CONTOH PTK AGAMA ISLAM SMP IMPLEMENTASI METODE CERAMAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 01 BATU".



  1. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM kita kenal sebagai: " metode jauh lebih penting dari materi". Betapa pentingnya  metode dalam proses pendidikan dan pengajaran, dan sebuah proses belajar mengajar bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan metode. Karena metode menempato posisi ke dua terpenting setelah tujuan dari sederetan komponen pembelajaran yaitu meliputi: tujuan, metode, materi dan evaluasi.
Seiring dengan hal itu, maka seorang guru perlu mengetahui metode-metode apa yang harus di gunakan didalam setiap kegiatan belajar mengajar. Karena seseorang guru apabila tepat dalam memilih metode yang akan ia gunakan untuk mengajar, maka tujuan belajar mengajar akan bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Seseorang guru juga dituntut untuk bisa menguasai hal-hal yang berkaitan dengan sebuah solusi atau jalan keluar untuk menciptakan kondisi yang efektif dan kondusif pada waktu proses mengajar berlangsung, baik yang berkaitan dengan metode, pendekatan emosional terhadap siswa, pengembangan bahan pembelajaran dan sebagainya.
Beberapa usaha dalam rangka menciptakan kondisi yang efektif dan kondusif, salah satunya adalah kecekatan dari seorang guru dalam memilih sebuah metode dan pendekatan emosional terhadap siswa. Untuk itu seorang guru bukan hanya dituntut untuk bisa menguasai bebarapa metode dan pendekatan emosional yang akan di tetapkan saja, tetapi guru juga harus bisa menguasai teknik pengelolaan kelas, terampil mengajar, pemanfaatan sumber belajar, menguasai emosional siswa, penguasaan kondisi kelas dan sebagainya.
Berbicara mengenai  teknik pengelolaan kelas dan penguasaan emosional siswa, biasanya sangat tergantung pada metode pengajaran guru di saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Jika guru kurang jeli dalam memilih metode mengajar, maka akan menimbulkan kondisi yang jenuh, membosankan, monoton, dan kurang direspon oleh siswa. Oleh karena itu, untuk menghindari keadaan seperti itu, aka harus diambil sebuah solusi dengan menerapkan sebuah metode yang sekiranya dapat mengantisipasi demi tercapainya tujuan belajar.
Sebenarnya dari beberapa metode mengajar tersebut, tidak ada satupun yang merupakan metode mengajar yang baik. Karena hal ini tergantung dari kondisi siswa itu sendiri. Oleh karena itu, guru harus bisa mengoptimalkan kadar keaktifan siswa disaat sebuah metode diterapkan. Dengan diaplikasikan sebuah metode yang mana menurut (Muhibin Syah M. Ed, 2001) baik metode ceramah maupun Tanya jawab dala proses belajar mengajar diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
Dengan melihat realita yang terjadi sekarang, dengan banyaknya siswa yang masih berperan pasif dala memahami materi. Aka penulis akan mengangkat judul dala pembuatan penelitian tindakan kelas ini: " implementasi metodeceramah dalam meningkatkan motivasi nelajar materi pendidikan agama islam diSMP Negeri 01 Batu".
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah kami paparkan diatas, aka dapat kami ambil rumusan masalah yaitu:
1. Apakah metode ceramah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IX D SMP Negeri 01 Batu terhadap mata pelajaran pendidikan agama islam?


C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui apakah metode ceramah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IX D SMP Negeri 01 Batu terhadap mata pelajaran pendidikan agama islam?
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat beranfaat bagi:
1. Lembaga (Sekolah)
Memberikan masukan pada sekolah berkaitan dengan penggunaan metode ceramah ini untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah metode pengajaran yang lebih baik.
Penggunaan metode ceramah ini diharapkan bermanfaat bagi para guru dalam PBM meskipun metode ceramah ini sudah tidak asing lagi akan tetapi metode ceramah ini dapat mempermudah pemahaman para peserta didik dan mengaktifkan dalam proses Tanya jawab dalam menyampaikan materi pendidikan agama kelas IX D SMP Negeri 01 Batu.
3. Siswa
Memberikan pengetahuan, semangat, dorongan serta solusi untuk bisa belajar lebih giat/aktif lagi dalam mempelajari materi pendidikan agama islam.
4. Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan dalam penggunaan metode ceramah ini, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai bahan, latihan dan pengembangan dalam proses belajar mengajar.

E. Hipotesis Penelitian
Jika metode ceramah digunakan, maka motivasi dan pemahaman dalam belajar materi pendidikan agama islam dapat ditingkatkan.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Metode
Agar tujuan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien, keampuan seorang pendidik dala enguasai materi saja tidaklah mencukupi. Disamping penguasaan materi, seorang pendidik juga harus memiliki keampuan untuk mengelolah proses belajar mengajar dengan baik, yaitu melalui berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dala proses belajar engajar sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima materi.
Istilah metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti" Melalui" dan hodos berarti" Cara" . dengan demikian, metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa Meted adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut. Pada intinya, metode berfungsi sebagai pengantar sebuah tujuan kepada obyek dadaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan obyek sasaran tersebut.
Sebagaimana kita tahu, bahwa metode mengajar merupakan sasaran interaksi antara guru dengan siswa dalam kegiatan belajar engajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut. Guru hendaknya cermat dalam memilih dan menggunakan metode mengajar terutama yang banyak melibatkan siswa secara aktif.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang koplek. Oleh karenanya, maka hampir tidak mungkin untuk menunjukkan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lain dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran.

B. Pengerti Metode Ceramah
Menurut Nana Sudjana ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, sera memperhatikan batas-batas penggunaannya. ( Nana Sudjana 2000:77). Menurut Drs. Muhaimin MA, dkk metode ceramah merupakan kombinasi dari metode hafalan, diskusi dan Tanya jawab (Muhaimin, dkk, 1996: 83). Sedangkan menurut W. Scham dala bukunya "theprocess and effects of mass communication" dala hal ingatan sesuatu yang disampaikan dengan lisan lebih laa ingata dari pada disampaikan dengan tulisan. Selain itu, mmetode ceramah itu pada umumnya dilakukan secara pebicaraan face to face hal ini menurut W. Schram adalah sangat efektif.
Dalam metode ceramah ( lecture method) adalah sebuah cara elaksanakan pengajaran yang dilakukan oleh guru secara mon0olog dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dala mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faha siswa.

C. Pelaksanaan Metode Ceramah
Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan ketrampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa. Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap penting dengan tujuan, agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.
Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:
  • Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.
  • Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.
  • Guru akn merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.
  • Guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).
  • Jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode ini.
Langkah-langkah penerapan metode ceramah
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a. Langkah Persiapan
Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.
b. Langkah Penyajian
Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.


c. Langkah Generalisasi
Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.
d. Langkah Aplikasi Penggunan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.
Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni itu sukar, maka dala pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.

D. Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode Ceramah
Setiap metode pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan. Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah:
1. Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.
2. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu    yang cukup singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersama.
3. Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak.
4. Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
Kekurangan Metode Ceramah
1.      Interaksi cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)
2.      Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah.
3.      Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.
4.      Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah verbalisme.
Untuk itu usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan metode ceramah adalah:
    • Meberi penjelasan dengan memberikan keterangan-keterangan, dengan gerak-gerik, dengan memberikan contoh atau dengan enggunakan alat peraga.
    • Selingilah metode ceramah dengan mmetode yang lain untul menghilangkan kebodanan anal-anak.
    • Susunlah ceramah itu secara sistematis
    • Penggunaan alat-alat pelajaran visual untuk mepelajari penyajian seperti:
-          Papan tulis dan alat-alat teknis papan tulis
-          Alat pelajaran dua dimensi: Grafik, bagan dan lain-lainnya.
-          Alat pengajaran tiga dimensi: model, market spesiment (bagian dari benda dan sebagainya)
-          Gambar-bambar
-          Alat-alat pelajaran visual di atas proyeksi, baik dengan menggunakan diskop atau epidiskop. (Ramayulis: 1990: 118-119)
Karena masih banyak kelemahan dalam mmetode ceramah yang murni, aka para pakar pendidikan mulai menggunakan metode ceramah plus yang merupakan percampuran antara metode ceramah murni dengan metode-metode yang lain.

E. Evaluasi Pembelajaran
Setelah serangkaian pembelajaran, suatu evaluasi perlu diberikan untuk mengetahui hasil pengajaran tersebut, Slamet(1991) menerangkan adanya tiga tujuan dievaluasi tersebut, yaitu:
  1. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi murid.
  2. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil asing-masing murid atas hasil yang diajukan.
  3. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat.

F. Efektifitas Penggunaan Metode Ceramah Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam.
Penggunaan metode ceramah di kelas IX D SMP Negeri 01 Batu ini diharapkan membawa peran yang berarti dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama islam.


Mengenai efektifitas metode ceramah ini  tergantung pada kemapuan atau keahlian seseorang guru dalam mengelolah kegiatan belajar mengajar dikelas, apabila seorang guru mampu untuk mengelolah kegiatan belajar mengajar baik dan tepat maka penggunaan metode ceramah ini akan aktif.


BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 01 Batu, yang mana sekolah ini merupakan sekolah favorid yang berada di lingkungan kota pendidikan. Tepatnya di Jl. KH. Agus Salim no 55 Batu, dan SMPN 1 Batu pertama berdiri dengan nama Sekolah Persiapan Negeri Batu (Batu Persiapan) sekitar tahun 1964/1965 yang merupakan cabang dari SMP 1 Malang, dimana semua administrasi masih ikut pada SMP 1 Malang sampai beberapa tahun kemudian tidak ada respon dari pusat sehingga berubah nama menjadi SMP Perbantuan yang resmi digunakan pada tahun 1966/1967. Baru pada tahun 1977 berubah menjadi SLTP Negeri 1 Batu yang diresmikan oleh Kakan DEPDIKBUD yang pada waktu itu masih menjadi satu dengan kabupaten Malang. Pada tahun 1977 dimulainya ajaran baru pada pertengahan juli, sebagai kegiatan baru dari Menteri Pendidikan. Hal ini memberikan warna tersendiri bagi dunia pendidikan dan memberikan pembaharuan, karena dahulunya ajaran baru dimulainya pada bulan januari. Roda kepemimpinan dimulai dari Bpk. Drs. Sujiono sampai pada Bpk Syamsul Hidayat. Begitu juga dengan dewan guru yang ada mereka pada awalnya masih ikut dengan SLTP 1 Malang kemudian setelah resmi menjadi SLTP 1 Batu mereka resmi berdiri sendiri. Mulai dari administrasi sampai pada tenaga guru.
Dan dilihat dari segi fisik, pada saat ini SMP Negeri 01 Batu memiliki ruang proses belajar mengajar (PBM) sebanyak 16 ruang, ruang Tata Uasaha 1, ruang Kepala sekolah 1, ruang Guru 1, ruang BP/BK 1, ruang Lab IPA 1, ruang leb Komputer 1, ruang ketrampilan 2, ruang perpustakaan 1, ruang serba guna 1, ruang Ibadah 1, ruang tamu 1, koperasi 1, WC siswa 8, WC Guru 3, aula dan gudang masing-masing memiliki 1 ruang. Dan pada saat ini SMP 01 Batu sedang membangun beberapa gedung untuk ruang proses belajar mengajar.
Penelitian tindakan kelas ini, pertama menggunakan metode Jikgsaw Learning dan metode pertama dianggap oleh peneliti tidak sesuai dengan keadaan kelas dan tidak dapat terlaksana dengan baik bahkan para siswa cenderung ramai dengan menggunakan metode ini, akhirnya peneliti terfokus pada metode ceramah meskipun dalam metode ceramah sudah tidak asing lagi dan peneliti juga menyelingi dengan metode-metode lain dalam metode ceramah ini, sehingga tidak membuat para siswanya jenuh dengan metode ceramah ini. Dan kelas IX belum menggunakan sistim KBK masih menggunakan kurikulum 1994 sehingga peneliti di bebaskan oleh guru pamong tidak menggunakan metode, akan tetapi peneliti menerapkan metode-metode yang ada dan yang telah dipelajari.

B. Rencana Tindakan
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan ini dimaksudkan agar penerapan metode ceramah guna meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 3 D SMP Negeri 01 Batu terhadap ata pelajaran pendidikan agama islam. Maka sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dirumuskan scenario penelitian mulai persiapan pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi pelaksanaan.
2. Implementasi Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 5 kali pertemuan dan dilaksanakan setiap hari Kamis dimulai tanggal 4 Agustus 2005, 11 Agustus 2005, 18 Agustus 2005, 25 Agustus 2005, 1 September 2005 di kelas III D. dalam penelitian ini peneliti ikut berpartisipasi didalamnya, artinya peneliti sebagai guru pendidikan agama islam   (PAI) menggunakan metode ceramah kepada siswa dan menjelaskan tentang langkah-langkah mempelajari materi pendidikan agama islam kelas IX D SMP Negeri 01 Batu, kemudian guru pre tes kepeda siswa tentang pelajaran yang lalu. Tujuan dari pre tes ini adalah untuk mengingatkan kembali pelajaran yang telah diajarkan pada pertemuan pertama. Setelah itu guru menjelaskan  materi yang akan dipelajari dan pada saat inilah guru menggunakan metode ceramah.
3. Observasi Dan Interpretasi
Pada awal pertemuan, peneliti telah melakukan pengamatan dengan melihat kondisi siswa pada waktu mengikuti pelajaran pendidikan agama islam, yang waktu pertemuan awal itu menggunakan metode jigsaw learning. Dengan melihat kondisi siswa pada saat itu, tidak semua siswa ikut aktif dalam proses belajar mengajar bahkan ada pula yang ramai dengan sendirinya. Akhirnya pada pertemuan kedua peneliti mendapat suatu gambaran, bahwa metode yang tepat di gunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah menerapkan metode ceramah meskipun metode ceramah ini tidak asing lagi bagi para siswa, tetapi dalam penerapan metode ceramah ini peneliti tidak sepenuhnya menggunakan metode ini dan peneliti juga menyelingi dengan metode lain misalnya menggunakan gambar sebagai contoh dll agar para siswa tidak jenuh.  Dengan menerapkan metode ceramah yang mana dalam pelaksanaannya nanti siswa di suruh untuk merangkum pelajaran yang sudah disampaikan.

4. Analisis Dan Refleksi
Sesuai dengan apa yang telah di teliti oleh peneliti, ternyata penggunaan metode ceramah dalam pelajaran pendidikan agama islam kelas IX D melalui perencanaan tindakan yang telah dibuat sebelumnya, maka dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa metode ceramah telah memberi hasil yang maksimal. Ini dibuktikan dengan prestasi belajar siswa yang memuaskan dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas. Walaupun demikian dalam metode ini terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yang sangat mendasar, sehingga perlu adanya suatu pembenahan guna mencapai hasil yang maksimaldalam penerapan metode ceramah ini dikelas IX D SMP Negeri 01 Batu. Pembenahan refleksi tersebut adalah:
  • Guru jangan hanya terpaku dengan metode ceramah saja akan tetapi, guru harus perlu menggunakan metode-metode yang lainnya yang dapat menunjang terhadap pencapaian berbagai tujuan, dan tak lupa pula guru harus mencatat pelajaran yang di sampaikan, karena siswa mudah lupa apabila materi tidak di catat.
  • Guru harus memberikan penghargaan bagi siswa yang selalu aktif  dalam proses belajar mengajar dan guru harus memberikan remedial bagi siswa yang tertinggal.

C. Siklus Penelitian
Siklus penelitian ini berlanggsung pada pertemuan 1 s/d V dimana dalam siklus ini pertama menggunakan metode jigsaw lierning karena tidak sesuai dengan kondisi kelas maka pertemuan kedua dan seterusnya menggunakan metode ceramah, yang mana penggunaan dari metode ceramah ini agar belajar mengajar bisa efektif dan efisien.
Penelitian ini dimulai dari persiapan peneliti untuk mempersiapkan suatu metode sebelum materi tersebut diberikan, setelah peneliti menentukan suatu metode untuk diterapkan maka peneliti mulai malakukan penelitian.

D. Pengumpulan Data.
Penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 01 Batu ini menggunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian berlangsung diantaranya adalah:
1. Pendekatan Partisipatif (Partisipative Approach)
Pendekatan ini digunakan untuk lebih menjadikan suasana dalam kegiatan belajar mengajar lebih hidup, sehingga peneliti terlibat secara langsung (berpartisipasi) dalam hal mengumpulkan data yang diinginkan dan terkadang pula mengarahkan tindakan atau arahan yang mengarah pada data yang diinginkan oleh peneliti.
2. Metode Observasi
Yaitu peneliti yang dilakuakan dengan cara malakukan pengamatan terhadap obyek………………… dengan cara ini peneliti akan memperoleh data secara obyektif karena obyek tidak mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti.
3. Interview (wawancara)
Interview ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang efektifnya metode yang diterapkan dalam menyampaikan materi agar tidak banyak memerlukan waktu serta untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap materi yang diajarkan. Dan data tersebut diperoleh dari hasil wawancara guru yang mengajar materi pendidikan agama islam.
E. Indicator Kinerja
Setelah proses belajar mengajar selesai melalui metode ceramah di kelas IX D SMP Negeri 01 Batu  terlihat indikasi keberhasilan metode ini, yaitu berupa peningkatan motivasi belajar siswa, denganmelihat evaluasi siswa yang memuaskan dalam proses belajar mengajar pendidikan agama islam yang berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari antusiasnya siswa dalam suasana belajar mengajar dikelas. Dengan cara menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh peneliti atau siswa yang lain, siswa dalam menerima pelajaran didalam kelas tidak ada yang nagantuk, main-main, bersendagurau, makan-makan dan lain sebagainya.
Pelaksanaan metode ceramah di kelas IX D SMP Negeri 01 Batu terlihat memperoleh hasil yang sangat memuaskan untuk sementara waktu. Para siswa, bila dilihat pada waktu mengikuti pelajaran materi pendidikan agama islam siswa begitu semangat dan antusias, aktif dan mengalami peningkatan presrtasi siswa.



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Siklus Pertama
1. Perencanaan
Pada siklus pertama ini, dimulai peneliti dengan mempersiapkan suatu metode dan mempersiapkan rencana pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Secara garis besar, pada pertemuan pertama ini meliputi
v  Tahap Awal
-          Salam pembuka
-          Perkenalan antara guru dan siswa
-          Memotivasi siswa dan appersepsi
v  Kegiatan Inti
-          Peneliti memberi penjelasan tentang iman pada qadha dan qadar
-          Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
-          Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat kesimpulan dari materi yang sudah dijelaskan
v  Tahap Akhir
-          Peneliti menyimpulkan materi pelajaran
-          Peneliti memberikan Pots Tes
-          Peneliti memberikan motivasi dan mengharapkan dari para siswa untuk belajar  dan  membaca materi yang akan di bahas selanjutnya.
                 -     Peneliti menutup pertemuan
3. Pengamatan
Ketika PMB berlangsung, tampak bahwa kondisi kelas pada waktu pelajaran dimulai terdapat sebagian siswa ada yang antusiasmendengarkan pelajaran dan ada pula yang ngobrol ada yang main-main dan ada juga yang melamun.
4. Refleksi
Dengan diterapkannya metode ceramah, pada pertemuan kedua telah membahas hasil yaitu adanya sebagian siswa yang antusias mengikuti pelajaran, dan terbukti pula pada waktu peneliti memberikan Post Tes kepada siswa. Yang mana dari hasil Post Test ini banyak siswa yang mampu menjawab. Penerapan metode ini juga tak luput dari adanya suatu kegagalan yaitu dengan adanya sebagian siswa yang ramai sendiriwaktu pelajaran dimulai, kegagalan ini di sebabkan.
-          Karena tidak adanya buku pegangan tiap siswa
-          Karena kondisi waktu , yang mana PBM telah berlangsung pada jam terakhir.
Dan untuk refleksi (pembenahan) terhadap adanya kegagalan ini adalah:
-          Guru harus memotivasi siswa
-          Guru hanya terpaku pada metode ceramah, akan tetapi juga diselingi metode lain.
-          Guru harus memberikan ganjaran yang berupa tugas bagi siswa yang tidak endengarkan pelajaran





Siklus Kedua
1. perencanaan
Pada siklus kedua ini peneliti juga mempersiapkan rencana pembelajaran.
2. pelaksanaan
Secara garis besar, pada pertemuan Ke II ini meliputi
v  Tahap Awal
-          Salam pembuka
-          Sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu siswa-siswi membaca ayat Al-Qur'an
-          Memotivasi siswa dan appersepsi
v  Kegiatan Inti
-          Peneliti memberi penjelasan tentang fungsi dan ayat-ayat tentang qadha dan qadar
-          Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa secara lisan
-          Peneliti memberi kesempatan kepada siswa unttuk bertanya
v  Tahap Akhir
-          peneliti menyimpulkan materi pelajaran
-          peneliti menyuruh siswa untuk mengupulkan hasil catatannya
-          peneliti memberikan Pre Tes
-          peneliti memberikan tugas kepada siswa
-          peneliti menutup pertemuan
3. Pengamatan
Ketika PMB berlangsung, tampak behwa kondisi kelas banyak mengalami perubahan. Perubahan ini terlihat dengan adanya sebagian besar siswa antusias mengikuti pelajaran. Dan terlihat juga masing-masing siswa telah menyiapkan buku tulis dan bul poin untuk mencatat materi yang akan dijelaskan.
4. Refleksi
Dari hasil pengamatan, bahwa tindakan yang dilakukan telah mendekati hasil yang maksimal, maka hal ini tidak perlu lagi menyusun rencana tindakan.

Siklus ketiga
1. Perencanaan
Pada siklus ketiga ini, peneliti juga mempersiapkan rencana pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Secara garis besar, pada pertemuan Ke III ini meliputi
v  Tahap Awal
-          Salam pembuka
-          Sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu siswa-siswi membaca ayat Al-Qur'an
-          Memotivasi siswa dan appersepsi
-          Pre Tes
v  Kegiatan Inti
-          Peneliti memberi penjelasan Pada bab II tentang  Zakat Mal
-          Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa secara lisan
-          Peneliti memberi kesempatan kepada siswa unttuk bertanya
v  Tahap Akhir
-          Peneliti menyimpulkan materi pelajaran
-          Peneliti menyuruh siswa untuk mengupulkan hasil catatannya
-          Peneliti memberikan Pre Tes
-          Peneliti memberikan tugas kepada siswa
-          Peneliti menutup pertemuan
3. Pengamatan
Ketika PMB berlangsung, tampak behwa kondisi kelas banyak mengalami perubahan. Perubahan ini terlihat dengan adanya sebagian besar siswa antusias mengikuti pelajaran. Dan terlihat juga masing-masing siswa telah menyiapkan buku tulis dan bul poin untuk mencatat materi yang akan dijelaskan karena materi ini di anggap oleh para siswa agak sulit.
4. Refleksi
Dari hasil pengamatan, bahwa tindakan yang dilakukan telah mendekati hasil yang maksimal, maka hal ini tidak perlu lagi menyusun rencana tindakan.

Siklus Ke Empat
1. Perencanaan
Pada siklus keempat ini, peneliti juga mempersiapkan rencana pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Secara garis besar, pada pertemuan ke IV ini meliputi
v  Tahap Awal
-          Salam pembuka
-          Sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu siswa-siswi membaca ayat Al-Qur'an
-          Pre Tes
-          Memotivasi siswa dan appersepsi


v  Kegiatan Inti
-          Peneliti memberi penjelasan Pada bab II tentang  orang yang berhak menerima Zakat dan yang tidak berhak menerima zakat
-          Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa secara lisan
-          Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
v  Tahap Akhir
-          Peneliti menyimpulkan materi pelajaran
-          Peneliti menyuruh siswa untuk mengupulkan hasil catatannya
-          Peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk menulis tentang ayat-ayat mengenai Zakat dan ayat tentang orang yang berhak menerima Zakat
-          Peneliti memberi pengumuman bahwa minggu yang akan dating diadakan Ujian Blok Bab I dan II
-          Peneliti menutup pertemuan
3. Pengamatan
Ketika PMB berlangsung, tampak behwa kondisi kelas banyak mengalami perubahan. Perubahan ini terlihat dengan adanya sebagian besar siswa antusias mengikuti pelajaran. Dan terlihat juga masing-masing siswa telah menyiapkan buku tulis dan bul poin untuk mencatat materi yang akan dijelaskan karena materi ini di anggap oleh para siswa agak sulit.
4. Refleksi
Dari hasil pengamatan, bahwa tindakan yang dilakukan telah mendekati hasil yang maksimal, maka hal ini tidak perlu lagi menyusun rencana tindakan.


Siklus Ke Lima
1. Perencanaan
Pada siklus kelima ini, peneliti mempersiapkan Soal-soal yang di buat untuk Ujian Blok
2. Pelaksanaan
Secara garis besar, pada pertemuan ke V ini meliputi
v  Tahap Awal
-          Salam pembuka
-          Sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu siswa-siswi membaca ayat Al-Qur'an
-          Sebelum Ujian Blok dilaksanakan, Guru memberi tahu pada Siswa bahwa tugas yang diberikan harap dikumpulkan beserta Buku paket dan LKS yang telah dikerjakan
v  Kegiatan Inti
-          Dilaksanakannya Ujian Blok dengan waktu 65 menit
v  Tahap Akhir
-          Setelah Ujian Blok selesai, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil ujiannya.
-          Peneliti memberi penjelasan tentang jawaban-jawaban yang benar.
-          Peneliti meberi tugas untuk mempelajari Bab selanjutnya
-          Peneliti menutup pertemuan
3. Pengamatan
Ketika PMB berlangsung, tampak behwa kondisi kelas banyak mengalami perubahan. Perubahan ini terlihat dengan adanya sebagian besar siswa antusias mengikuti pelajaran. Dan terlihat juga masing-masing siswa telah menyiapkan buku tulis dan bul poin untuk mencatat materi yang akan dijelaskan karena materi ini di anggap oleh para siswa agak sulit.
4. Refleksi
Dari hasil pengamatan, bahwa tindakan yang dilakukan telah mendekati hasil yang maksimal, maka hal ini tidak perlu lagi menyusun rencana tindakan.

B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas 3 D SMP Negeri 01 Batu adalah menggunakan metode ceramah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggambarkan berbagai hal yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini tentunya peneliti mengalami hambatan, namun hambatan tersebut tidak begitu berat, terutama mengenai cara penerapan metode ceramah yang dapat menjadikan siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas di mulai tanggal 4 Agustus 2005 sampai tanggal 1 September 2005. penelitian ini dilakukan tiap hari Kamis dan penelitian ini berjalan selama lima kali pertemuan. Pertemuan pertama peneliti menggunakan metode jigsaw lierning selama satu jam pertama tetapi tidak memenuhi salil yang memuaskan dan kelas tidak kondusif akhirnya pada jam kedua peneliti menggunakan metode ceramah. Dan pertemuan pertama ini tidak begitu memuaskan dengan hasil PMB yang dilaksanakan.
Pada pertemuan kedua sampai pertemuan ke lima, telah mengalami perubahan yaitu berupa peningkatan motivasi belajar  dan peningkatan siswa terhadap materi pendidikan agama islam.
Dalam penerapan metode ceramah ini guru bukan hanya membuat para siswa pasif, melainkan guru membeimbing siswa untuk selalu aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan. Karena dalam penerapan metode ceramah ini di selingi  juga dengan metode Tanya jawabdan penugasan.
Penerapan metode ceramah dalam menarik perhatian siswa dan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pendidikan agama islam ternyata cukup efektif dan efisien dan dapat juga di ketahui dari hasil Pre Tes dan Post Tes dan hasil Ulangan Blok yang telah dilaksanakan.


DAFTAR NILAI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KELAS III D SMP Negeri 01 BATU
Nomor
Nama Siswa

L/P
Nilai
urut
Induk
NT
NL
NU
1
6911
DANANG ARIEF MARRINANTO
L
90
100
95
2
6923
FITRI WULAN SARI
P
75
70
95
3
6927
LINGGA MEGA OKTAVIASARI
P
90
100
95
4
6930
MUHAMMAD IKHSAN HABIBI
L
90
80
95
5
6936
ORNITHA UGAHARI DWITA
P
75
50
75
6
6943
VANDIK YULIANTHO
L
75
60
45
7
6961
DEWI AYU SAPRINA
P
75
-
65
8
6966
ENI PURWATI
P
80
90
100
9
6969
FARIS FIRDAUSI
L
90
70
95
10
6974
IKA NUR KHASANAH
P
80
90
60
11
6978
NIKEN CITRA RESMI
P
90
80
100
12
6979
NIELISTRIA AYU PARAMITA
P
95
90
100
13
6937
RISKA YUNIAWATI
P
80
90
95
14
6996
YAN ARNO PRIMADANA
L
60
80
72
15
7000
ANDIKA ARDIANSYAH
L
65
60
74
16
7010
HANDYNA ARISTRA LOVIANA
L
60
60
90
17
7012
HASMA HARIYANTO
L
70
90
95
18
7021
LILIK NUR IMASARI
P
80
90
95
19
7024
LUTFIA NINGTYAS
P
90
80
87
20
7029
MONICA DEBY MAISITA
P
80
80
90
21
7032
REDDI BARTO
L
60
-
87
22
7034
RIRIN PURNIGSIH
P
75
70
80
23
7050
AL KAUTSAR KURNIAWAN R.
L
80
80
95
24
7058
CHINTYA SHEYLA IKA M.
P
70
80
50
25
7059
DHEA BUYUNG PILIANG
L
75
80
87
26
7067
FITRI ARINI RAHMAWATI
P
75
90
50
27
7069
IKA RIZA NOVITA SARI
P
75
90
90
28
7073
KIKI DEVI NOVITA YANTI
P
80
80
100
29
7074
MITA KURNIAWATI  S.
P
70
80
90
30
7083
NOVAN HENDRA LESMANA
L
75
100
47
31
7086
ROBIATUL ADAWIYAH
P
85
90
90
32
7089
TIARA DWI ARISTA SARI
P
90
90
100
33
7095
ACIK ANI ARTINENGTYAS
P
80
100
100
34
7113
ERIK TRI WIJARNAKO
L
-
60
42
35
7124
MOCH. BAHRUL ULUM
L
75
80
69
36
7131
RHARA GINANTI IKA LASKMI
P
95
90
100
37
7132
RINA WULANDARI
P
80
70
95
38
7138
VIVI NURWIDA
P
85
80
100
39
7141
WAKHID SURAHMAN
L
85
60
87
40
7153
DANANG FADIAN ROZANI
L
70
60
57
41
7160
FADILA AINURRIZKI
P
85
90
100
42
7162
FAUZIAH YUNI ARANTIKA
P
75
70
80
43
7170
HERKY PERWIRA ALGHANI
L
65
70
70
44
7178
RIZA FATMALA
P
95
90
92
45
7184
TUTUT ADI KUSUMADEWI
P
80
80
100

Keterangan
NT : Nilai Tugas
NL : Nilai LKS
NU: Nilai Ujian Blok


  
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari paparan data di atas dapat dilihat bahwa efektifitas penerapan metode ceramah bagi siswa kelas IXD SMP Negeri 01 Batu dapat meningkatkan pendalaman pemahaman materi tentang pendidikan agama islam. Selain itu dapat pula diketahui bahwa dengan penerapan metode ceramah, dapat membawa hasil yang maksimal, terbukti adanya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama islam secara umum.
Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa terdapat materi-materi dalam pelajaran PAI perlu diupayakan suatu metode ceramah yang kreatif dan menarik bagi siswa dan siswi. Penerapan metode ceramah dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan pemahaman dalam mempelajari pendidikan agama islam terutama pada pokok bahasan tentang Qadha dan Qadar serta mengenai Zakat Mal.
B. Saran
1. Perlunya memberikan pemahaman terhadap siswa tentang pentingnya metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar agar supaya siswa mengetahui tentang berbagai metode dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Untuk melaksanakan metode ceramah sebagai upaya peningkatan semangat belajar siswa, maka peranan sekolah (guru) sangatlah penting.
Disamping itu guru harus selalu memperhatikan terhadap siswa yang tertinggal.
3. Begitu juga siswa, siswa sepatutnya belajar dan mempunyai buku pegangan dan buku-buku pengetahuan lainnya yang dapat menunjang terhadap pemahaman dan prestasi belajarnya tentang pendidikan agama islam agar siswa lebih memperdalam kepahamannya.
4. Guru jangan hanya terpaku pada satu metode saja, akan tetapi harus diselingi metode lain seperti: Tanya Jawab, Penugasan dan lain-lain, agar siswa tidak hanya pasif.
5. Guru seharusnya memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi (yang sering aktif dalam menjawab pertanyaan), agar supaya mereka lebih giat dan bersemangat dalam belajar.
6. Guru dan siswa hendaknya memperhatikan waktu, karena waktu yang tersedia sangatlah minim, oleh karena itu gunakanlah waktu seefisien mungkin dan perlu diingat bahwa guru dan siswa dihadapkan pada target, yaitu ujian dan kurikulum, sehingga mau tidak mau guru dan siswa hendaknya memiliki buku pedoman, agar supaya target dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal.



DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, 2002. Jakarta: Ciputat Pres
Barnadib, Imam. Filsafat pendidikan, System dan Metode, 1987. Yogyakarta: Yayasan Penerbit IKIP
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, 1986.  1986. Yogyakarta: Andi Offset
Muhaimin, dkk. Strategi Belajar Mengajar: Penerapan Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama, 1996. Surabaya: CV. Citra Media
Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, 2000. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, 2001. Bandung:   Remaja Rosda Karya
Ramayulis. Metodologi Pengajaran Agama Islam, 1990. Jakarta: Kalam Mulia
 

0 Response to "CONTOH PTK AGAMA ISLAM SMP IMPLEMENTASI METODE CERAMAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 01 BATU"."

Posting Komentar

wdcfawqafwef

BACKLINK OTOMATIS GRATIS JURAGAN.