BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Pada zaman sekarang ini, ditengah
pesatnya perkembangan dunia usaha diseluruh dunia. Begitu pula dengan Indonesia yang tidak kalanya
dengana usaha di dunia-dunia lain, maka untuk menunjang suatu usaha sangat diperlukan
system komputerisasi. Karena pada
saat ini teknologi adalah nomor satu untuk menjalankan suatu usaha maka sistem
komputerisasi adalah salah satu penunjang keberhasilan suatu usaha. Karena dengan sistem komputerisasi
segala jenis pekerjaann dapat dikerjakan dengan cepat dan canggih, dalam suatu
perusahaan yang besar dan maju. Sistem
komputerisasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat ditinggalkan.
Semua kegiatan perusahaan tidak lepas dari pada sistem
komputerisasi, mulai dari surat menyurat, input lamaran
kerja, pembuatan laporan ke bagian personalia sampai dengan pembuatan laporan
lainnya yang memang sangat diperlukan yang harus dilakukan dengan komputer,
coba bayangkan apabila semua itu dilakukan dengan cara manual betapa repot dan
memusingkan karena biasanya memory manusia itu
sangat terbatas, beda halnya apabila kita menggunakan komputer semua
transaksi dapat langsung dikerjakan dan secara otomatis akan tersimpan dengan
sendirinya dan apabila kita memerlukan data-data itu kembali kita dapat
melihatnya kembali dan apabila ada kekurangan kita dapat
menambahkannya dan apabila ada kesalahan-kesalahan kita dapat mengedit data
tersebut tanpa harus membuang data yang sudah ada, itulah mengapa komputer
sangat diperlukan dalam suatu bidang usaha.
Pada saat ini komputer memegang peranan
penting untuk menghasilkan informasi yang lebih tepat,
cepat, akurat dan teliti. Dengan
komputer pula kita dapat mengetahui perkembangan dunia saat ini, dalam
perusahaan baik pemerintahan maupun swasta, komputer sangat membantu dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan, dimana komputer digunakan sebagai media
penyimpanan data dan media informasi karena dapat memberikan informasi yang
akurat dan relevan bagi perusahaan..
Oleh sebab itu penulis memilih judul :
ANALISA
SISTEM PENERIMAAN KARYAWAN BARU
BAGIAN KEPEGAWAIAN
SETJEN DPR RI
JAKARTA
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud
dari penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah :
1.
Untuk menerapkan dan
mengembangkan ilmu yang didapat selama
perkuliahan.
2. Mengusulkan
tata cara kerja sistem komputerisasi pada BAGIAN
KEPEGAWAIAN DPR RI Jakarta.
Tujuan dari penulisan laporan Kuliah
Kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu mata
kuliah di semester V (lima) pada Program Diploma Tiga (D111) pada Akademik
Manajemen Informatika dan Komputer Bina sarana Informatika (AMIK BSI) jurusan
Manajemen Informatika.
1.3 Metode Penelitian
Dalam rangka pengumpulan data yang diperlukan dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis menggunakan
beberapa metode, diantaranya adalah :
a. Metode
Observasi
Metode observasi merupakan pengamatan dan penelitian
secara langsung terhadap obyek yang diselidiki di lapangan.
Metode wawancara merupakan
proses tanya jawab langsung dan sistematis kepada orang yang mengetahui tentang
permasalahn yang sedang diamati untuk menyakinkan hal-hal kegiatan observasi
yang telah dilakukan.
c. Metode Studi Pustaka
Metode ini menggunakan buku-buku, berkas-berkas,
laporan yang berkaitan dengan judul yang diangkat sebagai referensi. Buku-buku
3
tersebut diambil dari berbagai sumber,
baik dari luar maupun dari dalam perusahaan.
1.4. Ruang
Lingkup
Untuk lebih memusatkan permasalahan yang ada dan
agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka
Penulis membuat batasan permasalahan yaitu mengenai Analisa sistem penerimaan
karyawan meliputi proses penerimaan lamaran, proses seleksi sampai dengan
pembuatan laporan penerimaan karyawan baru yang ditujukan kepada pimpinan.
1.5 Sistematika
Penulisan
Untuk dapat mengetahui secara ringkas permasalahan
dalam penulisan. Laporan Kuliah Kerja Praktek ini maka digunakan sistematika penulisan yang
bertujuan untuk mempermudah pembaca menelusuri dan memahami isi Laporan Kuliah
Kerja Praktek sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan latar
belakang secra umum, maksud dan tujuan,
metode penelitian, ruang lingkup yang membatasi permasalahan dan Sistematika
penulisan yang merupakan gambaran dari keseluruhan bab.
BAB
11 LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang konsep
dasar dari sistem yang dibahas dalam ruang lingkup dan memberikan penjelasan
secara teoritis
tentang peralatan rancangan sistem yang
meliputi Diagram Alir Data (DAD/DFD), normalisasi dan kamus data yang digunakan
dalam penulisan Laporan Kuiah Kerja Praktek.
BAB 111 ANALISA
SISTEM BERJALAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai
sejarah singkat berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan fungsinya,
prosedur sistem berjalan, Diagram Alir Data (DAD), kamus data, spesifikasi sistem
berjalan yang terdiri dari bentuk dokumen masukan ( input ) dan keluaran ( output
), permasalahan dan alternatif pemecahan masalah.
BAB 1V PENUTUP
Pada bab ini penulis mengemukan beberapa kesimpulan dan
saran-saran yang berkaitan dengan system berjalan pada penerimaan Karyawan baru
pada kantor Kepegawaian Setjen DPR RI Jakarta
.
BAB 11
LANDASAN TEORI
Konsep Dasar system
Terdapat dua kelompok dalam
mendefinisikan sistem yaitu pendekatan yang menekankan
kepada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang lebih menekankan pada
prosedur adalah “suatu jaringan kerja danprosedur-prosedur yang salingberhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untukmenyelesaikan suatu sasaran tertentu”
sedanagkan pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya adalah
“kumpulan elemen-elemen yang berinteraksiuntuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Pendekatan Sistem
Menurut Gordon B. Davis pendekatan sistem adalah “seperangkat unsur-unsur yang terdiri darimanusia, alat-alat, prosedur dan konsep yang di himpun untuk maksud dan tujuanyang sama”.
Sedangkan pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada elemen-
Elemen tersebut antara lain :
a.
Tujuan
Maksud dan sasaran yang akan dicapai
oleh sistem.
b. Batasan
Suatu daerah yang membatasi sistem yang satu dengan
sistem yang lain.
c Kontrol
Suatu
pengendalian sistem yang bekerja pada batasan
tertentu.
d. Masukan
Energi yang di masukan kedalam sistem.
e Proses ( Process
)
bagian yang mengolah masukan ( input
) menjadi keluaran.
( Output
)
f. Keluaran
Hasil yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran.
g. Umpan Balik
Bagian elemen sistem yang berfungsi untuk
melakukan
pengaturan terhadap
sistem Yang berjalan.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem adalah masukan, proses dan masukan, hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang angat sederhana, sebab sebuah sistem dapat
mempunyai beberapa masukan dan keluaran.
Selain itu sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat - sifat
tertentu, yaitu mencirikan bahwa
7
hal tersebut biasa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik
yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
a.
Komponen sistem ( Components
)
Suatu sistem terdiri dari jumlah
komponen - komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk suatu
kesatuan. Komponen-komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu
bentuk
subsistem setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang
menjalankan
suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem
secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem
yang lebih
besar, yang diebut dengan “Supra system”.
b.
Batasan system ( Boundary
)
Ruang lingkup sistem
merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem
dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
c.
Lingkungan Luar Sistem ( Environment )
Bentuk apapun yang ada di luar ruang
lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut, disebut
dengan lingkungan luar sistem.
Dimana lingkungan luar ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula
merugikan sistem tersebut. Lingkungan
luar yang menguntungkan merupakan energi bagi
sistem tersebut, dengan demikian
lingkungan luar tersebut harus tetap terjaga dan dapat di pelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang
merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan menganggu kelangsungan hidup
dari sistem tersebut.
d. Penghubung
Sistem ( Interface )
Sebagai media yang
menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya disebut dengan penghubung sistem
atau interface
melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu
subsistem ke subsistem lainnya. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan
menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung tersebut.
e Masukan
Sistem ( Input )
Energi yang dimasukan kedalam
sistem tersebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan ( maintenance
input ) dan signal masukan ( signal input ).
f Keluaran sistem ( Output )
Hasil dari energi yang diolah
dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
g. Pengolahan
Sistem ( Process )
Suatu sistem dapat mempunyai
suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
9
h. Sasaran
sistem ( Objektive )
Suatu sistem
memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat determinan kalau suatu sistem
tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
menggunakan sasaran atau tujuan yang di rencanakan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan menurut beberapa sudut pandang yaitu:
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak
adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,
sedangkan Sistem Fisik merupakan sistem
yang ada secara fisik.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah adalah sistem
yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, sedangkan Sistem
Buatan merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, atau yang disebut dengan “human machine system”.
c.
Sistem Deterministic dan Sistem Probalistic.
Sistem deterministic
adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat di prediksi, sedangkan sistem Probabistic adalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi.
10
d. Sistem
Terbuka dan Tertutup
Sistem Terbuka adalah
sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, sedangkan
sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools
System)
Sistem analis dapat mendesain model dari sistem informasi yang
diusulkan dalam bentuk logical model. Media tools sistem
merupakan alat yang dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk logical model
dari suatu sistem, dimana simbol-simbol, lambang-lambang dan diagram - diagram
menunjukan secara tepat arti fisiknya.
Adapun tools sistem yang dimaksud untuk merancang model sistem yang baru,
contohnya seperti : Diagram Alir Data
(DAD), Kamus Data (KD).
A.
Diagram Alir Data
(DAD)
Dari namanya diagram alir data, seakan-akan mencerminkan pendekatan
pada data, namun sebenarnya DAD lebih menekankan pada segi proses. Adapun pengertian secara umum dari
diagram alir data ini adalah “suatu
network yang menggambarkan suatu sistim automat atau komputerisasi, manualisasi
atau gabungan dari keduanya. Yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang
saling berhubungan sesuai
dengan aturan mainnya”.
11
Keuntungan dari
DAD adalah memungkinkan untuk menggambarkan sistem dari level yang paling tinggi
menguraikan menjadi level yang lebih rendah sedangkan kekurangan dari DAD
adalah tidak menunjukan proses pengulangan.
1.
Simbol Diagram
Alir Data
Simbol
ini di gunakan untuk menggambarkan asal atau
tujuan
data.
b.
Process
Simbol ini digunakan untuk
proses pengolahan atau
Transformasi data.
c
Data
Flow
Simbol
ini digunakan untuk menggambarkan aliran data
Yang berjalan.
d. Data Store
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan data flow
Yang sudah diarsipkan dan
disimpan.
2.
Tahapan Diagram Alir Data (DAD)
a.
Diagram Konteks.
Diagram ini dibuat untuk
menggambarkan sumber serta tujuan yang akan diproses atau dengan kata lain
diagram tersebut menggambarkan sistem secara umum dan global dari keseluruhan
sistem yang ada.
b.
Diagram Nol.
Diagram ini
dibuat untuk menggambarkan tahap proses yang ada didalam diagram konteks, yang
penjabarannya secara lebih terperinci.
c.
Diagram Detail.
Diagram ini dibuat untuk
menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang
ada didalam diagram nol.
3. Aturan Main Data Flow Diagram
a.
Di dalam Data Flow Diagram tidak
boleh menghubungkan
antara external entitydengan external entity
lainnya secara
langsung.
b. Di dalam Data Flow
Diagram tidak boleh menghubungkan
data store yang satu dengan Data store yang
lainnya secara
langsung.
c.
Di dalam Data Flow Diagram tidak boleh
menghubungkan
data store dengan external entity secara langsung.
d. Setiap proses harus ada flow yang
masuk dan yang keluar.
B.
N
ormalisasi
Proses
normalisasi merupakan “proses
pengelompokan elemen data menjadi table -tabel yang menunjukan entity dan
relasinya”. Pada proses ini,
13
selalu
diuji pada berapa kondisi, Ada
beberapa macam kunci ( key funcation ) yang digunkan
untuk proses pencarian, penyaringan, hapus dan lain sebagainya yang biasa
digunakan didalam pengolahan database, yaitu sebagai berikut:
a.
Kunci Utama (
Primary Key)
Kunci super adalah himpunan dari satu entitas atau lebih entitas yan
dapat digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik sebuah entitas dalam
entitas set.
b.
Kunci Calon (Candidate
Key)
Kunci calon adalah satu attribute atau satu set minimal attribute
yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu
entity. Jika satu kunci kandidat berisi lebih dari satu attribute, maka
biasanya disebut sebagai composite key ( kunci gabungan ).
c.
Kunci Alternatif ( AlternatifKey )
Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary
key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci
pengurutan dalam pembuatan laporan.
d.
Kunci Tamu ( Foreign Key ).
Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang
melengkapi satu relationship ( hubungan ) yang menunjukan keinduknya. Kunci tamu ditempatkan pada entity
anak dan sama
14
dengan kunci primary induk direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anak adalah hubungan satu
lawan banyak ( one to
many relationship ).
C. Tahapan-Tahapan Dalam Normalisasi
Pada Proses
normalisasi ini perlu dikenal dahulu definisi dari tahap normalisasi yaitu
sebagai berikut:
a.
Bentuk Tidak Normal ( Unnormalized
Form )
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi.
b.
Bentuk Normal ( 1st
NF / Second Normal Form )
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu, setiap data dibentuk
dalam flat file ( file datar atau rata ), data dibentuk dalam suatu record dan
dinilai dari file berupa atau “atometic value”.
c.
Bentuk Normal Kedua ( 2nd
NF / Second Normal Form )
Bentuk Normal kedua mempunyai syarat yaitu, bentuk daftar telah
memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
d.
Bentuk Normal Ketiga ( 3rd
NF / Third Normal Form )
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk
normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif.
D. Kamus Data
Kamus
data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari
suatu sistem informasi. Kamus data
dibuat dan
digunakan
pada tahap analis dan pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analis kamus data digunakan sebagai alat komunikasi
antara sistem analis dengan user tentang data yang mengalir pada sistem
tersebut, sedangkan pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk
merancang input, output atau laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada diagram arus
data. Arus data yang ada di DAD
sifatnya global dan hanya ditujukan nama arus datanya saja. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat hal-hal
sebagai berikut:
a.
Arus Data
Arus data menunjukan dari mana data
mengalir dan kemana data akan menuju.
b.
Nama Arus Data
Karena kamus data dibuat berdasarkan
arus data yang mengalir di Data Flow Diagram, maka nama dari arus data juga
harus dicatat dikamus data, sehingga mereka yang membaca DFD dan memerlukan
penjelasan yang lebih lanjut tentang arus data tertentu di data flow diagram
dapat langsung mencarinya di kamus data.
c.
Tipe Data
Bentuk dari data yang mengalir dapat
berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan
tercetak, tampilan layar monitor variable, parameter dan file-file.
Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang
terdiri item-item atau elemen-elemen data.
d.
Alias
Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang
berbeda untuk orang atau departemen yang satu dengan departemen yang lainnya.
e.
Volume
Volume perlu dicatat dalam kamus data tentang volume rata - rata dan
volume puncak dari arus data dalam satu periode tertentu.
f. Periode
Periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data.
g. Penjelasan
Untuk lebih meperjelas lagi tentang makna dari arus data yang
dicatat di kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan
keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.
Selain hal tersebut diatas, kamus data juga
mempunyai suatu bentuk untuk mempersingkat arti atau makna dari simbol yang
dijelaskan, yang disebut Notasi.
Dimana
Notasi kamus data lebih mudah menjelaskan data dibandingkan dengan narasi. Notasi atau simbol yang digunakan
dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun
output suatu data. Notasi yang umum
digunakan antara lain :
Tabel 11.1 Notasi Tipe Data
Notasi
|
Keterangan
|
X
9
A
Z
.
,
-
/
|
Setiap karakter
Angka numerik
Karakter
alphabet
Angka nol
ditampilkan sebagai spasi kosong
Titik,
sebagai pemisah ribuan
Koma, sebagai
pemisah pecahan
Hypen,
sebagai tanda penghubung ( contoh : 021 – 7500 )
Slash,
sebagai tanda pembagi ( contoh : 24 / 10 / 04 )
|
b.
Notasi Struktur Data
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Dimana
notasi yang umum digunakan sebagai berikut:
18
Tabel 11.2. Notasi Struktur Data
Notasi
|
Keterangan
|
=
+
()
{}
[]
|
*
@
|
Terdiri dari
And ( dan )
Pilihan (
boleh ya atau tidak )
Iterasi /
pengulangan proses
Pilihan salah
satu pilihan
Keterangan
pilihan didalam tanda []
Keterangan
atau catatan
Petunjuk ( Key field )
|
E. Pengkodean
Kode
di gunakan untuk tujuan mengklasifikasi data, memasukan data ke dalam komputer
dan mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat di bentuk dari kumpulan
angka, huruf dan karakter-karakter khusus.
1.
Petunjuk Pembuatan Kode
Beberapa
kemungkinan susunan digit (angka), huruf dan karakter - karakter khusus dapat
di rancang ke dalam bentuk kode. Di
dalam merancang suatu kode harus di perhatikan beberapa hal, yaitu sebagai
berikut:
19
a. Harus
mudah di ingat.
Supaya kode mudah di ingat, maka dapat di lakukan denga cara
menghubungkan kode dengan obyek yang diwakili dengan kodenya.
b. Harus unik
Kode harus unik untuk masing - masing item yang diwakilinya, unik
berarti tidak ada yang kembar.
c. Harus fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau
pengambilan item baru dapat di wakili oleh kode.
d. Harus efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah di ingat akan efisien bila
direkam diluar komputer.
e. Harus konsisten
Bilangan mungkin, kode harus konsisten dengan kode yang telah di
pergunakan.
f. Harus di
standarisasi
Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen
dalam organisasi. Kode yang tidak
standar akan mengakibatkan kebingungan, salah pengertian dan dapat cenderung
terjadi kesalahan pemakaian bagi yang mengunakan kode tersebut.
20
g. Spasi di hindari
Spasi di dalam kode sebaiknya di hindari karena dapat menyebabkan
kesalahan di dalam menggunakannya.
h. Hindari karakter
yang mirip
Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya,
sebaiknya tidak digunakan dalam kode.
i. Panjang kode harus
sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
2. Tipe Dari Kode
Ada
beberapa tipe dari kode yang dapat digunakan sistem informasi, dan tipe-tipe
kode itu diantaranya sebagai berikut:
A.
Kode Mnemonik
Kode mnemonik di gunakan supaya mudah di ingat, kode ini di buat
dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan di
wakili dengan kode ini, umumnya kode mnemonik menggunakan huruf, akan tetapi
dapat juga mengguanakan huruf dan angka.
Kebaikan dari kode ini adalah mudah diingat dan kelemahannya kode dapat
menjadi panjang.
B.
Kode Urut (Sequential Code)di sebut
juga dengan kode seri ( Serial Code) Merupakan kode yang
nilainya urut antara satu kode dengan kode
berikutnya. Adapun kebaikannya:
a.
Sangat sederhana.
b.
Mudah di ingat.
c.
Kode dapat pendek tetapi tetap
unik.
d.
Mudah di cari bila kodenya
sudah di ketahui.
e.
Cocok untuk rekaman di file
yang menggunakan nomor record relatif, sehingga nomor record dapat sama dengan
kodenya, dengan demikian file tidak perlu di indeks.
f.
Baik untuk pengendalian, karena
kode yang hilang dapat mudah di
ketahui.
Kelemahannya:
a.
Menambahkan kode hanya dapat di
tambahkan pada akhir urutan dan tidak dapat di sisipkan.
b.
Tidak mempunyai dasar logika
tentang informasi item yang di wakilinya, kecuali hanya bedasarkan urutannya
saja.
c. Tidak fleksibel
bila terjadi perubahan blok.
C.
Kode Blok
Kode
blok ( Block Cod ) mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok
tertentu yang mencerminkan klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum
yang di harapkan.
Kebaikannya:
22
a.
Nilai dari kode mempunyai arti,
yaitu masuk dalam blok yang
sudah tertentu.
b.
Mudah di perluas.
c.
Kode dapat di tambah atau di
buang sebagian.
d.
Proses pembuatan laporan
keuangan dapat di lakukan dengan lebih mudah, karena tiap-tiap kelompok
rekening dapat di ketahui blok kodenya.
Kelemahannya:
a.
Panjang kode tergantung dari
jumlah bloknya, akibatnya kode
menjadi cukup panjang.
b.
Kurang mudah di ingat.
D.
Kode Group ( Group Code )
Merupakan kode-kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field
mempunyai arti.
Kelebihan:
a.
Nilai dari kode mempunyai arti.
b.
Mudah di perluas.
c.
Dapat di tambah atau di buang
sebagian.
d.
Dapat menunjukan jenjang dari
data.
Kelemahannya:
a.
Kode dapat menjadi panjang.
E.
Kode Desimal
Kode desimal
( DecimalCode ) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal di
mulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99
tergantung dari banyaknya kelompok.
BAB 111
ANALISA
SISTEM BERJALAN
Umum
Perkembangan
komputer di dunia saat ini begitu pesatnya.
Hal ini juga berdampak sangat berarti di bidang Sistem Analyst (Analis Sistem). Besar dari yang dikerjakan secara
manual, semi otomatis hingga yang otomatis.
Semua itu dapat di lakukan dengan bantuan dari komputer dan tenaga kerja yang
berkompeten di bidangnya.
Tenaga
kerja yang ahli di bidang komputer khususnya
di bidang System Analyst, saat ini telah banyak di kuasai oleh
putra-putri Indonesia. Untuk dapat bersaing dengan
perusahaan yang sejenis dan untuk menguasai pekerjaan dibidang Sistem Analyst,
maka Bagian Kepegawaian Setjen DPR RI harus dapat menguasai kedua element
tersebut yaitu komputer dan tenaga kerja yang berkompeten di bidangnya.
24
Visi Bagian Kepegawaian Setjen DPR RI
adalah tumbuh kembang bersama Pusat Pengkajian dan Pelayanan Informasi melalui
kerjasama dan layanan yang terbaik.
Sedangkan Misi Kepegawaian Setjen DPR RI adalah
membangun Insani Mandiri yang berbakti dan berkarya. seperti halnya manusia,
organisasi pun memiliki karakter yang pembentukannya dilandasi oleh nilai-nilai
perusahaan ( Coorporate Value ).
Nilai-nilai
yang dijiwai Kepegawaian Setjen DPR RI adalah Catur Tunggal yang mempunyai arti:
1.
Jujur.
Memiliki Integritas Pribadi yaitu menyatu pikiran, perasaan,
perkataan dan perbuatan serta konsisten dalam
bersikap dan
terbuka.
2.
Profesional.
Disiplin, berani, dan
berambisi untuk menjalankan tanggung jawab berdasarkan potensi dan kemampuan,
memiliki dan menghargai profesi.
3.
Adil .
Bijaksana dalam berinteraksi dengan orang lain dengan
mengutamakan keseimbangan dan keharmonisan.
4.
Kebersamaan.
Bekerjasama
dengan dilandasi sikap tolong menolong, toleransi
dan saling
menghargai.
Tinjauan
Perusahaan
Berdasarkan
dari tinjauan perusahaan, penulis menguraikannya dalam dua criteria yaitu:
Sejarah Perusahaan
Sejarah DPR RI dimulai sejak
dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat ( KNIP ) oleh Presiden pada tanggal
29 Agustus 1945 (12 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
) di Gedung Kesenian, Pasar Baru Jakarta.
Tanggal peresmian KNIP ( 29
agustus 1945) dijadikan sebagai TANGGAL dan HARI LAHIR DPR RI.
Dalam Sidang KNIP yang pertama telah menyusun pimpinan sebagai berikut :
·
K e t u a : Mr. Kasman Singodimedjo
·
Wakil Ketua I
: Mr. Sutardjo Kartohadikusumo
·
Wakil Ketua II : Mr. J. Latuharhary
·
Wakil Ketua III : Adam Malik
Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, DPR RI telah mengalami 15
pergantian periode, diantaranya dipilih melalui Pemilihan Umum, yaitu tahun
1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997 dan 1999.
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menetapkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang kita kenal sebagai Undang-undang Dasar 1945. Maka mulai saat ini,
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menetapkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang kita kenal sebagai Undang-undang Dasar 1945. Maka mulai saat ini,
26
penyelenggara negara didasarkan pada ketentuan-ketentuan menurut
Undang-undang Dasar 1945.
Sesuai dengan ketentuan dalam Aturan Peralihan, tanggal 29 Agustus 1945, dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP beranggotakan 137 orang. Komite Nasional Pusat ini diakui sebagai cikal bakal badan Legislatif di Indonesia, dan tanggal pembentukan KNIP yaitu 29 Agustus 1945 diresmikan sebagai hari jadi DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA.
Sesuai dengan ketentuan dalam Aturan Peralihan, tanggal 29 Agustus 1945, dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP beranggotakan 137 orang. Komite Nasional Pusat ini diakui sebagai cikal bakal badan Legislatif di Indonesia, dan tanggal pembentukan KNIP yaitu 29 Agustus 1945 diresmikan sebagai hari jadi DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA.
Pimpinan KNIP :
·
Mr.Kasman Singodimedjo - Ketua
·
M. Sutardjo Kartohadikusumo -
Wakil Ketua I
·
Mr. J. Latuharhary - Wakil
Ketua II
·
Adam Malik - Wakil Ketua III
3.2.2. Struktur Organisasi
Dan Fungsi
Struktur
organisasi merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari suatu perusahaan.
Struktur organisasi sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan dan menjadi
penggerak suatu perusahaan karena berhubungan dengan suatu tanggungjawab yang
saling berhubungan, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif.
Adapun struktur organisasi Bagian KEPEGAWAIAN SETJEN DPR RI
Tugas
pokok dari masing-masing bagian yang ada
di struktur Organisasi Kepegawaian Setjen DPR RI tersebut adalah sebagai berikut
:
A. Biro Kepegawaian
Tugasnya :
Melakukan
kegiatan administrasi kepegawaian Sekretariat Jenderal DPR RI.
Fungsinya :
a. Formasi dan pengadaan
pegawai.
b. Mutasi pegawai
c. Dokumentasi dan tata
naskah pegawai..
B. Subbagian Formasi dan
Mutasi Pegawai
Tugasnya :
. Mengurus
formasi dan pengadaan pegawai serta mengurus mutasi pegawai.
C. Sub Bagian Dokumentasi
dan Tata Naskah Pegawai
Tugasnya :
Mengurus dokumentasi dan tata naskah pegawai
D. Bagian Pendidikan dan
Pelatihan
Tugasnya :
. Melaksanakan kegiatan pendidikan
dan pelatihan pegawai
29
Fungsinya :
a. Penyusunan dan
penyiapan program pendidikan dan pelatihan
pegawai
b. penyelenggaraan
program pendidikan dan pelatihan serta ujian
dinas
pegawai.
1.. Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai
tugas melakukan penyusunan da penyiapan program pendidikan dan pelatihan
pegawai
2. Sub Bagian Penyelenggaraan mempunyai tugas
melakukan
penyelenggaraan
program Pendidikan dan pelatihan serta ujian dinas
pegawai
E. Bagian Arsip,
Ekspedisi dan Penggandaan
Tugasnya :
Melaksanakan kegiatan kearsipan, ekspedisi
dan penggandaan
Fungsinya :
a. Pelaksanaan
kegiatan kearsipan
b.
Pelaksanaan kegiatan pencatatan surat masuk, surat
keluar dan
ekspedisi
c. Pelaksanaan kegiatan penggandaan
1. Sub Bagian Arsip
mempunyai tugas melakukan kegiatan kearsipan
2. Sub
Bagian Surat dan Ekspedisi mempunyai tugas melakukan kegiatan pencatatan surat masuk, surat
keluar dan ekspedisi.
3. Sub Bagian Penggandaan
mempunyai tugas melakukan kegiatan
penggandaan.
F Bagian Sekretariat Fraksi
Tugasnya :
Melaksanakan
kegiatan kesekretariatan Fraksi
Fungsinya :
a. Pelayanan administrasi rapat-rapat Fraksi.
b. Pelayanan administrasi umum Fraksi.
1. Sub Bagian Rapat
mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi
rapat-rapat fraksi
2. Sub Bagian Umum
mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi
umum fraksi
Prosedur Sistem Berjalan
Suatu
prosedur atau tahap-tahap yang dilakukan sebelum memulai suatu kegiatan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan disebut prosedur sistem. Sesuai dengan ruang
lingkup yang dibahas
dalam
penyusunan Kuliah Kerja Praktek ini, maka prosedur sistem berjalan yang diambil
yaitu dari Penerimaan Karyawan Baru bagian Kepegawaian Setjen DPR RI Jakarta
yang selama ini telah melewati beberapa proses sebagai berikut :
a.
Proses Penerimaan Surat Lamaran Kerja
Proses Penerimaan Surat Lamaran Kerja terbagi menjadi dua bagian.
Bagian pertama adalah proses Pengisisan Formulir
31
Permohonan Kebutuhan Tenaga Kerja dari Sub Bagian Surat dan Ekspedisi lalu
diserahkan ke bagian Pendidikan dan Pelatihan. Bagian kedua adalah bagian Surat dan Ekspedisi
memasang iklan Lowongan kerja dengan batas waktu yang di tentukan. Setelah
batas waktu berakhir maka semua surat
lamaran yang diterima di serahkan ke Bagian Pandidikan dan Pelatihan untuk di
seleksi.
b.
Proses Seleksi Karyawan Baru
Setelah semua surat
lamaran di terima oleh Bagian Pandidikan dan Pelatihan maka proses selanjutnya
di adakan seleksi kepada calon karyawan baru yang memenuhi syarat yang telah di
tetapkan. Bagian Pendidikan dan Pelatihan mengeluarkan List atau Daftar Calon
karyawan yang akan di seleksi dengan disertai pembuatan surat panggilan untuk wawancara untuk calon
kepegawaian. Dengan membawa surat
tersebut calon karyawan di seleksi. Seleksi ini dibagi menjadi tiga tahapan
dimana setiap tahapan diberlakukan sistem gugur bagi calon karyawan yang tidak
lulus pada wawancara sebelumnya. Setelah sampai tahap akhir wawancara, Bagian
Pendidikan dan Pelatihan mengeluarkan Surat Hasil Seleksi kepegawaian yang di
tembuskan kepada Calon Kepegawaian.
c.
Proses Penerimaan Karyawan Baru
Calon Karyawan yang telah
menerima Surat Hasil Seleksi yang telah dinyatakan lulus sampai wawancara tahap
ketiga kembali
32
datang untuk bertemu dengan Bagian Pendidikan dan Pelatihan guna untuk membicarakan gaji yang
akan diterima nanti. Bagian Pendidikan dan Pelatihan mengeluarkan list atau
data karyawan baru untuk di arsipkan dan dilaporkan ke Pimpinan Kepegawaian.
d.
Proses Laporan Hasil Seleksi
Semua kegiatan yang telah terjadi meliputi seleksi penerimaan
karyawan baru sampai tahap ketiga sampai dibuatnya daftar karyawan baru yang
nantinya akan di laporkan kepada Pimpinan Kepegawaian
0 Response to "CONTOH LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK ANALISA SISTEM PENERIMAAN KARYAWAN BARU PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN SETJEN DPR-RI JAKARTA"
Posting Komentar