Bab I Pendahuluan
I.I Latar Belakang
Seni
rupa saat ini sudah memasuki zaman postmodern. Banyak karya-karya seni rupa
yang bermunculan dengan berbagai media. Seni rupa saat ini tidak hanya sebatas
menggunakan media cat dan kuas. Seni rupa sudah mulai memakai media-media lain
untuk menciptakan sebuah karya seni seperti menggunakan teknologi, berbagai
barang-barang bekas dan pasir.
Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai seni melukis dengan pasir. Pasir merupakan
salah satu media baru yang digunakan oleh para seniman untuk menciptakan sebuah
karya. Seni melukis dengan pasir ini termasuk salah satu jenis seni postmodern.
Makalah ini akan membahas penggunaan pasir dalam pembuatan lukisan.
I.II Identifikasi Masalah
Dalam
makalah ini penulis hanya akan membahas seputar seni melukis dengan pasir.
I.III Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Definisi
seni melukis dengan pasir.
2. Karya-karya
yang dibuat dengan media pasir.
Bab
II Pembahasan
Sandpainting
atau drypainting adalah seni melukis
dengan menggunakan pasir sebagai media untuk menciptakan sebuah lukisan pasir
tetap atau tidak tetap. Seni lukis pasir semula berkembang di sebelah barat
daya Amerika, oleh penduduk yang dikenal dengan sebutan “Navajo”
(1800- ). Sampai saat ini, penduduk Navajo masih mempraktekkan seni lukis ini
karena konon, praktek melukis dengan pasir dipercaya mampu mengusir
roh-roh jahat dan menyembuhkan sakit penyakit. Sandpainting juga lazim
dipakai para biksu Tibetan, Suku Aborigin Australia dan masyarakat Amerika
Latin pada acara-acara tertentu.
Lukisan
pasir ada yang dibuat secara permanen dan tidak permanen. Lukisan pasir yang
permanen menggunakan lem yang dicampur dengan air sebagai perekat dan triplek
sebagai pengganti kanvas. Lukisan pasir yang tidak permanen biasanya dibuat di
atas media kaca yang disinari lampu di bawahnya, lalu pasir ditaburkan di atas
kaca dan seniman lukisan pasir akan melukis di atas pasir dengan jarinya.
Lukisan pasir yang tidak permanen biasanya digunakan sebagai sarana untuk
menyampaikan sebuah cerita di mana sang seniman,yang biasa disebut dalang, akan
melukis dengan cepat di atas pasir setiap adegan yang ada dalam cerita yang
sedang dibawakan. Cepatnya si dalang melukis di atas pasir karena harus
menyesuaikan lukisan dengan cerita membuat membuat lukisan pasir tersebut tidak
permanen. Setiap adegan langsung diganti dengan adegan berikutnya seperti
pemutaran film.
Seni
melukis dengan pasir ini juga mulai berkembang di Indonesia. Winarto Kartupat
merupakan salah satu seniman lukisan pasir di Indonesia. Winarto menggunakan
sekitar 60 jenis pasir dari berbagai daerah dan negara sehingga menghasilkan
lukisan berkualitas dan memiliki estetika tinggi. Selain Pak Winarto, ada juga
seniman lukisan pasir lain yang berfokus ke seni pewayangan yaitu Pak Fauzan.
Pak Fauzan melakoni seni pewayangan dengan lukisan pasirnya di atas kaca. Para
penonton dapat melihat setiap adegan yang dibuat oleh Pak Fauzan sesuai alur
cerita melalui layar. Pak Fauzan sampai saat ini merupakan satu-satunya dalang
wayang pasir di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara.
Seni melukis
dengan pasir termasuk dalam seni postmodern. Seni postmodern memberi kebebasan
pada seniman untuk menciptakan karya dengan menggunakan berbagai media yang
bisa mendukung pembuatan sebuah karya.
Bab
III Penutup
III. I Kesimpulan
-
Seni melukis dengan pasir (sandpainting/ drypainting) adalah salha
satu seni postmodern yang menggunakan pasir sebagai medianya. Penggunaan pasir
sebagai media dalam melukis saat ini masih tergolong baru,terutama di
Indonesia. Melukis dengan pasir ada yang permanen dan tidak permanen.
-
Karena keterbatasan sumber, penulis
tidak dapat mengulas tentang seni melukis dengan pasir ini dengan maksimal.
III.II Saran
Sebaiknya seni melukis dengan pasir
ini dapat dikembangkan dan diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat agar
masyarakat dapat mengenal dan mengetahui jenis seni rupa baru ini.
Daftar Pustaka
0 Response to "CONTOH MAKALAH SENI SANDPAINTING, SENI MELUKIS DENGAN PASIR"
Posting Komentar