A. Latar Belakang
Pertumbuhan
dan perkembangan anak ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Yang
dimaksud dengan faktor bawaan adalah sifat yang diturunkan oleh kedua
orangtuanya, misalnya: bentuk wajah, warna kulit, tinggi badan, dan lain
sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan adalah pengaruh luar yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut, misalnya: kesehatan, gizi, pola
asuh, pendidikan, dan lain sebagainya.
Para
ahli psikoanalisa berkeyakinan bahwa lingkungan memberi peran yang sangat besar
dalam pembentukan sikap, kepribadian, dan pengembangan kemampuan anak secara
optimal. Anak yang tidak mendapat lingkungan baik untuk merangsang pertumbuhan
otak, misalnya jarang disentuh, jarang diajak bermain, jarang diajak berkomunikasi,
maka perkembangan otaknya akan lebih kecil 20 % - 30 % dari ukuran normal
seusianya.
Hasil
penelitian mengemukakan bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4
tahun mencapai 50 %, hingga usia 8 tahun mencapai 80 %, sehingga para ahli
menyebut periode perkembangan masa kanak-kanak sebagai masa emas (golden age)
yang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia.
Oleh
sebab itu pada usia 3-6 tahun merupakan periode terpenting untuk merangsang
pertumbuhan otak anak melalui penyediaan Alat Permainan Edukatif (APE).
Salah
satu cara merangsang pertumbuhan dan perkemba ngan ini dengan bermain. Melalui
bermain anak akan menggunakan sensorimotorik atau funsionalnya sehingga anak
dapat menyalur kan daya imajinasi, fantasi, harapan, sampai pada konflik priba dinya.
Anak akan betah bermain bila ada alat permainan edukatif (APE) yang dapat
merangsang kecerdasan jamaknya.
Alat
Permainan Edukatif (APE) dapat di beli dimana saja, agar upaya pengembangan
alat permainan edukatif (APE) dapat dilaku kan secara baik dan optimal maka
Orangtua, Pendidik, Pengasuh/ perawat, Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), diberikan pengetahuan tentang cara pembuatan dan penggunaan alat
permainan edukatif (APE) Tradisional dan atau APE sederhana. Alat Permainan
Edukatif Tradisional, dan atau Sederhana yang dapat dibuat sendiri dari
bahan-bahan yang ada di lingkungan rumah, limbah, bahan/alat yang sudah tidak
dipakai lagi, atau bahan-bahan yang mudah didapat dalam rumahtangga atau
sekitarnya.
B. ALAT PERMAINAN EDUKATIF
1. Alat Permainan Edukatif
Alat
permainan edukatif adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana
atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan
dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.
APE
dapat berupa apa saja yang ada di sekeliling kita, misalnya: sapu, piring,
gelas, sendok plastik, tutup panci, bangku kecil, dan lain-lain. Tetapi yang
dimaksud dalam modul ini adalah APE yang dibuat sendiri dari bahan-bahan yang
sudah tidak terpakai lagi atau bahan-bahan yang mudah didapat disekitar kita.
2. Pengertian Alat Permainan Edukatif (APE)
APE
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan
untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat merangsang
pertumbuhan otak pengembangan seluruh aspek kemampuan (potensi) anak. APE dapat
berupa apa saja yang ada di sekeliling kita, misalnya: sapu, piling, gelas,
sendok plastik, tutup panci, bangku kecil, dan lain-lain.
Persyaratan
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah :
1. Mengandung
nilai pendidikan
2. Aman atau
tidak berbahaya bagi anak
3. Menarik
dilihat dari warna dan bentuknya
4. Sesuai
dengan minat dan taraf perkembangan anak
5. Sederhana,
murah, dan mudah diperoleh.
6. Awet tidak
mudah rusak dan mudah pemeliharaannya
7. Ukuran dan
bentuknya sesuai dengan usia anak
8. Berfungsi
mengembangkan kreatifitas dan kecerdasan anak
3. Alat Permainan Edukatif (APE) sebagai Sarana Bermain
Paradigma proses pembelajaran yang terjadi pada saat ini yaitu
belajar sambil bermain. Para pakar sepakat bahwa pendidikan anak usia dini
berlangsung sejalan dengan bermain, karena bermain adalah realisasi dari
perkembangan diri dari kehidupan anak. Anak dapat tumbuh dan berkembang melalui
berbagai kegiatan yang dilakukan anak pada waktu bermain dan melalui pengalaman
dari panca indera anak. Anak dapat mengembangkan potensi-potensi yang
dimilikinya melalui bermain. Secara tidak sadar bayi telah dapat mengabsorsi
stimulus lingkungannya. Selanjutnya dengan bertambahnya usia anak dapat dengan
sadar menyerap stimulus lingkungan dan mulai dapat mengorganisasikan serta
melakukan generalisasi terhadap pengalaman yang diperoleh.
C. Manfaat Bermain Bagi Anak
1. Bermain
adalah:
a.
Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak.
b.
Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, namun motivasinya lebih bersifat
intrinsik.
c.
Bersifat spontan dan sukarela
d.
Melibatkan peran serta aktif anak
e.
Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan kreati fitas,
kemampuan memecahkan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial, disiplin,
mengendalikan emosi dan sebagainya.
2. Bermain
merupakan kegiatan utama yang dilakukan anak dalam melakukan interaksi dengan
lingkungannya.
3. Bermain untuk
anak merupakan dasar untuk belajar. Dalam bermain anak dapat
merasakan/mencicipi rasa, menyentuh segala macam obyek yang ditemukan.
4. Anak bermain
dengan menggunakan seluruh panca inderanya
5. Disaat bermain
semua aspek fisik, sosial, emosional, kognitif, dan bahasa anak digunakan
secara aktif.
6. Disaat bermain
anak membangun konsep dirinya.
7.
Disaat bermain anak membangun ketrampilan
hidupnya (Life Skill).
8.
Bermain yang baik apabila dilakukan atas
inisiatif dan kepu-tusan anak sendiri yang didukung oleh Pendidik atau orang
dewasa.
9.
Bermain akan bermakna bagi anak apabila
terencana, tertata lingkungannya dan diberikan pijakan oleh Pendidik atau orang
dewasa sehingga dapat mengembangkan semua kemampuan anak.
10. Perkembangan
sosial anak dalam bermain meliputi perilaku tidak peduli, perilaku menonton,
bermain sendiri, bermain berdampingan, bermain bersama dan bekerjasama (Vygotsky).
11. Fungsi bermain
bagi tumbuh kembang anak adalah :
a.
Mempertahankan keseimbangan fisik, intelegensia, sosial-emosional,
bahasa dan komunikasi.
b.
Menghayati berbagai pengalaman yang diperoleh melalui kehidupan
sehari-hari.
c.
Mengantisipasi peran yang akan dijalankan anak dimasa yang akan
datang.
d.
Menyempurnakan berbagai kemampuan melalui berbagai ketrampilan
fisik, intelegensia, sosial-emosional, bahasa dan komunikasi secara holistik,
dan
e.
Pembentukan perilaku positif dalam hal pembiasaan.
D. KEMAMPUAN ATAU POTENSI ANAK
Ada
8 macam kemampuan atau potensi yang terdapat dalam diri anak ketika anak sedang
belajar tentang dunianya. Setiap kemampuan dapat distimulasi dengan cara yang
berbeda. Kedelapan kemampuan tersebut adalah:
- Kemampuan Verbal (linguistic intelligence): dapat berkembang bila distimulasi melalui membaca, menulis, berdiskusi, bercerita. Mereka bermain dengan kata-kata.
- Kemampuan Logika-matematik (togico-mathematical intelligence): dapat distimulasi melalui menghitung, membedakan bentuk, analisa data. Mereka bermain dengan benda-benda.
- Kemampuan Visual-spasial (visual-spatial intelligence): dapat distimulasi melalui kertas warna-warni, balok-balok, puzzle, menggambar, melukis, menonton film. Mereka bermain dengan imajinasi.
- Kemampuan Musikal (musical/rhythmic intelligence): dapat distimulasi melalui bunyi-bunyian, nada, memainkan instrumen musik, tepuk tangan. Mereka bermain dengan musikdanbunyi.
- Kemampuan kinestetik (bodily/kinesthetic intelligence): dapat distimulasi melalui menari, atletik, bergerak, pantomim. Mereka bermain dengan gerakan tubuh.
- Kemampuan Mencintai keindahan alam (naturalist intelligence), dapat distimulasi melalui observasi lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang. Mereka bermain dengan tumbuhan, hewan, dan fenomena alam.
- Kemampuan Berkawan (interpersonal intelligence): dapat disti mulasi melalui teman-teman, kerjasama peran, stimulasi konflik. Mereka bermain dengan manusia lain.
- Kemampuan Berpikir (intrapersonal intelligence): dapat di stimu lasi melalui bekerja sendiri, membaca dalam hati. Mereka bermain dengan pikiran dan perasaan sendiri.
MENGGAMBAR
ABSTRAK
(Untuk Usia 5+)
§ ALAT DAN BAHAN
- Kertas HVS
- 1 buah sedotan kecil
- Kuas
- Palet
- Cat air
§ WAKTU : 15 menit (Tentatif)
§ CARA BERMAIN
- Buat warna dasar pada kertas HVS.
- Teteskan satu warna cat air pada kertas, kemudian tiup tetesan warna menggunakan sedotan.
- Teteskan warna lain, lakukan seperti langkah ke-2.
- Jumlah warna dan bentuk gambar disesuaikan dengan keinginan anak.
- Apabila telah selesai, biarkan sampai cat air mengering.
- Maka akan menghasilkan gambar abstrak yang indah.
§ NILAI-NILAI EDUKASI
Tiupan pada sedotan menghasilkan udara yang bergerak. Udara yang
keluar dari sedotan membuat cat bergerak dan menghasilkan objek dengan bentuk
abstrak.
melatih kreatifitas anak, melatih keterampilan motorik halus,
mengenal warna
WARNA
PRIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER
(Untuk Usia 4+)
§ ALAT DAN BAHAN
1. Satu lembar plastik mika berwarna biru, kuning, merah
2. Gunting
3. Kertas putih
§ WAKTU: 5 s.d 10 menit
§ CARA BERMAIN
1. Plastik mika digunting memanjang menjadi ukuran yang sama (lebar 2
cm).
2. Letakkan lembaran kuning dan biru di atas kertas putih, maka warna
hijau akan tampak pada gabugnan kedua warna tersebut.
3. Tambahkan warna merah untuk memulai pola bujur sangkar, maka akan
menghasilkan warna oranye.
4. Tambahkan lagi satu persatu lembaran sampai semua lembaran habis
dan memunculkan warna yang berbeda dan berselang-seling.
§ NILAI-NILAI EDUKASI
Warna primer terdiri atas warna merah, kuning, dan biru. Ketiga
warna primer ini bisa menghasilkan warna sekunder, yaitu warna orange (sebagai
hasil campuran warna merah dan kuning), ungu (sebagai hasil campuran warna
merah dan biru), dan hijau (sebagai hasil campuran warna kuning dan biru.
Pencampuran warna pada warna sekunder akan menghasilkan warna-warna tersier,
melatih kreatifitas anak, melatih keterampilan motorik halus, mengenal warna
PETA
LIDAH
(Untuk Usia 6+)
§ ALAT DAN BAHAN
1. Pipet
2. Larutan garam
3. Larutan kopi
4. Larutan gula
5. Perasan jeruk
6. Gelas plastik kecil untuk menyimpan masing-masing larutan
7. Kertas dan Pinsil
§ WAKTU: 5 menit (tergantung jumlah bahan yang digunakan)
§ CARA BERMAIN
1. Anak bermain secara berpasangan.
2. Teteskan sedikit air gula pada lidah seorang anak, kemudian
mintalah dia untuk menunjukkan letaksetiap rasa.
3. Anak yang lain menggambar peta lidah pada kertas letak setiap
rasa.
4. Lanjutkan sampai semua bahan dapat dirasakan oleh lidahnya.
§ NILAI-NILAI EDUKASI
Lidah hanya mengecap empat rasa di bagian yang berbeda-beda,
antara lain sebagai berikut.
1. Rasa manis = Lidah bagian depan
2. Rasa asin = Lidah bagian tepi
3. Rasa asam = Lidah bagian samping
4. Rasa pahit = Lidah bagian belakang
Melatih kreatifitas anak untuk mengenal rasa
TEBAK AROMA
(Untuk Usia 4+)
§ ALAT DAN BAHAN
1. Cuka
2. Garam
3. Kopi
4. Teh
5. Wewangian
6. Penutup mata
7. Wadah kecil untuk menyimpan masing-masing bahan
§ WAKTU: 10 s.d 15 menit (tergantung jumlah bahan yang digunakan)
§ CARA BERMAIN
1. Anak bermain secara berpasangan.
2. Tutup mata anak yang akan menebak aroma bahan.
3. Masing-masing bahan disimpan di dalam wadah kecil.
4. Anak yang ditutup matanya diminta untuk menebak masing-masing
bahan dengan terlebih dahulu mencium aromanya.
§ NILAI-NILAI EDUKASI
Hidung merupakan bagian penting untuk indera pencium yang dapat
menangkap ribuan aroma. Pengetahuan yang diperoleh dari permainan ini akan
semakin jelas apabila melakukan permainan Tebak Rasa dan Peta Lidah, melatih
kreatifitas anak, melatih keterampilan motorik halus, mengenal aroma
LEBAH BERDENGUNG (RUMBLE
BEE)
(untuk usia + 10 tahun)
JUMLAH PESERTA :
Seluruh Peserta
WAKTU : 5 – 10
Menit
PERALATAN :
Gulungan kertas berisi Judul lagu anak-anak
atau lagu daerah sebanyak jumlah peserta (dalam hal ini, ada beberapa judul
lagu yang sama )
CARA BERMAIN
·
Bagikan satu per satu gulungan kertas ke seluruh peserta (ingatkan
agar jangan sampai ada peserta yang membuka gulungan kertas sebelum disuruh).
·
Setelah gulungan dibuka, minta peserta menyanyikan lagu yang ada
di dalam kertas dengan cara mendengungkannya secara serempak (tanpa mengeluarkan
kata-kata). Sebagai contoh, lagu "Burung Kaka tua" dinyanyikan
"Hmm... hmm... hmm..... Hmm... hmm... hmm...". Sambil mendengungkan
lagu tersebut, peserta diminta berkeliling mencari peserta yang lagunya sama
dengan lagunya, kemudian membentuk kelompok dengan peserta tersebut.
·
Peserta yang tidak mendapatkan kelompoknya dihukum dengan
menyanyikan lagunya keras-keras sambil berjoget ria atau hal lain yang dapat
menghibur peserta lain.
CATATAN
Peserta tidak boleh mengetahui apa isi
gulungan. kertas yang dipegangnya sampai dibuka secara bersama-sama. Setelah
dibuka, masing-masing peserta tidak boleh Mengetahui judul lagu yang dimiliki
peserta lain, kecuali didengungkan seperti langkak permainan ini.
NILAI-NILAI
EDUKASI
Melatih kekompakan dengan teman, melatih
keberanian,
ANIMAL
GAMES
(untuk usia + 7
tahun)
PESERTA : seluruh
peserta
WAKTU :
5— 10 menit
PERALATAN:
- Penutup mata sebanyak peserta.
- Lapangan yang cukup tidak berbatu, dan
tidak ada pohon.
CARA BERMAIN
·
Peserta diminta
membentuk lingkaran, kemudian menutup mata mereka dengan kain yang sudah
diberikan.
·
Setelah itu,
fasilitator membisikkan nama-nama binatang ke setiap peserta. Nama binatang
yang dibisikkan ada binatang yang sama dengan peserta lain dan ada yang tidak.
·
Setelah semua
mendapat nama binatang itu, peserta diminta membunyikan suara binatang yang
telah dibisikkan secara bersamaan sambil mencari teman yang sama suaranya dan
membentuk kelompok dengan peserta tersebut. Oleh karena itu, permainan ini
mesti dilakukan di lapangan yang datar.
·
Peserta yang
tidak mendapatkan kelompoknya diberikan hukuman yang dapat ditentukan oleh
fasilitator atau oleh peserta lain.
NILAI-NILAI
EDUKASI
Melatih kekompakan dengan teman, melatih
keberanian, mengenal suara binatang
BALON-BALON
AJAIB
(Untuk
Usia 4+)
§ ALAT DAN BAHAN
1. 2 buah Balon
2. Pompa balon
3. Benang
4. Kertas yang kaku
atau kertas jilid
§ WAKTU: 3 s.d 5 menit
§ CARA BERMAIN
1.
Pompa kedua balon sampai mengembang, ikat leher balon dengan
seutas benang.
2.
Gosokkan kedua balon ke rambut atau kain wol.
3.
Angkat benang, maka kedua balon akan saling menjauh.
4.
Letakkan kertas di antara kedua balon tersebut, maka kedua balon
akan menempel pada kertas.
§ NILAI-NILAI EDUKASI
Listrik statis pada kedua
balon menarik keduanya ke arah kertas. Jika kertas disingkirkan, listrik statis
pada kedua balon tersebut akan saling menolak, sehingga keduanya akan saling
menjauh.
SARINGAN
AIR KERUH
(Untuk
Usia 6+)
§
ALAT DAN BAHAN
1. Arang
2. Pasir
3. Kerikil
4. Kertas penyaring
5. Satu botol air keruh
6. Pot bunga
7. Saringan
8. Baskom
§
WAKTU: 10 s.d 15menit
§
CARA BERMAIN
1.
Letakkan pot bunga di atas baskom.
2.
Bentangkan kertas penyaring di dasar pot bunga.
3.
Masukkan arang sampai sepertiga pot, kemudian masukkan pasir.
4.
Masukkan kerikil di atasnya.
5.
Letakkan saringan di atas pot bunga, lalu ambil yang keruh dan
tuangkan secara perlahan ke dalam saringan.
6.
Tunggu sampai air melewati kerikil, pasir, arang, dan kertas
penyaring.
7.
Air di dalam baskom akan lebih jernih daripada sebelumnya.
§
NILAI-NILAI EDUKASI
Ketika turun hujan, air mengalir
ke mata air dan sungai, sisanya diserap tanah. Dalam perjalanannya, air yang
melewati bebatuan dan tanah disaring, sehingga di akhir perjalanannya air sudah
bersih. Permainan ini menunjukkan kerja proses penyaringan air. Pasir dan
kerikil di dalam pot menyaring kotoran kecil, arang, dan kertas penyaring
menyaring partikel kotoran yang kecil, sedangkan saringan menyaring kotoran
yang besar.
HANDS KNOT
(Untuk Usia 12 – 18 tahun)
PESERTA : 6 – 10 Orang
WAKTU : 15— 20 menit
PERALATAN: -
CARA BERMAIN
·
Seluruh peserta dari satu
kelompok diminta untuk bentuk lingkaran kecil.
·
Fasilitator yang berada di
tengah-tengah lingkaran kecil itu memegang kumpulan tali sejumlah
peserta di kedua ujung, nya secara memanjang.
·
Fasilitator meminta peserta untuk
mengambil tiap ujung tali yang ada di tangan kanan fasilitator dengan tangan
kanan pe-serta. Setelah semua tangan kanan peserta mengambil satu ujung tali,
kemudian peserta mengambil ujung tali yang ada di tangan kiri fasilitator
dengan tangan kiri peserta (sebelum diambil, tali dipelintir atau diacak
terlebih dahulu oleh fasilitator).
·
Setelah kedua tangan
masing-masing peserta memegang tali, mereka diminta untuk meregangkan tangan
dan mundur beberapa langkah dengan posisi peserta masih membentuk lingkaran.
Ketika mundur inilah peserta mendapati jalinan tali yang kusut di antara
mereka.
·
Lantas peserta bertugas mengurai
tali tersebut satu per satu dan membentuk lingkaran sempurna. Untuk menguraikan
tali, peserta tidak diperkenankan melepaskan tali dari pegangannya dalam
kondisi apa pun
NILAI-NILAI EDUKASI
Permainan ini memotivasi anak untuk belajar
memecahkan masalah secara bersama-sama, saling menghargai pendapat orang lain,
kekompokan dan berani mengambil keputusan
PERKUSI
SEDERHANA
(Untuk
Usia 4+)
§
ALAT DAN BAHAN
1. 4 buah botol plastik dengan tutupnya
2. Gunting
3. Selotip berwarna
4. Klip kertas
5. Kacang hijau
6. Kelereng
7. Ketumbar dan lain lain
§
WAKTU : 5 menit
§
CARA BERMAIN
1.
Masukkan klip kertas, kacang hijau, kelereng, dan ketumbar ke
dalam botol yang berbeda.
2.
Tutup botol dengan kencang.
3.
Hiasi perkusi mainan dengan selotip berwarna.
4.
Mainkan perkusi, maka keempat perkusi akan
menghasilkan suara yang berbeda.
§
NILAI-NILAI EDUKASI
Alat musik perkusi menghasilkan
bermacam-macam bunyi saat dipukul atau dikocok. Benturan bahan-bahan pada botol
mengeluarkan suara berdenting. Dengan permainan ini, anak akan belajar
mendengarkan bunyi yang berbeda yang dihasilkan oleh bahan yang berbeda.
Semakin banyak anak yang terlibat dan semakin banyak variasi bahan yang
digunakan, permainan ini akan semakin
BAWA GELAS DENGAN SATU JARI
(Untuk
Remaja)
SEKILAS TENTANG PERMAINAN
Pada permainan ini remaja akan diajak untuk bekerja sama dengan
teman-temannya untuk mencapai satu tujuan. Mereka akan bertugas membawa gelas
dari satu tempat ke tempat lain. Hanya saja menggunakan jari. Dan hanya satu
jari. Dengan ketelitian dan ketelatenan, maka mereka harus mempertahankan gelas tersebut sampai ke garis finish
yang telah ditentukan.
MANFAAT PERMAINAN
·
Melatih jiwa kerja sama pada remaja.
·
Mengajak remaja untuk bersikapteliti dan hati-hati.
·
Menumbuhkan kreativitas dalam melaksanakan sebuah pekerjaan.
·
Mendorong munculnya sifat kepemimpinan pada remaja.
ESTIMASI WAKTU : 15 menit
PRA PERMAINAN
·
Persiapan peserta, masing-masing 5-7 orang per kelompok.
·
Persiapan tempat outdoor di lapangan yang luas.
·
Persiapan media permainan, fasilitator menyiapkan garis start dan
garis finish dengan jarak 100 meter. Rute perjalanan singkat ini dapat
dibuat berkelok-kelok dengan menggunakan tanda kapur dan sejenisnya.
·
Persiapan alat-alat permainan: "
·
Wadah aqua gelas
plastik sebanyak 1
buah perkelompok.
·
Air secukupnya.
TAHAPAN PERMAINAN
·
Peserta berdiri dan berkumpul dengan kelompok masing-masing.
·
Masing-masing kelompok bertugas mengantarkan air di dalam
gelas dari satu tempat ke tempat lain yang sudah ditandai sebagai batas akhir. Mereka harus berjalan pada rute yang sudah
ditentukan.
·
Syarat permainan ini adalah:
o
Air di dalam gelas tidak boleh tumpah.
o
Remaja peserta harus membawa gelas tersebut secara bersama.
o
Remaja peserta hanya boleh menggunakan satu jari untuk memindah kan
gelas tersebut.
o
Bila air dalam gelas tumpah di tengah jalan, mereka harus
mengulang dari awal lagi.
·
Bila permainan sudah selesai, berikan tepuktangan sebagai reward
atas keberhasilan kelompok.
·
Fasilitator memberikan umpan balik terhadap makna permainan yang
baru saja dilakukan.
CATATAN
§ Pada permainan
ini dapat dilihat bagaimana remaja mempergunakan kehati-hatiannya dalam
menyelesaikan tugas. Apakah mereka berhasil mengawal air tersebut tanpa ada air
yang tumpah. Apakah mereka bisa mengkoordinasi semua remaja peserta tersebut
dengan baik. Akan dilihat juga siapa yang mempunyai potensi dan sifat
kepemimpinan dalam permainan ini.
BERMAIN DENGAN KALENG
UNTUK
UMUR 6 TAHUN
[Untuk Dua Orang Atau
Lebih Pemain]
Kaleng
aluminium cukup mudah ditemukan (misalnya kelang minuman soda) dan merupakan
alat yang bagus untuk bermain. Cobalah mainkan permainan ini sebelum
kaleng-kaleng Anda buang. Akan tetapi, jika tidak ingin bermain dengan benda
yang menimbulkan suara berisik, gunakanlah botol plastik air minuman sebagai
pengganti kaleng.
BAHAN DAN ALAT
•
Keleng aluminium kosong atau botol air plastik
•
Bola voli atau bola-bola lainnya
CARA BERMAIN
Susun
atau tumpuklah 6 sampai 10 kaleng dengan bentuk piramida, seakan-akan kaleng
tersebut adalah pin boling. Mintalah anak Anda berdiri satu atau setengah meter
(tergantung kemampuan anak) di depan kaleng-kelang tersebut. Kemudian,
gulingkan bola voli ke arah kaleng. Hitunglah berapa kaleng yang jatuh.
Lakukanlah terus menerus sampai semua kaleng jatuh. Mintalah anak Anda membantu
menyusun kaleng-kaleng tersebut untuk ronde selanjutnya.
VARIASI PERMAINAN
Lapisi
setiap kaleng dengan kertas dan tulislah satu angka pada setiap kaleng.
Tumpuklah kaleng-kaleng tersebut dan mintalah anak Anda melempar ke kaleng
dengan angka tertentu, contoh, "Lemparkan bola ke kaleng nomor 5 !"
Atau bagi anak yang baru belajar mengenali angka, jelaskan dengan sederhana apa
yang mereka hasilkan, misal: "Lihat, kamu menjatuhkan kaleng nomor 3 dan
kaleng nomor 6!"
Untuk
pemain yang lebih mahir berhitung, tulislah nilai kaleng-kaleng yang berhasil
mereka jatuhkan, dan mintalah agar si pemain menjumlahkannya. Anda bisa
berkata, "Oke, kamu menjatuhkan kaleng nomor 3, 4, dan 7. Coba kamu hitung
berapa nilai yang kamu dapat di ronde ini."
Jika
Anda bermain dengan anak yang mempunyai umur yang berbeda-beda, Anda dapat memberi
mereka tugas yang berbeda-beda atau meminta mereka bergiliran. Sebagai contoh,
anak yang paling kecil menyebut sebuah angka, anak yang paling tua melakukan
tugas penambahan, sedangkan yang tengah-tengah (yang sudah mengenali angka,
tetapi belum bisa melakukan penambahan) dapat bertugas sebagai penyusun kaleng
untuk ronde berikutnya. Anak-anak sangat menyukai panggilan/jabatan, maka Anda
bisa menamai anak yang melakukan penambahan dengan nama Raja Berhitung, anak
yang menyusun sebagai Menteri Penyusun, dan anak yang meiempar sebagai Panglima
Pelempar.
NILAI-NILAI EDUKASI
Anak-anak
mempelajari koordinasi mata-tangan dan mampu memperki-rakan berapa banyak
tenaga yang dibutuhkan untuk menjatuhkan kaleng sebanyak mungkin dengan sekali
lempar. Mereka belajar bagaimana menghitung angka pada kaleng yang dijatuhkan.
Mereka juga belajar membantu satu sama lain dengan menyusun kaleng-kaleng
setelah dimainkan, serta koordinasi yang dibutuhkan untuk menumpuk (menyusun)
piramida kaleng-kaleng tersebut.
Jika
Anda memainkan variasi, maka anak juga berkesempatan belajar mengenali angka
dan penambahan. Jika mereka diberi tugas menumpuk kaleng berdasarkan urutan
angka, misalnya dari 1-10, maka mereka juga akan mempelajari urutan
angka-angka.
MENGINJAK EKOR
UNTUK UMUR 6
TAHUN KEATAS
[Aktivitas Berkelompok]
Permainan ini sangat berguna untuk membakar
lemak dan kelebihan gula dalam tubuh anak setelah makan banyak atau pesta.
ALAT DAN BAHAN
• Gunting
• Benang atau tali
CARA BERMAIN
Potonglah seutas tali yang akan dijadikan
"ekor" dengan panjang yang cukup, kira-kira ujung atas menempel di
pinggang dan ujung bawahnya menyentuh tanah, dengan tambahan panjang kira-kira
dua jengkal. Sangkutkan tali tersebut di ikat pinggang setiap pemain. Ya,
ingat, disangkutkan saja, tidak diikat.
Aturan
permaian ini adalah semua pemain saling mengejar untuk menginjak tali pemain
lain sehingga tali tersebut jatuh dan pemain yang menginjak dapat mengambilnya.
Maka, panjang tali harus cukup, bisa disangkutkan agar tidak mudah jatuh,
tetapi mudah terlepas jika diinjak oleh pemain lain. Untuk anak yang tidak
menggunakan ikat pinggang atau di celananya tidak ada tempat untuk
menyangkutkan tali, potonglah seutas tali untuk dijadikan "sabuk" dan
sangkutkan "ekor" di sabuk buatan tersebut.
Pemenang
dari permainan ini adalah anak yang berhasil mendapatkan tali terbanyak dan
"ekor"-nya sendiri masih tersangkut. Agar tidak ada yang
"keluar" dalam permainan ini, pemain yang telah kehilangan tali pun
tetap boleh bermain dan mencari "ekor" lain. Selain itu, para pemain
diperbolehkan bekerja sama, yaitu bersepakat untuk mengincar tali pemain
tertentu dan saling menjaga "ekor" satu sama lain.
Meskipun
ada pemenang, jangan menyebutnya sebagai "Pemenang". Sebut saja
pemain yang berhasil memperoleh tali terbanyak dengan "Pemilik Tali
Terbanyak". Hal ini untuk menghindari titel menang (yang artinya selain
dia adalah kalah), atau sebutan-sebutan lain yang dapat memengaruhi psikologi
anak.
VARIASI PERMAINAN
1. Selain menggunakan tali, Anda juga dapat menggunakan pita atau
kertas krep Permainan Indoor dan Outdoor Kreatif untuk Melejitkan Kecerdasan
Anak
2. Pemain boleh menarik tali (atau pita atau kertas krep) selain
menginjakknya
NILAI-NILAI EDUKASI
Anak belajar memperhatikan detail orang lain
saat mereka melihat apakah seseorang masih punya tali untuk diinjak atau tidak.
Ketika memutuskan untuk bekerja sama, mereka meningkatkan rasa kebersamaan satu
sama lain dan tanggung jawab untuk saling menjaga.
Dengan
permainan ini, anak-anak juga belajar meningkatkan kemampuan koordinasi
kaki-mata mereka. Sama seperti koordinasi tangan-mata, koordinasi kaki-mata
mengajarkan bahwa mata mereka mengarahkan posisi kaki mereka. Anak yang sering
tersandung saat berjalan adalah anak yang kurang mahir dalam koordinasi
tersebut.
Dalam
permainan Menginjak Ekor, anak tidak hanya fokus menginjak tali anak lain,
tetapi mereka juga mempelajari gerak tali saat tubuh bergerak atau bergoyang ke
arah-arah tertentu.
MENCAMPUR KATA-KATA
UNTUK UMUR 6
TAHUN KEATAS
(Aktivitas
Berkelompok)
Gelak tawa
selatu membawa efek yang luar biasa. Maka, belajar sambil bermain dan bercanda
akan dapat memberikan hasil tersendiri. Dalam permainan ini hasilnya adalah
keceriaan yang terbangun bersama-sama.
BAHAN DAN ALAT
• Daftar kata majemuk
• Kertas
• Pulpen atau pensil
CARA BERMAIN
Para pemain
terbagi menjadi beberapa kelompok kecil atau pasangan (dua orang). Setiap
kelompok diberi secarik kertas yang terdiri atas kata majemuk, seperti rumah
sakit, kincir angin, atau orang tua. Masing-masing kelompok diberi sedikit waktu
untuk mempelajari kata tersebut dan menemukan cara atau gerakan yang tepat
untuk memberikan petunjuk yang bisa dipakai untuk menebak kata-kata majemuk
tersebut Sebagai contoh, setiap anggota dapat memberikan petunjuk untuk satu
bagian kata majemuk.
Jika semua
kelompok telah siap, mereka dipersilakan untuk duduk. Kemudian, satu per satu
menampilkan atau memperagakan petunjuk untuk kata-kata majemuk mereka melalui
gerakan, dan kelompok yang lain harus menebaknya. Kata-kata majemuk yang bisa
Anda gunakan ialah: daun jendela, gantungan kunci, kotak surat, papan tulis,
jas hujan, air terjun, bak mandi, pesawat terbang, kapal laut, air mata, sikat
gigi, anak tangga, kasur busa, sepeda motor, dan tain-lain.
NILAI-NILAI EDUKASI
Anak-anak
mempelajari bahwa kata yang lebih besar (kata majemuk) terdiri dari kata-kata
yang lebih kecil. Hal ini membantu mereka untuk memahami kata yang lebih besar.
Permainan ini juga mengajarkan sesuatu yang luar biasa. Pertama adalah
bagaimana anak mengeluarkan daya kreatifnya untuk mencari cara menyampaikan
pesan ke orang lain secara non-verbal (keahlian ini akan berguna saat
berkunjung ke suatu negara yang bahasanya tidak dipahami anak Anda).
Anak-anak juga akan mendapatkan pengalaman untuk tampil di muka
umum. Menjadi pusat perhatian dan merasakan bahwa semua mata tertuju ke kita
adalah situasi yang sangat menegangkan dan menekan. Akan tetapi, menguasai
komunikasi publik adalah salah satu pendorong rasa percaya diri. Hampir tidak
ada yang lebih memuaskan selain tampil di hadapan semua orang dan sukses
menjalankan peran kita di sana! Memeragakan kata majemuk memberikan kesempatan
kepada para pemain untuk menjadi "bintang sementara" dan merasakan
kesuksesan besar semacam itu.
PERMAINAN BOLA RINGAN
UNTUK SEMUA
UMUR
[untuk satu atau dua
pemain]
Banyak permainan lempar bola yang tidak
menggunakan bola yang keras dan cepat, sehingga risiko kecelakaan selama
permainan dapat dikurangi. Salah satu tanpa bola keras dan cepat adalah
permainan ini. Permaian Bola Ringan dapat dilakukan oleh anak dengan usia
berapa pun, dan mereka semua dapat bermain bersama. Setiap pemain akan sibuk
melempar bolanya sendiri, dan karena mereka akan sangat fokus pada apa yang
mereka lakukan, mereka pun tidak akan membandingkan (merasa iri) dengan
kemampuan pemain lainnya. Masing-masing pemain melakukan yang terbaik untuk
diri mereka sendiri, dan usaha serta kemampuan mereka akan selalu berkembang
setiap kali mereka
mefakukan
permainan ini.
ALAT
DAN BAHAN
Bola yang ringan: dapat terbuat dari tas
plastik atau kertas koran, atau bola busa, scarf, atau bantal.
CARA
BERMAIN
Buatlah
bola yang ringan atau, lebih baik lagi, biarkan si anak yang membuatnya.
Berikut beberapa pilihannya:
1.
Bola Koran: remas satu atau dua lembar kertas koran
sehingga membentuk bola, dan rekatkan (ikat) dengan selotip agar bentuknya
tidak rusak atau berubah. Semakin banyak halaman koran yang digunakan, semakin
besar bentuk bola, tentu saja.
2.
Bola Plastik: masukkan beberapa kantong plastik dalam
sebuah kantong plastik, dan padatkan. Ikat erat-erat dengan menggunakan bagian
pegangan kantong plastik (ikatkan sesuka Anda asalkan plastik tersebut dapat
berbentuk bola).
3.
Scarf: selain dapat digunakan untuk permainan melempar,
scarf juga mempunyai daya jatuh yang rendah setelah dilempar ke udara {akan jatuh
dalam tempo yang lebih iambat), sehingga pemain mempunyai waktu tambahan untuk
bersiap-siap menangkap.
4.
Bantal, scarf, dan boneka kain sangat mudah untuk
ditangkap dan mempermudah belajar cara menangkap dengan satu tangan.
Setelah semua pemain memegang bola ringan,
gunakan instruksi di bawah ini dan berikan kesempatan kepada para pemain untuk
mencobanya.
1.
Lempar rendah dan tangkap dengan dua tangan.
2.
Lempar setinggi mungkin dan tangkap dengan dua tangan.
3.
Lempar bola ke atas dan tepuk tangan sebelum menangkapnya.
Tepuk tangan dua kali. Tepuk tangan tiga kali.
4.
Tempatkan bola di kepala Anda. Bungkukkan kepala Anda dan
tangkap bolanya.
5.
Tangkap bola dengan berdiri di atas satu kaki.
6.
Mulai dengan lemparan rendah dan tangkap dengan satu
tangan, tangan yang dominan.
7.
Tangkap dengan tangan yang non-dominan, masukkan tangan
yang dominan ke saku atau belakang badan.
8.
Tangkap bota dengan posisi tangan di bawah pundak dan
bentuk telapak tangan seperti gelas (mangkuk).
9.
Tangkap bola dengan posisi tangan di atas pundak.
10. Tangkap bola dengan satu mata tertutup. Lalu
tangkap bola dengan kedua mata tertutup.
11. Lempar bola setinggi mungkin, lari membentuk
Nngkaran, dan tangkap bola tersebut.
12. Lemparkan bola sambil berbaring, lalu berdiri
untuk menangkapnya. Lemparkan bola sambil berdiri, lalu tangkap dalam posisi
berbaring.
13. Berjalanlah sambil memantul-mantulkan bola di
udara dengan menggunakan tangan.
14. Lemparkan bola sejauh mungkin. Sejauh mana
pemain dapat melempar bola? Dapatkan pemain melempar lebih jauh di percobaan
selanjutnya?
NILAI-NILAI
EDUKASI
Permainan ini melatih koordinasi mata-tangan
pada anak. Lihatlah anak yang masih kecil saat mereka melempar bola. Anda akan
menemukan bahwa matanya melihat ke suatu arah, tetapi tangannya melempar ke
arah lain, la belum mengetahui bahwa matanyalah yang mengarahkan pergerakan
tangan dan "melihat apa yang dikerjakan" akan membantunya.
Mempelajari koordinasi mata-tangan akan sangat berguna saat menulis, meletakkan
barang yang kecil ke dalam suatu bentuk yang rumit, atau membuat takaran yang
pas untuk suatu resep makanan yang rumit. Saat kia mengarahkan otak dan melihat
dengan mata kita, kita akan mampu menyelesaikan apapun yangkita mau dengan
menggunakan tangan
PINCANGAN (ENGKLEK) HURUF
UNTUK USIA +
6 TAHUN
[Untuk Satu
Atau Dua Pemain]
Pincangan atau demprak atau
engklek (Jawa) adalah jenis permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak.
Karena barangkali anak-anak telah akrab dengan permainan ini, Anda dapat lebih
mudah mengembangkannya sebagai ajang berlatih menggunakan huruf.
BAHAN DAN ALAT
• Selotip atau kapur atau tongkat
• Pecahan genting, batu, atau kantong
biji-bijian
CARA BERMAIN
Buatlah gambar
kotak-kotak di tanah sebagai ajang bermain pincangan, dengan bentuk sesuka
Anda. Anda dapat membuatnya di dalam rumah di lantai dengan menggunakan
selotip, atau di luar rumah di tanah dengan menggunakan tongkat, di aspal atau
semen dengan menggunakan kapur. Lalu dalam kotak-kotak itu tuliskan beraneka
huruf, besar maupun kecil.
Mintalah setiap pemain
melemparkan pecahan genting/batu/ kantong kain kecil (berisi biji-bijian atau
lainnya) ke kotak yang Anda tunjuk. Kemudian, si pelempar harus melompat ke
semua huruf lain sambil menyebutkan huruf yang ia lompati (ia injak), menuju
huruf yang dilempar dan mengambil batu atau kantong kain tersebut. Lalu lompat
hingga kotak terakhir dan kembali ke titik awal.
VARIASI PERMAINAN
Anda dapat menggunakan
kotak main pincangan yang biasa, atau Anda dapat mengubah polanya sesuai dengan
kemampuan dan keinginan para pemain. Beberapa kemungkinan:
§ Melompat jauh
dari titik awal sampai huruf yang ditunjuk.
§ Melompat hanya
di huruf-huruf besar atau hanya di huruf-huruf kecil aja.
NILAI-NILAI EDUKASI
Anak-anak akan mulai
belajar mengenali huruf dan membedakan huruf besardan kecil. Mereka juga
mempelajari keseimbangan saat melompat, dan melatih kemampuan motorik saat
melompat dari satu kotak ke kotak lain.
PERMAINAN MELOMPAT BENTUK :
UNTUK SEMUA
UMUR
( Untuk Dua
Pemain Atau Lebih )
Dalam permainan ini tidak ada yang gagal dan
pasti semua anak akan menyukainya. Permainan ini juga kaya variasi. Permainan
dapat dibuat mudah; dapat dibuat menantang; dan dapat membantu anak untuk
mempelajari bentuk, angka, huruf, dan warna.
BAHAN DAN ALAT
§ Kertas koran atau kertas folio atau kertas berbentuk
§ Spidol atau krayon
§ Selotip
§ Alat pilihan: gunting
CARA BERMAIN
Ambil 6
sampai 9 halaman kertas koran. Lipat halaman-halaman tersebut pada bagian
tengahnya, dan buatlah sebuah bentuk pada setiap halaman dengan menggunakan
spidol atau krayon. Atau, Anda dapat memotong masing-masing halaman dengan
bentuk tertentu. Mulailah dengan bentuk yang umum, yakni lingkaran, kotak,
segitiga, dan bintang. Atau jika Anda mempunyai anak sudah besar, tambahkan
bentuk seperti pentagonal, oktagonal, dan heksagonal.
Rekatkan masing-masing koran dengan menggunakan selotip
ke lantai, satu per satu secara berurutan, membentuk garis vertikal. (semakin
banyak kertas yang Anda gunakan, maka permainan akan semakin sulit). Mulailah
dengan melompat ke depan dari satu bentuk ke bentuk yang lain, ajaklah anak-anak
untuk mengikuti Anda. Sebutkanlah dengan keras bentuk kertas yang Anda injak.
Ulangi beberapa kali, mulailah selalu dari bentuk yang pertama, lalu lompat dan
injak masing-masing bentuk tersebut satu per satu sampai pada bentuk yang
terakhir.
Kemudian,
sebutkanlah nama-nama bentuk yang berbeda dan anak-anak harus melompat dan
menginjak bentuk-bentuk yang Anda sebutkan tersebut. Untuk anak yang masih
kecil, gunakanlah instruksi yang pendek. misalnya "Lompatlah dari bentuk
kotak ke bentuk lingkaran!". Untuk anak yang sudah besar, buatlah
instruksi yang agak panjang, seperti "Lompatlah dari bentuk lingkaran ke
bentuk segitiga, lalu ke bentuk segi enaml".
Apabila
Anda ingin meningkatkan kemampuan anak dalam mengingat, atau ingin membuat
permainan ini menjadi lebih menarik untuk anak yang sudah besar, buatlah
instruksi yang semakin sulit, seperti "Langkahkan kakimu ke bintang, lalu
berjinjitlah ke bentuk segi empat, dan lompat empat kali di atas
lingkaran." Atau, "Lompatlah dengan gaya menyamping ke segiempat dan mundurlah
ke segitiga, lalu lompatilah, tiga bentuk di depanmu dan injaklah
segilima." Atau "Lompatlah dengan, kaki kirimu ke bentuk segiempat,
kemudian lompat sambil berputar ke bentuk segienam."
VARIASI PERMAINAN
Selain menggunakan kertas koran untuk membentuk
suatu bentuk, Anda dapat membuat kertas warna-warni, atau kertas dengan tulisan
angka atau huruf.
NILAI-NILAI EDUKASI
Banyak hal yang didapat dari permainan ini.
Anak-anak belajar untuk mengenali bentuk (atau warna atau huruf atau angka).
Anak-anak juga belajar untuk menyeimbangkan badan melalui aktivitas fisik
melompat. Mereka juga belajar menggerakkan badan dengan berbagai macam cara dan
gaya. Saat Anda meminta para pemain mengikuti rangkaian instruksi Anda, di saat
yang sama anak-anak meningkatkan kemampuan daya ingat mereka-kemampuan mereka
untuk mendengar, mengingat, dan mengaplikasikannya.
HULA
HOOP RACE
(Untuk Remaja)
PESERTA :
Waktu
: 15 – 20 menit
ALAT DAN BAHAN : Hula hoop
CARA BERMAIN
§ Seluruh
peserta dari setiap kelompok berbaris bermain dan berpegangan tangan. Tugasnya
adalah mengalirkan hula hoop dari orang pertama sampai orang terakhir
dan dibalikkan kembali dengan cara yang sama menuju orang pertama melalui
seluruh anggota badan tanpa pegangan tangann terlepas. Jika terlepas, maka
dinyatakan fault dan harus mengulang dari awal.
§ Kelompok yang
dinyatakan menang adalah kelompok yang terlebih dahulu menyelesaikan tugasnya.
§ Setelah itu, dilanjutkan
dengan sesi kedua. Pada sesi ini peserta membelakangi rekan sekelompoknya, tangan
kanan dijulurkan ke belakang melalui kedua kaki dan tangan kiri memegang
tangan kanan rekan yang ada di depannya
DAFTAR PUSTAKA
………………. 2006
Pedoman Pengembangan Alat Permainan Edukatif (APE) Untuk PEndidikan Anak Usia
Dini. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Luar
Sekolah, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
………………. 2007 Modul
Pembuatan dan Penggunaan APE (Alat Permainan Edukatif) anak usia 3 – 6 tahun. Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat
Pendidikan Anak Usia Dini
Saeful Zaman
dyan R.Helmi Gibasa Team. 2010. Games Kreatif Pilihan Untuk Meningkatkan Potensi
Diri & Kelompok. Jakarta: Gagas Media
Mirza Jamal.
2010 Permainan Indoor dan Outdoor Kreatif
Untuk Melejitkan Kecerdasan Anak. Yogyakata : Titan.
Tina Dahlan.
2010 Games Sains Kreatif & Menyenangkan Untuk Meningkatkan Potensi dan
Kecerdasan Anak.Jakarta : Kawan PustakA.
0 Response to "DOWNLOAD MAKALAH PENDIDIKAN PERMAINAN EDUKATIF UNTUK ANAK "
Posting Komentar