PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Dalam
bahasa sansekerta Kebudayaan berasal dari kata “Budhayah” dengan bentuk
jamaknya “Budhi” yang berarti akal dan budi.Sedangkan Dalam bahasa Inggris
“Culture” dan dalam bahasa Latin “Colere” yang memiliki arti Segala daya dan
kegunaan manusia untuk mengolah dan merubah alam.
Menurut
para ahli arti Kebudayaan yaitu (EB.Taylor) mengatakan bahwa kebudayaan merupakan “Keselarasan yang komplek,
yang mencakup pengetahuan,kepercayaan,keilmuan social, hukum,adat istiadat.(Selo
Sumarjan) mengatakan bahwa kebudayaan adalah “Hasil karya cipta manusia yang
menyangkut budi atau akal.
Kebudayaan
sangat terkait dengan pengertian “The
Humanitis” yang bermakna manusiawi,
berbudaya, atau halus. Dengan demikian masalah kebudayaan selalu berhubungan
dengan nilai – nilai kemanusiaan. Maka pembahasan kebudayaan selalu diarahkan
pada manusia denagn karya – karyanya,baik yang bersifat kongkrit seperti benda atau
barang maupun yang bersifat abstrak seperti norma atau aturan – atuaran.
Agama (Arab:addien) diturunkan oleh Allah SWT kepada
manusia lewat rasul untuk kemashalakatan dan kemanfaatan bagi alam semesta ini.
Memang agama bukan budaya, tetapi kehidupan keagamaan tidak dapat dilepaskan
dari kehidupan kebudayaan. Agama berisi aturan dan norma yang mengatur
kehidupan dan kematian manusia sebagai makhluk individu dan social agar
berperilaku baik dan bertujuan untuk mencapai keselamatan di dunia dan akhirat.
- Rumusan masalah
Didalam
pembuatan makalah hubungan agama dan kebudayaan mempunyai beberapa rumusan:
1. Mengetahui
pengertian agama.
2. Mengetahui
pengertian kebudayaan.
3. Mengetahui
hubungan agama dan kebudayaan.
4. Mengetahui
penerapan hubungan agama dan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari.
- Tujuan
Makalah
ini mempunyai bebrapa tujuan:
1. Untuk
mengetahui pengertian agama.
2. Untuk
mengetahui pengertian kebudayaan.
3. Untuk
mengetahui hubungan agama dan kebudayaan.
4. Untuk
mengetahui penerapan hubungan agama dan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Kata agama berasal dari
bahasa Sansekerta dari kata”a” berarti tidak dan “gama” berarti kacau. Kedua
kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak kacau. Agama itu timbul
sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas tertinggi secara misterius
yang menakutkan tapi sekaligus mempesonakan Dalam pertemuan itu manusia
tidak berdiam diri, ia harus atau terdesak secara batiniah untuk merespons.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga
disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
B. Kebudayaan
1. Pengertian
budaya
Budaya
menurut Koentjaraningrat (1987:180) adalah keseluruhan sistem, gagasan,
tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar. Budaya dapat diperoleh dari belajar,
dan gagasan dalam pikiran dan kemudian terwujud dalam seni.
Budaya
menurut E. B Tylor adalah suatu keseluruan komplek yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, ada istiadat, dan kemampuan yang
lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Budaya
menurut R. Linton adalah konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil
tingkah laku yang dipelajari, dimana unsure pembentukannya didukung dan
diteruskan oleh anggota masyarakat lainya.
Budaya
menurut Selo Soemardjan dan soelaiman soemardi adalah semua hasil harya, rasa,
dan cipta masyarakat. Budaya menurut
Herkovints adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan manusia.
Menurut Ki Hadjar Dewantoro
Kebudayaan adalah "sesuatu" yang
berkembang secara kontinyu, konvergen, dan konsentris. Jadi
Kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis, baku atau mutlak. Kebudayaan berkembang seiring dengan perkembangan evolusi batin maupun fisik manusia secara kolektif.
berkembang secara kontinyu, konvergen, dan konsentris. Jadi
Kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis, baku atau mutlak. Kebudayaan berkembang seiring dengan perkembangan evolusi batin maupun fisik manusia secara kolektif.
Dari
pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kebudayaan atau budaya menyangkut
keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun non material.
2.
Sifat hakiki dari
kebudayaan antara lain
·
Budaya terwujut dan
tersalurkan dari perilaku manusia
·
Budaya telah ada
terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi dan tidak akan mati dengan
habisnya usia generasi yang bersangkutan
·
Budaya diperlukan oleh
manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
·
Budaya mencakup
aturan-aturan yang berisi kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima
dan ditolak, dilarang dan di izinkan
C. Hubungan
kebudayaan dengan agama
Seperti
halnya kebudayaan agama sangat menekankan makna dan signifikasi sebuah
tindakan. Karena itu sesungguhnya terdapat hubungan yang sangat erat antara
kebudayaan dan agama bahkan sulit dipahami kalua perkembangan sebuah kebudayaan
dilepaskan dari pengaruh agama. Sesunguhnya tidak ada satupun kebudayaan yang
seluruhnya didasarkan pada agama. Untuk sebagian kebudayaan juga terus
ditantang oleh ilmu pengetahuan, moralitas secular, serta pemikiran kritis.
Meskipun
tidak dapat disamakan, agama dan kebudayaan dapat saling mempengarui. Agama
mempengaruhi system kepercayaan serta praktik-praktik kehidupan. Sebalikny
akebudayaan pun dapat mempengaruhi agama, khususnya dalam hal bagaimana agama
di interprestasikan/ bagaimana ritual-ritualnya harus dipraktikkan. Tidak ada
agama yang bebas budaya dan apa yang disebut Sang –Illahi tidak akan
mendapatkan makna manusiawi yang tegas tanpa mediasi budaya, dlam masyarakat
Indonesia saling mempengarui antara agam dan kebudayaan sangat terasa. Praktik
inkulturasi dalam upacara keagamaan hamper umum dalam semua agama.
Budaya
yang digerakkan agama timbul dari proses interaksi manusia dengan kitab yang
diyakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agama tapi dikondisikan oleh
konteks hidup pelakunya, yaitu faktor geografis, budaya dan beberapa kondisi
yang objektif.
Budaya
agama tersebut akan terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan
kesejarahan dalam kondisi objektif dari kehidupan penganutnya.
Hubungan kebudayaan dan agama tidak saling
merusak, kuduanya justru saling mendukung dan mempengruhi. Ada paradigma yang
mengatakan bahwa ” Manusia yang beragma pasti berbudaya tetapi manusia yang
berbudaya belum tentu beragama”.
Jadi agama dan kebudayaan
sebenarnya tidak pernah bertentangan karena kebudayaan bukanlah sesuatu yang
mati, tapi berkembang terus
mengikuti perkembangan jaman. Demikian pula agama, selalu bisa berkembang di berbagai kebudayaan dan peradaban dunia.
mengikuti perkembangan jaman. Demikian pula agama, selalu bisa berkembang di berbagai kebudayaan dan peradaban dunia.
D. Penerapan Hubungan agama dan
kebudayaan ddalam kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari dapat
diambil beberapa contoh hubungan agama dan kebudayaan.
Pertama, ketika seseorang
berpindah agama cara berfikir dan cara hidupnya dapat berubah secara
signifikan. dapat dilihat seseorang yang beragama Kristen pindah menjadi agama
islam maka pandangan hidupnya akan berubah pula, missal: cara pandang mareka
dalam berpakaian ketika mereka beragama Kristen cara berpakain mereka kurang
menutup aurat tetapi ketika mereka telah beragam islam cara berpakaian mereka
menutup aurat.
Kedua, ketika ibadah hari raya
idul fitri, hari raya ini dalam praktiknya tidak lagi menjadi perayaan “khas”
penganut agama islam tetapi sudah lebih merupakan tradisi bagi segenap
masyarakat Indonesia. Saling maaf memaafkan yang dulu tidak pernah terjadi di
negeri-negeri timur tengah tetapi masyarakat Indonesia justru di jadikan
momemtum untuk membangun kembali tali persaudaraan seta kesetiakawanan lintas
etnoreligius.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hubungan kebudayaan dan agama tidak
saling merusak, keduanya justru saling mendukung dan menguntungkan. agama dan
kebudayaan sebenarnya tidak pernah bertentangan, karena kebudayaan bukanlah
sesuatu yang mati, tapi berkembang terus
mengikuti perkembangan jaman. Demikian pula agama, selalu bisa berkembang
di berbagai kebudayaan dan peradaban dunia.
mengikuti perkembangan jaman. Demikian pula agama, selalu bisa berkembang
di berbagai kebudayaan dan peradaban dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Mustopo, M. Habib, dkk, 1983, Ilmu Budaya Dasar, Surakarta: Usaha Nasional.
Suwarno, dkk, 2008, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Surakarta:
BP-FKIP UMS.
Ata Ujan, Andre, dkk, 2009, Multikulturalisme, Jakarta: PT Indeks.
TIM,
2001, Ilmu Budaya Dasar, Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Ibu
Nyai, Agama, selasa, 7 Desember 2010,
www.yahoo.com.
0 Response to "KUMPULAN MAKALAH AGAMA ISLAM HUBUNGAN AGAMA DENGAN KEBUDAYAAN "
Posting Komentar