A.
Latar
Belakang Masalah
Perkembangankomunikasi telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Transaksi jual beli yang
sebelumnya hanya bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (telepon)
menjadi sesuatu yang sangat konservatif dengan adanya media komunikasi seperti
media massa, yaitu media elektronik dan media cetak.
Khusus
untuk media elektronik, ditandai dengan semakin berkembangnya dunia teknologi
informasi. Saat ini dikenal adanya socialnetwork
dimana chatting (obrolan) menjadi
salah satu pilihan cara berkomunikasi. Hal ini pula yang membuat komunikasi
menjadi lebih bervariatif sehingga banyak orang mencoba untuk memanfaatkannya.
Salah
satu pemanfaatannya antara lain pada bidang promosi penjualan (marketing promotion). Banyaknya pilihan
media promosi saat ini membuat persaingan usaha semakin ketat. Hal ini
dimanfaatkan oleh pengusaha baru (newcomer)
untuk mempromosikan produk atau jualan mereka diantaranya dengan memanfaatkan socialnetwork.
Blackberry
(smartphone) sebagai salah satu alat
komunikasi yang mendukung sarana komunikasi dimana salah satu fasilitas utama
Blackberry yaitu Group Blackberry Messenger banyak digunakan untuk melakukan
kegiatan jual beli produk. Berbagai macam jualan ataupun produk telah dipromosikan
melalui salah satu fitur yang ada pada
smartphone blackberry trersebut. Mulai dari promosi barang elektronik,
aksesoris olahraga, hingga barang yang merupakan kebutuhan primer manusia yaitu
makanan dan pakaian, serta berbagai macam produk atau jualan lainnya.
Salah
satu yang menjadi promosi utama melalui group blackberry messenger adalah pakaian,
khususnya pakaian wanita yang banyak diminati oleh para pengguna smartphone Blackberry. Pengguna
blackberry wanita umumnya tertarik untuk membeli pakaian wanita melalui group
blackberry messenger karena adanya kemudahan dalam bertransaksi, tanpa perlu ke
mall atau butik. Pakaian merupakan kebutuhan primer manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari, manusia selalu mengenakan pakaian dalam setiap aktivitas. Pakaian
berfungsi untuk menutupi aurat, memberi kenyamanan, melindungi tubuh dari panas atau dingin. Sebagai
tambahannya, pakaian digunakan untuk mempercantik diri. Berbeda dengan tas atau
sepatu yang berfungsi sebagai kebutuhan pelengkap. Tas atau sepatu ini disebut
sebagai pelengkap karena manusia bisa saja beraktivitas tanpa keduanya.
Seseorang
dapat dikenal karena penampilan, tingkah laku, suara, cara berpakaian, kesukaan
dan lain sebagainya. Pemilihan busana yang tepat disertai pelengkap busana yang
sesuai mempunyai arti besar dalam penampilan seseorang. Busana yang serasi dan
menarik dapat menambah simpati dan rasa kagum dari orang-orang di
sekelilingnya. Berbusana tidak sekadar mengenakan pakaian, pemilihan busana
yang tepat sesuai untuk kesempatan dan sesuai pula dengan kepribadian
pemakainya, menjadikan penampilan seorang wanita sangat mengesankan.
Antara
promosi dan produk, tidak dapat dipisahkan, dua hal ini yang saling berkaitan
untuk menuju suksesnya pemasaran. Di sini harus ada keseimbangan, produk baik,
sesuai dengan selera konsumen, dibarengi dengan teknik promosi yang tepat akan
sangat membantu suksesnya usaha marketing. Teknik promosi yang digunakan ketika
melakukan kegiatan promosi penjualan di group blackberry messenger, yaitu
dengan sering update status yang isinya menawarkan atau tentang promo yang
sedang berjalan seperti diskon 10%, harga lebih murah, dan promo lainnya; share picture kedalam group blackberry
messenger; membuat tampilan produk yang menarik seperti menggunakan model yang
cantik atau background foto yang menarik; keterangan produk dibuat secara
detail seperti bahan produk, warna, panjang, ukuran pinggang, stok produk yang
masih tersedia, dan masih banyak lagi; menggunakan kalimat-kalimat yang menarik
dan terkesan akrab serta kekeluargaan seperti misalnya menggunakan kata “sis”
(dimaksud sister), “say” (dimaksud sayang), “bu.” Di bawah ini contoh gambar
promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger.
Dari
beberapa gambar di atas kita dapat melihat teknik promosi penjualan pakaian
wanita ini bertujuan untuk menarik perhatian dan menumbuhkan minat beli para
member dalam Group Blackberry messenger yang menjadi sasaran promosi penjualan.
Minat membeli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap
suatu produk (barang atau jasa) yang dipengaruhi oleh sikap di luar konsumen
dan di dalam konsumen itu sendiri. Jika diulas mengenai timbulnya suatu minat,
dapat juga dipahami bahwa minat beli merupakan pertemuan antara stimulus
(pemasaran) dan respon konsumen. Ketika sebuah stimulus bisa memberikan daya
tarik pada konsumen, maka akan tercipta sebuah respon positif. Seberapa kuat
minat beli sangat tergantung pada kuat lemahnya sebuah stimulus dalam
memberikan daya tarik pada konsumen yang berimplikasi pada sebuah keputusan
pembelian.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa, minat beli adalah suatu hasrat atau keinginan pembeli
yang muncul dalam pribadi seseorang untuk membeli beberapa jumlah atau
unit-unit produk atau merek tertentu, dalam periode waktu tertentu pula, di
mana rencana tersebut terbentuk melalui proses keputusan atau pemilihan. Dari keterangan di atas, peneliti tertarik
dengan maraknya penjualan atau promosi pakaian wanita di group blackberry messenger.
Ketertarikan peneliti lebih ke arah penelitian tentang pengaruh promosi
penjualan dan minat beli konsumen.
Berdasarkan
uraian di atas peneliti bermaksud untuk meneliti minat beli mahasiswi
dikalangan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin melalui group Blackberry messenger,
karena mayoritas mahasiswa pada jurusan ilmu komunikasi Universitas Hasanuddin
adalah wanita atau mahasiswi. Beberapa dari mahasiswi ilmu komunikasi
Universitas Hasanuddin merupakan pelaku
transaksi melalui group blackberry messenger, baik sebagai pembeli
ataupun sebagai penjual (seller). Peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Promosi PenjualanPakaian Wanita di Group Blackberry Messenger terhadap Minat Beli Mahasiswi IlmuKomunikasi Universitas Hasanuddin”.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group Blackberry messenger
terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin ?
2. Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas
Hasanuddin terhadap promosi penjualan pakaian wanita di group Blackberry
messenger ?
C.
Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengaruh promosi
penjualan pakaian wanita di group Blackberry messenger.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin
terhadap promosi penjualan pakaian wanita di group Blackberry messenger.
Kegunaan
Penelitian
1. Kegunaan
Teoritis
Untuk menerapkan ilmu yang diterima
penulis selama menjadi mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin
Makassar, serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis terhadap promosi
penjualan melalui group Blackberry messenger.
2. Kegunaan
Praktis
Data yang diperoleh dari penelitian
ini dapat menjadi masukan bagi para pengusaha yang berbisnis melalui group
Blackberry messenger dalam meningkatkan promosi penjualannya.
D.
Hipotesis
1. HipotesisNol
Promosi penjualan
pakaian wanita di group blackberry messenger
tidak berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi
Universitas Hasanuddin.
2. Hipotesis
Alternatif
Promosi penjualan
pakaian wanita di group blackberry messenger berpengaruh terhadap minat beli
mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin.
E.
Kerangka
Konseptual Penelitian
Definisi
konseptual adalah definisi akademik atau mengandung pengertian yang universal
untuk suatu kata atau kelompok kata. (Kriyantono, 2007). Definisi ini biasanya
bersifat abstrak dan formal.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi
teknologi komunikasi. Teknologi informasi dan teknologi komunikasi seakan-akan
tidak dapat dipisahkan. Perpaduan keduanya semakin berkembang cepat dengan
adanya media internet. Teknologi internet telah merubah cara orang
berkomunikasi termasuk dalam proses jual-beli.
Salah
satu dampak perkembangan teknologi komunikasi didalam proses jual-beli adalah
dengan adanya penjualan dengan menggunakan media smartphone (blackberry). Segala bentuk perkembangan teknologi
komunikasi dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai peluang bagi para pebisnis,
dalam hal ini online-shopping dalam
group blackberry messenger. Selain itu, kita dapat mengikuti berbagai model
komunikasi. Beberapa model komunikasi yang dimaksud, yaitu:
1. Forum.
2. Milis/Group
(group blackberry messenger).
3. Situs
jejaring sosial.
4. Blog.
5. Situs
sharing file.
6. E-learning
menggunakan teleconference.
Seiring
dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media
lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan
telepon selular. Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti:
1. Sumber
dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (misalnya melalui SMSatau internet).
2. Isi
pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh
individual.
3. Tidak
ada perantara, interaksi terjadi pada individu.
4. Komunikasi
mengalir (berlangsung) ke dalam.
5. Penerima
yang menentukan waktu interaksi.
Salah satu media yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat dalam hal memperlancar sebuah komunikasi adalah internet. Internet
dapat digambarkan seperti sebuah jaringan global yang dapat memungkinkan
komunikasi antara orang ke orang yang berlainan tempat, kota dan bahkan antar
negara. Penngguna internet juga dapat mengirim surat elektronik (e-mail), ngobrol (chatting), mendengarkan radio (streaming)
juga mencari informasi (browsing).
Kemunculan internet telah mengubah pola interaksi
masyarakat baik itu interaksi pendidikan, bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya.
Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat,
perusahaan / industri maupun pemerintah. Internet telah menunjang efektifitas
dan efisiensi dalam kehidupan masyarakat. Terutama peran internet sebagai
sarana komunikasi dalam mendapatkan informasi.
Selain internet, salah satu yang merupakan perkembangan
dalam bidang teknologi komunikasi adalah meningkatnya pertumbuhan produksi
handphone . Handphone saat ini menawarkan begitu banyak fitur-fitur baru untuk
menarik perhatian masyarakat. Adanya persaingan
jual yang sangat kompetitif, mendorong produsen handphone untuk membuat
inovasi dalam memproduksi handphone mereka. Meningkatnya produksi handphone,
dikarenakan adanya kesadaran bahwa handphone saat ini menjadi barang yang
begitu penting bagi masyarakat.
Betapa pentingnya fungsi handphone dan internet dalam
kehidupan manusia, muncul suatu inovasi baru dalam teknologi komunikasi yakni smartphone yaitu suatu alat komunikasi
layaknya handphone namun memiliki kegunaan yang hampir menyamai fungsi
komputer. Sehingga smartphone biasa diistilahkan sebagai komputer kecil. Sejak
kemunculannya smartphone begitu menarik perhatian masyarakat. Karena fungsi
yang didapatkan dari smartphone memudahkan masyarakat dalam berinteraksi tidak
hanya memudahkan dalam berkomunikasi juga memudahkan untuk mengakses internet.
Terciptanya smartphone tidak hanya
berdasar akan kebutuhan masyarakat akan internet, namun adanya kesadaran bahwa
handphone saat ini menjadi barang penting bagi masyarakat bahkan menjadi
kebutuhan kehidupan masyarakat yang semakin mobilitas. Mobilisasi masyarakat
pun semakin praktis dengan kehadiran smartphone
lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan komunikasi atau mengakses internet.
Di Indonesia smartphone yang paling berkembang dan
populer dikalangan masyrakat adalah Blackberry (BB). Blackberry merupakan
smartphone yang banyak diminati oleh
masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur
yang menarik yakni tersedianya blackberrymessage service (BBM) yang bisa mengirim pesan text, suara ,gambar dan juga
lagu secara gratis yang tidak bisa didapatkan pada smartphone lainnya. Hal inilah yang membuat banyak masyarakat kita
rela merogoh kocek yang lumayan untuk memiliki benda ini. Beragam golongan
maupun kalangan bersedia menggunakannya, mulai dari kalangan pelajar,
mahasiswa, pekerja, sdan berbagai profesi lainnya.
Mewabahnya blackberry kemudian memunculkan suatu
fenomena demam blackberry artinya ketergantungan akan smartphone blackberry.
Istilah ini mendeskripsikan suatu kecenderungan pengguna BB berkutat dengan
smartphonenya. Hal ini disebabkan oleh fitur-fitur yang menarik dalam BB
tersebut. Ini dimulai dengan penggunaan internetnya untuk browsing, mendownload
berbagai macam video dan musik, eksis dalam sosial media yakni facebook,
twitter dan sebagainya sampai dengan obrolan BBM (blackberry messanger).
Pemasaran (marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Komunikasi pemasaran adalah salah satu
kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau
meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia
menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.
Promosi penjualan terdiri dari semua
kegiatan pemasaran, selain penjualan pribadi, iklan dan hubungan masyarakat
yang merangsang pembelian konsumen dan efektivitas dealer. Promosi penjualan
biasanya merupakan alat jangka pendek yang digunakan untuk merangsang
peningkatan permintaan secepatnya (Lamb, Hair, McDaniel, 2001). Promosi penjualan adalah kegiatan komunikasi
pemasaran, selain daripada periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan
masyarakat, di mana insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota
saluran distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan
harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai tambah.
Minat beli merupakan kecenderungan yang menetap
dalam subyek untuk merasa tertarik pada suatu produk tertentu (Winkell, 1999).
Sedangkan Poerwadarminto (1995), mendefenisikan minat sebagai kecenderungan
yang tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan. Dalam melakukan segala
kegiatan, individu sangat dipengaruhi oleh minat terhadap kegiatan tersebut
sehingga dengan adanya minat yang cukup besar akan mendorong seseorang untuk
lebih mencurahkan perhatiannya (Rustam, 1987). Minat adalah motif yang
menunjukkan arah perhatian individu kepada obyek yang menarik serta
menyenangkan (Woodworth & Marquis, 1961). Sedangkan menurut Shalahuddin
(1991), minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan, maka minat
menentukan sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pekerjaan,
dengan kata lain bahwa minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan. Minat
membeli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu
produk (barang atau jasa) yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen dan di
dalamnya konsumen itu sendiri. Menurut jurnal yang ditulis oleh Triatmanto
(2003), mengatakan bahwa promosi juga mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen, hal ini dikarenakan promosi menjadi sarana pengenal produsen terutama
mengenai produk-produk dan fasilitas yang dimiliki produsen. Selain itu,
promosi juga merupakan media komunikasi antara produsen dengan konsumen,
seorang konsumen memutuskan untuk membeli apabila mengetahui informasi lengkap
yang bisa didapat melalui berbagai program promosi.
Hardjono (1998), menyatakan bahwa minat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu minat subyektif dan minat obyektif. Minat
subyektif adalah perasaan senang atau tidak senang pada obyek yang didasarkan
pada pengalaman, sedangkan minat obyektif merupakan reaksi menerima atau
menolak pada obyek atau kegiatan di sekitarnya.
Kerangka
Pikir Penelitian
ORGANISM
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Unhas
• Perhatian
• Pengertian
• Penerimaan
|
STIMULUS
(Promosi penjualan pakaian wanita di
group blackberry messenger)
|
RESPONSE
(Minat Beli)
|
GAMBAR 1.5.
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan
perubahan sikap adalah aspek “how”
bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to
communicate. Dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah
sikap komunikan. Dalam proses perubahan
sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa
benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia,
Perubahan serta Pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley
yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting,
yaitu:
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung
jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti.
Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah
komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah
sikap.
F.
Definisi
Operasional
1. Pengaruh
merupakan respon yang baik secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan
perubahan kognisi, afeksi dan psikomotorik.
2. Promosi
Penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, selain daripada periklanan,
penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, di mana insentif jangka pendek
memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli barang atau
jasa dengan segera, baik dengan harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai
tambah
3. Pakaian
wanita merupakan kebutuhan primer manusia yang berfungsi untuk menutupi aurat,
memberi kenyamanan, melindungi tubuh
dari panas atau dingin dan pakaian digunakan untuk mempercantik diri (gaun,
rok, celana, jilbab, dsb.)
4. Minat
merupakan kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan.
5. Minat
beli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu
produk (barang atau jasa) yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen dan di
dalam konsumen itu sendiri.
6. Group
Blackberry Messenger adalah sebuah aplikasi yang terdapat didalam smartphone Blackberry, berfungsi sebagai
tempat untuk berbagi informasi (pesan) serta mengunduh gambar/foto.
G.
Metode
Penelitian
1. Waktu
dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah
berlangsung selama bulan Maret hingga Mei 2012. Berlokasi di Jurusan Ilmu
Komunikasi, Universitas Hasanuddin, Makassar.
2. Tipe
Penelitian
Dalam penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dengan menggunakan teknik survey.
3. Populasi
dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin angkatan 2008 – 2011 yang
berjumlah 147 orang.
Sampel
Dari populasi yang ada penulis menarik sampel sebanyak
109 mahasiswi yang menggunakan blackberry dan tergabung dalam group online-shopping blackberry. Sehingga
peneliti menggunakan teknik sampling berstrata (stratified sampling). Teknik sampling berstrata adalah populasi
yang dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata (dalam
hal ini adalah angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011).
Angkatan
|
Populasi
|
Sampel
|
2008
|
45
|
35
|
2009
|
25
|
21
|
2010
|
23
|
20
|
2011
|
54
|
33
|
Jumlah
|
147
|
109
|
Tabel
1.1. Populasi dan Sampel
4.
Teknik Pengumpulan Data
Primer
Data
primer diperoleh dari pengumpulan kuisioner yang telah dijawab oleh responden.
Instrumen penelitian yaitu kuisioner yang akan dibagikan kepada responden dan diisi
sesuai data yang sebenarnya. Setelah pengisian data tersebut, instrumen
penelitian dikumpul.
Sekunder
Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder yang diperoleh dari referensi
buku, internet, dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
5. Teknik
Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara peneliti berada
diluar dari objek penelitian dan menjaga prinsip objektif, serta analisis
datanya menggunakan uji statistik.
Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang
digunakan adalah analisis regresi linear sederhana untuk melihat seberapa besar
pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dengan bantuan
program SPSS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Komunikasi
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan
berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam
kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam
masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan
terlibat dalam komunikasi.
1.
Pengertian
Komunikasi
Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan
orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan
komunikasi, sesuai dari sudut mana
mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi tersebut ada benarnya
dan tidak salah karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka
masing-masing. Hovland, Janis dan kelley mengatakan bahwa, “communication isthe process by which an individual transmits stimuli (usually verbal) to modifythe behavior of other individuals”. Dengan kata-kata lain komunikasi adalah
proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk
mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap
komunikasi sebagai suatu proses, bukan suatu hal. (dalam Arni, 2007: 2) Menurut
Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan, “communication is theprocess by which a system is established, maintained and altered by means ofshared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu
proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini
suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Pada definisi ini
komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah
signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan
adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui
aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya. Misalnya
setiap bahasa mempunyai aturan tertentu baik bahasa lisan, bahasa tulisan
maupun bahasa isyarat. Bila orang yang mengirim signal menggunakan bahasa yang
sama dengan orang yang menerima, maka si penerima akan dapat memahami maksud
dari signal tersebut, tetapi kalau tidak, mungkin dia tidak dapat memahami
maksudnya. Brent D. Ruben (1988) dalam Arni, 2007: 2-3, memberikan definisi
mengenai komunikasi manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut: komunikasi
manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam
kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan
menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. Pada
definisi inipun, komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatu
aktivitas yang mempunyai beberapa tahan yang terpisah satu sama lain, tetapi
berhubungan. William J. Seller (1988) dalam Arni, 2007: 3-4, memberikan
definisi komunikasi yang lebih bersifat universal. Dia mengatakan komunikasi
adalah proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan
diberi arti. Kelihatannya dari definisi ini proses komunikasi yang sangat
sederhana, yaitu mengirim dan menerima pesan tetapi sesungguhnya komunikasi
adalah suatu fenomena yang kompleks yang sulit dipahami tanpa mengetahui
prinsip dan komponen yang penting dari komunikasi tersebut. Menurut dr. Arni
Muhammad (1989) dalam Arni, 2007: 4-5, komunikasi adalah pertukaran pesan
verbal maupun nonverbal antara si pengirim dan si penerima pesan untuk mengubah
tingkah laku.
2.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi ini dikategorikan dengan peninjauan
dari dua perspektif, antara lain:
a.
Proses Komunikasi
dalam Perspektif Psikologis.
Proses komunikasi
perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika seorang
komunikator berniat akan menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam
dirinya terjadi suatu proses. Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yakni
isi pesan dan lambang. Isi pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang
umumnya adalah bahasa. Walter lippman menyebut isi pesan itu “picture in our
head”, sedangkan Walter Hagemann menamakan “das bewustseininhalle”. Proses
“mengemas” atau “membungkus” pikiran
dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan
encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia transmisikan atau operkan
atau kirimkan kepada komunikasi. Dalam Onong, 2003: 31-32, Kini giliran
komunikan terlibat dalam proses komunikasi interpersonal. Proses dalam diri
komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan atau bungkusan pesan
yang ia terima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran
komunikator, maka komunikasi terjadi. Sebaliknya bilamana komunikan tidak
mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi.
b.
Proses Komunikasi
dalam Perspektif Mekanistis
Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau “melemparkan”
dengan bibir, kalau lisan atau tangan jika tulisan pesannya sampai ditangkap
komunikan. Penangkapan pesan dari komunikator oleh komunikan itu dapat
dilakukan dengan indera telinga atau indera mata, atau indera-indera lainnya.
Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat diklasifikasikan menjadi
proses komunikasi secara primer dan secara sekunder. (dalam Onong, 2003: 32)
· Proses Komunikasi secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah
proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada kepada komunikan dengan
menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai media atau saluran. Lambang ini
umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi komunikasi tertentu
lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial (gesture), yakni gerak
angggota tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya. (dalam Onong, 2003: 33)
· Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan
media kedua ini karena komunikan yang dijadikan sasaran komunikasinya jauh
tempatnya atau banyak jumlahnya atau kedua-duanya, jauh dan banyak. Kalau
komunikan jauh, dipergunakanlah surat atau telepon; jika banyak dipakailah
perangkat pengeras suara; apabila jauh dan banyak; dipergunakan surat kabar,
radio atau televisi. Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama
semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang
semakin canggih, yang ditopang pula oleh teknologi-teknologi lainnya yang bukan
teknologi komunikasi. (dalam Onong, 2003: 37-38)
B. Komunikasi Massa
Proses komunikasi pada awalnya dibagi menjadi dua
kategori, yakni komunikasi antarpesona dan komunikasi massa (Blake &
Haroldsen, 1979: 32). Sejalan dengan
perkembangan teknologi komunikasi, media komunikasi massa pun semakin canggih
dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa sebelumnya,
terutama dalam hal menjangkau komunikan. Sebagaimana dikemukakan Marshall
Mcluhan, kita sekarang hidup dalam desa dunia (global village), karena
media massa modern memungkinkan berjuta-juta orang di seluruh dunia untuk
berkomunikasi ke hamper setiap pelosok dunia.
1.
Pengertian
Komunikasi Massa
Definisi
komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, 2003:
188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is message
communicated through a mass medium to a large number of people).
Menurut
Gerbner (1967) “Mass communication is the tehnologically and institutionally
based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of
messages in industrial societies”. (Komunikasi massa adalah produksi dan
distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry (Rakhmat,
2003: 188). Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu
menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan,
didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu
yang tetap. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan,
melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu,
sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat
industri.
2.
Media
Massa Modern
Seiring dengan perkembangan teknologi dan
sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke
dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Media massa yang lebih
modern ini memiliki ciri-ciri seperti:
a. Sumber
dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (misalnya melalui SMS
atau internet).
b. Isi
pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh
individual.
c. Tidak
ada perantara, interaksi terjadi pada individu.
d. Komunikasi
mengalir (berlangsung) ke dalam.
e. Penerima
yang menentukan waktu interaksi. (Bungin, 2008: 107-108)
Menurut Laquey (1997), internet merupakan
jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh
dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk
mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal.
Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat
cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa
ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat
informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Menurut Laquey, internet
adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar
orang secara elektronis. Informasi mengenai suatu peristiwa tertentu dapat
ditransmisikan secara langsung, sehingga membuatnya menjadi suatu piranti
meriah yang sangat efektif. Banyak sekali forum yang tersedia untuk tujuan
istimewa ini.
3.
Fungsi
Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi
massa menurut Dominick (2001) terdiri dari:
a.
Surveillance (Pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk
utama: (a) warning or beware surveillance (pengawasan peringatan); (b) instrumental
surveillance (pengawasan instrumental). (Elvinaro, 2007: 15) Fungsi
pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang
ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan,
tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Fungsi pengawasan instrumental
adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat
membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang
sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek,
produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep masakan dan sebagainya, adalah
contoh-contoh pengawasan instrumental.
b.
Interpretation (Penafsiran)
Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan.
Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan
penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media
memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan
penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas
wawasan dan membahasnya lebih lanjut
dalam komunikasi antarpersona atau komunikasi kelompok. (Elvinaro, 2007:
15-16)
c.
Linkage
(Pertalian)
Media
massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk
linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang
sesuatu. (Elvinaro, 2007: 16) Contoh kasus di indonesia adalah kasus Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) yang sebelumnya menjabat menko polkam dalam jajaran
kabinet gotong royong presiden Megawati Soekarnoputri. Ketika beliau jarang
diajak rapat kabinet dan kemudian mengundurkan diri, maka tayangan beritanya di
televisi, radio siaran dan surat kabar telah menaikkan pamor partai demokrat
yang mencalonkan sby sebagai presiden.
Dalam pemilu 2004 lalu, perolehan suara partai demokrat mencuat dan mengalahkan
partai besar sebelumnya. Masyarakat yang tersebar telah dipertalikan oleh media
massa untuk memilih partai demokrat. Kelompok-kelompok yang memiliki
kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau
dihubungkan oleh media.
d.
Transmission of Value (Penyebaran
Nilai-Nilai)
Fungsi
penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut sosialization
(sosialisasi). Sosialisasi mengacu ke pada cara, di mana individu mengadopsi
perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu
ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana
mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Dengan kata lain media mewakili
kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa banyak remaja belajar tentang perilaku berpacaran
dari menonton film dan acara televisi yang mengisahkan tentang pacaran,
termasuk pacaran yang agak liberal atau bebas. (Elvinaro, 2007: 16-17)
e.
Entertainment (Hiburan)
Sulit
dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi
hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Hampir
tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari berupa tayangan hiburan.
Begitu pula radio siaran, siarannya banyak memuat acara hiburan. Memang ada
beberapa stasiun televisi dan radio siaran yang lebih mengutamakan tayangan
berita. Demikian pula halnya dengan majalah. Tetapi, ada beberapa majalah yang
lebih mengutamakan berita seperti Time, Tempo dan Gatra. (Elvinaro, 2007: 17)
C.
Komunikasi
Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah
salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk
agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan
produsen. (Lamb, Hair, McDaniel, 2001) Pada kenyataannya tidak semua konsumen
mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari
adanya produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif
mencari informasi tersebut. Pada sisi lain, produsen menyadari situasi tersebut
sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan informasi tentang produk (adanya
produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana dan kapan dapat dibeli,
dsb) kepada mereka. Meskipun telah mengetahui informasi (well informed),
belum tentu konsumen akan memilih atau membeli kembali produk perusahaan
(karena belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis,
adanya barang pengganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat memenuhi
kebutuhan, dsb.). Produsen dapat membujuk dan
mengingatkan selalu mereka agar bersedia membeli maupun memilih kembali produk
perusahaan. Untuk semua itu produsen perlu melakukan kegiatan promosi dengan
berkomunikasi kepada konsumen.
Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi
antara produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat
diperlukan. Agar komunikasi pemasaran efektif, perlu dipertimbangkan:
a.
Penetapan tujuan dan respons
komunikasi
b.
Penentuan sasaran komunikasi
(target audiens)
c.
Rancangan pesan dan media
komunikasi
d.
Pengembangan promotional mix
e.
Penyusunan anggaran
Evaluasi dan pengendalian komunikasi. (Lamb, Hair, McDaniel, 2001)
D.
Promosi Penjualan
Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran, selain
penjualan pribadi, iklan dan hubungan masyarakat yang merangsang pembelian
konsumen dan efektivitas dealer. Promosi penjualan biasanya merupakan alat
jangka pendek yang digunakan untuk merangsang peningkatan permintaan secepatnya
(Lamb, Hair, McDaniel, 2001). Sasaran promosi penjualan biasanya lebih
mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan
dari promosi penjualan, terlepas bentuk apa pun yang diambil. Karena itulah,
kelihatannya lebih masuk akal ketika merencanakan suatu kampanye promosi
penjualan untuk target pelanggan sehubungan dengan perilaku umum.
E.
Model Komunikasi Online
Berbagai mode komunikasi adalah sebuah aspek yang besar dalam
internet. Langkah pertama bagi seorang pemasar online adalah menghargai mode
komunikasi yang berbeda ini. Item
(produk atau jasa) dapat dipasarkan melalui informasi. Item yang dapat dijual
dengan baik di internet dapat dijelaskan lebih dalam; konsumen telah terbiasa
melalukan pembelian berdasarkan deskripsi, konsumen membaca deskripsi produk,
melihat gambar, dan menggunakan informasi itu untuk membuat keputusan. Tingkat
pertama dari interaksi adalah satu ke banyak orang (one to many). Walaupun
tidak cukup identitas pelanggan, situs menyediakan informasi mendalam yang sama
mengenai produk kepada seluruh pengunjung. Ketika pengguna mampu mengikuti
jalan unik melalui internet, semuanya menerima “siaran” yang sama. Komunikasinya
langsung tetapi tidak interaktif, dialog interaktif one to one adalah langkah
trakhir. Sementara sebagian besar informasi masih mengalir dari pemasaran ke
pelanggan, umpan balik dan dialog masih memungkinkan. (Ward Hanson, 2000: 98)
F.
Minat Beli
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu
merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur
dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Asssael, 2001).
Mehta (1994: 66) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan
konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian.
Pengertian minat beli menurut Howard dalam Durianto dan Liana,
2004: 44, minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen
untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan
pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan
mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk
dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk
mengetahui minta beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun
ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen
dimasa yang akan datang.
Sedangkan definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor dalam
Thamrin, 2003: 142 adalah merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen
dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan
membeli benar-benar dilaksanakan. Rossiter dan Percy (1998: 126) mengemukakan
bahwa minat beli merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian
atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang
relevan seperti mengusulkan (pemrakarsa), merekomendasikan (influencer), memilih, dan akhirnya
mengambil keputusan untuuk melakukan pembelian.
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002) menyatakan
bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa
mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi
terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai
produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba
untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implilasinya dalam pemasaran adalah
untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang
ditawarkan pemasaran atau tidak.
G.
Teknologi Komunikasi
Kata teknologi dalam Wijaya (2008: wordpress.com) secara harfiah
berasal dari bahasa Latin “texere” yang berarti meyusun atau membangun.
Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin,
meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Agoeng Nugroho (2010: 3) menjelaskan bahwa teknologi selalu
memiliki dua aspek, yaitu hardware (yang
terdiri dari objek material atau fisik) dan software
(terdiri dari informasi untuk mengoperasikan hardware). Hardware bersifat
visible (dapat dilihat). Hal ini yang biasa membuat persepsi tentang teknologi
selalu pada aspek hardware, berdiri
sendiri dan terpisah dengan fenomena sosial kemasyarakatan.
Sedangkan komunikasi menurut De Vito dalam Nugroho (2010: 3) adalah
proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan di antara dua orang atau kelompok
kecil, dengan efek dan feed back langsung.
Proses komunikasi terjadi melalui komunikator, pesan, media lalu
ke komunikan dan membentuk efek. Tujuan utama dari komunikasi adalah untuk
mengubah pikiran dan tingkah laku komunikannya.
Teknologi komunikasi menurut Rogers dalam Nugroho (2010: 3)
mendefinisikan bahwa teknologi sebagai perlengkapan hardware, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial dimana
individu-individu mengumpulkan, memproses dan tukar-menukar informasi dengan
individu-individu lain.
Pada dasarnya, teknologi komunikasi merupakan sarana dalam
penyebaran informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui perangkat
telekomunikasi (kawat, radio atau perangkat elektromagnetik lainnya). Informasi
tersebut dapat berbentuk suara (telepon), tulisan dan gambar (telegraf), data
(komputer), dan wireless (tanpa
kabel) teknologi yang tren saat ini.
Bentuk-bentuk teknologi komunikasi menurut Kadir dan Triwahyuni
dalam Yudidisastra (2010: worpress.com) mencakup telepon, radio dan televisi.
Bentuk-bentuk teknologi komunikasi ditampilkan dalam tingkat antarpersona,
kelompok, organisasional, dan publik. Pada tingkat kelompok yaitu kenferensi
telepon, telekomunikasi komputer, dan surat elektronik. Pada tingkat
organisasional yaitu intercom, konferensi telepon, surat elektronik, manajemen
dengan bantuan komputer, sistem informasi, dan faksimili. Sedangkan pada
tingkat publik yaitu televisi, radio, film, videotape,
videodisk, TV kabel, TV satelit langsung, video dengan teks, teleteks, dan
sistem informasi digital.
Pada saat ini telepon merupakan alat komunikasi yang banyak
ditemukan dalam dunia bisnis. Bahkan setiap hari sekitar lebih dari 500 juta
panggilan telepon dilakukan diseluruh dunia. Menurut Gouzali Saydam dan
Yudidisastra (2010: wordpress.com), istilah telepon pada awalnya merupakan
suara dari jarak jauh. Selain itu keberadaan telepon itu sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu telepon biasa (fix telephone)
dan telepon bergerak.
H. Perkembangan Smartphone
BlackBerry
Handphone keluaran pabrikan Research
in Motion (RIM) Kanada ini merupakan handphone
jenis qwerty pertama yang pernah ada. Qwerty sendiri adalah sebutan atau
istilah untuk key pad di ponsel yang menggunakan papan ketik seperti
papan ketik pada mesin ketik atau komputer. Salah satu ciri menonjol adalah
huruf Q, W, E, R, T, Y ada pada baris pertama sisi kir pada papan ketik handphone.
Nama BlackBerry itu sendiri berasal dari sebuah firma California
Lexicon Branding yang awalnya memberi nama “PocketLink”,
sebuah nama yang fungsional namun membosankan. Lalu mempertimbangkan
memberi nama “Stroberry” karena bentuknya yang mirip, namun terdengar sangat
jinak. Akhrinya mereka memutuskan memberi nama BlackBerry, sebuah nama yang cerdas
dan akrab.
Perusahaan yang didirikan oleh Mike Lizaradis ini pada dasarnya
ingin menciptakan sebuah handphone yang
cara kerjanya mencontohkan pada “pager” akan
tetapi memiliki kemampuan diatasnya, sehingga dapat digunakan bebas kapan saja,
real time dan selalu tersambung.
Di Indonesia BlackBerry diperkenalkan pertama kali pada
pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Tidak
berselang lama, pasar BlackBerry diramaikan oleh dua operator besar lainnya
yakni Exelcom dan Telkomsel. Pemain terbaru Natrindo Telepon Selular (Axis)
baru menjajakan layanannya pada pertengahan tahun tersebut.
Pertumbuhan layanan BlackBerry di Indonesia terus meningkat sangat
signifikan akhir-akhir ini. Informasi dari Research
in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi BlackBerry, juga menyatakan bahwa
pertumbuhan penggunaan layanan tersebut di Indonesia merupakan yang tertinggi
di antara negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Saat ini saja
diperkirakan ada sekitar tiga ratus ribuan jumlah pengguna layanan BlackBerry
dari tiga operator yang menyediakan layanannya di Indonesia, yaitu Indosat,
Telkomsel, serta Exelcomindo Pratama (XL). Sungguh suatu jumlah yang sangat
mencengangkan, mengingat harga handset yang relatif lebih mahal dibandingkan
dengan perangkat handset lainnya.
Merebaknya pengguna layanan BlackBerry tentunya juga tidak
terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh tiga operator tersebut.
Tingginya minat konsumen pada BlackBerry didorong langkah operator yang
mengobral produknya pada momentum tertentu. Seperti jelang lebaran beberapa
operator mengobral produknya. Indosat menyediakan paket handset hemat
BlackBerry dengan harga khusus selama Ramadhan. Handheld BlackBerry ditawarkan dengan potongan harga hingga 20%
dari harga normal. Indosat menawarkan BlackBerry Storm 9500 Rp 6,2 juta,
BlackBerry 9000 Bold Rp 5,9 juta dan BlackBerry Curve 8900 Rp 4,9 juta.
Telkomsel juga melakukan langkah serupa dengan menawarkan diskon paket bundling
BlackBerry Bold, Javelin, Storm. Termasuk handset yang dijualnya secara
eksklusif Iphone 3G 16 GB ditawarkan
dengan harga lebih murah Rp 7,5 juta. Tidak hanya dari sisi fungsionalnya saja,
tetapi juga bagaimana menjadikan penggunaan BlackBerry sebagai bagian dari gaya
hidup.
Tumbuhnya BlackBerry tersebut juga tidak terlepas dari kurangnya
pemahaman daei calon pengguna mengenai karakteristik layanan BlackBerry
sendiri. Calon pengguna yang masih awam rata-rata berpikiran bahwa pemakaian
layanan BlackBerry dianggap sama saja dengan menggunakan layanan telepon biasa.
Cukup beli perangkat handset, beli kartu/SIM card dari salah satu operator,
kemudian dinyalakan, dan siap digunaka, selesai. Dianggap sesederhana itu
prosesnya. Bahkan banyak yang tidak mengetahui adanya unique identity yang disebut dengan PIN dan IMEI. Kalaupun mereka
tahu mengenai PIN dan IMEI, rata-rata hanya tahu dari sisi istilahnya saja
karena sering mendengar dari teman, relasi atau saudaranya yang terlebih dahulu
menggunakan layanan BlackBerry. Banyak di antara calon pengguna yang tidak
mengetahui atau memahami bahwa di dalam penyediaan layanan BlackBerry ada
keterkaitan beberapa pihak diantaranya operator selaku penyedia jaringan,
penggunanya sendiri serta tentunya RIM selaku penyedia teknologi layanan
BlackBerry.
Peningkatan penggunaan BlackBerry yang sangat pesat, yang tidak
diimbangi dengan pemahaman yang cukup dari calon pengguna mengenai layanan
BlackBerry sendiri, pada akhirnya juga terus mendorong keberadaan pasar gelap
atau jalur penjualan BlackBerry tidak resmi. Secara sadar ataupun tidak, dengan
maraknya tren mobile online belakangan
ini menjadikan handphone BlackBerry
atau sejenisnya naik pamor, mengapa tidak, karena fasilitas yang terdapat
didalamnya dapat menunjang itu semua. Pada dasarnya diferensiasi yang dilakukan
pada BlackBerry ini menjadikan sebagai handphone
yang memiliki “kharisma” tinggi sehingga mempunyai daya pikat tersendiri
dan pada akhirnya berbagai macam vendor mengikutinya.
I. Fitur – Fitur BlackBerry
1. Jarak Bukan Lagi Penghalang
Dengan perangkat komunikasi BlackBerry ada begitu banyak cara
untuk terus berkomunikasi. Sehingga komunikasi pun menjadi sangat mudah.
Perangkat komunikasi BlackBerry menawarkan berbagai perangkat komunikasi
terbaik kepada penggunanya. Diantaranya:
a. Pesan Teks dan Email
·
Pengiriman Push Sejati – email
sendiri yang menemukan penggunanya, tanpa memerlukan usaha.
·
Melihat lampiran format
berkas populer dengan mudah.
·
Navigasi dan pengetikan
intuitif yang cepat.
·
Akun email ganda untuk
penggunaan pribadi dan bisnis.
·
Kirim catatan suara sebagai
lampiran email atau pesan multimedia.
·
Pesan teks SMS dan MMS
·
Berbagi gambar, video dan
berkas.
b. Telepon
Fitur telepon tingkat lanjut yang memberikan pengalaman suara yang
unggul:
·
Telepon speaker.
·
Pamanggilan yang diaktifkan
dengan suara.
·
Dukungan bluetooth
·
Panggilan konferensi
c. Pesan Instan
Aplikasi pesan instan pada smarthphone
BlackBerry membuat penggunanya tetap berhubungan dengan kontak pesan
instan, tidak peduli dimanapun kita berada.
·
BlackBerry Messenger
·
Yahoo Messenger
·
Windows Live Messenger
·
AOL Instant Messenger
·
ICQ
·
Google Talk
d. Jejaring Sosial
Tetap terhubung ke jaringan Anda dengan pemberitahuan otomatis.
Dapat bertukar pesan dengan teman-teman seperti yang bisa dilakukan pada
komputer. Juga dapat mengubah foto-foto dari kamera smarthphoenn BlackBerry dan ke jejaring sosial.
·
Facebook
·
Twitter
·
MySpace
2. Hiburan
Pengguna BlackBerry dapat menikmati layanan hiburan dengan
fasilitas musik, rekam dan tonton video serta dapat memotret yang dapat
diunggah secara langsung dan dapat dibagikan dengan cepat dan mudah melalui
email atau layanan pesan multimedia (MMS) atau memasangnya di jejaring sosial.
Dengan menggunakan BlackBerry Media Sync untuk
mengisi smarthphone dengan berbagai
macam musik, kemudian nikmati musik pada BlackBerry Anda melalui perangkat
stereo rumah atau mobil Anda dengan BlackBerry
Music.
a. Media Player
Media player terpasang mengubah berkas-berkas video menjadi visual
yang hidup dan berkas-berkas musik menjadi suara yang merdu. Kita dapat melihat
klip berita dan mendengarkan daftar lagu pilihan favorit secara nirkabel dengan
headset bluetooth, semua itu bisa dilakukan sambil terus bergerak dan mengikuti
pesan-pesan terbaru. Dengan BlackBerry
Media Sync internal, BlackBerry
Desktop Software akan memudahkan kita dalam mengimpor file musik iTunes dan
Windows Media, di desktop agar dapat mengakses perpustakaan musik desktop
setiap saat. Sinkronisasi dua arah memungkinkan kita dapat mengunggah foto dan
video ke dan dari samrtphone BlackBerry.
b. Kamera dan Video
Banyak smarthphone BlackBerry
dilengkapi dengan kamera digital terpasang yang memungkinkan Anda untuk
memotret dan merekam video. Setelah aksi tersebut diabadikan, bagikan dengan
mudahnya dengan teman-teman, atau tonton sendiri pada tampilan beresolusi
tinggi. Fitur kamera mencakup:
·
Zoom digital
·
Lampu kilat terpasang
·
1,3 MP / 2,0 MP / 3,2 MP
·
Cermin potret diri
c. Music Apps
Musik yang akan sangat diinginkan pada saat yang dikehendaki di smarthphone Blackberry download aplikasi musik populer dari
BlackBerry App World ke smartphone BlackBerry.
d. Aksesoris Musik
Dengarkan musik favorit dengan cara yang seharusnya untuk didengar
dan dirasakan dengan aksesoris musik yang dirancang untuk smarthphone BlackBerry:
·
Dengarkan musik secara
nirkabel melalui hampir semua perangkat stereo dengan BlackBerry Music Gateway
·
Hilangkan desah latar
belakang ketikan mendengarkan lagu-lagu pada saat bepergian dengan BlackBerry
Stereo Headset
·
Tingkatkan memori smarthphone BlackBerry dan dengan kartu
microSD
3. Informasi Tambahan (Instan)
Temukan lebih banyak lagi, ketahui lebih banyak lagi dan lakukan
lebih banyak lagi. Dengan smarthphone BlackBerry, akses internet lengkap
memungkinkan untuk melakukan pencarian online, menelusuri situs-situs berita,
olah raga dan hiburan favorit, membuat penanda alamat web, menyiapkan umpan
RSS, dan daoat melihat riwayat. Fungsi pemetaan dan GPS selalu memberi Anda
arahan. Bisnis, restoran, hampir setiap alamat atau lokasi dapat dicari dan
dijangkau dengan rute dan arahan visual. Organizer pribadi dapat terus
mengetahui kabar terbaru dan mengendalikan kegiatan sehari-hari, sehingga mudah
untuk mengelola kontak, jadwal dan daftar tugas.
a. Peramban (Browsing)
Peramban smarthphone BlackBerry
membantu kita terhubung dengan internet dan menjelajahi web, kapan saja dan
dimana saja. Dioptimalkan untuk jaringan berkecepatan tinggi, dan melayani
pasokan informasi, berita dan hiburan yang tidak terbatas, peramban ini
memungkinkan untuk melihat, mengelola dan memperbarui konten, semuanya langsung
diakses dari smarthphone BlackBerry.
b. GPS (Global Positioning
System)
Dalam melakukan perjalanan, kita dapat dibantu dengan GPS (Global Positioning System / Sistem
Posisi Global) terpasang yang ditampilkan pada smarthphone BlackBerry tertentu. Menunjukkan dengan tepat lokasi
geografis kita, bahkan ketika posisi kita bergeser dan berubah.
c. Mobile Streaming
Akses video, musik atau bahkan klip berita dan olah raga dari
situs-situs web yang mendukung mobile
streaming. Konten streaming yang didukung untuk saat ini berbeda-beda
tergantung dari operator layanan dan smarthphone,
tapi YouTube sudah termasuk dalam konten streaming yang didukung.
d.
Organizer
Smarthphone
BlackBerry juga menyertakan organizer
pribadi, alat bantu lengkap untuk membuat kita selalu tepat waktu, terus
berkomunikasi, dan selalu mengatur kegiatan.
· Kalender: mengatur jadwal saat
bepergian.
· Buku alamat: menyimpan rincian,
panggilan, email atau pesan instan yang terkait secara langsung dari daftar
kontak.
· Daftar tugas: tambahkan, sunting, hapus
dan tandai sebagai tugas yang sudah diselesaikan pada daftar kegiatan.
· MemoPad: tulis, sunting dan hapus
catatan dan memo.
· Kalkulator: lakukan pengonversian dan
pengoperasian matematika dasar.
4.
BlackBerry
App World
Dalam perangkat ini menawarkan berbagai
macam aplikasi yang dapat di download langsung seperti permainan, jaringan
sosial, belanja, organisasi, hiburan, dan aplikasi fungsional lainnya dari satu
lokasi yang nyaman.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah
Universitas Hasanuddin
Mengawali berdirinya Universitas Hasanuddin secara
resmi pada tahun 1956, di kota Makassar pada tahun 1947 telah berdiri Fakultas
Ekonomi yang merupakan cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI)
Jakarta berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia
Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947. Karena ketidakpastian yang
berlarut-larut dan kekacauan di Makassar dan sekitarnya maka fakultas yang
dipimpin oleh Drs L.A. Enthoven (Direktur) ini dibekukan dan baru dibuka
kembali sebagai cabang Fakultas Ekonomi UI pada 7 Oktober 1953 di bawah
pimpinan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk. Fakultas Ekonomi benar-benar hidup sebagai
cikal bakal Universitas Hasanuddin setelah dipimpin acting ketua Prof. Drs.
Wolhoff dan sekretarisnya Drs. Muhammad Baga pada tanggal 1 September 1956
sampai diresmikannya Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 September 1956.
Di saat terjadinya stagnasi Fakultas Ekonomi di akhir
tahun 1950, Nuruddin Sahadat, Prof. Drs. G.J. Wolhoff, Mr. Tjia Kok Tjiang,
J.E. Tatengkeng dan kawan-kawan mempersiapkan pendirian Fakultas Hukum swasta.
Jerih payah mereka melahirkan Balai Perguruan Tinggi Sawerigading yang di bawah
ketuanya Prof. Drs. G.J. Wolhoff tetap berusaha mewujudkan universitas negeri
sampai terbentuknya Panitia Pejuang Universitas Negeri di bulan Maret 1950.
Jalan yang ditempuh untuk mewujudkan universitas didahului dengan membuka
Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat cabang Fakultas Hukum Universitas
Indonesia (UI) yang resmi didirikan tanggal 3 Maret 1952 dengan Dekan pertama
Prof. Mr. Djokosoetono yang juga sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas
Indonesia (UI). Dilandasi semangat kerja yang tinggi, kemandirian dan
pengabdian, Fakultas Hukum yang dipimpin Prof. Dr. Mr. C. de Heern dan
dilanjutkan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk, dalam kurun waktu empat tahun mampu
memisahkan diri dari Universitas Indonesia dengan keluarnya PP no. 23 tahun
1956 tertanggal 10 September 1956.
Langkah usaha Yayasan Balai Perguruan Tinggi
Sawerigading untuk membentuk Fakultas Kedokteran terwujud dengan tercapainya kesepakatan
antara pihak Yayasan dengan Kementerian PP dan K yang ditetapkan dalam rapat
Dewan Menteri tanggal 22 Oktober 1953. Berdasarkan ketetapan tersebut
dibentuklah Panitia Persiapan Fakultas Kedokteran di Makassar yang diketuai
Syamsuddin Daeng Mangawing dengan Muhammad Rasyid Daeng Sirua sebagai
sekretaris dan anggota-anggotanya yaitu J.E. Tatengkeng, Andi Patiwiri dan
Sampara Daeng Lili. Pada tanggal 28 Januari 1956, Menteri P dan K Prof. Mr. R.
Soewandi meresmikan Fakultas Kedokteran Makassar yang kelak berubah menjadi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin seiring dengan diresmikannya
Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 September 1956.
Perjuangan dan tekad masyarakat Sulawesi Selatan untuk
melahirkan putra bangsa yang berpengalaman teknik mencapai keberhasilannya
ketika menteri P dan K RI mengeluarkan SK No. 88130/S tertanggal 8 September
1960 perihal peresmian Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang diketuai lr.
J. Pongrekun dan sekretaris lr. Ramli Cambari Saka dengan tiga departemen Sipil,
Mesin dan Perkapalan. Pada tahun 1963 menyusul terbentuk Departemen Elektronika
dan Arsitektur dan lengkaplah Fakultas Teknik sebagai fakultas yang ke-4.
Mendahului SK Menteri PP dan K tanggal 3 Desember 1960
No. 102248/UU/1960 perihal Pembentukan Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin,
telah terjadi “peleburan” beberapa unit Program Kursus B.1 dari Yayasan
Perguruan Tinggi Makassar ke Universitas Hasanuddin. Yayasan yang diketuai oleh
Syamsuddin Dg Mangawing beranggotakan antara lain Prof. G.J. Wolhoff ini adalah
pecahan Universitas Sawerigading yang dipimpin oleh Nuruddin Sahadat. Peristiwa
“peleburan” Program Kursus B.1 Paedagogik, Sastra Timur dan Sastra Barat ke
UNHAS pada tanggal 2 Nopember 1959 tersebut menjadi cikal bakal Fakultas Sastra
yang secara resmi terbentuk sesuai SK menteri PP dan K tanggal 3 Nopember 1960.
Menyusul “kelahiran” Fakultas Sastra, lahirlah
Fakultas yang ke - 6 yakni Fakultas Sosial Politik sesuai dengan SK Menteri P
& K tertanggal 30 Januari 1961 No. A. 4692/U.U.41961, berlaku mulai 1
Februari 1961. Pada awalnya fakultas ini merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang
bernama Fakultas Tata Praja Universitas 17 Agustus 1945 yang didirikan oleh Mr.
Tjia Kok Tjiang yang kelak setelah penegeriannya menjadi pimpinan fakultas
didampingi Mr. Sukamto sebagai sekretaris. Pada tanggal 15 Nopember 1962 Mr.
Sukamto diangkat sebagai Dekan dan Abdullah Amu menjadi Sekretaris.
Di masa kepemimpinan Rektor A. Amiruddin berdasarkan
SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0266/Q/1977 tanggal 16 Juli 1977
Fakultas Sastra diintegrasikan ke dalam Fakultas limu Sosial Budaya bersama
Fakultas Ilmu Sosial Politik dan Fakultas Ekonomi. Hal yang sama juga terjadi
atas Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA yang diintegrasikan menjadi Fakultas
Sains dan Teknologi terkecuali Fakultas Hukum yang tidak “rela” berintegrasi
dengan Fakultas Ilmu - ilmu Sosial Budaya. Berselang enam tahun kemudian yakni
pada tahun 1983 pengintegrasian ini dicabut dengan keluamya PP No. 5 Tahun 1980
yang disusul dengan SK Presiden RI No. 68 Tahun 1982.
Melalui kerjasama dengan IPB Bogor dan atas permintaan
Rektor Prof. Arnold Mononutu terbentuklah Panitia Persiapan Pendirian Fakultas
Pertanian yang beranggotakan Prof. Dr. A. Azis Ressang, Dosen Fakultas
Kedokteran Hewan IPB dan lr Fachrudin, asisten Akhli Fakultas Pertanian IPB.
Kerjasama Prof. Ressang dkk dengan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dan
IPB membuahkan SK Menteri PTIP RI Prof. Dr. lr. Toyib Hadiwidjaya tertanggal 17
Agustus 1962 dan secara resmi Fakultas Pertanian menjadi fakultas yang ke-7
dalam lingkungan Universitas Hasanuddin.
Gubernur Andi Pangerang Petta Rani dalam rapat tanggal
11 Maret 1963 menunjuk lr. Aminuddin Ressang sebagai ketua sub - panitia kerja
Pembentukan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) resmi terbentuk berdasar
surat kawat Menteri PTIP tanggal 8 Agustus 1963 No. 59 1 BM/PTIP/63 disusul SK
Menteri No. 102 Tahun 1963 berlaku Tanggal 17 Agustus 1963. Pada tahun 1963
dibentuk Panitia Pendiri Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan di Makassar yang
diketuai Syamsuddin Dg Mangawing dengan anggota Andi Pangerang Petta Rani, Drh.
A. Dahlan dan Andi Patiwiri. Pada tanggal 10 Oktober 1963 berdiri Fakultas
Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) yang berstatus swasta didekani oleh Drh.
Achmad Dahlan dengan Pembantu Dekan I, II masing - masing Drh. Muh. Gaus
Siregar dan Andi Baso Ronda, B. Agr.Sc. Terhitung mulai tanggal 1 Mei 1964
fakultas swasta tersebut dinegerikan menjadi Fakultas Peternakan Universitas
Hasanuddin meialui SK Menteri PTIP No. 37 11964 Tanggal 4 Mei 1964.
Pendidikan Dokter Gigi berdiri pada tanggal 23 Januari
1969 sebagai hasil kerjasama antara Universitas dengan TNI - AL sebagai hasif
rintisan Laksamana Mursalim Dg Mamanggun, S.H. , Rektor Unhas Let.Kolonel Dr.
M. Natsir Said, S.H. serta Drg. Halima Dg Sikati dan diberi nama Institut
Kedokteran Gigi Yos Sudarso. Pada tahun 1970 lnstitut ini resmi menjadi Jurusan
Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin dan selanjutnya menjadi Fakultas
Kedokteran Gigi Unhas pada tahun 1983.
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) didirikan pada
tangggal 5 Nopember 1982 yang pada awalnya menerima mahasiswa tamatan Diploma
Tiga Kesehatan dan nanti pada tahun 1987 FKM Unhas menerima tamatan SMA. FKM
merupakan fakultas yang ke-11 dalam lingkungan Unhas.
Sebagai realisasi dari pengembangan Pola Ilmiah Pokok
(PIP) yang menjadi rujukan orientasi lembaga pendidikan tinggi di Indonesia,
maka pada tahun 1988 UNHAS secara resmi membuka program Studi Ilmu Kelautan
dengan SK Dirjen Dikti No.19/Dikti/Kep/1988, tanggal 16 Juni 1988. Pada awalnya
karena belum ada wadah yang tepat program tersebut berstatus lintas fakultas
dan langsung dibawahi rektor. Mengingat sifatnya yang berorientasi kelautan,
program ini pada akhirnya dibentuk menjadi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
dengan menggabungkan jurusan Perikanan ke dalamnya berdasarkan SK Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No.036/0/1996, tanggal 29 Januari 1996.
Pada Dies Natalis yang ke - 25, 17 September 1981
Presiden RI Soeharto meresmikan Kampus Tamalanrea yang pada awalnya dirancang
oleh Paddock Inc., Massachustts, AS dan dibangun oleh OD 205, Belanda yang
bekerjasama dengan PT. Sangkuriang Bandung di atas tanah seluas 220 Ha.
Sejak dikeluarkannya SK Menteri PP dan K No. 3369/S
Tanggal 1 1 Juni 1956 terhitung mulai 1 September 1956 dan dengan PP No. 23
Tanggal 8 September 1956, Lembaran Negara No. 39 Tahun 1956 yang secara resmi
dibuka oleh Wakil Presiden RI Drs. Moh. Hatta pada tangggal 10 September 1956,
UNHAS pernah dipimpin oleh sejumlah Rektor yaitu:
1. Prof. Mr.A.G. Pringgodigdo 1956 - 1957
2. Prof. Mr. K.R.M.T. Djokomarsaid 1957 - 1960
3. Prof. Arnold Mononutu 1960 - 1965
4. Let. Kol. Dr. M. Natsir Said, S.H. 1965 -
1969
5. Prof. Dr. A. Hafid 1969 - 1973
6. Prof. Dr. Ahmad Amiruddin 1973 - 1982
7. Prof. Dr. A. Hasan Walinono 1982 - 1984
8. Prof. Dr. Ir. Fachruddin 1984 - 1989
9. Prof. Dr. Basri Hasanuddin, M.A 1989 - 1997
10. Prof. Dr.Ir. Radi A. Gany 1997 - 2006
11. Prof. Dr.dr. Idrus A. Paturusi, Sp.BO 2006 –
Sekarang
Visi, Misi dan Tujuan
VISI
Pusat unggulan pengembangan budaya bahari
MISI
1.
Menghasilkan
alumni bermutu yang mandiri, berakhlak, memiliki rasa kebersamaan dalam
kemitraan dan berwawasan global.
2.
Mengembangkan
ipteks yang berkaitan dengan pengelola sumber daya.
3.
Mempromosikan
serta mendorong terwujudnya nilai-nilai budaya, khusunya budaya bahari dalam
masyarakat.
TUJUAN
1.
Mampu berperan
sebagai pusat konservasi dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang unggul.
2.
Mewujudkan kampus
sebagai masyarakat akademik yang handal, didukung oleh budaya ilmiah yang
menjunjung tinggi kebenaran, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, serta tanggap
terhadap dinamika perubahan regional, nasional maupun global.
3.
Mengembangkan dan
memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang relevan dengan tujuan
pembangunan nasional dan daerah melalui penyelenggaraan program-program studi,
penelitian, pembinaan kelembagaan serta pengembangan sumber daya manusia
akademik yang berdayaguna dan berhasilguna.
4.
Mewujudkan
Universitas Hasanuddin sebagai Universitas penelitian (research university).
5.
Meningkatkan mutu
prasarana, sarana dan teknologi serta mewujudkan atmosfir yang kondusif serta
bermanfaat bagi masyarakat untuk mendukung terselenggaranya misi universitas.
6.
Meningkatkan
produktivitas dan kualitas iuran, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan
pembangunan dan dunia usaha.
7.
Memupuk dan
mengembangkan kerjasama kemitraan dengan sektor eksternal seperti pemerintah,
dunia usaha dan industri serta dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga
ipteks lainnya, baik didalam maupun diluar negeri.
Struktur Organisasi dan Manajemen
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 0206/0/1995, struktur organisasi Universitas Hasanuddin terdiri
atas komponen-komponen berikut ini:
1.
Rektor dan Wakil Rektor
2.
Senat
3.
Dewan Penyantun
4.
Biro Administrasi
5.
Program
Pascasarjana
6.
Fakultas-Fakultas
7.
Lembaga-Lembaga
8.
Unit-Unit
Pelaksana Tugas
Rektor dan Wakil Rektor
Rektor
adalah pimpinan tertinggi universitas, rektor dipilih oleh senat untuk masa
bakti lima tahun. Setelah lima tahun pertama, rektor dapat dipilih kembali
untuk masa lima tahun ke depan. Masa bakti maksimum untuk rektor adalah dua
kali lima tahun. Untuk pelaksanaan program, rektor dibantu olehNB : INGIN VERSI LENGKAPNYA, SILAHKAN REQUEST DIKOLOM KOMENTAR,,,DAN TINGGALKAN ALAMAT E-MAILNYA.....................
0 Response to "SKRIPSI ILMU KOMUNIKASI PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN"
Posting Komentar