Lebih
dari dua ribu anak muda—sebagian besar putus sekolah--di kawasan Depok
dan sekitarnya menerima bantuan dari Alcatel-Lucent Indonesia dalam
program ConnectEd Indonesia yang telah digelar sejak April 2012 hingga
Juni 2015 kemarin.
Dalam acara penutupan program ConnectEd Indonesia di Sekolah MasTer (Masjid Terminal) yang dikelola oleh Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, Sabtu (4/7), Sales Director PT. Alcatel-Lucent Indonesia Yasfi Arief mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Alcatel-Lucent berupa pelatihan yang berkaitan dengan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Total, telah ada 2.949 anak muda yang mendapatkan beasiswa, 45 persen diantaranya adalah anak perempuan.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah MasTer, Alcatel-Lucent juga memberikan dua laboratorium komputer, serta untuk setiap jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga SMA, disediakan delapan unit laptop, proyektor dan printer.
“Salah satu fokus utama program ConnectEd adalah memperkecil kesenjangan digital khususnya di kalangan anak muda. Kami juga memberikan pelatihan lain berupa keterampilan khusus untuk persiapan memasuki dunia kerja, dimana dalam pelatihan ini kami juga melibatkan karyawan untuk membantu mengajarkan materi,” katanya.
ConnectEd adalah sebuah program CSR Global yang diadakan oleh Alcatel-Lucent Foundation yang bermitra dengan World Education Inc. yang dirancang untuk mengatasi faktor – faktor yang membatasi pilihan pekerjaan dan kehidupan anak yang kurang beruntung di negara – negara seperti Australia, Brazil, China, India serta Indonesia.
source: http://autotekno.sindonews.com/read/1020370/123/alcatel-lucent-bantu-pendidikan-anak-jalanan-di-kota-depok-1436082907Lebih dari dua ribu anak muda—sebagian besar putus sekolah--di kawasan Depok dan sekitarnya menerima bantuan dari Alcatel-Lucent Indonesia dalam program ConnectEd Indonesia yang telah digelar sejak April 2012 hingga Juni 2015 kemarin.
Dalam acara penutupan program ConnectEd Indonesia di Sekolah MasTer (Masjid Terminal) yang dikelola oleh Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, Sabtu (4/7), Sales Director PT. Alcatel-Lucent Indonesia Yasfi Arief mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Alcatel-Lucent berupa pelatihan yang berkaitan dengan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Total, telah ada 2.949 anak muda yang mendapatkan beasiswa, 45 persen diantaranya adalah anak perempuan.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah MasTer, Alcatel-Lucent juga memberikan dua laboratorium komputer, serta untuk setiap jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga SMA, disediakan delapan unit laptop, proyektor dan printer.
“Salah satu fokus utama program ConnectEd adalah memperkecil kesenjangan digital khususnya di kalangan anak muda. Kami juga memberikan pelatihan lain berupa keterampilan khusus untuk persiapan memasuki dunia kerja, dimana dalam pelatihan ini kami juga melibatkan karyawan untuk membantu mengajarkan materi,” katanya.
ConnectEd adalah sebuah program CSR Global yang diadakan oleh Alcatel-Lucent Foundation yang bermitra dengan World Education Inc. yang dirancang untuk mengatasi faktor – faktor yang membatasi pilihan pekerjaan dan kehidupan anak yang kurang beruntung di negara – negara seperti Australia, Brazil, China, India serta Indonesia.
source: http://autotekno.sindonews.com/read/1020370/123/alcatel-lucent-bantu-pendidikan-anak-jalanan-di-kota-depok-1436082907 Lebih dari dua ribu anak muda—sebagian besar putus sekolah--di kawasan Depok dan sekitarnya menerima bantuan dari Alcatel-Lucent Indonesia dalam program ConnectEd Indonesia yang telah digelar sejak April 2012 hingga Juni 2015 kemarin.
Dalam acara penutupan program ConnectEd Indonesia di Sekolah MasTer (Masjid Terminal) yang dikelola oleh Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, Sabtu (4/7), Sales Director PT. Alcatel-Lucent Indonesia Yasfi Arief mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Alcatel-Lucent berupa pelatihan yang berkaitan dengan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Total, telah ada 2.949 anak muda yang mendapatkan beasiswa, 45 persen diantaranya adalah anak perempuan.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah MasTer, Alcatel-Lucent juga memberikan dua laboratorium komputer, serta untuk setiap jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga SMA, disediakan delapan unit laptop, proyektor dan printer.
“Salah satu fokus utama program ConnectEd adalah memperkecil kesenjangan digital khususnya di kalangan anak muda. Kami juga memberikan pelatihan lain berupa keterampilan khusus untuk persiapan memasuki dunia kerja, dimana dalam pelatihan ini kami juga melibatkan karyawan untuk membantu mengajarkan materi,” katanya.
ConnectEd adalah sebuah program CSR Global yang diadakan oleh Alcatel-Lucent Foundation yang bermitra dengan World Education Inc. yang dirancang untuk mengatasi faktor – faktor yang membatasi pilihan pekerjaan dan kehidupan anak yang kurang beruntung di negara – negara seperti Australia, Brazil, China, India serta Indonesia.
source: http://autotekno.sindonews.com/read/1020370/123/alcatel-lucent-bantu-pendidikan-anak-jalanan-di-kota-depok-1436082907Assalamualaikum wr.wb........selamat malam rekan-rekan dimanapun berada.......
Boyolali belum menerapkan lima hari masuk sekolah pada ajaran pendidikan tahun ini. Disdikpora Boyolali mempertanyakan jika kebijakan lima hari sekolah diberlakukan, apakah akan menambah jam pelajaran hingga malam?
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali saat ini masih mengkaji penerapan lima hari masuk sekolah. Kepala Disdikpora Boyolali, Abdul Rahman, menyampaikan masing-masing kabid jenjang pendidikan di Disdikpora, mulai SD, SMP, dan SMA sudah rapat koordinasi dengan semua kepala sekolah.
Namun, hingga saat ini Disdikpora belum menemukan skema ideal dengan sekolah hanya lima hari. “Yang jadi pertimbangan bukan hanya variabel waktu, tetapi juga aspek lain. Kebijakan Pak Ganjar tentang lima hari kerja itu bisa diterapkan di Boyolali atau tidak, tunggu hasil kajian,” kata Abdul.
Enam Hari Sekolah
Yang jelas, kata Abdul, tahun ini sekolah di Boyolali masih tetap enam hari masuk. Abdul menjelaskan yang jadi bahan kajian untuk mengikuti kebijakan itu antara lain ketercukupan materi dengan jam belajar, ketentuan sertifikasi guru kaitannya dengan volume jam mengajar, kondisi sosial masyarakat, hingga kesiapan siswa itu sendiri.
“Kalau sekarang dengan enam hari masuk saja jam belajar banyak yang sampai sore, pukul 15.00 WIB bahkan 16.00 WIB. Apa nanti dengan lima hari masuk mau belajar sampai malam? Ini masih kami kaji.”
Kepala Sekolah SMAN 1 Boyolali, Agung Wardoyo, menyatakan siap jika nantinya Disdikpora Boyolali menerapkan kebijakan lima hari masuk sekolah. “Kalau kami, pada prinsip siap jika memang kebijakan itu diberlakukan di Boyolali,” kata Agung, Sabtu (4/7/2015).
Menurut Agung, dengan lima hari masuk sekolah siswa mendapatkan pendidikan dari keluarga yang lebih banyak. Selain itu, selama ini dengan enam hari masuk sekolah, siswa sudah terbiasa berada di sekolah setiap harinya sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Dengan lima hari masuk dan jam masuk tetap sampai pukul 16.00 WIB, maka pada Sabtu dan Minggu siswa punya waktu lebih banyak untuk beristirahat.
“Dulu memang kami pernah dimintai pendapat dan pertimbangan oleh pihak dinas jika Boyolali mau menerapkan lima hari masuk sekolah. Kalau dari siswa saya kira siap dan tidak ada masalah. Begitu pula dengan guru. Guru tidak akan kehilangan jumlah jam mengajar karena jam kerja bisa sampai pukul 16.00 WIB.”
(Sumber: http://www.solopos.com)
Demikian berita dari saya,semoga bermanfaat untuk anda atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih......
Lebih dari dua ribu anak muda—sebagian besar putus sekolah--di kawasan Depok dan sekitarnya menerima bantuan dari Alcatel-Lucent Indonesia dalam program ConnectEd Indonesia yang telah digelar sejak April 2012 hingga Juni 2015 kemarin.
Dalam acara penutupan program ConnectEd Indonesia di Sekolah MasTer (Masjid Terminal) yang dikelola oleh Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, Sabtu (4/7), Sales Director PT. Alcatel-Lucent Indonesia Yasfi Arief mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Alcatel-Lucent berupa pelatihan yang berkaitan dengan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Total, telah ada 2.949 anak muda yang mendapatkan beasiswa, 45 persen diantaranya adalah anak perempuan.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah MasTer, Alcatel-Lucent juga memberikan dua laboratorium komputer, serta untuk setiap jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga SMA, disediakan delapan unit laptop, proyektor dan printer.
“Salah satu fokus utama program ConnectEd adalah memperkecil kesenjangan digital khususnya di kalangan anak muda. Kami juga memberikan pelatihan lain berupa keterampilan khusus untuk persiapan memasuki dunia kerja, dimana dalam pelatihan ini kami juga melibatkan karyawan untuk membantu mengajarkan materi,” katanya.
ConnectEd adalah sebuah program CSR Global yang diadakan oleh Alcatel-Lucent Foundation yang bermitra dengan World Education Inc. yang dirancang untuk mengatasi faktor – faktor yang membatasi pilihan pekerjaan dan kehidupan anak yang kurang beruntung di negara – negara seperti Australia, Brazil, China, India serta Indonesia.
source: http://autotekno.sindonews.com/read/1020370/123/alcatel-lucent-bantu-pendidikan-anak-jalanan-di-kota-depok-1436082907
Dalam acara penutupan program ConnectEd Indonesia di Sekolah MasTer (Masjid Terminal) yang dikelola oleh Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, Sabtu (4/7), Sales Director PT. Alcatel-Lucent Indonesia Yasfi Arief mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Alcatel-Lucent berupa pelatihan yang berkaitan dengan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Total, telah ada 2.949 anak muda yang mendapatkan beasiswa, 45 persen diantaranya adalah anak perempuan.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah MasTer, Alcatel-Lucent juga memberikan dua laboratorium komputer, serta untuk setiap jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga SMA, disediakan delapan unit laptop, proyektor dan printer.
“Salah satu fokus utama program ConnectEd adalah memperkecil kesenjangan digital khususnya di kalangan anak muda. Kami juga memberikan pelatihan lain berupa keterampilan khusus untuk persiapan memasuki dunia kerja, dimana dalam pelatihan ini kami juga melibatkan karyawan untuk membantu mengajarkan materi,” katanya.
ConnectEd adalah sebuah program CSR Global yang diadakan oleh Alcatel-Lucent Foundation yang bermitra dengan World Education Inc. yang dirancang untuk mengatasi faktor – faktor yang membatasi pilihan pekerjaan dan kehidupan anak yang kurang beruntung di negara – negara seperti Australia, Brazil, China, India serta Indonesia.
source: http://autotekno.sindonews.com/read/1020370/123/alcatel-lucent-bantu-pendidikan-anak-jalanan-di-kota-depok-1436082907Lebih dari dua ribu anak muda—sebagian besar putus sekolah--di kawasan Depok dan sekitarnya menerima bantuan dari Alcatel-Lucent Indonesia dalam program ConnectEd Indonesia yang telah digelar sejak April 2012 hingga Juni 2015 kemarin.
Dalam acara penutupan program ConnectEd Indonesia di Sekolah MasTer (Masjid Terminal) yang dikelola oleh Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, Sabtu (4/7), Sales Director PT. Alcatel-Lucent Indonesia Yasfi Arief mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Alcatel-Lucent berupa pelatihan yang berkaitan dengan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Total, telah ada 2.949 anak muda yang mendapatkan beasiswa, 45 persen diantaranya adalah anak perempuan.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah MasTer, Alcatel-Lucent juga memberikan dua laboratorium komputer, serta untuk setiap jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga SMA, disediakan delapan unit laptop, proyektor dan printer.
“Salah satu fokus utama program ConnectEd adalah memperkecil kesenjangan digital khususnya di kalangan anak muda. Kami juga memberikan pelatihan lain berupa keterampilan khusus untuk persiapan memasuki dunia kerja, dimana dalam pelatihan ini kami juga melibatkan karyawan untuk membantu mengajarkan materi,” katanya.
ConnectEd adalah sebuah program CSR Global yang diadakan oleh Alcatel-Lucent Foundation yang bermitra dengan World Education Inc. yang dirancang untuk mengatasi faktor – faktor yang membatasi pilihan pekerjaan dan kehidupan anak yang kurang beruntung di negara – negara seperti Australia, Brazil, China, India serta Indonesia.
source: http://autotekno.sindonews.com/read/1020370/123/alcatel-lucent-bantu-pendidikan-anak-jalanan-di-kota-depok-1436082907 Lebih dari dua ribu anak muda—sebagian besar putus sekolah--di kawasan Depok dan sekitarnya menerima bantuan dari Alcatel-Lucent Indonesia dalam program ConnectEd Indonesia yang telah digelar sejak April 2012 hingga Juni 2015 kemarin.
Dalam acara penutupan program ConnectEd Indonesia di Sekolah MasTer (Masjid Terminal) yang dikelola oleh Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, Sabtu (4/7), Sales Director PT. Alcatel-Lucent Indonesia Yasfi Arief mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Alcatel-Lucent berupa pelatihan yang berkaitan dengan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Total, telah ada 2.949 anak muda yang mendapatkan beasiswa, 45 persen diantaranya adalah anak perempuan.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah MasTer, Alcatel-Lucent juga memberikan dua laboratorium komputer, serta untuk setiap jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga SMA, disediakan delapan unit laptop, proyektor dan printer.
“Salah satu fokus utama program ConnectEd adalah memperkecil kesenjangan digital khususnya di kalangan anak muda. Kami juga memberikan pelatihan lain berupa keterampilan khusus untuk persiapan memasuki dunia kerja, dimana dalam pelatihan ini kami juga melibatkan karyawan untuk membantu mengajarkan materi,” katanya.
ConnectEd adalah sebuah program CSR Global yang diadakan oleh Alcatel-Lucent Foundation yang bermitra dengan World Education Inc. yang dirancang untuk mengatasi faktor – faktor yang membatasi pilihan pekerjaan dan kehidupan anak yang kurang beruntung di negara – negara seperti Australia, Brazil, China, India serta Indonesia.
source: http://autotekno.sindonews.com/read/1020370/123/alcatel-lucent-bantu-pendidikan-anak-jalanan-di-kota-depok-1436082907Assalamualaikum wr.wb........selamat malam rekan-rekan dimanapun berada.......
Boyolali belum menerapkan lima hari masuk sekolah pada ajaran pendidikan tahun ini. Disdikpora Boyolali mempertanyakan jika kebijakan lima hari sekolah diberlakukan, apakah akan menambah jam pelajaran hingga malam?
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali saat ini masih mengkaji penerapan lima hari masuk sekolah. Kepala Disdikpora Boyolali, Abdul Rahman, menyampaikan masing-masing kabid jenjang pendidikan di Disdikpora, mulai SD, SMP, dan SMA sudah rapat koordinasi dengan semua kepala sekolah.
Namun, hingga saat ini Disdikpora belum menemukan skema ideal dengan sekolah hanya lima hari. “Yang jadi pertimbangan bukan hanya variabel waktu, tetapi juga aspek lain. Kebijakan Pak Ganjar tentang lima hari kerja itu bisa diterapkan di Boyolali atau tidak, tunggu hasil kajian,” kata Abdul.
Enam Hari Sekolah
Yang jelas, kata Abdul, tahun ini sekolah di Boyolali masih tetap enam hari masuk. Abdul menjelaskan yang jadi bahan kajian untuk mengikuti kebijakan itu antara lain ketercukupan materi dengan jam belajar, ketentuan sertifikasi guru kaitannya dengan volume jam mengajar, kondisi sosial masyarakat, hingga kesiapan siswa itu sendiri.
“Kalau sekarang dengan enam hari masuk saja jam belajar banyak yang sampai sore, pukul 15.00 WIB bahkan 16.00 WIB. Apa nanti dengan lima hari masuk mau belajar sampai malam? Ini masih kami kaji.”
Kepala Sekolah SMAN 1 Boyolali, Agung Wardoyo, menyatakan siap jika nantinya Disdikpora Boyolali menerapkan kebijakan lima hari masuk sekolah. “Kalau kami, pada prinsip siap jika memang kebijakan itu diberlakukan di Boyolali,” kata Agung, Sabtu (4/7/2015).
Menurut Agung, dengan lima hari masuk sekolah siswa mendapatkan pendidikan dari keluarga yang lebih banyak. Selain itu, selama ini dengan enam hari masuk sekolah, siswa sudah terbiasa berada di sekolah setiap harinya sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Dengan lima hari masuk dan jam masuk tetap sampai pukul 16.00 WIB, maka pada Sabtu dan Minggu siswa punya waktu lebih banyak untuk beristirahat.
“Dulu memang kami pernah dimintai pendapat dan pertimbangan oleh pihak dinas jika Boyolali mau menerapkan lima hari masuk sekolah. Kalau dari siswa saya kira siap dan tidak ada masalah. Begitu pula dengan guru. Guru tidak akan kehilangan jumlah jam mengajar karena jam kerja bisa sampai pukul 16.00 WIB.”
(Sumber: http://www.solopos.com)
Demikian berita dari saya,semoga bermanfaat untuk anda atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih......
Lebih dari dua ribu anak muda—sebagian besar putus sekolah--di kawasan Depok dan sekitarnya menerima bantuan dari Alcatel-Lucent Indonesia dalam program ConnectEd Indonesia yang telah digelar sejak April 2012 hingga Juni 2015 kemarin.
Dalam acara penutupan program ConnectEd Indonesia di Sekolah MasTer (Masjid Terminal) yang dikelola oleh Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, Sabtu (4/7), Sales Director PT. Alcatel-Lucent Indonesia Yasfi Arief mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Alcatel-Lucent berupa pelatihan yang berkaitan dengan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Total, telah ada 2.949 anak muda yang mendapatkan beasiswa, 45 persen diantaranya adalah anak perempuan.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah MasTer, Alcatel-Lucent juga memberikan dua laboratorium komputer, serta untuk setiap jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga SMA, disediakan delapan unit laptop, proyektor dan printer.
“Salah satu fokus utama program ConnectEd adalah memperkecil kesenjangan digital khususnya di kalangan anak muda. Kami juga memberikan pelatihan lain berupa keterampilan khusus untuk persiapan memasuki dunia kerja, dimana dalam pelatihan ini kami juga melibatkan karyawan untuk membantu mengajarkan materi,” katanya.
ConnectEd adalah sebuah program CSR Global yang diadakan oleh Alcatel-Lucent Foundation yang bermitra dengan World Education Inc. yang dirancang untuk mengatasi faktor – faktor yang membatasi pilihan pekerjaan dan kehidupan anak yang kurang beruntung di negara – negara seperti Australia, Brazil, China, India serta Indonesia.
source: http://autotekno.sindonews.com/read/1020370/123/alcatel-lucent-bantu-pendidikan-anak-jalanan-di-kota-depok-1436082907
0 Response to "PENDIDKAN BOYOLALI:5 HARI SEKOLAH,JAM BELAJAR SAMPAI MALAM?"
Posting Komentar