu digunakan,. Dalam kenyataannya meliputi
pemberian nama-nama untuk benda (seperti ‘meja’,’kursi’, dll). Pembelajaran itu
juga meliputi penunjukan kepada para siswa bagaimana kata-kata itu direntangkan
dan digabungkan (contoh untuk lebih meja
gerakan,untuk kursi pertemuan).Kejelasan beberapa kata lebih mungkin untuk
diajarkan di level-level lebih rendah daripada yang lain,dan beberapa
penggunaan kata-kata mungkin lebih njlimet dari pada yang lain dan oleh sebab
itu lebih tepat untuk perkembangan siswa.
Kita harus
memastikan bahwa siswa-siswa kita tahu akan kosakata, mereka memerlukan untuk
tingkatan mereka dan mereka dapat menggunakan kata-kata yang mereka ingin
gunakan dan atau kata-kata yang kita seleksi untuk para siswa untuk menggunakan
kosakata tersebut, apa itu artinya dan bagaimana hal itu bias diajarkan adalah diuraikan dengan detail di Bab 9.
3.2.1
Koasa Kata Dalam Konteks
Disisni cara untuk menemukan
pembelajaran kosakata yang menyarankan bahwa siswa harus pulang setiap sore dan
belajar daftar 50 kata-kata dengan hati-hati. Seperti latihan yang mungkin
mempunyai hasil yang bermanfaat , tantu, itu menghindari salah satu pusat segi
penggunaan kosakata yaitu kata-kata dating dalam konteks. Jika kita
sungguh-sungguh untuk mengajarkan para siswa apa arti kata-kata dan bagaimana
kat-kata itu di gunakan, kita perlu menunjukan kata-kata yang sedang digunakan,
bersama dengan kata-kata lain dalam konteks. Kata –kata tidak hanya ada dalam
diri mereka, mereka hidup dengan kata-kata lain dan bergantung pada satu sama lain.
Kita memerlukan siswa untuk sadar akan hal itu, mengapa? Satu kali lagi,
membaca dan mendengar akan memainkan seperti bagain dalam kemahiran kosakata.
Ketika
siswa mempelajari kat-kata dalam konteks ,mereka lebih mungkin untuk mengingat
dari pada mereka mempelajari kata-kata sebagai kata tunggal dan jika itu tidak
benar mereka akan sedikitnya mendapatkan gambaran tentang arti kata-kata
tersebut.
3.3
Percakapan
Ketika kita berdiskusi tentang
percakapan di Bab 2 kita melihat bahkapan mereka dapat bahwa apa yang mereka
katakan bergantung pada nomer variable seperti dimana kita, apa yang akan kita
inginkan dan siapa yang kita ajak bicara. Itu juga tergantung kemampuan kita
untuk menyusun percakapan untuk mengatur apa yang kita katakan dalam suatu
hubungan yang utuh.
Jelasnya
para siswa perlu menyadari perbedaan
cara penggunaan bahasa dalam situasi yang berbeda. Mereka perlu tahu perbedaan
antara penggunaan bahasa resmi dan bahasa tidak resmi. Mereka perlu tahu kapan
mereka dapat mengatakan sorry dan kapan itu akan lebih baik untuk mengatakan ‘I really mustappologize’ sebagai contoh. Pengetahuan tergantung pada pembelajaran fungsi
bahasa.
3.3.1
Fungsi Bahasa
Salah satu factor yang tidak tetap
yang menentukan diri kita adalah tujuan. Kita menentukan apa yang ingin kita
katakana berdasarkan tujuan apa yang ingin kita capai. Apakah kita berharap
untuk mengunddang? Untuk menyetujui? Untuk mengucapkan selamat? Semua
tujua-tujuan ini disebut fungsi bahasa, sejak mengucapkan selamat ‘ucapat
selamat’ kepada seseorang, sebenarnya memaainkan fungsi ucapan selamat secepat
kata yang keluar dari mulut anda. ‘saya berjanji’ memainkan fungsi memberi
harapan. Dengan kata-kata begitu, hubungan antara kata dan fungsinya adalah
mudah. Ini lebih rumit / kompleks ketika seseorang yang ahli berkatadengan
tegas kepada seseorang dalam suatu ruangan “ini sangat panas sekali” Dengan
cara itulah dia(laki-laki) atau dia
(perempuan) dengan jelas meminta orang lain untuk membuka jendela.
Realisasi
dari banyaknya fungsi ini seringkali dapat jatuh diantara dua perbedaan yang
besar ini, tetapi, karena ‘maukah kau dating ke bioskop?’ adalh sebuah cara
yang jelas dari ungkapan undangan, dan ‘dapatkah kamu membuka jendela?’ adalah
menunjukan sebuah fungsi permintaan dengan jelas. Kita ingin mengajarkan pada
siswa kita bagaimana menunjukan fungsi bahasa (tapi lihat 3.6.1), dan boleh
menentukan salah satu yang lebih penting untuk level tertentu. Sebuah masalah
muncul lebih dahulu, dengan bahasa yang benar digunakan untuk fungsi-fungsi
ini.kita telah melihat fungsi permintaan ditunjukan dalam dua cara (‘ini sangat
panas disisni’, ‘…dapatkah kau membuka jendela?’); tetapi kita juga bias
berkata ‘mungkinkah kamu membuka jendela itu?’,dll.
Dalam
memutuskan bahasa apa yang akan kita ajarkan ketika bekerja dengan
fungsi-fungsi, kita memerlukan kerja keras dalam tingkat pemikiran kesulitan,
tingkat kejelasan (adalah makna yang jelas) dan tingkat formalitas. Pada
umumnya ini terlihat aman untuk mengatakan itu mudah, kenyataan yang jelas dan
murni dari suatu fungsi bahasa adalah lebih baik untuk siswa pada tingkat
kesulitan yang sebaliknya lebih rendah, kurangnya kejelasan dan perbedaan yang
besar dalam formalitas (dan bukan formalitas) lebih cocok bagi siswa yang lebih
maju. Dengan kata lain, kita ingin mengajarkan ‘dapatkah kamu membuka jendela
itu?’ sebelum ‘mungkinkah kau untuk membuka jendela itu?’.
3.3.2
Pengelompokan percakapan
Pada waktu yang sama sebagai siswa
sedang belajar tatabahasa, kosakata, dan fungsi bahasa, kita bisa menyarankan
mereka untuk mengerjakan cara mereka mengelompokan apa yang mereka katakan dan
tuliskan kita bias membantu mereka untuk melihat bagaimana penulis dan
pembicara lain menyusun percakapan mereka dan itu membantu mereka untuk
mengerti dengan lebih baik.
Untuk pengelompokan percakapan bahasa
inggris tertulis siswa adalah dengan perbedaan yang penting dan kita akan
mempelajari ini di sebuah sesi kepaduan (lihat 7.2.3). Dalam cabang ketrampilan
mau menerima, kita akan melihat cara melatih siswa untuk mengenal sususnan
percakapan (lihat 10.4.6 dan 10.5.6).
3.4
Ketrampilan
Sebagaimana kita katakana di 2.5, pengguna yang ahli
dalam suatu bahasa pandai dalam menyusun ketrampilan bahasa, walaupun tidak
semua dari mereka memiliki tingkat yang sama dalam ketrampilan pokok.
Ini
adalah tanggung jawab kita untuk melihat bahwa ketrampilan bahasa siswa
diterapkan untuk penggunaan bahasa inggris. Dengan kata lain, kita tidak boleh
mengajarkan mereka untuk membaca dalam bahasa inggris. Dan karena mereka sedang
dihubungkan dengan bahasa luar negeri kita perlu membantu mereka dengan
ketrampilan yang sudah akrab dengan mereka (dengan kesadaran). Kita akan
menekankan membaca untuk intisari , misalnya, atau mendengarkan untuk pemahaman
yang jelas. Jika kita berkonsentrasi pada ketrampilan dan ketrampilan pokok ini akan membantu siswa
menggunakan bahasa asing dengan lebih percaya diri dan diharapkan sukses lebih
baik.
Tentu,
hal ini mungkin bahwa beberapa siswa tidak
pandai dalam semua ketrampilan dalam bahasa yang mereka miliki. Kemudian
tugas kita akan menjadi dua kalilipat: memberi mereka kepercaya dirian dalam
hal bahasa inggris dan melengkapi mereka dengan ketrampilan yang yang tidak
diketahui juga dalam bahasa ibu yang mereka miliki atau bahasa inggris.
Pada
tingkat-tingkat yang lebih rendah pengajaran kita dalam ketrampilan akan
menjadi umum, menjadi lebih beradab sebagai siswa yang lebih maju. Tetapi semua
ini akan tergantung pada kebutuhan siswa dan sillabusnya.
3.5
Silabus
Kita tahu apa yang diperlukan siswa untuk mengetahui
tentang bahasa yang mereka pelajari, tapi sebelum kita mulai mengajari mereka,
kita harus memutuskan bagian mana dari pengetahuan ini yang ingin kita berikan
dan kapan? Bagaimana bahasa ini diciptakan dan kemampuan seperti apa yang akan
kita fokuskan. Pengorganisasian ini disebut silabus.
Beberapa
silabus hanya berupa sususnan-susunan yang ringkas atau berisikan fungsinya.
Beberapa silabus ada yang lebih mendetail yang berisikan bukan hanya berisikan
bahasa tetapi juga berisikan topic dan yang menjadi subject pelajaran atau
aktivitas belajar dan tugas-tugas. Kita harus mempertimbangkan bebagai macam
bentuk dari silabus ini.
3.5.1
Struktur dan fungsi
Pada tahun 1970 sebuah perdebatan tentang apa yang
seharusnya menjadi focus dari silabus bahasa. Beberapa ahli metodologi
menganjurkan untuk mengganti silabus grammar yang lama yang berisi(verb to be,
there is / there are, present continous,
present simple) menjadi silabus yang lebih bersifat fungsional (yang berisi
introduction, invitation, apologies, request, etc) dengan alas an bahwa
mempelajari tatabhasa gagal untuk menunjukan apa yang orang-orang lakukan
dengan bahasa. Hal ini menyarankan bahwa kita harus mengajari tentang fungsi
terlebih dahulu baru kemudian tatabahasanya.
Hal in
akan segera menjadi jelas, meskipun fungsi dari bahasa itu sendiri tidak
memiliki asas yang jelas, yang pertama, beberapa pelaksanaan atau penggunaan
fungsi bahasa lebih sedikit daripada phrase-phrase tertentu (you must be
joking! Come of it.). Mungkin penting untuk mempelajarinya, tetapi itulah yang
kamu pelajari. Dengan kata lain, beberapa penjelasan- penjelasan fungsional
hanyalah satu bagian, anda tidak dapat menggunakan mereka untuk menyimpulkan /
menyamaratakan dengan bahasa – bahasa yang menggunakan struktur bahasa.
Masalah
yang lain terdapat pada bagaiman cara meningkatkan fungsi yang mana yang harus menjadi yang pertama? Seperti
apa seharusnya tatabahasa itu diajarkan sehingga para siswa mampu untuk
menerapkanya dalam fungsinya. Sebenarnya fungsi pengorganisasian terdapat
sedikit kesulitan dalam menginformasikan secepatnya bahawa silabus tatabahasa
tidak dapat digunakan sampai tatabahasa itu sendiri dapat menunjukan suatu
fungsi yang mungkin banyak dan lebih sedikit sulit dari pada tatabahasa yang
menampilkan yang lain. Dan mengajarkan tentang fungsi menunjukan banyak masalah
bahwa pengajaran tatabahasa tidak dikemukakan sebelumnya. (suatu pertentangan
pendapat tentang bagaimana mengajari orang tentang keyakinan orang britis ,
contohnya anda yang mengagumi kebudayaan mereka).
Kesepakatan
yang kemudidn muncul dari sebuah perdebatan bahwa dalam sebuah bahasa
tatabahasa merupakan pengoorganisasian terbaik untuk sebuah silabus, tetapi
penggunaan fungsi dapat dikembangkan melalui silabus itu. Pada pengajaran
simple past mungkin dapat diakhiri dengan pelajaran apologies (I’m sorry I’m
late). Pada bagian have to dan would like to mungkin dapat dimasukan
fungsi-fungsinya seperti ‘would you like to have dinner?’ ‘I cant’ ‘ I’m
afraid. I have to do my homework’.
Para siswa perlu diajari tentang fungsi, tetapi mereka
juga perlu mempelajari tatabahasa. Itu adalah sekitar tatabhasa yang fungsi
katanya dapatb tergantung pada silabus.
3.5.2
Kosakata
Suatu cara pengorganisasian sebuah silabus menjadi ke
dalam bentuk kosakata daripada tatabahasa atau fungsinya. Hal ini akan lebih
menguntungkan untuk memberikan kata-kata dalam sebuah pembentukan dan dengan
cara yang lebih teratur. Sungguh dengan adanya pembelajaran kosakata yang
berbasis pada computer seperti sebuah silabus yang sudah menjadi kemungkinan
yang sangat nyata. Kosakata yang berdasarkan silabus sangatlah perlu untuk
menghubungkannya dengan silabus tatabahasa, namun cara menghubungkan yang sudah
dapat dibuat belum sepenhnya jelas. Meskipun usaha untk itu sudah dilaksanakan,
ide tentang kosakata sebagai bagian dari silabus lebih baik daripada renungan
tentang dekatnya hubungan antara silabus dan topic berdasarkan silabus., antara
situasi dan topic merupakan bagian dari kosakat yang berkelompok bersama.
3.5.3
Silabus topic dan tugas
Untuk membuat silabus tidak hanya dapat dilakukan dengan
bahasa. Kita juga dapat membuat silabus berdasarkan situasi seperti (di bank,
di stasiun kereta). Hal ini merupakan ide yang bagus terutama jika siswa
menyukai situasi tersbut. Tetapi untuk siswa bahasa pada umumnya, kita dapat
menemukan situasi tersebut dengan lebih keras sampai kosakatanya benr-benar dikuasai dan dapat
menggunakan bahasa ketika benar-benar ada pada situasi tersebut.
Silabus berdasarkan topic mengambil subjek atas topic
sebagai dasar pembentukan mereka. Pada bab 1 mungkin bisa diisi dengan
kosakata, bab 2 fashion, bab 3 keluarga, dll. Organisasi seperti ini
memungkinkan terjadinya pelebaran dalam bahasa dan kegiatan. Meskipun topiknya tentang kesehatan, para
siswa bisa berbicara tentang tubuh, penyakit dan obat, hidup sehat, bahaya lingkungan
terhadap kesehatan, dll.
Silabus berdasarkan topic sangat mungkin untuk materi
kosakata. Itu juga sangat berguna pada tingkat lanjutan sampai dengan
pembatasan bahasa (untuk pemula dan anak-anak SD) sangatlah sulit untuk
meneruskan topic hingga waktu yang lama.
Secara umum , bahaya dari silabus berdasarkan topic
adalah karena mereka meminta para siswa meneruskan ketertarikan mereka pada
topic, kadang-kadang kita tidak memperbolehkanya. Menskipun topic menyediakan
cara membuat silabus, yang mana banyak guru dan murid menemukan tempat-tempaat
yang menarik. Karena mereka meminta pada pengajaran pahasa untuk kepentinganya
sendiri, tetapi menggunakanya dalam pelayanan dari subject yang menarik.
Silabus ini berdasarkan tugas, disisi lain , mengambil
penilaian atau tugas sebagai dasar pokoknya. Silabus ini berupa daftar-daftar
tugas, lebih banyak dari pada bahasa atau topic, dll. Silabus berdasarkan cara
ini khususnya lebuh berguna untuk meningkatkan kemampuan latihan / mengerjakan
tugas. Dimana para siswa dapat belajar denagn cepat melaui salah satu skill
yamg membutuhkan kehati-hatian dalam mengerjakan jalan untuk cara-cara umum.
Meskipun mereka lebih boleh dibatasi dalam bentuk bahasa.
3.6.4
Kebutuhan Silabus dan kebutuhan
Siswa
Bentuk akhir silabus mungkin saja
bergantung pada tingkat kebutuhan siswa
yang akan diajar.silabus untuk kelompok ahli pertanian mungkin terlihat sangat
berbeda dengan silabus kelompok para pembantu ahli tersebut. Tingkatan siswa
menjadi penting karena kita akan memperkirakan silabus awal yang berbeda dari
yang lain untuk peningkatan siswa. Usia siswa memungkinkan untuk memiliki
banyak hal untuk melakukan sesuatu sebanyak mungkin terutama suatu dimana
pemilihan tema dan topic diperhatikan.
Factor
lain yang bermain peran, seberapa sering siswa belajar? Apakah latar belakang
budaya pendididkan siswa? Berapa banyak siswa yang senang berada di kelas?
Kita
guru bias membatasi silabus dalam beberapa cara bergantung pada kebutuhan
siswa. Untuk para pemula, guru membatasi bahasa dalam sebuah silabus . untuk
siswa program Alam yang akan atau sudah meluluskan belajarnya, guru bias
membatasi kemampuan- kemampuannya dalam silabus yang bertujuan untuk membaca ,
walaupun tidak melaui mengartikan tertentu. Untuk pembantu ahli, guru bias
membatasi latihan bidang yang lain, contohnya simulasi dan bermain peran.
Buku
ini menggunakan bahasa inggris secara umum, meskipun dalam konteksnya guru
harus melatih pembatasan berita / info dengan kepedulian yang besar. Tentu
saja, seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, bahasa dapat dibatasi menurut
tingkatannya. Guru/kita berniat membatasi pilihan kita yang berupa topic dan
aktivitas berdasarkan pada karakter siswa yang akan diajar, tetaapi hal ini
hanya akan ada dalam istilah kecocokan / keserasian menurut ukuran usia dan
kelas,dll. Mengajar kelas bahasa inggris secara umum mengartikan pada pembuat /
perancang silabus, materi penulis dan guru yang memiliki cakupan yang luas pada
pemakaian / penggunaan mereka.
Satu
area yang kita perkirakan untuk menerapkan pembatasan atau batasan-batasannya
adalah area keahlian bahasa- kami menghendaki untuk memasuki pekerjaan dalam
semua keahlian dalam silabus kami, dalam kat-kata yang lain. Tentu saja, kami
mengesampingkan beberapa jenis (seperti menulis laporan teknik, membaca artikel
ilmiah) dari daftar kami dan kami juga membatasi sub-sub kemampuan berdasarkan
pada timgkatanya, tetapi untuk kursus bahasa inggris secara umum seharusnya
memiliki keempat keahlian kursus.
Selanjutnya
siapa yang akan menyatakan perbedaan dalam jenis silabus yang berbeda?
Kentaanya bahwa perancang silabus harus mampu menyusun semua unsure yang telah
dijelaskan ke dalam unsure yang sama. Suatu program belajar bahasa harus
memiliki daftar bahasa untuk diajarkan (dan dalam perintah appa?), fungsi atau
manfaat, kosakata, tema dan topic latihan yang akan disepakati dengan(dan
situasi yang telah mereka sepakati) dan daftar tugas-tugas atau
kegiatan-kegiatan yang termasul didalamnya. Walaupun kamu merancang silabus
untuk system pendidikan nasional atau secara sederhana untuk kalangan sendiri,
itu semua adalah masalah yang menghadapimu (seperti yang akankita lihat katika
kita memperhatiakan rencana pembelajran di Bagian 12). Cara itu, yang merupakan
daftar-daftar tertulis (atau non tertulis jika guru memiliki itu semua dalam
kepalanya.) mungkin akan berbeda. Informasi bahwa bagian silabus merupakan
prinsip pokok kumpulan mungkin tidak akan penting, oleh karena itu sejak hal
itu ada dalam hubungan semua elemen yang kita rencanakan untuk kebutuhan siswa
kita lebih tercukupi.
3.7
Macam-macam Bahasa
Kebutuhan pernyataan terbaru yang
perlu dituntaskan dengan bab ini adalah pada apa yang siswa perlu pelajari dan
itu adalah pertanyaan-pertanyaan dalam jenis bahasa. Tegasnya, kita bisa
bertanya apakah kita harus mengajarkan bahasa inggris orang amerika atau bahasa
inggris orang britis? Bagaimana dengan bahasa inggris orang jamaika, bahasa
inggris orang Nigeria atau
bahasa inggris orang India?
Bagaimana juga dengan bhasa inggris orang british utara dan britis selatan?
Situasinya
sangat kompleks. Kita tidak bisa mengatakan bahwa bahas inggris adalah
satu-satunya bahasa inggris yang memiliki banyak bahasa atau lebih tepatnya ada
banyak sekali jenis bhasa inggris yang digunakan di seluruh penjuru dunia.
Ada beberapa orang yang menyarankan
/ mengungkapkan jenis bahasa ingggris ini lebih baik dari jenis bahasa inggris
yang lain, tetapi itu bukanlah sebuah sikap yang memiliki peran disini. Apa
yang kita bahas adalah apakah siswa harus salah satu jenis bahasa khusus
ataukah mereka harus belajar pada satu jenis yang akan ditampilkan oleh mereka.
Untuk
siswa tingkayt kemampuan rendah, mungkin saja nasehat / pesan untuk cenderung
memilih pada suatu jenis bahasa inggris saat siswa menujun area pertengahan,
meskipun begitu bahasa ditampilkan dalam jenis-jenis dan tekanan yang
lain.dalam silabus bhasa inggris sebagai bahasa internasional menjadi penting
saat ada pengguna bahasa yang kompeten mampu memehami sebanyak mungkin
jenis-jenis dan tekanan dalam bahasa inggris.
3.8
Kesimpulan
Dalam bab ini membahas apa yang siswa bahasa harus
pelajari?
Kita melihat pada kebutuhan mengajari
siswa bagaiamana membentuk / membuat dan memiliki suara atau penekanan dan
intonasi bahasa. Kami mengungkapkan bahawa untuk banyak tujuanpengucapan
pembicara asli yaitu tidaklah tepat, tetapi efisisen komunikasi (dalam bentuk
bahasa asing yang bisa dimengerti) sebelumnya. Kami menekankan pentingnya
mendengar sebagai cara memadai untuk pengucapan.
Kami
membahasa tatabahasa yang siswa butuhkan untuk mencatat bahawa tatabahasa
meruoakan kebutuhan siswa dalam tingkatan yang lebih rendah sedangkan beberapa
yang alain lebih memiliki bentuk yang tepat untuk kemajuan tingkatan. Kami
menitik beratkan kebutuhan siswa supaya memiliki kesadaran berbahasa dan salah
satu bagianya berfungsi untuk menggunakan kegiatan-kegiatan penemuan.
Kami
membahas bagaimana siswa perlu mempelajari cara pengungkapan fungsi dalam
bahasa inggris dan perlunya ketelitian melatih mereka sejauh mana penggunaan
kemampuan berbahasa yang mereka terapkan dalam
bahasa asing serta menitik beratkan kebutuhan kerja pada pembicaraan
dalam organisasi.
Kami
membahas dasar silabus yang disususn dan mengukur hasil relative pada
tatabhasa, kosakata, fungsi, situasi, topic, dan tugas-tugas sebagai
pengelompokan prinsip utama yang mencangkup silabus untuk menggabungkan semua
unsure menjadi tingkatan yang lebih rendah pada jenis atau tipe guru dalam
bahasa inggris mungkin saja menjadi hal utama untuk siswa sedangkan untuk lebih
mendorong pengetahuan siswa dalam berbagai macam jenis bahasa inggris yaitu
keuntungan yang tentunya terbatas.
0 Response to "MAKALAH BAHASA INGGRIS TEACHING ENGLISH AS FOREIGN LANGUAGE (TEFL) “APA YANG HARUS SISWA BAHASA PELAJARI”"
Posting Komentar