Assalamualaikum wr.wb,selamat pagi rekan rekan di manapun berada.......
Sejumlah aktivis mendatangi gedung DPRD Sampang, Jawa Timur, Senin 18 Mei. Mereka mengadukan indikasi kejanggalan dan penyimpangan dalam distribusi tunjangan guru mengaji pada 2014.
Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Amin Arif Tirtana, menerima kedatangan aktivis yang mengatasnamakan diri mereka Gerakan Pemuda Peduli Sampang (GP2S). Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Sampang, Malik Amrullah, pun hadir dalam pertemuan tersebut.
Para aktivis meminta Malik mendata ulang penerima bantuan sosial untuk guru mengaji. Agar, indikasi serupa tak terulang lagi.
"Ini kan aneh, ada seorang ustaz bernama Su’ib warga Desa Bire Timur, Kacamatan Sokobnanah, yang tidak mempunyai musala, masuk data penerima bantuan. Bahkan santrinya pun juga masuk dalam daftar penerima tujungan guru ngaji. Lucunya saat pencairan tunjangan mereka justru tidak mendapatkannya," ungkap kordinator GP2S, Mahrus.
Ketua Komisi IV DPRD Sampang pun berjanji mengevaluasi validasi data tunjangan guru mengaji. "Laporan ini adalah bentuk kritikan pedas kepada pemerintah atau kepada dinas terkait agar saat melakukan validasi data penerima selanjutnya lebih hati-hati. Artinya, kami akan melakukan evaluasi dan akan menindaklanjuti laporan ini," imbuh Mahrus.
Sementara itu, Kepala Dinsosnakertrans Sampang Malik Amrullah, tak mengelak laporan soal data penerima tunjangan guru mengaji tahun 2014 yang tidak tepat sasaran. Ia mengaku sudah mengklairifikasi data penerima tunjangan untuk periode 2015.
"Nanti kami akan panggil yang bersangkutan (Ustad Su'ib), apakah benar atau tidak temuan dari aktivis," pungkasnya.
(Sumber: http://jatim.metrotvnews.com/)
Demikian berita dari saya,atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.....
Sejumlah aktivis mendatangi gedung DPRD Sampang, Jawa Timur, Senin 18 Mei. Mereka mengadukan indikasi kejanggalan dan penyimpangan dalam distribusi tunjangan guru mengaji pada 2014.
Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Amin Arif Tirtana, menerima kedatangan aktivis yang mengatasnamakan diri mereka Gerakan Pemuda Peduli Sampang (GP2S). Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Sampang, Malik Amrullah, pun hadir dalam pertemuan tersebut.
Para aktivis meminta Malik mendata ulang penerima bantuan sosial untuk guru mengaji. Agar, indikasi serupa tak terulang lagi.
"Ini kan aneh, ada seorang ustaz bernama Su’ib warga Desa Bire Timur, Kacamatan Sokobnanah, yang tidak mempunyai musala, masuk data penerima bantuan. Bahkan santrinya pun juga masuk dalam daftar penerima tujungan guru ngaji. Lucunya saat pencairan tunjangan mereka justru tidak mendapatkannya," ungkap kordinator GP2S, Mahrus.
Ketua Komisi IV DPRD Sampang pun berjanji mengevaluasi validasi data tunjangan guru mengaji. "Laporan ini adalah bentuk kritikan pedas kepada pemerintah atau kepada dinas terkait agar saat melakukan validasi data penerima selanjutnya lebih hati-hati. Artinya, kami akan melakukan evaluasi dan akan menindaklanjuti laporan ini," imbuh Mahrus.
Sementara itu, Kepala Dinsosnakertrans Sampang Malik Amrullah, tak mengelak laporan soal data penerima tunjangan guru mengaji tahun 2014 yang tidak tepat sasaran. Ia mengaku sudah mengklairifikasi data penerima tunjangan untuk periode 2015.
"Nanti kami akan panggil yang bersangkutan (Ustad Su'ib), apakah benar atau tidak temuan dari aktivis," pungkasnya.
(Sumber: http://jatim.metrotvnews.com/)
Demikian berita dari saya,atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.....
0 Response to "AKTIVIS ADUKAN TUNJANGAN GURU MENGAJI SAMPANG KE DPRD"
Posting Komentar