AHOK: GAJI PNS DKI GEDE,JANGAN CURI UANG RAKYAT!

Assalamualaikum wr.wb.........selamat pagi rekan-rekan guru dimanapun berada......

PNS DKI Jakarta harus berhati-hati dalam menjalankan amanah rakyat, hal ini diingatkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama dalam sambutan peringatah ulang tahun kota Jakarta yang ke 488. Ahok mengatakan bahwa seluruh jajarannya sebaiknya bersyukur karena gaji dan tunjangan yang besar dibandingkan dengan perusahaan swasta. Oleh karena itu Ahok mengingatkan agar PNS DKI Jakarta tidak mencuri APBD kendati hanya 1 sen.

Dengan besarnya gaji dan tunjangan tersebut, PNS DKI Jakarta diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya demi rakyat. Sistem pembayaran tunjangan kinerja daerah (TKD) ini akan memberikan asa keadilan bagi semua pegawai PNS DKI sehingga nantinya tidak adalagi usaha mencuri APBD.

"Sebab itu, jangan mencuri 1 sen pun APBD yang dipercayakan kepada kita (Pemprov DKI Jakarta)," tuturnya di Lapangan Silang Barat Monas, Jakarta pada Senin (22/6).

Ia mengatakan, TKD diberikan agar PNS DKI dapat memperbaiki kinerjanya agar lebih produktif, hal ini juga dapat memberikan motivasi agar jajarannya tidak asal bekerja dengan membuat laporan ala kadarnya. Menurutunya sudah semestinya bahwa PNS yang bekerja dengan kinerja yang baik juga mendapatkan tunjangan yang baik pula.

"Saya tidak ikhlas jika ada PNS yang kerjanya luar biasa tapi tunjangannya di bawah PNS yang malas-malasan," lanjutnya.

Selain mengingatkan jajarannya untuk tidak mencuri, pada kesempatam itu Ahok juga menghadiakan DKI Jakarta dengan 20 unit bus Transjakarta yang baru. Bus tersebut didatangkan dari Swedia dengan merk kelas dunia yakni Scania, bus ini digadang-gadang akan memenuhi sejumlah koridor Transjakarta dan melayani warga DKI selama 24 jam non-stop setiap harinya.

"Saya sudah katakan, kalau kamu punya duit lebih baik beli produk bus yang bagus sekalian. Biar kalau kita sudah pensiun, sudah tua, bus-bus ini masih jalan buat ayanin orang," tuturnya.

Demikian berita dari saya,semoga bermanfaat untuk anda atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih........
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpufvvv
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpufPNS DKI Jakarta harus berhati-hati dalam menjalankan amanah rakyat, hal ini diingatkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama dalam sambutan peringatah ulang tahun kota Jakarta yang ke 488. Ahok mengatakan bahwa seluruh jajarannya sebaiknya bersyukur karena gaji dan tunjangan yang besar dibandingkan dengan perusahaan swasta. Oleh karena itu Ahok mengingatkan agar PNS DKI Jakarta tidak mencuri APBD kendati hanya 1 sen.

Dengan besarnya gaji dan tunjangan tersebut, PNS DKI Jakarta diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya demi rakyat. Sistem pembayaran tunjangan kinerja daerah (TKD) ini akan memberikan asa keadilan bagi semua pegawai PNS DKI sehingga nantinya tidak adalagi usaha mencuri APBD.

"Sebab itu, jangan mencuri 1 sen pun APBD yang dipercayakan kepada kita (Pemprov DKI Jakarta)," tuturnya di Lapangan Silang Barat Monas, Jakarta pada Senin (22/6).

Ia mengatakan, TKD diberikan agar PNS DKI dapat memperbaiki kinerjanya agar lebih produktif, hal ini juga dapat memberikan motivasi agar jajarannya tidak asal bekerja dengan membuat laporan ala kadarnya. Menurutunya sudah semestinya bahwa PNS yang bekerja dengan kinerja yang baik juga mendapatkan tunjangan yang baik pula.

"Saya tidak ikhlas jika ada PNS yang kerjanya luar biasa tapi tunjangannya di bawah PNS yang malas-malasan," lanjutnya.

Selain mengingatkan jajarannya untuk tidak mencuri, pada kesempatam itu Ahok juga menghadiakan DKI Jakarta dengan 20 unit bus Transjakarta yang baru. Bus tersebut didatangkan dari Swedia dengan merk kelas dunia yakni Scania, bus ini digadang-gadang akan memenuhi sejumlah koridor Transjakarta dan melayani warga DKI selama 24 jam non-stop setiap harinya.

"Saya sudah katakan, kalau kamu punya duit lebih baik beli produk bus yang bagus sekalian. Biar kalau kita sudah pensiun, sudah tua, bus-bus ini masih jalan buat ayanin orang," tuturnya.
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpufvvvv
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf
Berdasarkan pengaduan dari tenaga honorer dan PNS yang bekerja dilingkungan pemkab Rohil, setiap bulan gaji mereka dipotong oleh salah satu koperasi dengan modus kredit barang elektronik.
''Modusnya berbentuk koperasi. Tapi suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Tidak sesuai dengan Undang-undang perkoperasian,'' kata Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir, Abdul Kosim kepada GoRiau,com, senin (22/6/2015).

Politisi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar tenaga honor dan PNS yang selama ini sudah terlanjur meminjam kepada koperasi itu, tidak lagi bergantung dengan mereka.

Dia mencontohkan, bank yang mendapat subsidi pemerintah harus segera diberdayakan guna mengakomodir kebutuhan keuangan yang sifatnya mendesak dengan suku bunga yang rendah serta persyaratan yang tidak berbelit belit.

Abdul kosim mencurigai, koperasi tempat para PNS dan honorer meminjam uang, diduga ada kerjasama dengan oknum dalam dinas itu sehingga mereka selalu terjerat dengan hutang dengan potongan gaji 4 sampai 6 bulan.

''Mirisnya, ketika gaji mereka dibayar, hanya untuk menutupi bayar kredit pada koperasi tersebut,'' tuturnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/miris-setiap-bulan-gaji-pns-dan-honorer-pemkab-rohil-dipotong-koperasi-dengan-bunga-tinggi.html#sthash.VqmA68Dn.dpuf

0 Response to "AHOK: GAJI PNS DKI GEDE,JANGAN CURI UANG RAKYAT!"

Posting Komentar

wdcfawqafwef

BACKLINK OTOMATIS GRATIS JURAGAN.