Assalamualaikum wr.wb......selamat malam rekan-rekan dimanapun berada......
Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki mengatakan terdapat kejanggalan dalam sistem penggajian birokrat di dalam negeri. Pasalnya, saat ini gaji yang diterima Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo serta beberapa Dirut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih besar ketimbang pendapatan Presiden RI.
"Sistem penggajian kita ada yang janggal, enggak beres. Saya mau nanya siapa penanggungjawab tertinggi di Republik ini? Presiden? Kok gajinya lebih kecil?," ujar Ruki di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (24/6).
Fakta tersebut, lanjut Ruki, sangat tidak wajar mengingat tugas Presiden lebih berat daripada Gubernur BI dan Dirut BUMN. Hal itu diduga sebagai pemicu terjadinya gratifikasi yang mengarah pada praktik korupsi.
"Unfairnessnya ini soal gaji. Sistem penggajian yang enggak benar menimbulkan petty corruption. Korupsi kecil-kecilaan," tuturnya.
Untuk itu, Ruki berharap saat ini terdapat komitmen dari para birokrat agar tidak menerima atau memberi gratifikasi dalam bentuk apapun.
"Harus ada keteguhan hati dan komitmen bahwa kita harus mengendalikan diri dengan pemberian yang berhubungan dengan jabatan atau pelaksanaan tugasnya. Jadi kalau ada pemberian yang enggak berhubungan dengan jabatan, enggak usah repot," tandasnya.
Seperti diketahui, jika mengacu pada gaji presiden sebelumnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono, maka gaji Presiden Jokowi saat ini sekitar USD 124,171 (setara Rp 1,48 miliar) per tahun. Nominal gaji itu bisa saja bertambah sesuai dengan inflasi. Gaji ini di luar dana taktis lebih dari Rp 2 miliar per bulan.
Sementara, data per 2013, Gubernur BI mengantongi pendapatan Rp 199,34 juta setiap bulan. Di luar gaji, dia juga masih memperoleh fasilitas berupa tunjangan fungsional, tunjangan insentif, tunjangan THR, tunjangan cuti tahunan dan tunjangan lembur.
(Sumber: http://www.merdeka.com)
Demikian berita dari saya,atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih......
Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki mengatakan terdapat kejanggalan dalam sistem penggajian birokrat di dalam negeri. Pasalnya, saat ini gaji yang diterima Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo serta beberapa Dirut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih besar ketimbang pendapatan Presiden RI.
"Sistem penggajian kita ada yang janggal, enggak beres. Saya mau nanya siapa penanggungjawab tertinggi di Republik ini? Presiden? Kok gajinya lebih kecil?," ujar Ruki di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (24/6).
Fakta tersebut, lanjut Ruki, sangat tidak wajar mengingat tugas Presiden lebih berat daripada Gubernur BI dan Dirut BUMN. Hal itu diduga sebagai pemicu terjadinya gratifikasi yang mengarah pada praktik korupsi.
"Unfairnessnya ini soal gaji. Sistem penggajian yang enggak benar menimbulkan petty corruption. Korupsi kecil-kecilaan," tuturnya.
Untuk itu, Ruki berharap saat ini terdapat komitmen dari para birokrat agar tidak menerima atau memberi gratifikasi dalam bentuk apapun.
"Harus ada keteguhan hati dan komitmen bahwa kita harus mengendalikan diri dengan pemberian yang berhubungan dengan jabatan atau pelaksanaan tugasnya. Jadi kalau ada pemberian yang enggak berhubungan dengan jabatan, enggak usah repot," tandasnya.
Seperti diketahui, jika mengacu pada gaji presiden sebelumnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono, maka gaji Presiden Jokowi saat ini sekitar USD 124,171 (setara Rp 1,48 miliar) per tahun. Nominal gaji itu bisa saja bertambah sesuai dengan inflasi. Gaji ini di luar dana taktis lebih dari Rp 2 miliar per bulan.
Sementara, data per 2013, Gubernur BI mengantongi pendapatan Rp 199,34 juta setiap bulan. Di luar gaji, dia juga masih memperoleh fasilitas berupa tunjangan fungsional, tunjangan insentif, tunjangan THR, tunjangan cuti tahunan dan tunjangan lembur.
(Sumber: http://www.merdeka.com)
Demikian berita dari saya,atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih......
0 Response to "GAJI PRESIDEN JOKOWI KALAH DIBANDING BOS BI DAN BUMN"
Posting Komentar