BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Cabor olahraga
senam di Indonesia mewarisi sejarah dan tradisi yang cukup panjang dalam
perkembangannya. Diawali dari perkembangan yang didorong oleh militer di
masa-masa kependudukan Belanda dan Jepang, senam pernah identik dengan olahraga
militer di masa-masa awal kemerdekaan dengan dominasi pelatih yang juga datang
dari latar belakang kemiliteran yang kuat. Di kalangan sekolah dan perguruan
tinggi, senam barangkali hanya dikembangkan oleh STO-STO dan SMOA yang ada di
seluruh Indonesia. Sedangkan di kalangan masyarakat sendiri, senam saat itu
belum memungkinkan dikembangkan mengingat keharusan menyediakan peralatan yang
relatif mahal. Untuk memahami perkembangan olahraga senam tersebut, dalam makalah ini diturunkan
lintasan sejarah singkat olahraga senam, dan
penjelasan-penjelasan senam lainnya.
Selanjutnya,
dipandang perlu pula untuk mengupas beberapa pengertian dan istilah yang
dipakai dalam senam, mengingat banyak sekali yang salah pengertian yang
berkembang selama ini. Dan terakhir perlu pula dijelaskan beberapa ciri fisik
yang diperlukan dalam senam, serta upaya mengembangkan komponen-komponen
kualitas fisik tersebut dalam praktik pelatihan dan pembelajaran. Dengan
demikian, makalah
ini akan dibagi ke dalam beberapa
penjelasan. Diantaranya:
membahas Sejarah Masuknya Senam Ke Indonesia dan beberapa tahapan
perkembangannya,
membahas pengertian senam serta pengelompokkan senam sesuai pengertian dan
penjenisannya,
membahas persyaratan fisik yang harus dimiliki dan dapat terkembangkan melalui
partisipasi dalam senam, dilengkapi dengan pembahasan pengertian serta metode
pengembangannya.
Pada saat ini olahraga
merupakan kebutuhan yang dibutuhkan bagi semua orang. Bahkan sudah termasuk
dalam pelajaran wajib di sekolah. Bukan hanya menyehatkan olahraga juga memberikan
dampak positif yang banyak sekali bagi tubuh kita. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak kita jumpai berbagai macam olahraga. Salah satunya adalah senam. Senam
merupakan olahraga yang banyak manfaatnya bagi tubuh kita. Karena, pada saat
kita senam kita menggerakan seluruh anggota tubuh kita. Mulai dari kepala,
tangan, badan, kaki, otot, dsb. Senam juga telah diakui di dunia perolahragaan
dan juga sudah di ikutkan di dalam acara-acara besar seperti SAE GAMES, ASIAN
GAMES, bahkan OLIMPYADE. Sehingga tidak jarang anak kecil sudah di didik sejak
dini dalam menekuni senam agar bisa menjadi pesenam yang handal. Tetapi senam
bukan hanya bisa di buat lomba tapi juga di buat untuk kegiatan yang
menyehatkan. Karena waktu kita melaksanakan senam otot-otot kita dipaksa untuk
bekerja.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian
Senam
2. Sejarah Senam di Dunia
3. Sejarah Senam di Indonesia
4. Seluk Beluk Senam
5. Senam Lantai
6. Senam Irama
C. Tujuan Penulisan
Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk
memberitahu mahasiswa akan banyaknya
manfaat olahraga dan olahraga apa yang bemanfaat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Senam
Senam berasal dari bahasa
Inggris disebut “Gymnastic” yang berasal dari kata “gymnos” melakukan latihan
senam di ruangan khusus yang disebut “Gymnasium” atau “Gymnasion”. Senam merupakan suatu cabang olah raga yang melibatkan performa gerakan
yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam
Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri
dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang
dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan,
punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga
: unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
Sedang
Drs. Imam Hidayat dalam bukunya, STO Bandung, Maret 1970 menyatakan, “Senam
ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik
dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
secara harmonis”.
Bentuk modern dari senam
ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai.
Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni
seekor kudadan pertunjukan sirkus. Senam biasa digunakan orang
untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan
pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan jasmani.
Para filosof
seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles telah mendukung program-program
latihan fisik ini, yang dimaksudkan untuk meningkatkan keindahan dan
kecantikan, kekuatan, serta efisiensi gerak. Dari jaman ini pulalah tanda-tanda
berkembangnya senam medis, massage dan kebugaran dapat ditelusur ulang. Pada
jaman kekaisaran Romawi kegiatan-kegiatan sejenis dapat pula ditemukan. Pada
waktu itu masyarakat amat mendukung kegiatan-kegiatan fisik untuk memudahkan
latihan-latihan militer untuk kaum prianya. Sebagai hasilnya, para pemuda
Romawi telah dikenal sebagai pemuda yang kuat, berani, serta pejuang tangguh.
Pada saat itu kata gymnos atau gymnastics mengandung arti yang demikian
luas, tidak terbatas pada pengertian seperti yang dikenal dewasa ini. Kata
tersebut menunjuk pada kegiatan-kegiatan olahraga seperti gulat, atletik, serta
bertinju. Sejalan dengan berkembangnya jaman, kemudian arti yang dikandung kata
gymnastics semakin menyempit dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Lalu
apakah definisi senam? Tidak mudah memang mendefinisikan kata yang satu ini,
karena dalam kekhususan yang dikandungnya terdapat keluasan makna yang ingin
dicakup, sesuai dengan perkembangan berbagai aliran dan jenis senam yang
terjadi dewasa ini.
Imam Hidayat
(1995) mencoba mendefinisikan senam sebagai : …suatu latihan tubuh yang
dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan
terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran
jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental
spiritual. Sedangkan Peter H. Werner (1994) mengatakan: senam dapat
diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang
dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan,
koordinasi, serta kontrol tubuh.
Jadi
fokusnya adalah tubuh, bukan alatnya, bukan pula pola-pola geraknya, karena
gerak apapun yang digunakan, tujuan utamanya adalah peningkatan kualitas fisik
serta penguasaan pengontrolannya.
B.
Sejarah Senam di Dunia
Sejarah perkembangan senam
dimulai sejak zaman kuno, sebelum Masehi, baik di dunia barat, di dunia timur
atau di timur tengah. Materinya dibagi dalam empat bagian yang masing-masing
merupakan satu era dengan cirinya masing-masing : yaitu zaman kuno, zaman Abad
pertengahan dan permulaan zaman modern, zaman modern di eropa dan bagian akhir
adalah senam di abad ke Duapuluh.
Pengetahuan tentang sejarah
terkadang membosankan bila kita hanya melihat dongengnya saja. Tapi apabila
anda perhatikan dengan seksama, maka di dalamnya penuh dengan buah pikiran,
kejadian, situasi, sifat, tingkah laku, yang indah, yang jahat, yang bermanfaat
dan sebagainya, yang semuanya akan menambah wawasan pribadi anda yang tentu
akan sangat berguna bagi anda sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
Dengan
memahami sejarah senam sejak zaman kuno sampai sekarang, anda akan menghargai
karya dan buah pikiran orang lain sebelum anda dan banyak di antaranya yang
dapat anda jadikan contoh suri teladan dalam menjalankan tugas anda sehari-hari
baik sebagai pendidik ataupun sebagai siswa.
C.
Sejarah Senam di Indonesia
Senam di Negara Indonesia sudah
dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”,
zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam” sendiri kemungkinkan
bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport. Lahirnya
senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I
di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu
cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi
yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal
14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa
dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian
pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari
daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara.
Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang
dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam
Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah
mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam
Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil
pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami
kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan
yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu
saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus
dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan
ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J.
Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26
bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang
olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON
VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap
penyelenggaraan PON.
D.
Seluk Beluk Senam
Senam ada berbagai macam,
diantaranya senam lantai, senam hamil, senam aerobik, senam pramuka, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Biasanya di sekolah
dasar, guru-guru mengajarkan senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam pramuka. Namun ketika
beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun senam lain
termasuk meditasi untuk menenangkan diri.
Olahraga senam sendiri ada
bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam
korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang
demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin
berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19
mulai dipertandingkan.
E.
Senam Lantai.
Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun
senam, sesuai dengan denga istilah lantai, maka gerakan-gerakan senam yang
dilakukan di atas yang beralasan matras atau permadani atau sering juga disebut
dengan istilah latihan bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan atau latihannya. Pesenam
tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda. Senam lantai menggunakan area yang
berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan.
1. Berguling
Cara
melakukannya sebagai berikut:
a.
Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras
selebar bahu.
b.
Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala
dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c.
Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih
dahulu dan kedua kaki di lipat rapat pada dada.
d.
Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata
kaki dan berusaha bangun.
e.
Kembali berusaha bangun.
2. Kayang
Kayang
adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan
panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi
memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.
Manfaat
dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukankelentukan pinggang.
Cara
melakukan gerakan kayang sebagai berikut:
a.
Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada
pinggul.
b.
Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat
ke belakang.
c.
Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras
sebagai tumpuan.
d.
Posisi badan melengkung bagai busur.
3. Sikap Lilin
Sikap
lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di
atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan
pundak tetap menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin,
kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
a.
Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan
ke atas.
b.
Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c.
Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua
tangan menopang pada pinggang.
d.
Pertahankan sikap ini beberapa saat.
4. Guling lenting.
a.
Latihan rangkaian berakan berguling.
Cara melakukannya sebagai berikut:
1)
Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar.
2)
Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala,
lengan bengkok, tangan menumpu di samping kepala, ibu jari
dekat dengan telinga.
3)
Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas
depan, tangan menolak badan melayang dan membusur, kepala
rapat.
4)
Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan
membusur dengan keras ke atas.
b.
Lenting kepala/dahi
Cara melakukannya sebagai berikut:
1)
Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama
sisi, punggung tegak lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di
lantai.
2)
Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak
tangan menolak sekuat-kuat kepala pasif, badan melaayang dan
membusur.
3)
Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.
5. Berguling Ke Depan Dilanjutkan
Lenting Tengkuk/Kepala
Sebelum
latihan rangkain gerakan berguling ke depan lenting tengkuk/kepala, akan di
bahas dulu bagaimana melakukan guling depan yang betul.
Cara melakukan gerakan guling depan sebagai berimut:
a.
Sikap permulaan jongkok tangan menumpu pada matras
selebar bahu.
b.
Luruskan kedua kaki, siku tangan di tekuk, kepala dilipat
sampai dagu dengan menyentuh dada.
c.
Mengguling ke depan dengan mendaratkan kuduk terlebih
dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada.
d.
Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata
kaki dan berusaha bangun.
e.
Kembali berusaha jongkok.
6. Berdiri Tangan (Hands Stand).
a.
Berdiri Tangan (Hands Stand)
1)
Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke
depan.
2)
Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu
lengan keras, pandangan sedikit ke depan, pantat didorong
setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus.
3)
Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
4)
Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan
badan dan lengan, pandangan diantara tumpuan tangan, badan
dijulurkan ke atas.
5)
Perhatikan keseimbangan.
b.
Berdiri Tangan Dengan Sikap Kaki Dibuka
1)
Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke
depan.
2)
Bungkukan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu
lurus, pandangan sedikit lurus ke depan, pantat didorong
setinggi-tingginya, tungkai ke depan bengkok, sedang tungkai belakang lurus.
3)
Ayunkan tungkai belakang ke atas, diikuti tungkai yang lain.
4)
Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan
lengan, setelah itu kaki di buka ke samping kiri dan kanan, pertahankan sikap
ini beberapa saat, selanjutnya kaki dirapat kembali lalu dibuka ke depan dan ke
belakang pandangan diantara tumpuan kedua tangan.
F.
Senam Irama
1. Senam
Irama Tanpa Alat
Senam irama dalah senam yang berjalan
harus menyesuaikan dengan suatu irama yang biasanya irama musik,
tetapi dapat juga dengan irama hitungan
yang teratur. Irama adalah iringan
baik berupa musik ataupun hitungan yang beraturan.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam melakukan senam adalah sebagai berikut:
a.
Irama musik yang
dipakai menggunakan bicara, misalnya 2/4, 3/4 dan sebagainya
b.
Adanya kontinuitas
gerakan.
c.
Fleksibilitas.
d.
Keindahan gerak.
Latihan senam irama tanpa diiringi
musik, tatapi dengan menggunakan irama hitungan yang teratur.
Beberapa latihan gerak senam irama
adalah sebagai berikut:
a.
Latihan Pertama
Hitungan
1 : Kaki kanan, jalan ke depan dengan lentur, tangan mengepal, lengan membentuk siku, lengan
kanan ke arah atas, lengan kiri ke arah atas, siku kanan di atas
kepalan tangan kiri. Hitungan
2 : Kaki kiri terus melangka posisi tangan sama.
Hitungan
3-4 : Terus melangka posisi tangan bergantian.
Hitungan
5 : Kaki kanan langsung dibuka selebar bahu.
Hitungan
6 : Kaki kiri tutup ke arah kanan, posisi tangan tetap.
Hitungan
7 : Seperti hitungan 5 dan 6 tapi gerak kaki ke tengah dan ke arah kiri.
b.
Latihan Kedua
Hitungan
1 : Buka kaki selebar bahu, lutut ditekuk sedikit lengan ke arah depan bersudut
900 jari
tangan mengepal menghadap ke bawah.
Hitungan
2 : kaki kiri ditekuk ke arah belakang panggul kanan, tangan ditekuk ke depan
dada dengan
poros di bahu, tangan di atas tangan kiri.
Hitungan
3 : Seperti hitungan 1
Hitungan
4 : Seperti hitungan 2, hanya posisi kaki dan tang kebalikan.
Hitungan
5 : Seperti hitungan 1-4.
c.
Latihan Ketiga
Hitungan
1 : Pindahkan berat badan ke kanan, sambil ayun kedua lengan ke kanan sejajar bahu, jari-jari lurus
dan rapat menghadap ke bawah.
Hitungan
2 : Badan kembali ke tengah, tekuk kedua lutut, lengan ke bawah, jari tangan menghadap ke paha.
Hitungan
3 : Seperti hitungan 1, tapi ke arah kiri.
Hitungan
4 : Seperti hitungan 2
Hitungan5-8
: Seperti hitungan 1-8.
d.
Latihan
Keempat
Hitungan 1 : Badan menghadap serong kanan, berat badan
dipindahkan ke kanan sambil kaki kiri ditekuk ke belakang, mendekati panggul
kiri, lengan diayunkan ke atas. jari-jari tangan lurus rapat telapak tangan menghadap
ke dalam.
Hitungan
2 : Badan kembali ke tengah, tekuk kedua lutut, lengan lempeng ke bawah, jari tangan menghadap ke
paha.
Hitungan
3 : Seperti hitungan 1, tapi ke arah kiri.
Hitungan
4 : Seperti hitungan 2
Hitungan
5-8 : Seperti hitungan 1-4
e.
Hitungan Kelima
Hitungan
1 : Kaki kanan dibuka selebar bahu lengan ditekuk didepan dada, jari-jar tangan mengepal dan menghadap
ke bawah.
Hitungan
2 : Kaki kiri diayaun, lalu tumit di bawa ke arah depan, menyilang, lengan
dorong ke bawah,
jari-jari mengepal dan menghadap ke dalam.
Hitungan
3 : Seperti hitungan 1
Hitungan
4 : Seperti hitungan 2, tapi tumit kanan yang menyilang ke depan kiri.
Hitungan
5-8 : Seprti hitungan 1-4
2. Senam
Irama dengan Alat
Senam irama ini jenis senam
irama yang pelaksanaannya menggunakan alat atau perkakas Alat ikut bergerak,
selaras gerakan mengikuti irama dan mudah dipindahkan, sedangkan perkakas tidak
ikut bergerak dan sukar dipindahkan.
Alat-alat yang dipakai dalam senam irama
adalah sebagai berikut
a.
bola
b.
tongkat
c.
sinpai dan tali
d.
selendang
e.
bendera dan pita
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
“Senam adalah latihan jasmani/olahraga
yang bentuk-bentuk gerakannya dipilih dan disusun secara sistematis berdasarkan
prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau tujuan si penyusun”. Bentuk modern dari senam
ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Olahraga
senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam
alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik.
Senam merupakan
aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak.
Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mendapat penekanan di dalam program
pendidikan jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang dipersyaratkannya,
seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu,
senam juga menyumbang besar pada perkembangan gerak dasar fundamental yang
penting bagi aktivitas fisik cabang olahraga lain, terutama dalam hal bagaimana
mengatur tubuh secara efektif dan efisien.
Senam
dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang
dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan,
koordinasi, serta kontrol tubuh.
Senam irama
dalah senam yang berjalan harus menyesuaikan dengan suatu irama yang biasanya irama musik,
tetapi dapat juga dengan iramah itungan
yang teratur. Irama adalah iringan
baik berupa musik ataupun hitungan yang beraturan.
B.
Saran
Selagi sehat kita bisa melakukan aktifitas apa saja, tapi
jika sakit tentu akan susah melakukan semua aktifitas tersebut. Karena itu,
jangan pernah lupa berolahraga. Pola hidup yang buruk harus kita rubah supaya
dapat menjalani hidup yang sehat. Kita dapat memulai hidup sehat dengan
mendisiplinkan diri sendiri untuk aktif berolahraga, lalu mengajak orang lain
agar rajin berolahraga dan menjalani pola hidup sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses : Darussalam, Tgl 01
Juni 2011
http://penjaskesneges.blogspot.com/2008/12/mempraktikkanketerampilan-rangakaian.html
Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran
dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Jakarta :
Depdiknas
Suherman, Adang. 2001. Asesmen
Balajar dalam Pendidikan Jasmani Evaluasi Alternatif untuk Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama. Jakarta : Depdiknas
senam irama sama senam lantai itu bisa diperlombakan juga ya? kalo pada perlombaan senam gitu baju senam terbaru dg model spt apa ya yg cocok digunakan?
BalasHapus