Berbagai definisi
telah diberikan oleh para ahli, diantaranya oleh William F. Sharpe & Gordon J. Alexander dalam bukunya : “Investments”
menyatakan bahwa investasi berarti
pengorbanan nilai saat ini yang pasti untuk nilai mendatang yang mungkin tidak
pasti. Menurut Charles P.Jones
dalam bukunya : ”Investments, Analysis and Management” menulis bahwa suatu investasi dapat didefinisikan sebagai
komitmen dana pada satu atau beberapa asset yang akan dipegang selama beberapa
waktu mendatang.
Pada umumnya diakui
bahwa investasi meliputi investasi finansial seperti saham dan obligasi dan
investasi riil seperti real estate dan pabrik.
Pengertian Investasi.
Investasi adalah
setiap wahana di mana dana ditempatkan dengan harapan dapat memelihara atau
menaikkan nilai dan atau memberikan hasil (return)
yang positif. Berbagai jenis investasi dapat dibedakan berdasarkan atas
beberapa faktor, seperti : apakah
investasi itu berupa surat berharga atau kekayaan; langsung atau tidak
langsung; hutang, penyertaan, atau opsi; resiko rendah atau tinggi; dan jangka
pendek atau jangka panjang.
Surat Berharga atau Kekayaan
· Surat berharga (securities)
adalah investasi yang menunjukkan bukti hutang, kepemilikan suatu usaha, atau
hak legal untuk memperoleh atau menjual kepemilikan suatu usaha. Jenis surat
berharga yang paling umum adalah obligasi (bond),
saham (stock) dan opsi (options).
· Kekayaan (property)
adalah investasi dalam kekayaan riil atau kekayaan pribadi yang tampak.
Kekayaan riil (real property) adalah
tanah, bangunan dan yang secara permanen melekat pada tanah. Kekayaan pribadi
yang tampak (tangible personal property)
termasuk benda-benda seperti emas, barang antik dan barang seni.
Langsung atau tidak Langsung.
· Investasi langsung adalah investasi di mana investor
langsung memperoleh hak atas surat berharga atau kekayaan. Contoh: pembelian
saham, obligasi, sejumlah kekayaan riil atau mata uang langka dengan maksud
untuk memelihara nilai atau memperoleh penghasilan.
· Investasi tidak langsung adalah investasi yang
dilakukan dalam suatu portofolio (paket) atau kelompok surat berharga atau
kekayaan. Contoh: pembelian saham dari dana bersama (mutual fund) yaitu
portofolio surat berharga yang dikeluarkan oleh berbagai perusahaan, sehingga
investor memiliki hak atas sebagian portofolio dan bukannya saham dari suatu
perusahaan tertentu.
Hutang, Penyertaan atau Opsi.
· Hutang (debt)
merupakan dana yang dipinjamkan untuk memperoleh penghasilan bunga dan janji
pembayaran kembali pinjaman pada suatu waktu tertentu di masa depan. Bila
investor membeli instrument hutang seperti obligasi, ia meminjamkan uang kepada
pihak yang mengeluarkan obligasi yang berjanji membayar tingkat bunga tertentu
selama jangka waktu tertentu, dan pada akhirnya jumlah pokoknya akan
dikembalikan.
· Penyertaan (equity)
merupakan pemilikan pada suatu usaha atau kekayaan. Investasi penyertaan
ditunjukkan dengan surat berharga atau hak atas kekayaan. Investor pada umumnya
mendapat penyertaan dalam suatu usaha dengan membeli surat berharga yang
disebut saham.
· Opsi (options)
merupakan surat berharga yang memberikan kesempatan untuk membeli surat
berharga atau kekayaan lain dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu.
Contohnya: investor membeli opsi Rp. 1 juta untuk membeli surat hutang dari PT.
A seharga Rp. 60 juta sampai 31 Desember
1995. Jika surat hutang itu saat ini dinilai Rp. 48 juta, maka investor tidak
akan melakukan opsi itu.
Resiko Rendah atau Tinggi.
· Resiko adalah kemungkinan bahwa nilai atau hasil dari
investasi akan berbeda dari nilai yang diharapkan atau kemungkinan sesuatu yang
tidak diinginkan terjadi. Resiko (risk)
dan hasil (return) senantiasa
berkaitan erat, dalam arti bahwa makin tinggi resiko investasi makin besar
fluktuasi kemungkinan hasil yang bisa terjadi.
· Investasi resiko rendah adalah investasi yang dianggap
aman relative terhadap dana yang ditanamkan dan hasil yang akan diterima.
Investasi resiko tinggi sering dianggap spekulatif. Dalam hal ini, investasi
dan spekulasi dipakai untuk menunjukkan pendekatan yang berbeda terhadap proses
investasi.
≈ Investasi dipandang
sebagai proses pembelian surat berharga atau kekayaan di mana stabilitas nilai
dan tingkat hasilnya dapat diperkirakan.
≈ Spekulasi adalah proses
pembelian wahana yang sama, di mana nilai dan hasilnya sangat tidak pasti atau
dengan kata lain merupakan proses investasi resiko tinggi.
Jangka Pendek atau Jangka Panjang.
Investasi jangka
pendek adalah investasi yang waktunya 1 tahun atau kurang. Investasi jangka
panjang adalah investasi dengan jatuh tempo lebih panjang atau tidak mengenal
jatuh tempo. Contoh: sertifikat deposito 6 bulan merupakan investasi jangka
pendek, sedangkan obligasi 20 tahun adalah investasi jangka panjang.
Namun demikian dapat
terjadi bahwa obligasi jangka panjang dijual dalam jangka pendek atau depostio
berjangka 1 tahun di perpanjang otomatis (automatic
roll-over) setiap jatuh tempo.
MANAJEMEN INVESTASI
Manajemen Investasi
adalah proses pengelolaan uang. Pekerjaan merencanakan,
meng-implementasikan dan mengawasi
dana investor individual maupun institusional disebut dengan Manajemen
Investasi.
Dua terminologi lain
yang umum digunakan untuk menjabarkan proses ini adalah manajemen portofolio dan manajemen
uang.
Individu yang
melakukan pengelolaan portofolio investasi disebut manajer investasi, manajer uang/keuangan atau manajer portofolio. (Portofolio adalah sekelompok bentuk investasi).
Dalam bahasa
industry : manajer investasi adalah mengelola uang, maka proses manajemen
investasi adalah bagaimana seorang manajer investasi mengelola uang. Proses ini
membutuhkan suatu pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, cara penilaian
piranti investasi, dan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi
piranti investasi yang seharusnya dimasukkan dalam portofolio untuk dapat
mencapai tujuan investasi.
Investor dapat
dikelompokkan menjadi 2, yaitu : Investor Ritel dan Investor Institusional.
Investor ritel
terdiri dari individu-individu dan investor institusional terdiri dari
perusahaan asuransi, institusi simpanan (bank, asosiasi simpanan, pinjaman
& serikat kredit), dana pensiun, perusahaan investasi dan dana
bantuan/endowmen.
STRUKTUR PROSES INVESTASI.
Proses investasi
adalah mekanisme yang mempertemukan penawar (mereka yang
punya dana lebih) dengan peminta
(mereka yang membutuhkan dana). Penawar dan peminta dipertemukan bersama melalui
lembaga finansial dan pasar finansial. Kadang mereka berhubungan langsung
seperti: transaksi kekayaan.
Lembaga finansial
seperti bank, biasanya menerima tabungan dan kemudian meminjamkannya atau
menginvestasikannya. Pasar finansial adalah forum di mana penawar dan peminta
dana dipertemukan melalui perantara, seperti pasar saham, pasar obligasi dan
pasar opsi. Harga dari wahana investasi dalam pasar tersebut merupakan hasil dari
keseimbangan antara kekuatan penawaran dan permintaan.
Peserta dari proses
investasi terdiri dari pemerintah, perusahaan dan individu dengan keterangan
sbb:
a.
Pemerintah.
Setiap tingkat pemerintah (pusat, propinsi, kabupaten)
memerlukan jumlah dana yang cukup besar baik untuk belanja modal seperti
pembangunan sekolah, rumah sakit, jalan dan jembatan yang dipenuhi melalui
surat berharga, hutang jangka panjang maupun untuk kebutuhan operasional
seperti bila penerimaan pajak lebih kecil dari pengeluarannya yang bias
dipenuhi melalui surat berharga hutang jangka pendek.
Pemerintah bisa juga menjadi penawar dana, jika
memiliki dana menganggur dan dapat melakukan investasi jangka pendek untuk
mendapatkan hasil. Namun pada umumnya pemerintah merupakan peminta neto dana
artinya meminta dana lebih banyak dari pada yang ditawarkan.
b.
Perusahaan.
Perusahaan juga memerlukan jumlah dana yang besar
untuk mendukung kegiatannya. Kebutuhan dana jangka panjang untuk membelanjai
pembangunan atau perluasan pabrik, membeli peralatan dan pengembangan produk.
Kebutuhan dana jangka pendek untuk membiayai persediaan, pihutang dan biaya
operasional lainnya.
Perusahaan mengeluarkan berbagai surat berharga
hutang dan penyertaan untuk membelanjai
kebutuhan itu. Meskipun perusahaan juga menjadi penawar dana untuk kelebihan
uangnya sementara, tetapi umumnya perusahaan merupakan peminta neto dana.
c.
Individu.
Para individu menawarkan dana melalui berbagai cara,
seperti menabung di bank, membeli obligasi, saham, opsi atau tanah dan
bangunan. Sedangkan permintaan dana individu berasal dari pinjaman untuk
membeli kekayaan, seoerti mobil dan rumah.
Namun
demikian, sebagai suatu kelompok, individu merupakan penawar neto dana. Olrh
karena pemerintah dan perusahaan merupakan peminta neto dana, maka peranan
investor individual cukup besar sebagai penyedia dana yang dibutuhkan untuk
membiayai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
PROSES INVESTASI PERORANGAN.
Dalam rangka
menyederhanakan teori, teknik dan metode investasi, maka pembahasannya
menggunakan analisa investor individual. Namun prinsip tersebut dapat
digunakan oleh para professional dari investor institusional untuk menciptakan
portofolio yang dapat memenuhi tujuan investasi dari lembaga bersangkutan.
Investor individu
harus merencanakan, menyusun dan melaksanakan program investasinya sesuai
dengan tujuan finansialnyan secara keseluruhan. Program tersebut harus
menghasilkan portofolio investasi yang memiliki kombinasi resiko dan hasil yang
diinginkannya.
Langkah dalam proses
investasi individu adalah sbb:
a.
Memenuhi prasyarat investasi.
Sebelum melakukan investasi, beberapa persyaratan
perlu dipenuhi oleh individu, yaitu:
- Kebutuhan hidup telah dipenuhi secukupnya, karena
investasi bukan merupakan substitusi terhadap pemenuhan itu tetapi
merupakan mekanisme untuk menggunakan dana yang ada saat ini untuk
memenuhi kebutuhan masa depan.
- Tabungan minimum atau investasi likuid telah
dipupuk untuk menghadapi kebutuhan tunai darurat.
- Asuransi jiwa, kesehatan, kerugian dan liability
untuk menghadapi kerugian karena kematian, sakit, kerusakan kekayaan dan
karena kehilangan kekayaan lainnya.
- Pensiun untuk memenuhi kebutuhan hidup dihari
tua.
b.
Menyusun tujuan investasi.
Tujuan investasi menyangkut pernyataan mengenai waktu,
jumlah, bentuk dan resiko yang berhubungan dengan hasil yang diinginkan.
Contoh: tujuan investasi untuk memupuk dana Rp. 30 juta guna uang muka
pembelian rumah pada tahun1997 atau memupuk dana Rp. 500 juta untuk pensiun
pada tahun 2020. Dana yang cukup harus tersedia untuk investasi dan tingkat hasil/bunga
yang wajar harus digunakan untuk mencapainya.
c.
Menilai wahana investasi.
Proses penilaian wahana
investasi menyangkut penilaian atas potensi hasil dan resiko dari
masing-masing wahana. Hasil dari proses
penilaian ini berupa ukuran-ukuran hasil, resiko dan nilai untuk wahana
tersebut.
d.
Memilih investasi yang cocok.
Analisis dan seleksi wahana
investasi berdasarkan tingkat hasil, resiko, nilai, perhitungan pajak, dan
sebagainya dilakukan untuk memenuhi tujuan individu yang bersangkutan. Proses
pemilihan ini penting karena menentukan arah kegiatan dan keberhasilan
pengelolaan investasi.
Contohnya: individu yang
meninginkan untuk memupuk dana Rp. 40 juta dalam waktu 3 tahun dapat memilih
saham untuk investasinya. Jika perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut
bangkrut, individu tersebut justru akan kehilangan uangnya.
e.
Menyusun portofolio.
Portofolio investasi adalah
sekelompok wahana investasi yang dimiliki individu tersebut. Dengan menggunakan
berbagai teknik dan metode, investor individual dapat mengkombinasikan wahana
sedemikian rupa sehingga tujuan investasi tercapai dan hasil, resiko serta
nilai investasi optimal.
Diversifikasi yang meliputi
sejumlah wahana investasi yang membentuk portofolio dapat memberikan hasil yang
lebih tinggi atau paparan resiko yang lebih kecil dibandingkan jika hanya
terbatas pada beberapa investasi saja. Suatu portofolio memiliki sifat resiko
hasil yang berbeda dari pada sifat masing-masing wahana secara terpisah.
f.
Pengelolaan portofolio.
Pengelolaan portofolio menyangkut pemantauan atas
perilaku yang terjadi dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari wahana
investasi. Jika hasil, resiko dan nilaia
investasi tidak sesuai dengan tujuan atau harapan, maka tindakan koreksi harus
dilakukan. Tindakan koreksi tersebut biasanya berupa penjualan investasi
tertentu dan menggunakan hasil penjualan itu untuk membeli wahana lain. Jadi,
pengelolaan portofolio menyangkut monitoring dan restrukturisasi portofolio.
WAHANA INVESTASI.
Berbagai wahana investasi tersedia dengan berbagai jangka waktu,
harga/biaya, hasil, resiko dan perpajakan yang dapat diklasifikasikan dalam
berbagai golongan.
Wahana jangka pendek
Wahana jangka pendek dengan waktu 1 tahun atau kurang, termasuk
tabungan, sertifikat dan deposito dan sebagainya. Instrument ini sering
digunakan untuk memanfaatkan dana yang menganggur guna mendapatkan penghasilan.
Namun wahana ini juga dipilih karena factor keamanan, kemudahan dan
kesederhanaannya. Selain itu, wahana juga dapat melemgkapi portofolio investor
khususnya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan kebutuhan darurat.
Saham biasa
Saham biasa (common stock)
adalah investasi penyertaan (equity)
yang menunjukkan kepemilikan dalam perusahaan perseroan. Setiap saham biasa
menunjukkan sebagian kepemilikan tersebut. Misalnya: 1 saham biasa dari suatu
PT yang mempunyai 10.000 saham menunjukkan 1/10.000 kepemilikan.
Hasil dari investasi saham biasa berasal dari 2 sumber, yaitu:
·
Deviden, berupa pembayaran dari perusahaan kepada pemegang saham.
·
Capital gains, yang timbul dari penjualan saham dengan harga jual diatas harga beli.
Surat berharga penghasilan tetap
Surat berharga
penghasilan tetap (fixed income
securities) adalah sekelompok wahana investasi yang memberikan suatu
penghasilan tetap secara periodik. Bentuk utama surat berharga terdiri atas:
a.
Obligasi (bond), yaitu surat hutang dari
perusahaan atau pemerintah yang memberikan bunga tertentu dan pengembalian
nilai nominalnya pada saat jatuh tempo. Investor dapat membeli atau menjual
obligasi sebelum jatuh tempo dengan harga yang berbeda dengan nilai nominalnya.
b.
Saham preferen (preferred stock), merupakan bukti
kepemilikan dalam suatu perusahaan. Berbeda dengan saham biasa, maka saham
preferen memberikan tingkat deviden tertentu/tetap yang pembayarannya
didahulukan dari pada deviden saham biasa.
c.
Saham konvertibel
(convertible securities), merupakan
obligasi atau saham preferen yang memungkinkan investor untuk mengubahnya
menjadi sejumlah saham. Saham ini selain
memberi bunga atau deviden tetap juga berpotensi memberi capital gains.
Opsi
Opsi (options) adalah surat berharga yang
memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli surat berharga lain atau
kekayaan dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Pembeli opsi tidak
dijamin hasilnya, dan bisa kehilangan seluruh jumlah yang diinvestasikan baik
karena tidak cukup menarik untuk digunakan ataupun karena jangka waktunya
habis.
Bentuk utama dari
opsi meliputi :
a. Right,
yaitu opsi untuk membeli sebagian dari suatu surat saham biasa dengan harga
tertentu selama jangka waktu tertentu (paling lama 2-3 bulan).
Contoh: hak untuk membeli 1 saham dengan harga Rp. 10.000,-
untuk setiap 10 Right yang dimiliki (setiap hak = 1/10 surat saham).
Kemanfaatannya adalah harga saham yang dapat dibeli dibawah harga pasar.
b. Warrant,
yaitu opsi untuk membeli sejumlah surat saham biasa dengan harga tertentu
selama jangka waktu tertentu (umumnya 2-10 tahun).
Perbedaannya dengan Right adalah sbb:
· Harga saham pada saat dikeluarkan warrant lebih tinggi dari harga pasar.
· Setiap warrant
memberi hak membeli 1 atau lebih (bukan sebagian) surat saham.
· Jangka waktunya jauh lebih panjang bahkan bisa tidak
terbatas.
Contoh: Warrant
PT. GM member kesempatan membeli 3 surat saham seharga Rp. 80.000,- per-saham
sampai 31 Desember 2010. Jika harga pasar saham PT. GM naik di atas Rp.
80.000,-, maka warrant tersebut akan
memberi manfaat.
c. Put and Call, di mana put adalah opsi untuk menjual 100 surat saham pada atau sebelum
tanggal tertentu dan call adalah opsi untuk membeli 100
surat saham pada atau sebelum tanggal tertentu dan harga tertentu. Jangka
waktunya antara 1 – 9 bulan dan harga saham pada saat dikeluarkan put
dan call
ditentukan mendekat harga saham. Kemanfaatan put apabila investor
mengantisipasi turunnya harga sedangkan call apabila investor mengharapkan
kenaikan harga saham.
WAHANA INVESTASI LAINNYA.
Wahana investasi lainnya adalah sbb:
a. Perdagangan Komoditi dan Finansial Berjangka (future trading), berupa jaminan dari
penjual untuk menyerahkan komoditi, valuta asing atau instrument finansial dengan
harga tertentu pada tanggal tertentu.
b. Dana Bersama (mutual
fund) yaitu perusahaan yang menginvestasi dalam diversifikasi portofolio
surat berharga. Dana menjual saham kepada investasi yang memperoleh bunga dalam
portofolio surat berharga yang dimiliki dana. Umumnya dana bersama mengeluarkan
dan membeli kembali saham sesuai permintaan dengan harga yang mencerminkan
nilai proporsional portofolio pada saat transaksi
c. Real Estate, meliputi investasi dalam: rumah, tanah dan berbagai
bentuk kekayaan yang menghasil-kan seperti apartemen. Kemanfaatannya berupa
penghasilkan dari sewa, kenaikan nilai atau harga dan tahan terhadap inflasi.
d. Investasi Perisai Pajak (tax-sheltered investment) merupakan investasi yang memberikan
keuntungan pajak tertentu. Contoh: bunga dari obligasi pemerintah tidak
dikenakan pajak dan hanya 40% dari capital
gains jangka panjang yang terkena pajak. Kemanfaatannya karena tingkat
pajak penghasilan bisa mencapai 50%, maka investasi ini member hasil bersih
setelah pajak yang lebih tinggi dari investasi lainnya.
e. Emas dan investasi lain, yaitu investasi dalam logam
mulia, perhiasan, barang antik, dan benda seni. Investasi ini bisa merupakan
kelengkapan dalam portofolio investor. Kemanfaatan logam mulia adalah memiliki
standar nilai dan harganya bisa mengalami kenaikan. Sedangkan barang antik,
seni dan koleksi perangko juga memberikan kepuasan atau kesenangan psikis bagi
pemiliknya.
---o0o---
BAB II
PASAR & TRANSAKSI
INVESTASI
PASAR EFEK
Pasar Efek (securities market)
merupakan mekanisme yang memungkinkan penawar dan peminta dana melakukan
transaksi penjualan dan pembelian sekuritas.
Pasar efek dapat dibedakan menjadi:
a.
Pasar Uang (money market)
dimana efek jangka pendek dibeli dan dijual.
b.
Pasar Modal (capital market) dimana
transaksi dilakukan untuk efek jangka panjang seperti saham dan obligasi.
Yang akan dibahas pada bab ini hanyalah Pasar Modal, karena Pasar Uang
hanya berhubungan dengan perbankan
Pasar Modal dapat digolongkan ke dalam Pasar Perdana dan Pasar Sekunder.
1. Pasar Perdana.
Pasar perdana (Primary Market) adalah pasar di mana
emisi baru (new issue) efek
ditawarkan kepada publik. Bila suatu perusahaan menawarkan efek baru, sejumlah
institusi akan terlibat dalam proses penjualan. Perusahaan yang mengeluarkan
efek (emiten) akan menggunakan bank
investasi (investment banker) sebagai
underwriter atau penjamin bahwa emiten
akan menerima setidaknya jumlah minimum tertentu untuk emisinya.
Jika emisi efeknya sangat
besar, bank investasi akan mengajak bank lain sebagai partner untuk membentuk sindikasi underwriting dengan maksud untuk membagi resiko yang berhubungan
dengan penjualan efek baru.
Masing-masing anggota
sindikasi membentuk kelompok pemasar (selling
group) yang bertanggung jawab untuk mendistribusi bagian tertentu dari
emisi baru kepada investor publik. Kelompok pemasar biasanya terdiri dari
sejumlah perusahaan pialang (brokerage
firm) yang masing-masing menerima tanggungjawab memasarkan bagian tertentu
dari emisi.
Balas jasa untuk underwriting dan penjualan biasanya
berupa diskon atas harga jual efek.
Contoh: bank investasi membayar emiten Rp. 1.000 per-saham
yang akan dijual kepada pembeli Rp.2.000 per-saham. Bank investasi kemudian
menjualnya kepada anggota pemasar Rp. 1.750 per-saham. Dengan demikian bank
investasi memperoleh Rp. 1.750 – Rp. 1.000 = Rp.750 per-saham, dan anggota
kelompok pemasar mendapatkan Rp. 2.000 – Rp. 1.750 = Rp. 250 per-saham yang
dijual.
2. Pasar Sekunder.
Pasar sekunder (secondary market) adalah pasar di mana
efek diperdagangan setelah dijual perdana (emisi). Pasar sekunder timbul karena
setelah suatu efek di –issue,
sementara pembelinya ingin menjual saham tersebut dan lainnya ingin membelinya.
Pasar sekunder terutama terdiri dari: bursa efek (organized securities exchange) dan pasar melalui kaunter (over the counter market).
B U R S A E F E K
Bursa Efek (Securities Exchange)
adalah lembaga sentral di mana kekuatan penawaran dan permintaan untuk efek
tertentu dipertemukan. Seluruh perdagangan dilakukan di satu tempat, dan
dibawah sejumlah peraturan tertentu. Bursa utama dimana transaksi saham dan
obligasi dilakukan di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Di Amerika bursa efek utamanya adalah New
York Stock Exchange (NYSE) dan American Stock Exchange (AMEX).
Untuk dapat melakukan perdagangan efek, individu atau perusahaan
pialang harus terdaftar (listed)
menjadi anggota (member) bursa.
Keanggotaan ini dibagi dalam 3 kategori utama:
1.
Melakukan transaksi untuk Klien.
a.
Pialang Komisi (commission
Broker), peranannya 52%, kegiatannya melakukan transaksi penjualan dan
pembelian saham + obligasi sesuai permintaan klien.
b.
Pialang Obligasi (Bond Broker),
peranannya 2%, kegiatannya pialang komisi yang hanya melakukan transaksi
obligasi untuk kliennya.
2.
Melakukan transaksi untuk Anggota Lain.
a.
Pialang Independen (Independen Broker),
peranannya 10%, kegiatannya melakukan pesanan untuk pialang lain yang tidak
dapat melakukannya karena aktivitas pasar yang sangat tinggi.
b.
Spesialis (Specialist),
peranannya 29%, kegiatannya mengusahakan kehidupan pasar terus menerus dan
melakukan transaksi odd-lot.
3.
Melakukan transaksi untuk Diri Sendiri.
Pedagang Terdaftar (Registered Trader), peranan 4%,
kegiatannya membeli dan menjual efek bagi diri sendiri dan harus mentaati
peraturan untuk melindungi publik.
Semua transaksi dilakukan dilantai bursa atas dasar proses lelang
(auction process). Tujuannya adalah memenuhi semua pesanan pembelian pada harga
terendah dan memenuhi semua pesanan penjualan pada harga tertinggi, sehingga
baik pembeli maupun penjual mendapat hasil sebaik mungkin.
BURSA OPTION & BURSA FUTURES
Options yang membolehkan
pemegangnya untuk membeli atau menjual asset finansial pada suatu harga
tertentu selama periode tertentu didaftar dan diperdagangkan di bursa tertentu.
Di Amerika bursa options yang dominan adalah Chicago Board Options Exchange (CBOE).
Futures yang merupakan kontrak yang menjanjikan penyerahan mendatang
dari komoditi, valuta asing, atau instrument
finansial dengan harga tertentu pada suatu tanggal tertentu, diperdagangkan
pada berbagai bursa. Di Amerika bursa
futures yang dominan adalah Chicago Board Trade (CBT) yang merupakan forum terorganisasi di mana anggotanya dapat
melakukan transaksi atas komoditi yang terdaftar dan kontrak finansial
mendatang.
PASAR OVER-THE COUNTER
Over The Counter (OTC) Market bukan merupakan suatu lembaga khusus, tetapi merupakan cara lain
memperdagangankan efek. Pasar OTC berupa jaringan telekomunikasi yang tersebar
diberbagai tempat dimana pembeli dan penjual dari efek tertentu dapat
dipertemukan bersama.
Harga pasar dari surat efek OTC terbentuk dari pertemuan antara
kekuatan penawaran dan permintaan oleh dealer.
Lain halnya dengan Bursa Efek (dimana penjual & pembeli dipertemukan oleh
pialang), maka dealer melakukan perdagangan surat efek tertentu sebagai pihak
ke-2 dengan menawarkan untuk membeli atau menjual pada harga tertentu.
Contoh: dealer melakukan transaksi dengan menawarkan untuk membeli
saham dari investor dengan harga tertinggi Rp. 2.950 (bid price), dan menjual saham kepada investor lain dengan harga
terendah Rp.3.100 (ask price). Dealer
mendapatkan laba dari perbedaan antara bid
price dan ask price.
Transaksi OTC yang dilakukan atas surat efek yang terdaftar (listed) di
bursa efek disebut Pasar Tersier (Third Market). Pasar ini diadakan untuk
memenuhi kebutuhan investor institusional besar seperti Mutual Fund dan Asuransi
Jiwa.
Apabila transaksi OTC dilakukan langsung antara pembeli dan penjual
institusional besar, maka transaksi itu dinamakan Pasar Kuarter (Fourth Market).
Pasar kuarter dilakukan tidak melalui dealer, tapi bisa menggunakan perusahaan
pialang untuk membantu mendapatkan penjual atau pembeli yang cocok.
PENGATURAN PASAR EFEK
Peraturan
perundang-undangan tentang efek dikeluarkan terutama untuk:
a. Menjamin keterbukaan yang cukup dan akurat mengenai
informasi bagi investor yang adan dan potensial
b. Mencegah dan menghukum penyalahgunaan dan
misrepresentasi
c. Membentuk lembaga yaitu komisi & bursa, seperti : BAPEPAM dan BEJ, BES yang
ditugaskan untuk menegakkan hokum (enforecement)
dan penyelenggaraan transaksi.
TRANSAKSI EFEK
Kondisi pasar efek
bisa dibedakan antara keadaan dimana tingkat harga secara umum meningkat (bull market) atau menurut (bear market). Perubahan keadaan pasar
umumnya disebabkan karena perubahan dalam sikap investor, aktivitas
perekonomian dan tindakan/kebijaksanaan pemerintah untuk memacu atau menurunkan
tingkat kegiatan ekonomi.
Bull Market
adalah pasar yang menguntungkan (favorable),
umumnya berhubungan dengan optimism investor, kegairahan ekonomi dan pemacuan
pemerintah.
Bear Market
adalah pasar yang tidak menguntungkan (unfavorable),
umumnya berhubungan dengan pesimisme investor, kelesuan ekonomi, dan
pengendalian pemerintah. Kondisi pasar sulit diperkirakan dan biasanya baru dapat
diketahui hanya setelah terjadi.
Agar dapat melakukan
transaksi, investor harus memahami prosedue untuk melakukan transaksi serta
pelaku-pelaku yang terlibat di dalam pasar efek, diantaranya adalah sbb:
a.
Pialang Saham.
Pialang saham (stock
broker) adalah mereka yang mendapat lisensi dari bursa untuk melakukan
perdagangan efek dan terikat pada etika bursa, sehingga menjadi perantara bagi
investor untuk membeli dan menjual efek. Pialang bekerja untuk perusahaan
pialang (brokerage firm) yang menjadi
anggota bursa efek.
Kegiatan utama stock
broker menyangkut pembelian dan penjualan yang diminta klien, ia tidak
membeli dan menjual sendiri tetapi hanya melaksanakan transaksi klien dengan
harga sebaik mungkin. Selain itu dia juga memberikan berbagai jasa bagi klien
terutama berupa informasi berupa: bulletin yang membahasa aktivitas pasar,
termasuk rekomendasi daftar investasi, laporan penelitian yang memuat analisa
ekonomi, pasar, industry, serta perusahaan dan dihubungkan dengan rekomendasi
untuk membeli atau menjual efek.
Brokerage
firm akan mengirimkan laporan bulanan
mengenai seluruh transaksi klien, biaya komisi, biaya bunga, penerimaan
deviden, hasil bunga dan saldo account klien.
Brokerage
firm juga akan menginvestasikan uang
tunai menganggur pada account klien di pasar uang, sehingga klien dapat
memperoleh bunga. Disamping itu brokerage
firm akan menyimpan sertifikat saham kliennya. Saham yang disimpan
perusahaan disebut “nama jalan” (Street
name) karena broker dapat
melikuidirnya untuk klien tanpa harus mendapatkan tanda-tangannya.
Dengan melihat berbagai jenis dan mutu dari pelayanan
yang diberikan brokerage firm dan stock broker maka kita harus
berhati-hati memilihnya dan perlu kita pilih seorang stock broker yang memahami tujuan dari investasi kita dan dapat
secara efektif membantu anda dalam mencapai tujuan tersebut.
Investor yang hanya ingin melakukan transaki dan tidak
memerlukan berbagai jasa broker lainnya, akan lebih cocok dengan discount
broker yang hanya melakukan transaksi bagi klien tanpa atau dengan sedikit
memberi jasa informasi atau jasa konsultasi investasi. Berbagai lembaga
keuangan seperti bank dan perusahaan asuransi memasuki usaha brokerage ini.
Di Amerika Serikat, discount brokerage terbesar adalah Charles Schwab and Company
yang diakuisisi oleh Bank of America.
b.
Pembukaan Account
Hubungan legal antara klien dan broker dibentuk dengan
pembukaan account di mana klien memberikan berbaagai informasi baik mengenai
data pribadi maupun finansial sehingga stock
broker dapat menilai tujuan investasi kliennya serta kemampuannya untuk
membayar pesanan-pesanannya. Investor dapat membuka account dengan lebih dari satu brokerage
firm untuk memanfaatkan lebih banyak opini dari berbagai kelompok broker.
Berbagai jenis account dapat dibentuk dengan stock broker, antara lain sbb:
- Account tunggal (single account) atau Bersama (joint account)
Account tunggal untuk individu dan account bersama
untuk suami-istri atau orang tua dan anak
- Account tunai (cash
account) atau margin (margin
account)
Account tunai dimana klien hanya dapat melaksanakan
transaksi tunai. Account margin dimana klien diberikan hak meminjam oleh brokerage firm (dengan meninggalkan
surat-surat efek sebagai kolateral).
- Account diskresioner (discretionary account) dimana broker dapat menggunakan
pertimbangan-nya sendiri untuk melaksanakan transaksi pembelian atau
penjualan atas nama kliennya. Account ini sangat dibatasi oleh bursa dan
hanya digunakan untuk efek-efek tertentu.
c.
Transaksi Odd-lot
dan Round-lot
Transaksi odd-lot
berarti transaksi efek yang hanya meliputi kurang dari 100 surat efek.
Sedangkan transaksi Round-lot
maksudnya transaksinya terdiri dari 100 surat efek atau kelipatan darinya 200,
300 dan seterusnya.
Contohnya:
Transaksi pembelian 25 surat efek disebut Transaksi Odd-lot dan Round-lot nya
misalkan transaksi pembelian 200 saham.
Jika terjadi transaksi pembelian sebesar 225 saham,
hal ini merupakan kombinasi antara odd dan round lot.
Seluruh transaksi di lantai bursa dilakukan dalam round-lot, sedangkan transaksi odd-lot memerlukan bantuan spesialis
yang menangani efek tertentu dengan tambahan fee.
Seorang investor biasanya pada tahap awal program
investasinya banyak yang menggunakan transaksi odd-lot.
d.
Jenis Pesanan Dasar
Ada 3 jenis pesanan dasar yang dapat digunakan dalam
transaksi efek, yaitu sbb:
- Pesanan Pasar (marker
order)
Yaitu pesanan untuk membeli atau menjual saham pada
harga yang terbaik saat pesanan diberikan. Jenis ini adalah cara tercepat untuk
memenuhi pesanan, karena dilaksanakan segera setelah sampai di lantai bursa
atau setelah diterima oleh dealer,
sehingga pembeli atau penjual yakin bahwa harga pesanannya akan sama atau
sangat dekat dengan harga saat pesanan diberikan.
- Pesanan Terbatas (limit order)
Yaitu pesanan untuk membeli pada harga tertentu atau
dibawahnya atau menjual pada atau di atas harga tertentu. Pesanan ini bisa
mencapai jangka waktu tertentu atau tetap berlaku sampai dicabut.
- Pesanan stop-kerugian (stop-loss order)
Yaitu pesanan untuk menjual suatu saham bila harga
pasarnya mencapai atau turun dibawah tingkat tertentu dimana stop order menjadi market order.
e.
Jenis Transaksi Dasar
Dalam perdagangan efek terdapat 3 jenis transaksi
dasar untuk mencapai tujuan investasi, yaitu sbb:
- Pembelian Panjang (long purchase)
Pembelian panjang dimana investor membeli efek dengan
harapan nilainya akan naik dan dapat dijual dikemudian hari dengan keuntungan.
Transaksi ini merupakan jenis yang paling umum dan dasar dengan prinsip membeli
rendah dan menjual tinggi. Hasil yang diharapkan dari transaksi ini berupa
deviden atau bunga yang diterima selama pemilikan efek dan perbedaan antara
harga jual dan harga beli efek (capital
gain).
- Penjualan pendek (short sale)
Hal ini terjadi dimana investor melalui broker menjual
efek yang dipinjam dari pihak lain untuk kemudian dibeli kembali dengan harga
yang diharapkan telah turun. Laba dapat diperoleh dari perbedaan antara hasil
penjualan sebelumnya dengan harga pembelian kembali. Jadi jika transaksi
panjang, investor mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga, dalam transaksi
pendek ini investor mendapat laba dari penurunan harga
- Pembelian margin (margin sale)
Hal ini terjadi dimana investor, dengan modal sendiri
dan uang pinjaman dari perusahaan pialang, membeli efek. Dalam hal ini Bank
Sentral menetapkan persyaratan margin (margin
requirement) dimana pembelian efek
harus dibelanjai dengan modal sendiri (misalnya 60%), sehingga sisanya
(40%) dapat dipinjam dari brokerage firm.
Oleh karena itu investor dapat membeli lebih banyak efek daripada modalnya
sendiri, sehingga dapat memperbesar tingkat hasil (return).
f.
Biaya Transaksi
Bagi investor yang ingin membeli atau menjual wahana
investasi, sulit bahkan tidak mungkin mendapatkan sendiri partner transaksi
yang cocok untuk melakukan tawar-menawar. Daripada melalui kesulitan negosiasi
langsung, investor umumnya melakukan transaksi melalui broker atau dealer.
Struktur dan besarnya biaya transaksi mempengaruhi hasil investasi karena itu
perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi.
Broker diperkenalkan untuk mengenakan komisi sebagai
balas jasa dalam melaksanakan transaksi. Pada dasarnya terdapat 2 jenis komisi,
yaitu :
- Tarif komisi tetap (fixed commission schedules) yang berlaku untuk
transaksi-transaksi kecil yang sering dilakukan oleh investor individual
- Komisi yang dirundingkan (negotiated commission) untuk transaksi-transaksi besar
institusional.
Dengan demikian perusahaan pialang saling bersaing
baik atas dasar pelayanan maupun biaya transaksi.
Saham
Komisi atas transaksi saham didasarkan atas table
tarif. Komisi atas kelipatan round-lot umumnya lebih rendah (rata-rata
per-saham) daripada transaksi round-lot tunggal. Komisi atas odd-lot lebih
tinggi (per-saham) daripada transaksi round-lot yang sama.
Contohnya:
Brokerage fee di Amerika Serikat per-maret 1983
|
NILAI TRANSAKSI
|
Fee untuk Odd-lot
atau 100 saham
|
|
Di bawah $800
$800 - $2.500
$2.500 - $5.000
Di atas $5.000
|
$ 8,43
+ 2,70% nilai transaksi
$ 16,85
+ 1,70% nilai transaksi
$ 29,50
+ 1,30% nilai transaksi
$ 94, 50
|
Disamping itu, transaksi odd-lot menambah differential
fee 12,5 sen per-saham atas saham dengan harga kurang dari $ 40 dan 25 sen
per-saham atas saham diatas $ 40
Jadi dalam pembelian 60 saham dengan harga $ 30
per-saham yang mempunyai nilai transaksi $ 1.800, perhitungan brokerage fee nya
menjadi sbb:
Fee dasar:
$ 16,85 +
1,7 % ($1..800) = $ 16,85 + Rp. 30,60 = $ 47,45
Fee differential 12,5 sen X 60 saham: = 7,50
+
Jumlah
Komisi = $
54,95
Obligasi
Komisi broker untuk transaksi obligasi biasanya
bervariasi berdasarkan atas jumlah dan nilai obligasi. Perusahaan pialang
biasanya menentukan fee minimum tanpa memandang jumlah obligasi dalam
transaksi.
Contoh:
Di Amerika Serikat, komisi bervariasi antara $ 2,50 -
$ 30 per obligasi untuk obligasi perusahaan $ 1.000. Minimum fee $ 25 - $ 30
dan diatasnya antara $ 5 - $ 10 per obligasi.
Biaya transaksi obligasi lebih rendah dari komisi
transaksi saham. Discount broker mengenakan antara $ 2 - $ 5 per obligasi
dengan minimum $ 25.
Option
Fee broker untuk right dan warrant sama dengan tariff
untuk saham. Fee didasarkan atas harga pasar dari efek pada saat transaksi
dilakukan. Fee untuk put and call tergantung dari jumlah dan nilai dari kontrak
option.
Contoh:
Di Amerika Serikat, kontrak bernilai antara $ 100 dan
$ 800, dikenakan fee $ 25, fee untuk kontrak $2.000 adalah $ 44. Discount
broker mengenakan komisi yang lebih rendah dari broker biasa.
Perdagangan
Berjangka
Biaya transaksi untuk perdagangan komoditi berjangka (future trading) tergantung dari nilai kontrak, yaitu besarnya
(kuantitas) kontrak kali harga dari komoditi, valuta atau instrumen finansial
yang bersangkutan. Discount broker mengenakan fee lebih rendah (bisa separuh
atau kurang) dari commodity broker.
Mutual
Fund
Biaya transaksi untuk mutual fund umumnya merupakan
persentase dari harga saham. Dalam hal ini, dapat dibedakan antara saham dari mutual fund yang dapat dibeli langsung
dan tidak memerlukan fee broker,
dikenal sebagai no load fund, dan
saham yang tidak dibeli langsung dan memerlukan komisi, dikenal sebagai load
fund.
Real
Estate
Pembelian real estate bisa dilakukan oleh investor
secara langsung, sehingga tidak perlu membayar komisi. Dalam hal penjualan real
estate melalui real estate broker atau agent, maka penjual harus membayar
tariff sebagai persentase dari harga jual, misalnya 3 %. Bila investor membeli
sebagian dalam sebuah properti atau dalam kelompok properti, biaya penjualan
(missal 5%) dimasukkan dalam harga pembelian.
---o0o---
BAB III ( Pertemuan ke 3 & 4 )
HASIL DAN RESIKO INVESTASI
KONSEP HASIL
Hasil (return) dapat dipandang sebagai
penghargaan untuk investasi.
Contohnya: anda memiliki tabungan Rp. 1 juta dengan
bunga 10% setahun dan seorang teman usaha anda meminta pinjaman sejumlah uang
tersebut. Jika anda memberikan pinjaman itu, sudah selayaknya anda mengenakan
bunga 10%. Dengan strategi itu berarti anda memperoleh penghargaan yang sama
seperti jika anda tetap menabung dan tidak memberikan pinjaman tersebut.
UNSUR-UNSUR
Hasil dari suatu
investasi terdiri dari 2 unsur utama, yaitu penghasilan berjalan seperti bunga,
deviden, sewa dan lainnya, yang ke-2 adalah capital-gain berupa kenaikan nilai
karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga belinya.
Penghasilan Berjalan
Penghasilan berjalan
(current income) adalah penghasilan
periodic yang diterima secara tunai atau cepat dapat diubah menjadi tunai, yang
bersumber dari pemilikan suatu investasi, seperti: bunga yang diterima dari
obligasi, deviden dari saham dan sewa dari real estate.
Capital Gain
Investor tidak hanya
mengharapkan untuk memperoleh penghasilan berjalan, tetapi juga pengembalian
dari dana yang diinvestasikan dikemudian hari. Pemegang obligasi akan
memperoleh dana yang di-investasikan pada jatuh tempo atau investor bisa
menjualnya sebelum jatuh tempo. Sedangkan saham, kekayaan dan wahan investasi
lain tidak mempunyai masa jatuh tempol, sehingga pengembalian dananya tidak
pasti.
Jika suatu investasi
dijual dengan menghasilkan jumlah yang lebih besasr dari harga belinya disebut capital gain, jika terjadi sebalinya
disebut capital loss.
NILAI HISTORIS DAN HASIL
YANG DIHARAPKAN
Dalam dunia
investasi, umumnya dilakukan pemantauan atas dana historis dari suatu wahana
investasi tertentu untuk memperkirakan kemungkinan dimasa depan.
Dengan analisa data
historis ini dapat dilakukan proyeksi hasil yang diharapkan dengan melalui 2
arah:
a.
Melanjutkan trend peningkatan hasil 5 tahun terakhir atau beberapa tahun terakhir
tergantung data historisnya.
b.
Mengikuti pola siklus hasil 5 tahunan atau beberapa tahun tergantung data
historisnya.
TINGKAT HASIL
Tingkat hasil (level of return) yang dicapai atau
diharapkan dari suatu investasi tergantung dari beberapa ember, terutama yang
bersifat internal dan kekuatan eksternal maupun inflasi.
Sifat Internal
Contohnya: jenis
wahana investasi, cara pembelanjaannya, klien dari emiten dan manajemennya
mempengaruhi tingkat hasil. Saham dari pabrik baja yang besar, dikelola baik,
dibelanjakan sepenuhnya dengan penyertaan (equity-financed) yang kliennya
adalah perakitan/karoseri mobil Toyota, diiharapkan memberikan tingkat hasil
yang berbeda dengan pabrik garmen yang kecil. Manajemen kurang baik, dibelanjai
terutama dengan hutang (debt-financed) yang kliennya tok-toko kecil.
Kekuatan Eksternal
Contohnya: perang, resesi,
peraturan baru, kebijaksanaan politik yang diluar kekuasaan emiten wahana
investasi juga berpengaruh terhadap tingkat hasil. Namun, setiap wahana
investasi terkena pengaruh yang berbeda sehingga kekuaataan eksternal yang sama
mengakibatkan hasil dari suatu wahana bisa naik sedangkan hasil dari wahana
lain bisa turun.
Inflasi
Cenderung memberikan
pengaruh positif terhadap jenis-jenis wahana investasi seperti real estate dan
pengaruh embert jenis wahana lainnya seperti saham dan obligasi
PENGUKURAN HASIL
Pengukuran hasil
dari suatu investasi didasarkan atas waktu dari penghasilan berjalan dan
capital gain/capital loss nya. Dalam hal ini ada 3 faktor utama yang memegang
peranan penting yaitu bunga sebagai hasil dasar bagi penabung, konsepsi hasil
selama periode investasi ditanamkan dan nilai waktu dari uang.
Bunga
Tabungan pada
lembaga keuangan merupakan salah satu bentuk investasi yang paling dasar.
Penabung memperoleh bunga sebagai penghargaan atas penempatan dananya. Bunga
tersebut merupakan penghasilan sedang nilai investasinya (tabungan awal) tidak
mengalami capital gain/capital loss.
Berbagai cara dapat
dilakukan untuk perhitungan bunga, yaitu:
a. Bunga Sederhana, yaitu bunga yang dibayar hanya pada
saldo akurat selama jumlah waktu actual dana yang bersangkutan ditabung
Contoh:
Tabungan Rp.100 dengan bunga 6% selama 1 ½ tahun.
Akan memperoleh bunga = 1 ½ x 0,06 x Rp.100 = Rp.
9 (selama periode tersebut)
Jika pada akhir tengah tahun tabungannya ditarik
sebesar Rp. 50.
Maka akan memperoleh bunga = ½ X 0,06 x Rp.50 = Rp.
6 (selama periode 1 ½ tahun)
b. Bunga Majemuk, yaitu
bunga yang dibayarkan baik pada tabungan awal maupun pada setiap bunga
yang terpupuk dari satu embertiv periode berikutnya.
Contoh:
Perhitungan bunga majemuk tahunan 5% atas tabungan
awal Rp.1.000,-
|
TANGGAL
|
(1)
Tabungan
(Penarikan)
|
(2)
Saldo Awal
|
(3)
Bunga
(0,05) x (2)
|
(4)
Saldo Akhir
(2) + (3)
|
|
1/1/1992
1/1/1993
1/1/1994
|
Rp.
1.000
(Rp. 300)
Rp.
1.000
|
Rp. 1.000
Rp. 750
Rp. 1.787,50
|
Rp. 50
Rp. 37,50
Rp. 89,38
|
Rp. 1.050
Rp. 787,50
Rp. 1.878,88
|
Hasil
selama periode Investasi ditanamkan
Hasil investasi yang berupa penghasilan berjalan
selalu terealisir, karena biasanya diterima oleh investor selama periode
investasi. Sedangkan hasil yang berupa capital-gain/loss bisa terealisir
apabila wahana investasi yang bersangkutan dijual pada akhir periode investasi,
tetapi bisa bersifat potensial bila wahana tersebut tidak dijual dan tetap
dipegang/ditanamkan.
Hasil investasi bisa positif atau embert. Penghasilan
berjalan bisa terjadi embert seperti rendahnya tingkat hunian dalam apartemen
sehingga penerimaan sewa tidak bisa menutup biaya operasional dan akhirnya
investor harus menutup ember tersebut.
Capital loss bisa terjadi bila nilai pasar dari jenis
investasi menurun selama periode investasi.
Seluruh hasil
yang diperoleh selama periode dimana suatu investasi ditanam disebut Hasil
Periode Penanaman (Holding Period Return / HPR) dengan rumus sbb:
|
HPR = (Penghasilan-berjalan)
+ (Capital-gain/loss)
Nilai Investasi Awal
|
HPR merupakan cara yang praktis untuk menilai
pemilihan berbagai embertive jenis investasi.
Nilai Waktu
dari Uang
Pada dasarnya , makin cepat investor menerima hasil
dari suatu investasi makin baik, karena kesempatan untuk menginvestasikan dan
memperoleh tambahan hasil ember selalu ada. Oleh karena itu jika investor
mendapatkan hasil lebih cepat berarti nilai uangnya lebih besar dibandingkan
dengan nilai uang dimasa ember. Jadi waktu menjadi factor penting dalam proses
penilaian dan keputusan memilih embertive investasi.
Nilai Mendatang
(Future Value).
Nilai mendatang adalah jumlah dimana deposit sekarang
akan tumbuh selama suatu periode bila ditempatkan dalam tabungan dengan bunga
majemuk.
Contoh:
Nilai mendatang dari deposito Rp. 1.000,- dengan bunga
majemuk 8% setahun, maka diperoleh dengan perhitungan sbb:
Jumlah akhir tahun ke-1 = Rp. 1.000 ( 1 + 0,08 ) = Rp. 1.080
Jumlah akhir tahun ke-2 = Rp. 1.080 ( 1 + 0,08 ) = Rp. 1.166,40
Untuk menghitung nilai mendatang Rp. 1.000 pada akhir
tahun n, proses diatas harus diulang n kali. Oleh karena
proses ini terlalu memakan waktu, maka telah tersedia embe ember bunga majemuk.
Nilai
Sekarang (Present Value).
Nilai sekarang adalah kebalikan dari nilai mendatang,
dalam arti sebagai nilai saat ini dari suatu jumlah yang akan diterima di masa
dating. Tingkat bunga untuk menghitung nilai sekarang disebut tingkat diskon (discount rate).
Contoh:
Nilai sekarang dari Rp.1.000 yang akan diterima
setahun mendatang dengan diskon 8% dihitung sbb:
X ( 1 +
0,08 ) = Rp. 1.000
X = Rp. 1.000 / ( 1 + 0,08 )
X = Rp. 925,93
Dengan kata lain,
jika Rp. 925,93 ditabung sekarang dengan bunga 8%, maka setahun kemudian
akan bernilai Rp.1.000,-.
Nilai Sekarang
dari Suatu Aliran Penghasilan.
Jumlah yang akan diterima mendatang bisa berupa satu
jumlah sekaligus (single lump-sum)
atau suatu aliran (steam) yang akan
diterima setiap tahun sebagaimana penerimaan hasil dari suatu investasi. Aliran
penghasilan tersebut bisa berupa aliran campuran (mixed stream) di mana penghasilan tahunan tersebut jumlahnya tidak
selalu sama dan anuitas (annuity) di
mana penghasilan anuitas tahunan tersebut jumlahnya selalu sama.
Nilai sekarang dari suatu aliran campuran penghasilan
tahunan harus dihitung dengan menggunakan sumber-sumber nilai sekarang untuk
setiap tahun dan kemudian dijumlahkan.
Nilai sekarang dari suatu anuitas dapat dihitung
dengan cara yang sama seperti aliran campuran. Namun untuk mempermudah
perhitungan tersebut telah tersedia embe ember nilai sekarang untuk setiap
rupiah anuitas dengan berbagai tahun dan tingkat diskon.
Investasi
yang Layak.
Dengan menggunakan konsep nilai sekarang. Maka suatu
investasi dianggap layak apabila nilai sekarang dari penerimaan (dengan tingkat
diskon tertentu) sama atau melebihi (nilai sekarang) dari pengeluaran ; dimana
pengeluaran (harga beli) dari investasi dilakukan sekarang, sehingga
pengeluaran dan nilai sekarangnya dianggap sama.
Dengan menggunakan contoh table, maka terdapat 3
alternatif:
1.
Jika pengeluaran
investasi (sekarang) sama dengan Rp. 187,77, investor akan memperoleh tingkat
hasil sama dengan 8%.
2.
Jika pengeluaran
investasi (sekarang) lebih kecil dari Rp. 187,77, investor akan memperoleh
tingkat hasil yang lebih besar dari 8%.
3.
Jika pengeluaran
investasi (sekarang) lebih besar dari Rp. 187,77, investor akan memperoleh
tingkat hasil yang lebih kecil dari 8%.
Oleh karena itu,, investor akan melakukan investasi
dalam keadaan alternative ke-2 atau setidak-tidaknya alternative ke-1.
Y i e l d.
Yield dari suatu investasi adalah tingkat diskon
dimana nilai sekarang dari penerimaan (benefit) tepat sama dengan pengeluaran
investasinya (cost).
Apabila yield telah dapat dihitung, maka kelayakan
suatu investasi dapat ditentukan. Apabila yield dari suatu investasi lebih
besar atau sama dengan tingkat diskon
yang dikehendaki maka investasi tersebut dapat diterima. Investasi
yangmemberikan yield di bawah tingkat diskon yang dikehendaki, tidak bisa
diterima.
R E S I K O.
Resiko adalah
kemungkinan bahwa hasil nyata dari suatu investasi dapat berbeda-beda dari
nilai yang diharapkan.
Resiko timbul dari
berbagai sumber yang saling berhubungan. Sumber resiko yang utama adalah sbb:
a.
Resiko Bisnis.
Yaitu derajat ketidakpastian dari hasil suatu
investasi dan kemampuan untuk membayar investor berupa bunga, deviden, sewa dan
hasil lainnya, karena maju-mundurnya perusahaan atau kekayaan di mana investor
memiliki investasi.
b.
Resiko Finansial.
Yaitu resiko yang
berhubungan dengan kombinasi (mix) pembelanjaan hutang (debt) dan
penyertaan (equity) untuk membelanjai suatu perusahaan atau kekayaan; makin
besar hutangnya makin besar resikonya, karena pembayaran bunga dan pengembalian
hutang merupakan kewajiban tetap dan diprioritaskan.
c.
Resiko Daya Beli.
Yaitu kemungkinan perubahan tingkat harga-harga,
dimana investasi yang nilainya parallel dengan tingkat harga (saham, property)
akan menguntungkan pada periode kenaikan harga, sedang investasi yang memberi
hasil tetap (tabungan, obligasi) akan disenangi pada periode penurunan tingkat
harga.
d.
Resiko Suku
Bunga.
Yaitu resiko perubahan suku bunga umum yang
mempengaruhi harga surat berharga terutama yang memberikan penghasilan tetap
(obligasi); dalam hal ini, harga obligasi turun jika suku bunga naik untuk
memberikan pembeli tingkat hasil yang sama pada harga pasar yang berlaku,
sebaliknya harga obligasi naik jika suku bunga turun agar hasilnya turun
sebagai akibat kenaikan harga pasar itu.
e.
Resiko
Likuiditas.
Yaitu resiko sulitnya likuiditas suatu investasi
dengan mudah pada harga yang layak; pada umumnya wahana investasi yang
diperdagangkan di pasar tipis (thin market), di mana permintaan dan penawaran
kecil (seperti tanah mentash dilokasi terisolir dan terpencil) cenderung kurang
likuid daripada yang diperdagangkan di pasar luas (broad market) seperti saham
dan obligasi dari perusahaan besar yang terdaftar di pasar bursa.
f.
Resiko Pasar.
Yaitu resiko yang ditimbulkan oleh factor-faktor yang
tidak tergantung dari wahana investasi, seperti peristiwa politik, ekonomi,
social, selera dan preferensi investor, pengaruh setiap factor terhadap
masing-masing jenis wahana investasi tidak sama, seperti ancaman perang di
Timur Tengah yang kaya minyak akan menurunkan nilai dan hasil saham dari
perusahaan minyak tetapi akan menaikkan nilai dan hasil saham perusahaan
pesawat terbang militer.
BAB IV (Pertemuan ke-5)
PEMBENTUKAN PROGRAM INVESTASI
PERENCANAAN FINANSIAL
Setiap investor
perlu memiliki program untuk mencapai tujuan investasinya. Inti program
investasi tersebut adalah rencana investasi yang dapat membuat tujuan menjadi
operasional. Oleh karena tujuan investasi harus konsisten dengan tujuan
finansial secara keseluruhan, maka rencana investasi harus sesuai dengan
perencanaan finansial yang lebih luas. Perencanaan finansial ini tidak hanya
menyangkut pendapatan dan pengeluaran tetapi juga termasuk asuransi dan pajak.
Proses perencanaan
finansial meliputi 3 kegiatan utama yaitu sbb:
1.
Penilaian Keadaan Finansial saat ini.
Untuk menilai keuangan saat ini dapat ditunjukkan dengan
2 laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan hasil
usaha (rugi/laba).
- Neraca (Balance Sheet).
Neraca mencerminkan kekayaan, hutang dan modal pada
saat tertentu.
Persamaan dari hubungan ketiga unsur tsb adalah sbb:

Kekayaan = Hutang +
Modal
Bentuk neraca terdapat pos Aktiva, Pasiva & Modal.
Aktiva berupa kekayaan yang bisa berbentuk : kas, stock barang, uang muka sewa ruangan/
kendaraan dan sebagainya.
Aktiva (asset) dapat digolongkan dalam finansial dan
nonfinansial. Aktiva finansial merupakan kekayaan yang dapat dengan cepat
diubah menjadi uang tunai, aktiva ini termasuk kas, tabungan/deposito,
investasi security dan pemberian pinjaman/piutang.
Aktiva nonfinansial meliputi kekayaan yang dibeli
untuk digunakan dalam usaha; aktiva ini termasuk real estate (tanah dan
bangunan), kendaraan, peralatan dan perabotan.
Hutang
(liability) berasal dari berbagai
sumber seperti faktur/tagihan yang belum dibayar, transaksi dengan penangguhan
pembayaran, saldo cicilan utang, pinjaman hipotik dan hutang lainnya.
Modal (net worth) merupakan sumber kekayaan yang
berasal dari pemilik (equity) sehingga merupakan jumlah yang tertinggal setelah
seluruh aktiva dijual dan semua utang dibayar. Persamaannya menjadi sbb:

Modal =
Aktiva + Hutang
Oleh karena modal mencerminkan kekayaan pemilik, maka
bisa menjadi ukuran keberhasilan finansial dalam proses perencanaan finansial.
- Laporan Hasil Usaha (Income
Statement).
Laporan hasil usaha memuat kegiatan finansial yang
telah terjadi selama suatu periode tertentu, biasanya 1 tahun. Laporan ini
memuat 3 unsur dasar yaitu: penghasilan, biaya dan sumbangan terhadap tabungan
atau investasi yang bisa positif (laba) atau negative (rugi).
Penghasilan (income), merupakan uang tunai yang diterima
selama suatu periode dan bagi individu meliputi: upah, gaji, bonus, komisi,
deviden, sewa dan bunga yang diterima. Juga termasuk capital gain (loss), hasil
penjualan aktiva dan uang lainnya yang diterima selama periode tsb.
Biaya (expense) adalah pembayaran tunai yang dilakukan
selama suatu periode tertentu. Kategori utama biaya bagi individu termasuk
diantaranya: perumahan, listrik, PAM, Gas LPG, makan, mobil, kesehatan,
pakaian, asuransi, pajak, barang rumah tangga, rekreasi dan hiburan.
Sumbangan terhadap tabungan atau investasi, bila
selisih penghasilan atas biaya ternyata positif dapat dipakai menambah tabungan
atau investasi, atau membayar hutang; bila negative harus ditutup dengan
mengurangi tabungan atau investasi atau dengan meminjam.
2.
Menetapkan Tujuan Finansial.
Tujuan finansial harus ditetapkan dalam batas
kemampuan untuk dapat dicapai. Tujuan tersebut dapat dibedakan menjadi:
- Tujuan jangka Panjang.
Yaitu 5 tahun atau lebih, namun harus tetap konkrit,
misalnya: pensiun pada umur 55 tahun dengan modal Rp. 500 juta, membeli rumah
Rp. 100 juta tahun 2020, atau biaya pendidikan di perguruan tinggi sebesar 8
juta setiap tahun.
- Tujuan jangka Pendek.
Yaitu 1 atau 2 tahun, tetapi harus konsisisten dengan
tujuan jangka panjang, misalnya memupuk modal Rp. 50 juta pada akhir tahun
depan, membeli mobil Rp. 100 juta 2 tahun mendatang.
3.
Penyusunan Anggaran.
Anggaran (Budget) adalah
rencana pendapatan dan pengeluaran sebagai pedoman arahan kegiatan finansial
untuk mencapai tujuan jangka pendek. Anggaran umumnya mencakup periode 1 tahun
yang dipecah dalam interval bulanan sesuai dengan siklus penagihan dari setiap
organisasi.
Anggaran terdiri dari 3
aspek utama yaitu : perkiraan pendapatan, perkiraan pengeluaran dan perkiraan
surplus atau defisit.
Perkiraan tersebut disusun
atas dasar tunai (cash basis) artinya pendapatan dihitung pada saat diterima
secara tunai dan pengeluaran diperkirakan pada bulan dikeluarkan secara tunai.
ASURANSI
Asuransi merupakan
unsur penting dalam perencanaan finansial, karena memberikan perlindungan
terhadap peristiwa yang merugikan keuangan dan memberikan kemanfaatan tunai.
Asuransi memerlu-kan pembayaran sekarang untuk kemanfaatan potensial di masa
depan. Keputusan untuk membeli asuransi dapat mempengaruhi jumlah dana yang
dapat diinvestasikan.
a. Prinsip
Asuransi.
Banyak jenis asuransi yang telah berkembang luas,
meskipun setiap bentuk memberikan berbagai jenis perlindungan, namun semuanya
memiliki sifat-sifat umum tertentu yang menyangkut: resiko,
mekanisme dan resiko yang dapat diasuransikan.
Resiko
dalam asuransi dapat diartikan sebagai ketidakpastian yang menyangkut kerugian
ekonomis.
Mekanisme asuransi, memungkinkan orang untuk mengurangi resiko finansial dengan
membagi kerugian yang menyangkut terjadinya peristiwa yang tidak pasti. Setiap
tertanggung membayar premi yang relative kecil untuk memperoleh janji
penggantian kerugian tertentu. Pihak penanggung, berdasarkan hukum angka besar,
dapat memperkirakan jumlah penggantian kerugian selama periode tertentu.
Resiko yang dapat diasuransikan, harus memenuhi syarat tertentu, yaitu: harus
ada sekelompok besar orang dengan eksposur kerugian yang serupa, eksposur
kerugian tersebut harus diakibatkan sebab-sebab yang tidak disengaja dan tidak
diharapkan, biaya asuransinya harus relative rendah dan resiko itu tidak boleh
memiliki potensi malapetaka yang luas.
b. Program Pensiun.
Apabila asuransi jiwa pada
hakekatnya memberikan perlindungan terhadap kematian premature, maka pensiun
memberikan perlindungan terhadap kehidupan yang panjang. Oleh karena itu setiap
orang perlu mempersiapkan diri dengan menabung (mencicil pembentukan dana)
untuk hari tua pada saat yang bersangkutan harus berhenti bekerja dan tidak
memiliki sumber penghasilan lagi.
Berbagai bentuk asuran dan
pension dapat diperoleh baik secara individual oleh individu yang bersangkutan
maupun melalui jaminan social, programa yang diadakan oleh pengusaha bagi
karya-wannya.
PAJAK
Dalam program investasi pajak juga harus dipertimbangkan untuk strategi
investasi yang berhubungan dengan berbagai jenis wahana investasi. Bahkan
perpajakan mempunyai pengaruh atas seluruh keputusan finansial, dalam arti
pengetahuan mengenai pajak dapat bermanfaat untuk mengurangi pajak sehingga
akan meningkatkan hasil sesudah pajak dalam rangka mencapai tujuan finansial.
Pajak dalam Investasi.
Bagi seorang investor, dimensi perpajakan utama menyangkut penghasilan
berjalan, capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak.
a.
Penghasilan Berjalan.
Investor yang investasinya
mendapatkan penghasilan berjalan seperti deviden & bunga dikenakan pajak
tergolong pajak rendah (low tax bracket) capital gain, perlindungan pajak dan
perencanaan pajak. Penghasilan berjalan ini dikenakan pajak sebagai penghasilan
biasa (ordinary income).
b.
Capital Gain.
Capital gain jangka pendek
dikenakan pajak seperti pajak penghasilan biasa, sehingga tidak memberikan
keuntungan bagi pajak.
Sedangkan 60% capital gain
jangka panjang dibebaskan (totally exempt) dari pajak; sisanya 40% dikenakan
pajak seperti penghasilan biasa, sehingga tariff pajak maksimum dari capital
gain jangka panjang adalah 20% (40% kena pajak dengan tariff maksimum 50%)

0 Response to "DOWNLOAD MAKALAH INVESTASI LENGKAP"
Posting Komentar