1.1 Latar Belakang
“Generasi muda adalah tulang punggung Bangsadan Negara” merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat
kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda
dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat
Indonesia.
Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Hasil
temuan teknologi tersebut kemudian dimanfaatkan dalam aktivitas kehidupan
manusia. Teknologi pun kian hari makin berkembang, sebagai seorang pendidik
tentu sudah seharusnya kita memberikan yang terbaik dan terbaru bagi anak didik
kita. Jika mereka tidak mengenal teknologi, kelak mereka akan tertinggal dalam
peradabannya. Namun, teknologi tentu memiliki banyak dampak, baik dampak
positif maupun negatif dalam perkembangannya.
Oleh
karena itu, penulis merasa perlu untuk mengkaji lebih jauh tentang bagaimana dampak yang diberikan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya
Internet.
Dengan alasan itulah, melalui karya tulis berjudul “PlusMinus Teknologi Internet Bagi Anak Usia Sekolah Dasar”, penulis
mencoba menelusuri dampak positif dan negatif Teknologi Internet
bagi Perilaku Anak Sekolah Dasar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang, bahwa pada dasarnya Teknologi Informasi dan
Komunikasi khusunya Internet telah meluas. Maka penulisan makalah ini mengacu pada konsep definisi Internet, Bagaimana pemanfaatan Internet, serta bagaimana dampak yang diberikan Internet bagi pelajar, khususnya anak usia Sekolah
Dasar.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
mengkaji secara pustaka bagaimana dampak positif dan dampak dampak negatif yang
diberikan Internet pada anak usia Sekolah Dasar. Sedangkan manfaat penulisan
makalah iini diantaranya adalah:
a) Secara Konseptual, saya ingin membuktikan dampak-dampak yang diberikan
oleh Internet,
b) Bagi dunia pendidikan khususnya pendidik di Sekolah Dasar, saya ingin
menyampaikan hasil pengkajian saya mengenai dampak internet,
c) Bagi pendidik di Sekolah Dasar, saya ingin membuktikan bahwa internet
layak untuk diperkenalkan pada anak SD namun sesuai dengan batasan usia.
BAB II
PRAMUKA PEMBANGUN KUALITAS PEMIMPIN MASA DEPAN
2.1 Dasar
Pemikiran
Teknologi diyakini sebagai alat pengubah.
Sejarah membuktikan bahwa evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas
hasil upaya keras para ilmuwan. Hasil temuan teknologi tersebut kemudian
dimanfaatkan dalam aktivitas kehidupan manusia.
Dewasa ini TIK menempati peran sentral. Isu
globalisasi, semakin cepat meluas ke seluruh penjuru dunia karena fasilitas
TIK. Segala hal yang terjadi diberbagai bagian semakin cepat tersebar dan mudah
diketahui dengan memanfaatkan TIK. Semua ini menjadikan TIK sebgai agen
perubahan yang mengubah tatanan sosial kehidupan manusia di seluruh dunia.
Menurut
Puskur Diknas
Indonesia,
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi adalah
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan
alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya.
“Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah
suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media.”
Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadi hal lumrah saat ini. Berbagai
sektor kehidupan bahkan hampir tidak dapat dipisahkan dari TIK ini. Salah satu
dari TIK yang tidak dapat dihindari adalah penggunaan internet di kalangan
siswa sekolah termasuk sekolah dasar. Orangtua perlu bijaksana mengenalkan
teknologi ini pada anak. Sebab ada bahaya mengancam dibalik berbagai kemudahan
yang ditawarkan. Fenomena TIK saat ini membawa dua pemikiran yang kontradiktif.
Disatu sisi, pengenalan TIK sejak usia dini merupakan “starting point”
baik.
Dari tinjauan
pembelajaran, mengenalkan konsep digital kepada anak akan menyiapkan mereka
menghadapi perkembangan masa depan yang semakin diwarnai ketergantungan pada
teknologi. Kondisi ini bukannya tanpa syarat. Beberapa literatur menyebutkan,
siswa sekolah dasar di Singapura sudah sangat familier dengan berbagai gadget
seperti komputer, laptop, telepon selular dan papan tulis interaktif serta
peralatan laboratorium yang canggih. Pengenalan TIK secara bijaksana dan
penuh kehati-hatian akan memberikan dampak positif yang luar biasa bagi
perkembangan pendidikan anak.
Internet merupakan kepanjangan
dari interconnected networking. Istilah
INTERNET berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Internet adalah sebuah dunia maya jaringan komputer (interkoneksi) yang terbentuk dari
miliaran komputer di dunia. Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis
komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya
di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan
satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi. Internet memungkinkan kita untuk menghilangkan hambatan
jarak dan waktu dalam mendapatkan informasi. Internet merupakan sebuah jaringan komunikasi dan
informasi global.
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat usia anak.
Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua memiliki
cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak
sesuai tingkat usianya.
USIA 4
S/D 7 TAHUN
Anak
mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran
orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan
Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan
batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua
sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada
anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-
USIA 7
S/D 10 TAHUN
Dalam
masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga
mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki
pengaruh yang signiļ¬kan terhadap kehidupan seorang anak. Pada usia ini pulalah
anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orang tua. Anak memang harus
didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tak berarti tanpa adanya
partisipasi dari orang tua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di awasi,
semisal di ruangan keluarga. Ini memungkinkan sang anak untuk bebas melakukan
eksplorasi di Internet, tetapi dia tidak sendirian. Pertimbangkan pula untuk
menggunakan software ļ¬lter, memasang search engine khusus anak-anak sebagai
situs yang boleh dikunjungi ataupun menggunakan browser yang dirancang khusus
bagi anak. Pada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya
di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.
USIA 10
S/D 12 TAHUN
Pada
masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan
kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk
membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi
mereka. Perhatian orang tua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet,
tetapi juga pada berapa lama mereka online. Tugas orang tua adalah membantu
mengarahkan kebebasan mereka. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa
mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan lain semisal
olahraga, musik dan membaca buku. Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah
kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan
norma sendiri yang dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dianut oleh kelompok
pertemanannya. Sebelumnya, norma keluargalah yang banyak berpengaruh.
Pada
usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak
perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan
bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya
memiliki nilai positif.
USIA 12
S/D 14 TAHUN
Inilah
saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan
Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting).
Tekankan kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah,
yaitu tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan
pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet,
tanpa sepengetahuan dan/atau seijin orang tua.
Pada
usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya seseorang di Internet bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau digambarkan. Anak pada usia
ini juga sudah saatnya mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan
seksualitas. Sangatlah alamiah apabila seorang anak mulai tertarik dan
penasaran dengan lawan jenisnya. Mereka akan mencobamelakukan eksplorasi untuk
memenuhi rasa ketertarikan dan penasaran mereka. Dalam masa ini, orang tua
harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Orang tua tidak harus berada
di ruangan yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah menggunakan
Internet.
Masa ini
merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi
informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain,
pemasangan software ļ¬lter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak,
bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.
2.3 Dampak
Positif dan Negatif dari Internet
Meluasnya akses terhadap
fasilitas komunikasi massa
dan alat informasi termasuk internet dalam beberapa tahun terakhir ini telah
menciptakan transformasi yang besar dalam interaksi sesama manusia. Dunia internet semakin berarti bagi
anak-anak. Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan
ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan
jarak dan waktu. Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari
internet, diantaranya:
1.
Surat menyurat (e-mail), fasilitas ini
sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas ini tidak hanya untuk
saling mengirim pesan yang pnjang tapi juga dapat digunakan untuk mengirim
tugas dalam proses belajar,
2.
Berbincang (chatting), fasilitas ini
memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa
menambah teman dari berbagai belahan dunia,
3.
Mengambil/mengirim informasi
(download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh melalui
internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan (upload)
informasi-informasi penting yang kita ketahui,
4.
Menggunakan teknologi “teleconference”
(konferensi interaktif secara on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat
waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak
geografis,
5.
Mendapatkan hiburan, tidak hanya bagi
orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya
meski seringkali hanya untuk mendapatkan kesenangan,
6.
Internet
juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar secara mandiri pada
anak, misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik untuk menggugah minat
anak belajar. Isi atau materi pelajaran yang menarik diharapkan dapat
menciptakan suasana belajar yang penuh dengan kegembiraan. Sekaligus
menghindarkan anak dari rasa tertekan saat belajar karena menganggap pelajaran
sulit dan menakutkan, dan sebagainya.
Sudah
saatnya, pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran dilaksanakan dan
didukung segenap pemangku kepentingan pendidikan. Pemerintah juga harus
memberikan perhatian lebih agar para pengajar sadar betapa banyaknya
kemudahan pembelajaran yang bisa diperoleh lewat pemanfaatan internet. Orangtua
juga harus paham, internet bukan hanya membawa dampak negatif bagi anak. Di
sisi seberang sana, potensi besar internet menunggu untuk dikenalkan dan
dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran, tidak hanya yang
bersifat formal, bagi anak dapat lebih kreatif.
Tidak diragukan lagi, transformasi informasi
ini memiliki banyak manfaat positif, namun sayangnya internet juga membawa
berbagai dampak negatif:
·
Pornografi,
anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi memang tidak
salah. Dengan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajarela. Untuk mengatasi hal ini, para produsen “browser” melengkapi program
mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat diakses.
·
Violence and Gore atau kekejaman dan kesadisan
juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak
terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat
menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat
tabu.
·
Penipuan,
hal ini memang merajarela di bidang apapun, internet pun tak luput dari
serangan penipu. Cara terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini.
·
Carding merupakan aktivitas pembelian barang di
Internet menggunakan kartu kredit bajakan. Cara belanja menggunakan kartu
kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia Internet karena
bersifat real-time (langsung).
Para pelakunya paling banyak melakukan
kejahatan dalam bidang ini.
·
Perjudian,
dengan jaringan yang tersedia para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus
untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain itu pun, ada beberapa dampak negatif
lainnya yang dilihat secara konseptual yakni:
Terlalu banyak informasi sehingga tidak bisa
memilih mana informasi yang benar / salah, penting / tidak, karena semakin
banyaknya informasi yang ada sekarang, tidak semua informasi yang diberikan
benar adanya. khususnya yang menggunakan media internet.
2. Dehumanization
Hilangnya / turunnya penghargaan atas nilai
individu, yang digantikan dengan angka identitas.
3. Health
Issues
Stress yang ditimbulkan oleh penggunaan
peralatan dan aplikasi berbasis TIK, ketergantungan akan teknologi informasi
dan komunikasi, pengaruh radiasi gelombang elektromagnetis, pengaruh radiasi
layar monitor, masalah persendian akibat kelelahan akibat kesalahan penggunaan
keyboard dan mouse, masalah ergonomis, dsb.
Identitas digital membuat keberadaan kita
selalu terdeteksi. Selain itu pemantauan kamera CCTV (Closed-circuit
Television) secara terus menerus yang berada / terpasang di beberapa tempat
tertentu akan mengganggu privasi dalam kesaharian kita.
5. Cookies
Makin banyak informasi yang ditampilkan
diinternet yang tanpa kita sadari membuka peluang penyalahgunaan oleh pihak –
pihak tidak berwenang , contoh : account yang kita miliki di situs jejaring
social seperti facebook, friendster, twitter, dll .
6. Digital
Gap
Makin nyata adanya kesenjangan antara kelompok
yang menguasai TIK dengan kelompok yang tidak menguasai TIK, baik dalam
keseharian maupun di dalam pekerjaan.
7. Possible
Massive Unemployment
Implementasi TIK secara besar – besaran, waktu
– waktu dapat membawa dampak peningkatan jumlah pengurangan tenaga kerja, baik
melalui PHK ataupun menyempitnya peluang tenaga kerja bagi karyawan yang
tidak menguasai TIK.
8. Impact
Of Globalization On Culture
Makin menghilangnya / menipisnya nilai – nilai
budaya lokal akibat pengaruh globalisasi. Karena semakin cepat dan mudahnya
penyebaran informasi dari dunia luar melalui internet.
2.4 Solusi
Dari dampak-dampak negatif di atas, perlu
penulis cantumkan bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir
dampak yang ada. Diantaranya adalah penggunaan Software Browser khusus untuk
anak, yaitu Browser Anak, dan Browser Parental. Software Browser
adalah yang menjadi perantara utama antara Internet dengan komputer yang
digunakan. Browser anak secara umum
telah dirancang untuk semaksimal mungkin menyaring berbagai situs, gambar atau
teks yang tak layak diterima anak. Browser anak juga didisain untuk menarik dan
mudah digunakan oleh anak.
Software
Parental (Filter, Monitor dan Penjadwalan). Software ini untuk mencegah anak
sengaja atau tidak sengaja membukan dan/atau melihat berbagai gambar yang tak
layak (pornograļ¬, sadisme, dan sebagainya) yang terdapat di situs Internet.
Software ini juga akan memudahkan orang tua ataupun pengasuh untuk memonitor
aktiļ¬tas anak selama online dengan berbagai variasi metode pengawasan. Fungsi lain
dari software ini adalah untuk membatasi jumlah / durasi waktu anak dalam
menggunakan Internet. Termasuk untuk pengaturan hari dan jam tertentu sehingga
komputer dapat atau tidak dapat digunakan oleh anak untuk ber-Internet.
Selain penggunaan alat bantu seperti Browser,
pencegahan juga dapat dilakukan dengan pengawasan orang tua ataupun guru,
lingkungan atau bahkan memberi pemahaman pada anak melalui edukasi buku. Hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
- Orang tua harus tetap mendampingi anaknya ketika mereka bereksplorasi dengan Internet rumah
- Orang tua memegang peranan yang besar dalam mengajarkan perilaku ber-Internet yang sehat kepada anak. Baik kita sebagai orang tua maupun anak kita harus mempelajari dan memahami tentang berbagai resiko yang dihadapi ketika berkomunikasi dengan orang yang tak dikenal melalui Internet.
- Deļ¬nisikan secara jelas dan gamblang Aturan Penggunaan Internet di rumah. Kemudian tulis dan pasang aturan tersebut di tempat yang dapat dibaca oleh semua anggota keluarga.
- Tegaskan untuk tidak mendownload materi yang secara nyata merupakan materi ilegal, bajakan atau melanggar hak cipta.
- Tetaplah menjalin komunikasi yang baik dengan anak kita, berapapun usianya.
- Guru harus senantiasa membimbing siswa didiknya agar dapat menggunakan Internet dengan baik dan benar saat sekolah
- Komunitas, termasuk pengelola warung Internet (warnet), pelaksana program ekstra-kurikuler, lembaga pelatihan dan sebagainya harus bahu-membahu dalam mengedukasi masyarakat tentang ber-Internet yang sehat.
- Anak, remaja maupun siswa didik diharapkan dapat belajar bertanggung-jawab atas perilaku mereka sendiri, termasuk ketika menggunakan Internet, tentunya dengan bimbingan dan arahan dari orang-tua, guru dan komunitas.
- Perbanyak buku yang bersifat Edukatif tentang TIK atau Internet dirumah.
Berbagai solusi yang ada, tidaklah
akan berhasil tanpa adanya kesadaran dan kemauan untuk mencegah dari kita
semua. Teknologi Internet memang tak dapat di hindari, karena itu merupakan
bagian dari perkembangan zaman yang tidak dapat dihindari. Semoga dengan
makalah ini, kesadaran akan bahaya Internet akan meningkat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini sudah sangat cepat menyebar di
berbagai aspek kehidupan, Salah satu contoh dari TIk ini adalah internet, hal
ini mungkin sudah tidak asing lagi di dengar. Sebenarnya internet memberikan
suatu pemikiran yang kontradiktif, karena di satu sisi internet memberikan
dampak positif namun di sisi lain dampak negatifnya pun tidak begitu saja
terlepas. Sehingga dalam menggunakannya harus benar-benar selektif.
Penyebarannya tidak mengenal jarak, waktu, dan usia.
Oleh karena itu tidak hanya
orang dewasa saja yang dapat menggunakan internet tapi anak-anak pun dapat
secara langsung menggunakannya.
Namun seharusnya untuk anak-anak diberikan
pengawasan dari orang tuanya dalam menggunakan internet, sehingga anak dapat
diarahkan kearah yang lebih positif, dan dapat terhindar dari dampak
negatifnya.
1. Lakukan analisis dampak dengan seksama dan menyeluruh saat
membuat keputusan untuk mengimplementasikan peralatan dan aplikasi berbasis TIK
dalam
pembelajaran di Sekolah Dasar.
2.
Ambil tindakan untuk
meminimalisir dampak negatif yang timbul dari implementasi tersebut .
3.
Berikan pengenalan Internet pada anak usia Sekolah
dasar sesuai dengan tingkat usianya.
3.2 Rekomendasi
Berbagai solusi yang ada, tidaklah
akan berhasil tanpa adanya kesadaran dan kemauan untuk mencegah dari kita
semua. Teknologi Internet memang tak dapat di hindari, karena itu merupakan
bagian dari perkembangan zaman yang tidak dapat dihindari.
Semoga dengan makalah ini, kesadaran
akan bahaya Internet akan meningkat. Baik itu dari lingkungan keluarga (orang
tua), lingkungan Sekolah (guru) maupun lingkungan sosialnya (masyarakat).
Sehingga dampak negatif dari Internet akan terminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Baktifauzi.
(2009). Cara Meminimalisir Dampak Negatif
Teknologi Internet. [online].
Tersedia: http://www.baktifauzi.upi.edu
[17 November 2009].
Fachrul.
(2009). INTERNET: Pengertian, Sejarah dan
Fasilitas-fasilitasnya [online]. Tersedia: http://www.acehforum.com [22 November 2009]
Fairuzelsaid.
(2009). Internet sehat? Why Not?. [online].
Tersedia: http://www.fairuzelsaid.wordpress.com
[17 November 2009]
Herwindo,
Ali Akbar. (2005). Mengenal Sistem
Komputer Masa Kini. Bandung:
Yrama Widya.
Lestiani,
Dian. (2009). Pengaruh Internet Bagi
Perkembangan Anak. [online]. Tersedia: http://www.dianlestiani.wordpress.com
[22 November 2009]
Luciafebrianti.
(2009). Dampak dan Pengaruh Negatif dari
TIK. [online]. Tersedia: http://www.luciafebrianti.wordpress.com
[17 November 2009]
Sannai,
Anatta. (2008). Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). [online].
Tersedia: http://www.anattasannai.blogger.com
[22 November 2009]
Shofi.
(2009). Dampak Negatif dan Positif
Internet. [online]. Tersedia: http://www.shofi.wordpress.com
[22 November 2009]
Universitas
Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI Press.
0 Response to "DOWNLOAD MAKALAH PENDIDIKAN PLUS MINUS TEKNOLOGI INTERNET BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR"
Posting Komentar