BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar belakang
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi
mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh
terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk
pada kebenaran berbahasa yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai
beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada
kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi
prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang
harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa
seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering
digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi
tidak baik. Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada
pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya.
Dalam suatu kelompok sosial, masyarakat menciptakan suatu bahasa pergaulan untuk
mengkomunikasikan segala yang hendak dikomunikasikan antara anggota kelompok tersebut. Ia
menjadi begitu dekat bahkan melekat dalam diri anggota kelompok tersebut. Tanpa bahasa
pergaulan, masyarakat tersebut tidak mungkin terbentuk menjadi suatu masyarakat. Ia menjadi
syarat penting yang dengannya masyarakat secara bersama-sama bersepakat untuk membangun
dan membentuk suatu masyarakat.
Karena relasi yang begitu dekat antara bahasa pergaulan dengan masyarakat maka, bahasa
juga menggambarkan dengan jelas nilai-nilai atau apa yang ada dalam masyarakat, seperti
perkembangan masyarakat itu sendiri. Ia membahasakan dengan jelas karakter dan sikap
masyarakat tersebut secara komunal atau kelompok. Dengan demikian, untuk mengetahui suatu
kelompok, orang perlu mengenal dan mempelajari bahasanya. Tidak berlebihan jika seseorang
yang pandai berbahasa suatu bahasa, ia akan merasa diterima dan dihargai oleh kelompok
pengguna bahasa tersebut.
3
I.2. Rumusan Masalah
1. Bahasa yang seperti apakah bahasa gaul itu?
2. Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap keberadaan Bahasa Indonesia?
3. Apa dampak penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan bersosial?
I.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab terbentuknya bahasa gaul di kalangan masyarakat Indonesia.
2. Memahami dampak dari bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia.
I.4 . Landasan Teori
Bahasa adalah suatu sistem lingual berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu
masyarakat untuk bekerja sama. Berkornunikasi, dan mengindentifikasi diri (Chaer, 2000:1).
Menurut pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah berupa bunyi yang
digunakan oleh rnasyarakat untuk berkornunikasi.
Keraf (1991:1) mengatakan bahwa bahasa mencakup dua bidang, yaitu bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap berupa arus bunyi, yang mempunyai makna. Menerangkan bahwa
bahasa sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat terdiri atas dua bagian utama yaitu
bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap yang merupakan alat komunikasi
antaranggota masyarakat berupa bentuk dan makna.
Ramlan (1985:21) mengatakan morfologi adalah bagian dari tata ilmu bahasa yang
membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahanperubahan
bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Berdasarkan pendapat tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi
perubahan-perubahan bentuk kata itu.
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1. Bahasa yang seperti apakah bahasa gaul itu?
Bahasa gaul adalah “Bahasa gaul” adalah gaya bahasa yang merupakan perkembangan
atau modifikasi dari berbagai macam bahasa, termasuk bahasa Indonesia, sehingga “bahasa gaul”
tidak memiliki sebuah struktur gaya bahasa yang pasti. Sebagian besar kata-kata dalam “bahasa
gaul” remaja merupakan terjemahan, singkatan, maupun pelesetan. Namun, terkadang diciptakan
pula kata-kata aneh yang sulit dilacak asal mulanya.. Kalimat-kalimat yang digunakan
kebanyakan kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan
kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap.
Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang
sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk
memahaminya.
Dalam perkembangannya bahasa gaul telah merambah hampir keseluruh penjuru tanah air
dan pada umumnya dapat dijumpai di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan dan kotakota
besar lainnya di Indonesia. Dalam kehidupan nyata maupun maya bahasa gaul sering
menjadi bahasa yang sering digunakan ketimbang bahasa Indonesia yang notabene adalah bahasa
nasional bangsa ini. Kebanyakan yang menggunakan bahasa gaul adalah kalangan remaja hingga
kalangan dewasa. Dalam penggunaannya bahasa gaul menitik beratkan kepada sebuah pergaulan
dalam suatu komunitas atau kelompok yang mengusung kebebasan dalam hal berekspresi
dimana mereka mengungkapkannya dengan sebuah kata yang tidak lazim jika ditilik dari Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD). Namun bukan berarti setiap kata yang diucapkan tidak memiliki
makna, sebagai contoh :
1. Mempersingkat kata dan menambahkan imbuhan –in pada akhir kata.
Contoh : semakin menjadi makin
memikirkan menjadi mikirin
2. Menambahkan imbuhan –in pada kata pasif transitif.
Contoh : diajari menjadi diajarin
dipukuli menjadi dipukulin
3. Menghilangkan sebagian huruf pada kata untuk mempersingkat.
Contoh : habis menjadi abis
sudah menjadi udah
4. Mengganti huruf vokal “a” dengan huruf vokal “e”.
Contoh : malas menjadi males
benar menjadi bener
pintar menjadi pinter
segar menjadi seger
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa setiap penggunaan kata dalam bahasa gaul merupakan
bentukan dari setiap kata yang terdapat di bahasa Indonesia yang melalui proses mengubah,
mengkombinasikan, menambahkan dan menghilangkan huruf. Dimana hal ini mengakibatkan
terjadinya perbedaan pelafalan, namun bukan berarti menghilangkan makna dari kata itu sendiri.
II. 2. Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap keberadaan Bahasa Indonesia?
Bahasa gaul sebagaimana yang kita ketahui amatlah kuat pengaruhnya terhadap
perkembangan masyarakat Indonesia pada umumnya dalam hal bertutur kata. Bahasa gaul dapat
timbul dimana saja, Bahasa yang digunakan oleh anak muda pada umumnya ini muncul dari
kreativitas mengolah kata baku dalam bahasa Indonesia menjadi kata yang tidak baku dan
cenderung tidak lazim. Bahasa gaul kita dapati dimana saja, karena bahasa gaul dapat timbul di
iklan televisi, lirik lagu remaja, novel remaja dan banyak lagi. Inilah kenyataan bahwa
tumbuhnya bahasa gaul ditengah keberadaan bahasa Indonesia tidak dapat dihindari, ini karena
pengaruh perkembangan teknologi yang terus berkembang dan karena bahasa gaul dipakai anak
muda kebanyakan, maka cepat atau lambat bahasa Indonesia akan tergeser keberadaannya.
II.3. Apa dampak penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan bersosial?
Jelas sekali dalam hal ini bahwa penggunaan bahasa yang tidak baik akan membawa dampak
buruk terhadap keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang memiliki fungsi
sebagai pemersatu dari keberagaman budaya bangsa ini.
Untuk membedakan gaya bahasa yang baik dan gaya bahasa yang buruk, Gorys Keraf dalam
bukunya Diksi dan Gaya Bahasa memaparkan tiga unsur dalam gaya bahasa yang baik. Ketiga
unsur tersebut adalah: kejujuran, sopan-santun, dan menarik
1. Kejujuran : gaya bahasa mengikuti aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang baik dan benar
dalam berbahasa,
2. Sopan-santun : gaya bahasa memberikan penghargaan atau menghormati orang lain yang
diajak bicara, khususnya pendengar atau pembaca. Rasa hormat ini diwujudkan melalui
gaya bahasa yang menggunakan ungkapan-ungkapan jelas dan singkat,
3. Menarik : Penggunaan gaya bahasa yang variatif akan menghindari monotomi dalam
nada, struktur, dan diksi. Selain itu, gaya bahasa yang menarik juga memiliki kosakata
yang luas serta mengandung tenaga untuk menciptakan rasa gembira dan nikmat.
Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia
dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa
di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam
pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja. Apalagi dengan maraknya dunia
kalangan hiburan yang menggunakan bahasa gaul baik di media massa maupun elektronik,
dimana hal ini membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini
sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Inilah yang menjadi awal
lunturnya bahasa Indonesia yang baik dan berganti dengan bahasa gaul.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Bahasa gaul sebagai bahasa pergaulan anak muda merupakan keanekaragaman budaya
negara ini dibidang bahasa. Penggunaan bahasa gaul yang secukupnya dan digunakan tepat
sesuai dengan porsinya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan penggunaannya secara
berlebihan. Bahasa gaul sangat berperan dalam pembentukan bahasa yang digunakan kalangan
remaja karena penggunaannya yang bersifat santai dan fleksibel. Namun alangkah baiknya bila
kita dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga keberadaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional tetap terjaga.
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, jadi sebagai masyarakat Indonesia yang peduli dan
menghormati bahasa nasionalnya, kita harus menjaga serta turut melestarikan bahasa kita yaitu
bahasa Indonesia. Apabila kita sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar maka
secara langsung orang yang berada di sekitar kita akan tertular.
III.2. Saran
1. Perlunya pelajaran serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai penerapan
bahasa gaul kepada seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan terkhusus
kepada kalangan remaja dalam hal menggunakan bahasa yang baik dan benar.
2. Memperbanyak intensitas sosialasi kepada siswa-siswi di tingkat sekolah tentang
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
3. Didiklah anak sejak dini untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar
DAFTAR PUSTAKA
http://dedelnadya.wordpress.com/2012/02/08/pengaruh-media-terhadap-gaya-bahasa-remaja/
http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=11304
PENDAHULUAN
I. 1. Latar belakang
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi
mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh
terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk
pada kebenaran berbahasa yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai
beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada
kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi
prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang
harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa
seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering
digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi
tidak baik. Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada
pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya.
Dalam suatu kelompok sosial, masyarakat menciptakan suatu bahasa pergaulan untuk
mengkomunikasikan segala yang hendak dikomunikasikan antara anggota kelompok tersebut. Ia
menjadi begitu dekat bahkan melekat dalam diri anggota kelompok tersebut. Tanpa bahasa
pergaulan, masyarakat tersebut tidak mungkin terbentuk menjadi suatu masyarakat. Ia menjadi
syarat penting yang dengannya masyarakat secara bersama-sama bersepakat untuk membangun
dan membentuk suatu masyarakat.
Karena relasi yang begitu dekat antara bahasa pergaulan dengan masyarakat maka, bahasa
juga menggambarkan dengan jelas nilai-nilai atau apa yang ada dalam masyarakat, seperti
perkembangan masyarakat itu sendiri. Ia membahasakan dengan jelas karakter dan sikap
masyarakat tersebut secara komunal atau kelompok. Dengan demikian, untuk mengetahui suatu
kelompok, orang perlu mengenal dan mempelajari bahasanya. Tidak berlebihan jika seseorang
yang pandai berbahasa suatu bahasa, ia akan merasa diterima dan dihargai oleh kelompok
pengguna bahasa tersebut.
3
I.2. Rumusan Masalah
1. Bahasa yang seperti apakah bahasa gaul itu?
2. Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap keberadaan Bahasa Indonesia?
3. Apa dampak penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan bersosial?
I.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab terbentuknya bahasa gaul di kalangan masyarakat Indonesia.
2. Memahami dampak dari bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia.
I.4 . Landasan Teori
Bahasa adalah suatu sistem lingual berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu
masyarakat untuk bekerja sama. Berkornunikasi, dan mengindentifikasi diri (Chaer, 2000:1).
Menurut pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah berupa bunyi yang
digunakan oleh rnasyarakat untuk berkornunikasi.
Keraf (1991:1) mengatakan bahwa bahasa mencakup dua bidang, yaitu bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap berupa arus bunyi, yang mempunyai makna. Menerangkan bahwa
bahasa sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat terdiri atas dua bagian utama yaitu
bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap yang merupakan alat komunikasi
antaranggota masyarakat berupa bentuk dan makna.
Ramlan (1985:21) mengatakan morfologi adalah bagian dari tata ilmu bahasa yang
membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahanperubahan
bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Berdasarkan pendapat tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi
perubahan-perubahan bentuk kata itu.
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1. Bahasa yang seperti apakah bahasa gaul itu?
Bahasa gaul adalah “Bahasa gaul” adalah gaya bahasa yang merupakan perkembangan
atau modifikasi dari berbagai macam bahasa, termasuk bahasa Indonesia, sehingga “bahasa gaul”
tidak memiliki sebuah struktur gaya bahasa yang pasti. Sebagian besar kata-kata dalam “bahasa
gaul” remaja merupakan terjemahan, singkatan, maupun pelesetan. Namun, terkadang diciptakan
pula kata-kata aneh yang sulit dilacak asal mulanya.. Kalimat-kalimat yang digunakan
kebanyakan kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan
kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap.
Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang
sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk
memahaminya.
Dalam perkembangannya bahasa gaul telah merambah hampir keseluruh penjuru tanah air
dan pada umumnya dapat dijumpai di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan dan kotakota
besar lainnya di Indonesia. Dalam kehidupan nyata maupun maya bahasa gaul sering
menjadi bahasa yang sering digunakan ketimbang bahasa Indonesia yang notabene adalah bahasa
nasional bangsa ini. Kebanyakan yang menggunakan bahasa gaul adalah kalangan remaja hingga
kalangan dewasa. Dalam penggunaannya bahasa gaul menitik beratkan kepada sebuah pergaulan
dalam suatu komunitas atau kelompok yang mengusung kebebasan dalam hal berekspresi
dimana mereka mengungkapkannya dengan sebuah kata yang tidak lazim jika ditilik dari Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD). Namun bukan berarti setiap kata yang diucapkan tidak memiliki
makna, sebagai contoh :
1. Mempersingkat kata dan menambahkan imbuhan –in pada akhir kata.
Contoh : semakin menjadi makin
memikirkan menjadi mikirin
2. Menambahkan imbuhan –in pada kata pasif transitif.
Contoh : diajari menjadi diajarin
dipukuli menjadi dipukulin
3. Menghilangkan sebagian huruf pada kata untuk mempersingkat.
Contoh : habis menjadi abis
sudah menjadi udah
4. Mengganti huruf vokal “a” dengan huruf vokal “e”.
Contoh : malas menjadi males
benar menjadi bener
pintar menjadi pinter
segar menjadi seger
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa setiap penggunaan kata dalam bahasa gaul merupakan
bentukan dari setiap kata yang terdapat di bahasa Indonesia yang melalui proses mengubah,
mengkombinasikan, menambahkan dan menghilangkan huruf. Dimana hal ini mengakibatkan
terjadinya perbedaan pelafalan, namun bukan berarti menghilangkan makna dari kata itu sendiri.
II. 2. Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap keberadaan Bahasa Indonesia?
Bahasa gaul sebagaimana yang kita ketahui amatlah kuat pengaruhnya terhadap
perkembangan masyarakat Indonesia pada umumnya dalam hal bertutur kata. Bahasa gaul dapat
timbul dimana saja, Bahasa yang digunakan oleh anak muda pada umumnya ini muncul dari
kreativitas mengolah kata baku dalam bahasa Indonesia menjadi kata yang tidak baku dan
cenderung tidak lazim. Bahasa gaul kita dapati dimana saja, karena bahasa gaul dapat timbul di
iklan televisi, lirik lagu remaja, novel remaja dan banyak lagi. Inilah kenyataan bahwa
tumbuhnya bahasa gaul ditengah keberadaan bahasa Indonesia tidak dapat dihindari, ini karena
pengaruh perkembangan teknologi yang terus berkembang dan karena bahasa gaul dipakai anak
muda kebanyakan, maka cepat atau lambat bahasa Indonesia akan tergeser keberadaannya.
II.3. Apa dampak penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan bersosial?
Jelas sekali dalam hal ini bahwa penggunaan bahasa yang tidak baik akan membawa dampak
buruk terhadap keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang memiliki fungsi
sebagai pemersatu dari keberagaman budaya bangsa ini.
Untuk membedakan gaya bahasa yang baik dan gaya bahasa yang buruk, Gorys Keraf dalam
bukunya Diksi dan Gaya Bahasa memaparkan tiga unsur dalam gaya bahasa yang baik. Ketiga
unsur tersebut adalah: kejujuran, sopan-santun, dan menarik
1. Kejujuran : gaya bahasa mengikuti aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang baik dan benar
dalam berbahasa,
2. Sopan-santun : gaya bahasa memberikan penghargaan atau menghormati orang lain yang
diajak bicara, khususnya pendengar atau pembaca. Rasa hormat ini diwujudkan melalui
gaya bahasa yang menggunakan ungkapan-ungkapan jelas dan singkat,
3. Menarik : Penggunaan gaya bahasa yang variatif akan menghindari monotomi dalam
nada, struktur, dan diksi. Selain itu, gaya bahasa yang menarik juga memiliki kosakata
yang luas serta mengandung tenaga untuk menciptakan rasa gembira dan nikmat.
Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia
dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa
di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam
pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja. Apalagi dengan maraknya dunia
kalangan hiburan yang menggunakan bahasa gaul baik di media massa maupun elektronik,
dimana hal ini membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini
sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Inilah yang menjadi awal
lunturnya bahasa Indonesia yang baik dan berganti dengan bahasa gaul.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Bahasa gaul sebagai bahasa pergaulan anak muda merupakan keanekaragaman budaya
negara ini dibidang bahasa. Penggunaan bahasa gaul yang secukupnya dan digunakan tepat
sesuai dengan porsinya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan penggunaannya secara
berlebihan. Bahasa gaul sangat berperan dalam pembentukan bahasa yang digunakan kalangan
remaja karena penggunaannya yang bersifat santai dan fleksibel. Namun alangkah baiknya bila
kita dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga keberadaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional tetap terjaga.
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, jadi sebagai masyarakat Indonesia yang peduli dan
menghormati bahasa nasionalnya, kita harus menjaga serta turut melestarikan bahasa kita yaitu
bahasa Indonesia. Apabila kita sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar maka
secara langsung orang yang berada di sekitar kita akan tertular.
III.2. Saran
1. Perlunya pelajaran serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai penerapan
bahasa gaul kepada seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan terkhusus
kepada kalangan remaja dalam hal menggunakan bahasa yang baik dan benar.
2. Memperbanyak intensitas sosialasi kepada siswa-siswi di tingkat sekolah tentang
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
3. Didiklah anak sejak dini untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar
DAFTAR PUSTAKA
http://dedelnadya.wordpress.com/2012/02/08/pengaruh-media-terhadap-gaya-bahasa-remaja/
http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=11304
0 Response to "CONTOH MAKALAH BAHASA INDONESIA PENGARUH BAHASA PERGAULAN DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA"
Posting Komentar