A.
PENDAHULUAN
Perkembanganteknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun
80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh
kalangan akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan komputer mulai digunakan di
universitas-universitas, perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium
ini terutama world wide internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan
manusia di muka bumi ini.
Selain itu,
perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di awal
perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya
dibangun dari serat optik (fiberoptics) atau komunikasi tanpa kabel.
Dengan
berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal
yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti
dengan sekumpulan komputer yang
terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya,
sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).
Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan
masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status
sosial, usia, jenis kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah
selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi,
hal-hal dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila
suatu situs di internet mempunyai topik
yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama,. Gambar-gambar
yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang sangat
mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah
terbatas hanya pesan tekstual saja. Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan
bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan
melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi
bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu
merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.
Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat
dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara
garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan
point-to-point
Jaringan broadcast memiliki
saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada
pada jaringan.
Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu
mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket
berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima
paket, mesin akan mencek field alamat. Bila paket terserbut ditujukan untuk
dirinya, maka mesin akan memproses paket itu , bila paket ditujukan untuk mesin
lainnya, mesin terserbut akan mengabaikannya.
Jaringan point-to-point
terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim
paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pad ajringan jenis ini mungkin
harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui
baynak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma rout memegang
peranan penting pada jaringan
point-to-point.
Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis
cendurung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan
point-to-point.
Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan
pada jaraknya. Tabel berikut ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor
berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya.
Tabel 1.
Klasifikasi jaringan menurut jarak
Jarak antar prosesor
|
Prosesor
di tempat yang sama
|
Contoh
|
0,1 m
|
Papan rangkaian
|
Data flow machine
|
1 m
|
Sistem
|
Multicomputer
|
10 m
|
Ruangan
|
|
100 m
|
Gedung
|
Local Area Network
|
1 km
|
Kampus
|
|
10 km
|
Kota
|
Metropolitan Area Network
|
100 km
|
Negara
|
Wide area Network
|
1.000 km
|
Benua
|
|
10.000 km
|
Planet
|
The Internet
|
Dari
tabel di atas terlihat pada bagian paling atas adalah dataflow machine, komputer-komputer yang
sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang semuanya bekerja untuk
program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem yang berkomunikasi
dengan cara mengirim pesan-pesannya
melalui bus pendek dan sangat cepat. Setelah kelas multicomputer adalah
jaringan sejati, komputer-komputer yang bekomunikasi dengan cara bertukar data/pesan melalui kabel yang lebih
panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area network (LAN),
metropolitan area network (MAN), dan wide area network (WAN). Akhirnya, koneksi
antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah
satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork.
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi
dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai
bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi.
LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik:
ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
Jaringan komputer Universitas Muhammadiyah Semarang merupakan jaringan
komputer yang tergabung dalam jaringan INHERENT (Indonesian Higer Education Network). Antar kampus
menggunakan jaringan nir kabel (wireless), sedangkan jaringan di dalam kampus
ada jaringan LAN kabel dan ada jaringan LAN nir kabel (wireless) menggunakan akses
poin untuk hot spot area.
Pemanfaatan LAN di UNIMUS saat ini telah digunakan untuk otomatiasi
perpustakaan yang disebut dengan LASER (LibraryAutomatitation Service), perpustakaan digital (Digital Library), untuk administrasi akademik dan keuangann universitas,
serta untuk internet.
Kondisinya saat ini masih nampak adanya kekurang efektivan pemanfaatan
jaringan komputer yang ada di Universitas Muhammadiyah Semarang. Oleh
karena itu penulis merasa tertarik unutuk mengadakan penelitian tentang
efektivitas pemanfaatan jaringan LAN di Unimus ini.
B. Permasalahan
Infrastruktur jaringan komputer LAN di Universitas Muhammadiyah Semarang
dibangun dengan biaya yang relatif mahal dengan mendapat dukungan dana dari
program hibah INHERENT K3 Dirjen Dikti Depdiknas, namun pemanfaatannya dipandang masih kurang
efektif. Akses-akses data dan informasi masih terkesan parsial, oleh karena itu
penulis menemukan permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
1.
Bagaimana realitas pemanfaatan jaringan komputer LAN di
Universitas Muhammadiyah Semarang.
2.
Bagaimana tingkat keefektifan pemanfaatan jaringan
komputer LAN di Universitas Muhammadiyah Semarang.
3.
Bagaimana model pemanfaatan jaringan komputer LAN
Universitas Muhmmadiyah Semarang yang efektif.
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui realitas pemanfaatan jaringan komputer LAN di Universitas
Muhammadiyah Semarang.
2. Untuk
mengetahui tingkat keefektifan pemanfaatan jaringan komputer LAN di Universitas
Muhammadiyah Semarang.
3. Untuk
mengetahui model pemanfaatan jaringan komputer LAN Universitas Muhmmadiyah
Semarang yang efektif.
D.
KAJIAN
TEORETIK
1. Pengertian LAN
Local Area
Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau
kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner)
dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya
berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
LAN
mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan
terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui
keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain
tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan.
LAN
seringkali menggunakan teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional
beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second)
dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada
kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
Sistem broadcast yang lain adalah
ring, pada topologi ini setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa menunggu
paket lengkap diterima. Biasanya
setiap bit mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan
beberapa bit, bahkan seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya.
Seperti sistem broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk
mengendalikan access simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN
ring yang populer yang beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps.
Berdasarkan
alokasi channelnya, jaringan broadcast dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik
dan dinamik. Jenis al;okasi statik dapat dibagi berdasarkan waktu
interval-interval diskrit dan algoritma round robin, yang mengijinkan setiap
mesin untuk melakukan broadcast hanya bila slot waktunya sudah diterima. Alokasi
statik sering menyia-nyiakan kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya
lgi yang perlu dikerjakan pada saat slot alokasinya diterima. Karena itu
sebagian besar sistem cenderung mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu
berdasarkan kebutuhan).
Metoda alokasi dinamik bagi suatu channel dapat tersentralisasi ataupun
terdesentralisasi. Pada metoda alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah
entity tunggal, misalnya unit bus pengatur, yang menentukan siapa giliran
berikutnya. Pengiriman paket ini bisa
dilakukan setelah menerima giliran dan membuat keputusan yang berkaitan
dengan algoritma internal. Pada metoda aloksi channel terdesentralisasi, tidak
terdapat entity sentral, setiap mesin harus dapat menentukan dirinya sendiri
kapan bisa atau tidaknya mengirim.
2. Tipologi Jaringan
Topologi merupakan suatu pola hubungan antara terminal dalam jaringan
komputer. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media
pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak
geofrapis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam
komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data.
a. Point to Point (Titik
ke-Titik).
Jaringan
kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat
digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali
tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa.
Dalam hal ini, kedua
simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat
memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari
satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara
terminal dengan CPU.
b. Star Network (Jaringan
Bintang).
Dalam
konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu
pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti
misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link
harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya
yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal
juga akan terganggu.
Model
jaringan bintang ini relative sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh
pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar
dipelbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam
kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan
dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan
bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka.
c. Ring Networks
(Jaringan Cincin)
Pada jaringan
ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada
akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan cincin
tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur lalu
lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan
berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju.
Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah.
Walaupun demikian, data
yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan
disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui
kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada, maka data yang
ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian ditransmisikan dalam
arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju.
Konfigurasi semacam ini
relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan bintang. Hal
ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer yang
akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu membagi
sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping itu, sistem ini
lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat (decentralized-system),
dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas tertentu.
d.Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat
atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang
lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat
terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer
node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan
node-6 sebelum berakhir pada node-7.
Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya
suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan
dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada
kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah,
apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok
lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja
jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
e.
Bus Network
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok
digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul)
akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface.
Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan
lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul mempunyai
kedudukan yang sama.
Dalam hal ini,
jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah
satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat
beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga
untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau pemakai cukup
menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud.
f.
Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar interactive, dimana setiap simpul
mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap
komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara
umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi
data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan,
digunakan fasilitas sentralisasi.
4.
Pemanfaatan
Jaringan
a. Pemakaian peralatan secara bersama
Peralatan komputer seperti misalnya CPU, hard-disk, magnetic-tape, printer,
power suplay ataupun yang lainnya, dapat dipakai secara bersama-sama oleh
sekian banyak pemakai. Tentunya dengan cara seperti ini, pemakai bisa lebih
banyak menghemat biaya dibanding dengan cara sebelumnya, yaitu sebelum konsep
jaringan diketemukan.
Dengan adanya system ini, menyebabkan semua PC yang tadinya bekerja sendiri
dapat saling bekerja sama dalam batas-batas tertentu, bahkan juga dengan system
komputer yang lebih besar. Kerja sama juga dapat dilakukan dapat semakin
berkembang dengan adanya pertukaran data sampai saling memakai peralatan
dihubungkan dengan salah satu system komputer (resources sharing atau juga
disebut hardware sharing).
b. Hubungan Antar Sistem Yang Berbeda
Pada saat ini banyak dijumpai merk-merk komputer dengan pelbagai system
operasi yang dimiliki. Dengan adanya system jaringan ini memungkinkan semuanya
untuk disatukan menjadi satu jaringan yang terpadu.
Pelbagai system dan merk yang berbeda dapat saling dihubungkan pada suatu
jaringan dan bila merk tersebut menggunakan protocol yang sama, maka tidak
hanya berhubungan secara pisik, tetapi juga dapat saling berkomunikasi dan
bekerja sama.
Sebuah terminal
misalnya, dapat berhubungan dengan pelbagai macam system sehingga tidak perlu
setiap system memiliki terminal sendiri. Demikian pula halnya dengan printer
yang dapat digunakan secara bersama oleh dua atau lebih system.
c. Pemakaian data secara bersama (Sharing data)
Dengan adanya konsep jaringan yang menghubungkan system satu dengan system
lainnya, maka memungkinkan pengiriman file dari system yang satu ke-sistem yang
lain. Hal ini bahkan mungkin dilakukan antar system yang
berbeda merknya
Dengan adanya
konsep jaringan, maka data dan program yang terletak dilokasi berjauhan, kini
dapat digunakan secara bersama oleh beberapa pemakai komputer tanpa harus
memindahkan kekomputer-komputer mereka terlebih dahulu. Proses ini dinamakan
proses distribusi. Suatu file data yang dapat dipakai secara bersama juga
disebut sebagai share-data.
Disamping itu, fixed disk yang ada juga dapat dipakai secara bersama
sehingga suatu PC yang terhubung secara jaringan tidak selalu perlu memiliki
suatu fixed disk drive tersendiri. Bahkan tidak hanya disk secara keseluruhan
d. Pengurangan Kertas Kerja
Dengan adanya data dan program yang tersimpan secara bersama, maka
kebutuhan akan kertas kerja yang digunakan untuk menyimpan pelbagai macam dokumen,
akan menurun secara drastis.
Dokumen-dokumen
yang ada pada akhirnya akan tersimpan didalam suatu file database yang dapat
digunakan secara bersama oleh beberapa pemakai komputer.
e. Pemakaian Terminal
Pemakaian terminal sebagai media input dan output pada konsep komunikasi
data, adalah sangat murah. Harga komputer dewasa ini sangatlah murah, dan harga
terminal jauh lebih murah apabila dibanding harga sebuah komputer. Dengan
demikian, terminal pada akhirnya mempunyai nilai efisiensi dan produktifitas
sedemikian tingginya.
Jaringan menyebabkan banyak pemakai dapat saling bekerja sama tanpa harus
menyebabkan ketergantungan pada satu CPU, sehingga bila CPU tersebut tidak
bekerja, maka semua pemakai tidak harus berhenti, tetapi dapat mengalihkan pada
CPU yang lain.
f. Kemudahan mendapat informasi
Dengan adanya konsep yang saling terhubung ini, maka waktu dan jarak kini
sudah bukan menjadi masalah. Informasi yang sedemikian berharganya, dapat
segera diperoleh dalam waktu yang sangat singkat, dan komputer dari tempat yang
saling berjauhan-pun dapat saling bertukar informasi.
g. Penyebaran informasi
Informasi yang ada dapat setiap saat disebar luaskan melalui
terminal-terminal yang ada dipelbagai tempat. Disamping itu, penerima informasi
juga dapat menjawab ataupun memberikan tanggapannya secara langsung melalui
terminal yang ada dihadapannya. Dengan demikian, distribusi dan aksebilitasnya
dapat meningkat.
h. Peningkatan produktivitas
Jaringan komputer juga dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas
kerja bagi para pemakai komputer, serta kualitas produk yang dihasilkan. Dengan
kemudahan meng-access data dari pelbagai tempat, pemakai komputer dapat
memiliki waktu luang yang lebih banyak dan waktu ini dapat digunakan untuk
rekreasi, penelitian dan lain sebagainya. Semua ini dapat digunakan sebagai
sarana untuk meningkatkan produktivitas.
E.
HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah, “Pemanfaatan jaringan komputer LAN
Universitas Muhmmadiyah Semarang yang efektif dapat meningkatkan produktivitas Universitas
Muhammadiyah Semarang”
F.
METODE
PENELITIAN
1.
Subjek
Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua
Personal Computer (PC) dan User yang terhubung dalam Jaringan komputer LAN pada
Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang.
Sampel penelitian ditentukan secara
puprosive yaitu semua Personal Computer (PC) dan User yang terhubung dalam
Jaringan komputer LAN pada Kampus Pusat Universitas Muhammadiyah Semarang Jl.
Kedungmundu Raya No. 18 Semarang.
2.
Data
penelitian
Data berupa data kualitatif dan data kuantitatif,
meliputi data primer dan skunder, data primer diambil menggunakan instrumen
berupa angket yang telah teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
Sedangkan data sekunder didapatkan dari data-data pada UPT Komputer Universitas
Muhammadiyah Semarang, dan data-data yang ada di Universitas Muhammadiyah
Semarang.
3.
Teknik
Analisis Data
Analisis data kualitatif menggunakan analisis deskriptif
kualitatif, yang menggambarkan kondisi riil jaringan LAN dan pemanfaatannya
pada Universitas Muhammadiyah Semarang.
Data kuantitatif dianalisis menggunakan menggunakan
desain korelasional, dan model regresi untuk pengujian model pengaruh efektivitas
pemanfaatan jaringan LAN Universitas Muhammadiyah Semarang terhadap
produktivitas universitas.
Adapun model matematisnya adalah sebagai berikut.
Y’
= bo + b1X1+b2X2 + b3X3+
b4X4 + e
Keterangan:
Y’ = prediksi/estimasi produktivitas
universitas muhammadiyah semarang
X1..4 = faktor-faktor efektivitas pemanfaatan
jaringan LAN
e = estándar error of estimasi
bo
.. 4 = koefisien regresi
Model dinilai bermakna/signifikan
jika probabilitas hasil perhitungan kurang dari 0,05 pada taraf signifikansi 5%
(taraf kepercayaan penelitian 95%).
Alat bantu analisis data menggunakan
software statistik SPSS (Statistical
Product for Service Solution).
G. JADWAL PENELITIAN
NO
|
KEGIATAN
|
WAKTU
(BULAN)
|
||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
||
1
|
Persiapan
Proposal
|
|||||||
2
|
Desain
instrumen penelitian
|
|||||||
3
|
Ujicoba
Instrumen
|
|||||||
4
|
Pengambilan
Data Penelitian
|
|||||||
5
|
Tabulasi
dan reduksi data
|
|||||||
6
|
Analisis
data
|
|||||||
7
|
Penyusunan
Laporan Penelitian
|
|||||||
8
|
Seminar
Hasil Penelitian
|
H. DAFTAR PUSTAKA
Eddy Nursasongko. 2006. Ilmu Komputer. Semarang. Udinus.
Moechammad
Sarosa dan Sigit Anggoro. 2000. JARINGAN KOMPUTER Data Link, Network &
Issue. Bandung: ITB Elektto Teknik.
Harry
Prihanto. 2008. Membangun Jaringan Komputer. (Pengenalan
Hardware dan Topologi Jaringan) harry@istecs.org http://www.istecs.org/~harry.
Stefanus
St. 2008. Bahan-bahan Kuliah Jaringan Komputer. Semarang: PPS-Udinus.
0 Response to "PROPOSAL PENELITIAN MODEL PEMANFAATAN JARINGAN KOMPUTER YANG EFEKTIF UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA JARINGAN LAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG"
Posting Komentar