25 PERSEN GURU ABDYA TERANCAM TAK DAPAT TUNJANGAN PROFESI

Assalamualaikum wr.wb......selamat malam rekan-rekan guru di manapun berada.......
Sebanyak 225 guru dari 884 guru PNS jenjang SD dan SMP di Abdya kurang jam mengajar. Kekurangan jam mengajar tersebut akan mengakibatkan para guru terancam tidak mendapatkan tunjangan profesi (sertifikasi) karena tidak mampu memenuhi tuntutan 24 jam mengajar dalam seminggu. Hal tersebut terungkap dalam Lokakarya Implementasi Penataan dan Pemerataan Guru (PPG) di aula Kemenag Abdya,  tanggal 13 Mei 2015 yang sekaligus membahas implementasi Peraturan Bupati (Perbub) Abdya Tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil No. 22 Tahun 2014.
“Untuk implementasi perbup tersebut, kami telah memutasikan 85 orang guru dan menggabungkan (regrouping) sebanyak 114 Sekolah Dasar (SD) menjadi 107 SD,” kata Drs Yusnaidi MPd, Kadis Pendidikan Abdya. “Kami akan terus melakukan pemutasian guru, tetapi sekarang sudah berorientasi pada kebutuhan pemenuhan tugas mengajar guru dan langsung atas inisiatif guru sendiri untuk pemenuhan jam mengajarnya,” katanya lagi.
Sementara itu, dalam tempat terpisah Sekda Abdya, Drs Ramli Bahar memandang perlunya dikeluarkan dan diimplementasikan perbup PPG, “Kita perlu menyesuaikan antara kebutuhan dengan jumlah guru sehingga tidak terjadi penumpukan guru terutama di kota. Harus ada pemerataan mutu pendidikan yang lebih baik untuk seluruh anak didik hingga ke desa, jadi jangan sampai terjadi kekurangan guru di desa,” jelas Ramli Bahar.
Data guru yang disusun dan dianalisis bersama tim dinas pendidikan, kemenag dan USAID PRIORITAS tersebut bersumber dari hasil pengolahan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemdikbud dan Software SIMPK-DAPODIK yang dikembangkan USAID PRIORITAS. Dari analisis yang dilakukan terbukti Ketidak merataan penyebaran guru di Abdya karena masih kekurangan guru kelas (PNS) 95 orang, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 20 orang dan guru penjas sebanyak 46 orang. Tetapi jika dilihat dari penyebaran guru pada jenjang SD, masih ada sekolah yang kelebihan guru kelas, guru PAI, dan guru penjas.
Untuk jenjang SMP terjadi kekurangan guru mapel (PNS) sebanyak 106 orang. Bila dilihat jumlah guru PNS yang tersedia terjadi kelebihan guru mapel PAI, guru PKn, dan guru IPA. Sedangkan guru mapel lainnya (Bahasa Indonesia, Bahasa inggeris, matematika, IPS, seni budaya, penjas, TIK, mulok, dan bimbingan konseling) mengalami kekurangan guru dengan jumlah yang bervariasi, artinya penyebaran guru belum merata. “Permasalahannya sekarang, jika kita melihat secara keseluruhan di Abdya terjadi kekurangan guru, tetapi jika melihat pemenuhan jam mengajar guru di sekolah terjadi kekurangan jam mengajar bagi 25 persen guru. Ini berarti guru menumpuk pada sekolah dan lokasi tertentu misalnya di perkotaan,” kata Muhibbudin ahli manajemen pendidikan USAID PRIORITAS Aceh.


Demikian berita dari saya,atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih....

0 Response to "25 PERSEN GURU ABDYA TERANCAM TAK DAPAT TUNJANGAN PROFESI"

Posting Komentar

wdcfawqafwef

BACKLINK OTOMATIS GRATIS JURAGAN.