Assalamualaikum wr.wb...........selamat siang rekan-rekan di manapun berada.......
[KUPANG] Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat sekolah menengah atas (SLTA) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tahun 2015 jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu sesuai kajian oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, yang menilai tingkat kelulusan serta kecurangan yang terjadi di sekolah-sekolah pelaksana UN secara nasional melalui indeks integritas UN SMA.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menduduki peringkat tertinggi dari 34 provinsi. Beberapa provinsi yang kecurangannya di bawah 20 persen. Yang paling rendah tingkat kecurangannya yakni DIY selanjutnya Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, Gorontalo dan NTT," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Drs, Sinun Petrus Manuk, kepada SP di Kupang, Sabtu, (23/5).
Angka itu didapatkan dari kajian serta penilaian keseragaman nilai dan kecurangan antara siswa yang terjadi di sekolah selama UN SMA 2015 berlangsung. “Hasilnya, 7 provinsi yang disebutkan pak Menteri Anies tersebut menjadi teratas dengan persentase nilai indeks integritas di bawah 21 persen, jelas Piter Manuk.
Seperti penjelasan Kemendikbud adalah di Yogyakarta hanya ada 1 sekolah yang terindikasi melakukan kecurangan. Sedangkan angka indeks integritas Bangka Belitung hanya 4,5 persen yang terindikasi kecurangan dan NTT yang menduduki posisi 7 teratas indeks integritasnya, indikasi ada kecurangan sebesar 20,4 persen saja. Hal ini memberi cambuk untuk terus membenahi pendidikan di NTT yang jauh lebih baik sehingga setara dengan di Pulau Jawa.
Menteri juga menyampaikan hanya tujuh provinsi yang indeks integrasinya tertinggi. Padahal sekitar 15 provinsi yang indeks integritasnya di bawah 50 persen. Yang terendah ada provinsi dengan indeks integritas mencapai 84,9 persen yang terindikasi adanya kecurangan saat pelaksanaan UN. “Provinsi NTT yang indeks integritas UN SMA-nya tinggi tak selamanya meraih nilai UN yang tinggi, tetapi integritasnya termasuk yang paling jujur,” jelas Piter Manuk.
Untuk Kabupaten Sabu Raijua menempati posisi nomor buntut atau posisi terakhir perangkingan perolehan hasil Ujian Nasional (UN) SMA/SMK tahun 2015 dari 22 Kabupaten/Kota di NTT. Tiga kabupaten lainnya, Rote Ndao, Manggarai Barat dan Manggarai Timur menempati posisi teratas.
“Urutan itu berdasarkan perolehan nilai UN per mata pelajaran dengan standar rata-rata provinsi setiap mata pelajaran, Kabupaten Rote Ndao memiliki nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran UN diatas standar rata-rata provinsi. Sementara paling rendah Kabupaten Sabu Raijua,” ungkapnya.
UN tingkat SMA/SMK tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, lanjutnya, penentuan kelulusan tidak berasal dari nilai UN, melainkan dari nilai ujian sekolah (US) dan nilai rapor siswa dari semester 1-5.
“Nilai UN sudah saya sampaikan sebelum UN agar siswa, orang tua dan guru jangan anggap enteng nilai UN, karena nilai UN bermanfaat bagi siswa itu sendiri dalam melanjutkan studi, mencari pekerjaan atau untuk pasar kerja. Sedangkan secara umum nilai UN sebagai indikator pemetaan perengkingan secara nasional,” ujar Piter Manuk.
Untuk kedepan, sekolah yang memiliki nilai UN rendah, akan menjadi perhatian pemerintah untuk melakukan berbagai intervensi, termasuk perhatian terhadap sarana prasarana dan kualitas pendidik atau guru, tambahnya.
(Sumber: http://sp.beritasatu.com/)
Demikian berita dari sya,atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.....
0 Response to "HASIL UN SMA/SMU DI NTT JAUH LEBIH BAIK"
Posting Komentar