Pendahuluan
Latar Belakang
Pembangunan seperti yang diketahuiadalah suatu proses pembaharuan yang berkesinambungan, dalam arti suatu
proses yang berlangsung terus-menerus
didalam setiap bidang dan sektor kehidupan manusia. Usaha ini telah diwujudkan
dalam bentuk tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan kehidupan yang
demokratis, berkeadilan sosial, melindungi hak asasi manusia, menegakkan
supermasi hukum dalam tatanan masyarakat dan berbangsa yang beradab, berakhlak
mulia, mandiri, maju, dan sejahtera. Kegiatan pembangunan dalam rangka mencapai
tujuan dapat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya adalah untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera lahir dan batin dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia, seperti tertuang dalam
kewajiban daerah disektor kesehatan yang
terdapat pada pasal 11 ayat 2 UU No. 2 Tahun 1999 yaitu ”bidang pemerintahanyang wajib dilaksanakan oleh daerah kabupaten dan daerah kota meliputipekerjaan umum, kesehatan”. Pasal ini mengukuhkan kewenangan dan kewajiban
daerah kabupaten / kota untuk melaksanakan pembangunan kesehatan sebagai suatu
kewajiban konstitusional.
Pusat KesehatanMasyarakat merupakan suatu organisasi kesehatan masyarakat yang telah membina
peran serta masyarakat, memberikan pelayanan yang juga membina peran serta
masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat serta berwewenang dan bertanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan
diwilayah kerjannya. Untuk mengemban tugas itu,
kinerja aktif sumber daya manusisa sangat dominan sebagaimana bisnis
jasa lainnya. Sebagai organisasi penyedia jasa kesehatan, Puskesmas Bontang
Selatan 1 sangat diharapkan oleh masyarakat untuk memberikan jaminan kesehatan
yang dilayani oleh sumber daya manusia dengan bantuan peralatan medis sehingga
diharapkan mendapat kondisi yang sehat. Oleh karena itu, petugas medis harus
mampu memberikan pelayanan yang ramah, mampu menggunakan peralatan tersedia
secara maksimal, dan mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan terpercaya.
Selain itu seorang medis dituntut tidak saja ilmu-ilmu kedokteran secara medis,
tetapi juga ilmu-ilmu lainnya, seperti administrasi, management, leadership,decision making, dan human relations.
Keberadaan
tenaga medis dan non medis dalam satu kesatuan masyarakat yang dinilai
kinerjanya baik dalam rangka pembangunan dan pengembangan sistem Kesehatan
Nasional dari segi administrasi dan managemen maupun segi operasional perawatan
terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, sedangkan di lain hal tenaga medis dan
non medis juga dituntut untuk bekerjasama dengan para dokter. Maka dari sini terlihat betapa
pentingnya kinerja pegawai didalam hal memberikan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan dari informasi yang disampaikan oleh masyarakat yang pernah berobat
dipuskesmas Bontang Selatan 1 mengeluh secara umum ditujukan kepada kinerja
sumber daya manusianya khususnya kinerja pegawai puskesmas Bontang selatan 1
seperti kurangnya kualitas kinerja pegawai puskesmas, kurangnya ketepatan waktu
dalam penyelesaian suatu pekerjaan yang dilakukan pegawai Puskesmas Bontang
Selatan 1, tenaga medis dan non medis dan fasilitas pendukung yang masih
terbatas, kehadiran ditempat kerja merujuk pada waktu kerja efektif pegawai
puskesmas serta petugas kesehatan dalam melayani pasien yang datang kurang ramah. Menyikapi masalah tersebut maka perlu dilakukan
pengkajian secara mendalam agar dapat mengungkap fenomena-fenomena yang terjadi
terhadap pelayanan yamg diberikan oleh
puskesmas Bontang selatan 1. Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis
melakukan penelitian dengan judul : “Studi tentang Kinerja Pegawai PuskesmasBontang Selatan 1 Kelurahan Tanjung Kecamatan Bontang Selatan”.
Kerangka Dasar
Teori
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Handoko
(2000:4) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penarikan, pengembangan,
pemeliharaan, dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu maupun
tujuan organisasi.
Kinerja
Kinerja dapat
dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjan. Kinerja merupakan suatu proses
tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja.
Menurut Tangkilisan (200:109) Kinerja dalah
seperangkat keluaran (outcome) yang
dihasilkan oleh pelaksanaan fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu.
Menurut wibowo (2012 :14 ) Kinerja
adalah implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut, implementasi
kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi,
motivasi, dan kepentingan.
Puskesmas
Berdasarkan Pusdiklat Pegawai Depkes RI
(1991) Puskesmas adalah suatu kegiatan organisasi fungsinonal yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan yang juga membina peran serta masyarakat diwilayah
kerjanya dalam rangka meningkatkan suatu kesehatan masyarakat secara optimal.
Puskesmas sebagai pusat pembangunan merupakan suatu kesatuan organisasi
kesehatan fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat dalam berbagai kegiatan pokok serta mempunyai
wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat diwilayah
kerjanya.
Definisi Konsepsional
Kinerja pegawaiPuskesmas adalah hasil kerja secara
kualitas , kuantitas, yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
sesuai dengan ketepatan waktu yang diberikan serta terciptanya efektifitas dalam meningkatkan kualitas
pelayanan sehingga dapat memberikan
hasil kerja yang lebih baik untuk mencapai suatu tujuan yang dinginkan.
Metode
Penelitian
Jenis Penelitian
Sesuai dengan judul dari penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian
deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya pada saat berlangsungnya penelitian melalui pengumpulan data yang
kemudian diinterprestasikan satu sama lain sehingga diperoleh perumusan dan
analisa terhadap masalah yang ada.
Berdasaran
uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa metode penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penuangan pikiran yang memaparkan, menggambarkan dan melaporkan suatu
keadaan atau objek dari apa yang diteliti berdasarkan fakta-fakta dan
keterangan yang diperoleh.
Fokus Penelitian
Adapun tujuan
fokus penelitian dalam penelitian kualitatif ini dimaksudkan untuk membatasi
studi ruang lingkup penelitian sehingga informasi atau data yang diperoleh
dilapangan akan lebih jelas. Dengan adanya penelitian seorang peneliti dapat
mengetahui data mana yang perlu diambil dari data yang sedang dikumpulkan.
Dengan demikian secara sederhana dapat disimpulkan bahwa dengan menetapkan
fokus penelitian dalam mengambil data serta mengelolanya hingga menjadi sebuah
kesimpulan sesuai permasalahan yang telah dirumuskan, maka
fokus penelitan ditetapkan sebagai berikut
:
1.
Kinerja
Pegawai puskesmas berdasarkan Bontang dengan indikator :
a.
Kuantitas
b.
Kualitas
c.
Ketepatan
waktu
d.
Efektifitas
2.
Faktor
yang menjadi penghambat dan pendukung kinerja pegawai Puskesmas Bontang Selatan
1 di Kelurahan Tanjung Laut Kecamatan
Bontang Selatan".
Lokasi Penelitian
Berdasarkan judul penelitian penulis yaitu
“Studi Tentang Kinerja Pegawai Puskesmas Bontang Selatan 1 kelurahan Tanjung
laut kecamatan Bontang selatan.
Jenis dan Sumber Data
Untuk memperoleh
data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling yaitu Purposive Sampling dan accidental sampling sehingga yang
menjadi key informan adalah Pimpinan
Puskesmas dan pegawai puskesmas yang
dianggap paling mengetahui tentang puskesmas Bontang Selatan 1 dan informan adalah masyarakat yang
memanfaatkan pelayanan di Puskesmas Bontang Selatan 1 Kelurahan Tanjung Laut
Kecamatan Bontang Selatan.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam
suatu penelitian diperlukan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data-data
yang akurat, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Penelitian Kepustakaan (library research)
yaitu memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana dalam mengumpulkan data, dengan
mempelajari buku-buku sebagai bahan referensi yang berhubungan dengan
penelitian ini..
2. Penelitian lapangan (Field Work Research) yaitu kegiatan penelitian yang penulis lakukan dengan
jalan berhadapan langsung dengan objek yang diteliti di lapangan meliputi :
a.
Observasi, yaitu mengadakan pengamatan
langsung dilapangan mengenai keadaan dan kondisi objek penelitian untuk
mendapatkan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini.
b. Wawancara, yaitu
mengadakan Tanya jawab dengan responden guna mendapatkan keterangan secara
langsung.
c. Dokumentasi yaitu Pengambilan sebuah data
melalui dokumen-dokumen, foto-foto, arsip atau surat-surat yang diperlukan.
Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2011:89)
analisis data adalah “proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain”.
Analisis data
penelitian merupakan bagian penting dalam proses penelitian, karena dengan
analisis data yang ada akan terlihat manfaat penelitian terutama dalam proses
pemecahan masalah dan pencapaian tujuan penelitian. Analisis data bertujuan
untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga mudah
dibaca dan dipahami dan kesimpulan dapat diambil secara tepat dan sistematis.
Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini akan digunakan dengan metode kualitatif
yaitu dengan mendeskripsikan serta menganalisis data yang diperoleh yang
selanjutnya dijabarkan dalam bentuk penjelasan yang sebenarnya. Untuk mengolah
dan menganalisis data, penulis menggunakan data
model interaktif sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman
yang meliputi empat komponen, diantaranya:
a.
Pengumpulan
data
Pengumpulan Data merupakan upaya untuk
mengumpulkan data dengan berbagai macam cara, seperti: observasi, wawancara,
dokumentasi dan sebagainya.
b.
Reduksi Data
Reduksi Data adalah
proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan dan membuat abstraksi, mengubah
data mentah yang dikumpulkan dari penelitian kedalam catatan yang telah
disortir atau diperiksa. Tahap ini merupakan tahap analisis data yang
mempertajam atau memusatkan, membuat dan sekaligus dapat dibuktikan.
c.
Penyajian Data
Penyajian Data yaitu
sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan atau pengambilan tindakan. Pengambilan data ini membantu
penulis memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah pada analisa atau tindakan
lebih lanjut berdasarkan pemahaman.
d.
Penarikan
Kesimpulan atau Verifikasi
Penarikan Kesimpulan
adalah merupakan langkah terakhir meliputi makna yang telah disederhanakan,
disajikan dalam pengujian data dengan cara mencatat keteraturan, pola-pola
penjelasan secara logis dan metodelogis, konfigurasi yang memungkinkan
diprediksikan hubungan sebab akibat melalui hukum-hukum empiris.
Hasil Penelitian
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas
adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan
bertujuan meningkatkan kesehatan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan bagi masyarakat diselenggarakan upaya
kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Promotif),
pencegahan penyakit (Preventif), penyembuhan (Kuratif), dan pemulihan kesehatan
(Rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan.
Puskesmas Bontang Selatan 1 adalah salah
satu dari tiga puskesmas yang ada di kota
Bontang tepatnya di Jl. Cumi-cumi No.08 Rt.01 Kelurahan Tanjung Laut Indah
kecamatan Bontang Selatan kota bontang Provinsi Kalimantan Timur. Yaitu pada
titik Koordinat 0 06”59”Lintang Utara dan 117 29”16 Bujur Timur
Puskesmas Bontang Selatan I sebagai wujud
baru dari Puskesmas Bontang Selatan
mengalami pengurangan wilayah kerja yang tadinya 6 kelurahan menjadi 3
kelurahan yaitu Kelurahan Tanjung Laut, Tanjung Laut Indah dan Satimpo.
Visi dan
Misi Puskesmas Bontang Selatan 1
a.
Visi
Terwujudnya puskesmas Bontang
Selatan 1 yang berwutu dan profesional menuju masyarakat Kecamatan Bontang
Selatan yang mandiri dalam bidang kesehatan
b.
Misi
Adapun Misi dari
Puskesmas Bontang Selatan 1 adalah :
1. Memantapkan managemen
kesehatan yang dinamsi dan akuntabel
2. Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan petugas kesehatan
3. Meningkatkan mutu kinerja
petugas kesehatan
4. Meningkatkan mutu program
pemeilharaan kesehatan masyarakat
1.
Meningkatkan
mutu dan sarana dan prasarana puskesmas
2.
Meningkatkan
kesejahteran petugas kesehatan
3.
Meningkatkan
penyuluhan hidup bersih dan sehat dimasyarakat
4.
Meningkatkan
peran serta setiap orang, masyarakat, bersama pemerintah untuk bertanggung
jawab dalam pemelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat, serta lingkungan.
Pembahasan
a
Kualitas
Kualitas menurut
standar ISO yang telah diterapkan dipuskesmas Bontang
selatan 1 berdasarkan masing masing program yang terdapat dipuksesmas
mengatakan bahwa kualitas kinerja pegawai puskesmas Bontang
Selatan 1 suda cukup baik dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada
pegawai, dari hasil wawancara dengan beberapa pegawai puskesmas mengatakan
bahwa ada baiknya pegawai puskesmas tidak menunda-nunda pekerjaan yang
diberikan dan memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat dan tidak lupa
diberikan sanksi kepada mereka yang sering telat. Sedangkan
dilintas sektoral sendiri suda cukup baik hanya saja belum bisa diselsaikan
dengan cepat karena membutuhkan waktu yang cukup lama kemudian dibutuhkan
kerjasam yang lebih dari pegawai puskesmas Bontang
selatan 1 yang bersangkutan.
b
Kuantitas
Kuantitas yang
diterapkan dipuskesmas bontang selatan 1 berdasarkan standar ISO hasil
wawancara yang dilakukan oleh penulis dapat digambarkan bahwa pelaksanaaan
kegiatan puskesmas bontang selatan 1 sudah
cukup baik. Untuk program promosi kesehatan puskesmas Bontang selatan 1 dengan target dana yang dibutuhkan
Rp 70.875.000 pencapaian dana yang ditargetkan puskesmas untuk program kegiatan
promosi kesehatan telah tercapai dana yang dibutuhkan puskesmas, kemudian
terlaksananya upaya kegiatan promosi kesehatan target yang ditentukan 100%
telah tercapai. Capaian kegiatan yang diperoleh dari program promosi kesehatan
puskesmas bontang selatan 1 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
dengan pencapaian target sebesar 80% sedangkan hasil yang dicapai dari target
yang ditentukan sebesar 50%. Dengan demikian pencapaian
dari target yang telah ditentukan tersebut sebesar 62,5% persentase tersebut diperoleh dengan cara membagi
antara hasil capaian dengan target lalu dikalikan dengan 100% sehingga
diperoleh persentase sebesar 62,5%.
Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dapat digambarkan bahwa
pelaksanaaan kegiatan puskesmas bontang selatan 1untuk program perbaikan gizi
masyarakat puskesmas bontang selatan 1
dengan target dana yang dibutuhkan Rp 48.025.000 pencapaian dana yang
ditargetkan puskesmas untuk program perbaikan gizi masyarakat tercapai dana
sebesar Rp 46.125.000 dengan persentase 96,1% kemudian terlaksananya
pelaksanaan kegiatan gizi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat target yang ditentukan 100% telah tercapai.
Capaian hasil kegiatan dari program
perbaikan gizi masyarakat puskesmas
bontang selatan 1 adalah peningkatan status gizi masyarakat 8 kelurahan sedangkan hasil yang dicapai dari target yang
ditentukan sebesar 100%. Dengan demikian pencapaian dari target yang telah
ditentukan tersebut telah tercapai.
Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dapat digambarkan untuk program
kegiatan pengembangan lingkungan sehat puskesmas Bontang
selatan 1 dengan target dana yang dibutuhkan Rp 82.825.000 pencapaian dana yang
ditargetkan puskesmas untuk program kegiatan pengembangan lingkungan sehat
sebesar Rp 82.475.000 dengan persentase 99,5% yang dibutuhkan puskesmas,
kemudian terpantaunya sarana lingkungan sehat dengan target yang ditentukan
100% telah tercapai. Capaian hasil kegiatan
dari program meningkatkan kondisi
lingkungan yang sehat puskesmas bontang selatan 1 adalah dengan pencapaian
target sebesar 90% sedangkan hasil yang dicapai dari target yang ditentukan
sebesar 60% dengan demikian pencapaian dari target yang telah
ditentukan tersebut sebesar 66,6% persentase
tersebut diperoleh dengan cara membagi antara hasil capaian dengan target lalu
dikalikan dengan 100% sehingga diperoleh persentase sebesar 66,6%.
Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dapat digambarkan untuk program
kegiatan pengembangan lingkungan sehat puskesmas bontang selatan 1 dengan
target dana yang dibutuhkan Rp 82.825.000 pencapaian dana yang ditargetkan
puskesmas untuk program kegiatan pengembangan lingkungan sehat sebesar Rp
82.475.000 dengan persentase 99,5% yang dibutuhkan puskesmas, kemudian
terlaksananya upaya kegiatan terpantaunya sarana lingkungan sehat dengan target
yang ditentukan 100% telah tercapai. Hasil yang diperoleh dari program
meningkatkan kondisi lingkungan yang
sehat puskesmas Bontang selatan 1
adalah dengan pencapaian target sebesar 90% sedangkan hasil yang dicapai dari
target yang ditentukan sebesar 60% dengan demikian
pencapaian dari target yang telah ditentukan tersebut sebesar 66,6% persentase tersebut diperoleh dengan cara membagi
antara hasil capaian dengan target lalu dikalikan dengan 100% sehingga
diperoleh persentase sebesar 66,6%.
Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dapat digambarkan untuk
program kegiatan peningkatan kesehatan
ibu dan anak puskesmas bontang selatan 1 dengan target dana yang dibutuhkan Rp
45.315.000 pencapaian dana yang ditargetkan puskesmas untuk program kegiatan
peningkatan kesehatan ibu dan anak telah
tercapai. Meningkatnya pelayanan KIA dengan persentase 100% dan
target yang telah ditentukan telah tercapai, kemudian terpantaunya sarana lingkungan sehat dengan
target yang ditentukan 100% telah tercapai. Capaian hasil kegiatan dari program meningkatnya derajat kesehatan
ibu dan anak dengan target 90% sedangkan hasil yang dicapai dari target yang
ditentukan sebesar 90% dengan demikian pencapaian dari target yang telah
ditentukan tersebut sebesar 100% persentase
tersebut diperoleh dengan cara membagi antara hasil capaian dengan target lalu
dikalikan dengan 100% sehingga diperoleh persentase sebesar 100%.
Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dapat digambarkan untuk program
upaya kesehatan masyarakat puskesmas Bontang selatan 1
dengan target dana yang dibutuhkan Rp 285.775.000 pencapaian dana yang ditargetkan
puskesmas untuk program kegiatan upaya
kesehatan masyarakat sebesar Rp 285.775.000. Kemudian
terlaksananya upaya pelayanan kesehatan masyarakat dengan target yang
ditentukan 100% telah tercapai. Capaian hasil kegiatan dari program terlaksananya pelayanan
kesehatan masyarakat puskesmas bontang selatan 1 adalah dengan pencapaian
target sebesar 100% sedangkan hasil dari kegiatan program kegiatan upaya
pelayanan kesehatan masyarakat adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
dengan terget 90% capaian dari target yang ditentukan sebesar 90%. Dengan
demikian pencapaian dari target yang telah ditentukan tersebut sebesar 100 % persentase tersebut diperoleh dengan cara membagi
antara hasil capaian dengan target lalu dikalikan dengan 100% sehingga diperoleh
persentase sebesar 100 %.
Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dapat digambarkan. Pencegahan dan
penangulangan penyakit menular puskesmas bontang selatan 1 dengan target dana
yang dibutuhkan Rp 67.715.000 pencapaian dana yang ditargetkan telah tercapai.
Kemudian terlaksananya program kegiatan
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dengan target yang ditentukan
100% telah tercapai. Capaian hasil dari program kegiatan terbebas dari penyakit adalah dengan
persentase target sebesar 90% sedangkan hasil yang dicapai dari target yang
ditentukan sebesar 90% dengan demikian pencapaian dari target yang telah
ditentukan tersebut sebesar 100 % prsentase tersebut diperoleh dengan cara
membagi antara hasil capaian dengan target lalu dikalikan dengan 100% sehingga
diperoleh persentase sebesar 100%.
c
Ketepatan
Waktu
Ketepatan waktu merupakan tingkat
sejauh mana kegiatan dilaksanakan pada waktu yang dikehendaki dengan
memperhatikan kondisi lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan lain.
Kinerja yang baik dapat dilihat dari cara pegawai memanfaatkan waktu kerjanya
dengan sebaik-baiknya. Penulis menggunakan teori yang
dipakai oleh bernadin Russel.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
oleh penulis dapat digambarkan bahwa kinerja pegawai puskesmas dalam hal mengatur waktu masih kurang
ketaatan pegawai dalam hal jam masuk kerja dan pulang kerja. Masih banyak
pegawai yang molor-molor datang pada jam kerja setelah istirahat kembali masuk
kerja lagi sehingga dapat mempengaruhi
pelayanan yang diberikan kepada puskesmas. Sedangkan sanksi yang diberikan
kepada pegawai puskesmas yang sering datang terlambat yaitu diberikan sanksi
teguran lisan kepada pegawai puskesmas yang sering terlambat.
d Efektifitas
Efektifitas
menurut Bernadin Russel mengatakan bahwa tingkat sejauh mana pengguna sumber daya organisasi (manusia, keuangan,
teknologi, material) dimaksimalkan untuk mencapai tujuan hasil yang tertinggi
atau pengurangan kerugian disetiap unit pelaksanaan sumber daya.
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan penulis dapat digambarkan bahwa untuk efektifitas kinerja pegawai
puskesmas sudah cukup baik dalam melaksanakan
tugas dan fungsi yang diberikan kepada pegawai puskesmas hanya saja untuk
pelayanan dipoli dewasa sendiri masih
sangat lambat dikarenakan dokter yang tersedia diruangan sangat terbatas yaitu
terdapat satu dokter dan satu perawat. Sehingga antrian untuk poli dewasa
sangat lama membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit setiap satu pasien yang berobat dipuskesmas bontang selatan 1.
Faktor
Penghambat dan Pendukung
Faktorpenghambat kinerja pegawai puskesmas adalah fasilitas medis yang terdapat
dipuskesmas sudah tua, fasilitas
tersebut merupakan salah satu penunjang dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Salah satunya adalah ambulans tidak standar dan sering
rusak, printer dan komputer sangat terbatas,
jumlah dana operasional sangat terbatas. Kemudian
pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada pegawai masih sangat kurang,
pendidikan dan pelatihan ini diperlukan untuk meningkatkan kinerja pegawai
puskesmas mengenai hal-hal yang sering berhubungan dengan bidang-bidang
pekerjaanya. Ditambah lagi dengan poli dewasa masih mengalami keterlambatan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dikarenakan masih kurangnya tenaga
medis yang terdapat dipuskesmas Bontang seatan 1
dan ketidak harmonisan dalam bekerja merupakan salah satu faktor didalam
kinerja pegawai puskesmas agar tidak terdapat mis komuniskasi antara pegawai
puskesmas.
Sedangkan faktor
yang menjadi pendukung pegawai puskesmas Bontang
Selatan 1 adalah sebagai berikut:
Faktor pendukung
dalam pelaksanaan kinerja pegawai puskesmas Bontang
selatan 1 berupa adanya dukungan dari dinas kesehatan
kota Bontang dalam melaksanakan kegiatan eksternal
dipuksesmas bontang selatan 1, ditambah lagi bentuk kerja sama pegawai
puskesmas sehingga tugas dan kewajiban dapat dilaksanakan dengan baik. Kerja
sama merupakan faktor penting yang biasa dilakukan oleh pegawai yang bekerja
dalam satu organisasi yang terdiri dari berbagai macam orang dan kemudian
membentuk satu tim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai salah
satu visi yang ingin dicapai pegawai puskesmas bontang selatan 1.
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah disajikan secara sistematis, dapat diperoleh
kesimpulan bahwa kinerja pegawai
puskesmas Bontang Selatan 1 dengan menggunakan:
a.
Kualitas
Merupakan kinerja pegawai puskesmas Bontang Selatan 1
sudah cukup baik dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada pegawai akan
tetapi ada baiknya jika pegawai puskesmas tidak menunda-nunda pekerjaan yang
diberikan dan memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat dan diberikan
sanksi bagi pegawai puskesmas yang sering datang telat. Sedangkan dilintas
sektoral sendiri sudah cukup baik hanya saja belum bisa diselesaikan dengan
cepat karena membutuhkan waktu yang cukup lama kemudian dibutuhkan kerjasama
yang lebih dari pegawai puskesmas yang bersangkutan.
b.
Kuantitas
Merupakan
kinerja pegawai puskesmas Bontang Selatan 1 sudah baik dalam menyelesaiakan
pekerjaan yang diberikan kepadanya dapat dilihat dari tabel program kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh puskesmas Bontang Selatan satu dan pencapain
targetnya. Kemudian untuk internal puskesmas sendiri seperti pelaynanan
puskesmas suda cukup baik apabila terdapat kesalahan didalamnya pegawai
puskesmas berusaha untuk memberikan pelayan kepada masyarakat.
c.
Ketepatan
Waktu
Disimpulkan bahwa kinerja pegawai
puskesmas dalam hal ketepatan waktu
masih kurang ketaatan pegawai dalam hal jam masuk kerja dan pulang kerja
sedangkan kinerja pegawai dalam hal memberikan pelayanan kepada masyaraka sudah
cukup baik.
d.
Efektifitas
Hasil wawancara
dapat disimpulkan oleh penulis untuk efektifitas kinerja pegawai puskesmas
sudah cukup baik. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diberikan kepada
puskesmas hanya saja dipoli dewasa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
membutuhkan waktu yang cukup lama .
Faktor faktor penghambat pegawai puskesmas
adalah fasilitas medis yang terdapat dipuskesmas sudah tua, fasilitas tersebut
merupakan salah satu penunjang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Pelatihan-pelatihan yang
diberikan kepada pegawai masih kurang, pendidikan dan pelatihan ini diperlukan
untuk meningkatkan kinerja pegawai mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
bidang bidang pekerjaannya. Ditambah
lagi dengan poli dewasa
masih mengalami keterlambatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dikarenakan masih kurangnya
tenaga medis yang terdapat didalamnya, masih kurangnya sosialisai tentang tupoksi puskesmas
kepada masyarakat sehingga menimbulkan salah pemahaman masyarakat, misalnya
masih salah membedakan antara tupoksi puskesmas, kelurahan dan
ketidak harmonisan dalam bekerja merupakan salah satu faktor didalam
kinerja pegawai puskesmas agar tidak terdapat mis komunikasi antara pegawai
puskesmas Bontang Selatan 1.
Sedangkan Faktor yang mendukung
pegawai puskesmas Bontang Selatan 1 adalah sebagai berikut :
Pendukung dalam pelaksanaan kinerja pegawai puskesmas
Bontang Selatan 1 berupa adanya dukungan dari dinas
kesehatan Kota bontang dalam melaksanakan kegiatan eksternal dipuskesmas
Bontang Selatan 1. Ditambah lagi bentuk kerja sama,
sehingga tugas dan kewajiban dapat dilaksanakan dengan baik. Kerjasama
merupakan faktor penting yang biasa dilakukan oleh pegawai yang bekerja dalam
satu organisasi yang terdiri dari berbagai macam orang dan kemudian membentuk
suatu tim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai salah satu visi
yang ingin dicapai pegawai puskesmas Bontang Selatan 1.
Saran
Dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah diuraikan
dalam kesimpulan, maka penulis menanggapi kesimpulan dengan menyampaikan
saran-saran yang bermanfaat guna perbaikan Kinerja Pegawai Puskesmas Bontang
Selatan 1.Adapun saran-saran tersebut antara lain sebagai berikut :
1)
Bagi
pegawai Puskesmas yang masih memiliki tingkat kemampuan yang rendah hendaknya
mengikuti pendidikan dan pelatihan yang ada dalam upaya-upaya perbaikan
kualitas kerja. Salah satunya bendahara mengikuti pelatihan kebendaharaan,
kemudian petugas UKS melakukan pelatihan UKS.
2)
Pegawai
puskesmas hendaknya perlu ditanamkan rasa kesadaran yang tinggi serta
meningkatkan disiplin kerja dalam menaati peraturan-peraturan yang ada dipuskesmas .
3)
Bagi
puskesmas Bontang Selatan 1 hendaknya melakukan sosialisasi
tentang tupoksi yang terdapat dipuskesmas bontang selatan 1, sehingga tidak
menimbulkan pemahaman masyarakat, misalnya masyarakat masih salah membedakan
antara tupoksi puskesmas dengan kelurahan.
4)
Bagi
pegawai Puskesmas Bontang Selatan 1 hendaknya lebih meningkatkan kerja sama
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, agar masyarakat dapat merasa puas kepada pegawai puskesmas
yang terdapat dibontang selatan 1.
Daftar
Pustaka
Sugiyono, 2011. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung
: Alfabeta
Tangkilisan Hesel
Nogi S, 2003.Teori dan Praktek Managemen
Sumber Daya Manusia Berdasarkan Konsep Bernadine dan Rusel,Strategi Keunggulan
Pelayanan Publik Managemen Birokrasi Publik, cetakan I, Lukmat Offset.
Wibowo, 2012. Managemen
Kinerja, Edisi III, PT.RajaGrafindo Persada :
Jakarta
Dokumen-dokumen
:
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :1457/MENKES/28H/2003
0 Response to "JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA MANAGEMEN SUMBER DAYA MANUSIA STUDI TENTANG KINERJA PEGAWAI PUSKESMAS BONTANG SELATAN 1 KELURAHAN TANJUNG LAUT KECAMATAN BONTANG SELATAN"
Posting Komentar