A.
Latar
Belakang
Pembelajaranbumi dan antariksa di sekolah dasar sangat penting. Hal ini dikarenakan peserta
didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran kongkrit. Untuk itu kami bekerja kelompok menyusun
makalah ini untuk membahas inti dari permasalahan tersebut diatas. Hasil dari
pembahasan kerja klompok kami tuangkan dalam bentuk makalah ini dan semoga dapat
bermanfaat untuk kita dan pembaca yang budiman.
Akhirnya
semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat dijadikan bekal oleh
kita sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya sebagai bekal
kelak. Kami mohon maaf apabila terdpaat kekeliruan dan kesalahan dalam
pembahasan kami. Harapan dan niat baik kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat buat kita semua, mari kita budayakan belajar seumur hidup.
B.
Rumusan
Masalah
Penyusunan makalah yang kami susun dengan judul pembelajaran
tentang sistem bumi, bulan dan matahari di semester 4 memuat permasalahan dan
inti pokok sebagai berikut:
1.
Peristiwa rotasi bumi.
2.
Revolusi bumi dan bulan
3.
Gerhana
4.
Pengaruh rotasi dan revolusi bumi
5.
Penentuan kalender masehi dan hijriah.
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari
penyusunan makalah tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari adalah sebagai
berikut:
1.
Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahu
hakikat kedudukan sistem bumi, bulan dan matahari.
2.
Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengajarkan
kepada peserta didik di sekolah dasar tentang bagaimana kedudukan bumi, bulan
dan matahari.
3.
Agar kita sebagai mahasiswa dapat membuat alat
peraga unutk mengajarakan kepada peserta didik terkait sistem bumi, bulan dan
matahari di sekjolah dasar.
4.
Sebagai bekal kita sebagai mahasiswa PGSD, untuk
bahan melaksanakan pengajaran baik teori maupaun dalam aplikasi pembelajaran.
BAB II
PEMBELAJARAN IPA TENTANG SISTEM BUMI BULAN DAN MATAHRI
DI SEKOLAH DASAR
A.
GERAK
BUMI
Tanpa kita sadari, bumi yang kita tempati tidak pernah
berhenti berputar. Dapatkah kamu merasakan gerakan bumi? Lalu, gerak apa saja
yang dilakukan bumi? Kemudian, akibat apa yang dirasakan kita sebagai penghuni
bumi karena gerakkannya tersebut? Mari
ikuti penjelasan berikut ini!
1. Rotasi Bumi
Jika kamu perhatikan, pagi hari matahari terbit di sebelah timur dan sore
hari terbenam di sebelah barat, seolah-olah matahari beredar mengitari bumi.
Sebenarnya bukan matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumi berputar pada
sumbunya dari arah barat ke arah timur. Perputaran bumi pada sumbunya disebut rotasi.
Waktu yang diperlukan untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi. Kala
rotasi untuk bumi ialah 24 jam. Pada saat bagian bumi menghadap matahari, bumi
dalam keadaan siang, sedangkan bagian bumi yang tidak mendapat cahaya matahari
berada dalam keadaan malam hari. Jadi, terjadinya siang dan malam disebabkan oleh
terjadinya rotasi bumi, juga karena bentuk bumi yang bulat
Arah rotasi bumi adalah dari barat ke timur. Oleh karena itu,
matahari selalu terbit di timur dan terbenam di barat, akibatnya orang di
daerah Indonesia Timur lebih dulu melihat matahari terbit daripada orang di
daerah Indonesia Barat.
Rotasi bumi dapat di
gambarkan seperti sebuah gasing yang sedang berputar. Bagian-bagian gasing
tampak bergerak. Akan tetapi, mengapa kita tidak merasakan getaran akibat
rotasi bumi? Hal ini disebabkan perputaran bumi sangat lambat. Bumi hanya
bergerak kurang lebih 15° dalam waktu 1 jam. Selain itu, gaya tarik bumi terhadap benda di
permukaannya sangat kuat. Semua yang berada di permukaan bumi termasuk manusia,
tidak terpelanting.
Bumi berputar pada sumbunya seksli setiap 24 jam.
Selama 24 jam itu, daerah-daerah yang mengalami siang dan malam berubah-ubah.
Bumi dibagi menjadi 360° bujur. Selama 24 jam bumi berputar sejauh 360° bujur. Berarti bumi
bergerak 15° dalam waktu 1 jam (15°=360°/24). Jadi, untuk dua tempat yang bujurnya berbeda 15°, ada perbedaan waktu 1
jam. Dengan perhitungan tersebut, kita dapat menghitung perbedaan waktu
berdasarkan garis bujur.
Perbedaan waktu Indonesia Barat (WIB) dengan waktu Indonesia
tengah (WITA) adalah 1 jam dan perbedaan dengan waktu Indonesia timur (WIT)
adalah 2 jam. Garis bujur 0° terletak di kota
greenwich, Inggris. Karena kota greenwich dilalui oleh garis bujur 0°, maka waaktu greenwich
di jadikan patokan waktu internasional yang di kenal dengan GMT(Greenwich Mean
Time). Karena arah rotasi bumi adalah dari barat ke timur maka wilayah –wilayah
di sebelah timur garis bujur 0o(Greenwich) mengalami siang lebih
dulu daripada wilayah-wilayah di sebelah barat garis0o. Artinya ,
jika london (inggris) pukul 01.00dini hari, maka di jakarta yang terletak di
sebelahtimur london menunjukan pukul 07.00 pagi pada hari yang sama.
2. Revolusi
Bumi
Jika perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi,
perputaran bumi mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk
mengelilingi matahari satu putaran adalah 365 hari atau satu tahun. Kecepatannya lebih dari
106.000 kolimeter per jam. Bumi mengelilingi matahari dalam orbit yang
berbentuk elips.
Pada saat bumi berevolusi, sumbu bumi miring ke
arah yang sama. Besar kemiringannya adalah 23 ° jika di hitung dari garis khatulistiwa
(ekuator). Revolusi bumi dengan kemiringannya itu menyebabkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Pergantian
musim di belahan bumi utara dan selatan. Di daerah ini terdapat 4 musim, yaitu
musim panas, musim dingin, musim semi dan musim gugur.
2. Perbedaan
lamanya siang dan malam. Pada tanggal 21 Maret – 21 Juni, di belahan bumi utara
siang hari lebih panjang dari pada malam hari. Sebaliknya, di belahan bumi
selatan siang hari lebih pendek daripada malam hari.
3. Gerak semu tahunan matahari
adalah matahari seolah-olah melakukan pergeseran dari utara ke selatan dari
khatulistiwa.
4.
Tahun
Masehi.
Kita telah mengetahui bahwa
bumi beredar mengelilingi matahari selama 365 hari (satu tahun) untuk sekali putaran. Hal
ini berarti bahwa bumi memulai putarannya yang baru setiap 365 hari. Berdasarkan putaran bumi ini, setiap 365 hari terjadi pergantian tahun. Pergantian
tahun yang dihitung berdasarkan revolusi bumi ini disebut tahun Masehi atau
tahun Syamsiah. Orang yang pertama kali menetapkan kalender Masehi adalah
kaisar Romawi bernama Julius Caesar. Dia dibantu oleh seorang astronom bernama
Sosiyenes. Dalam kalender masehi, 1 tahun dibagi menjadi 12 bulan yang terdiri
dari 30 dan 31 hari, kecuali bulan februari yang hanya 28 hari. Kalau
dijumlahkan harinya akan berjumlah 365 hari. Berarti setiap tahun ada tersisa hari. Sisa hari akan menjadi 1 hari setelah kurun waktu 4
tahun. Oleh karena itu, kaisar menambah kelebihan 1 hari tersebut di bulan
februari setiap empat tahun sekali. Pada tahun-tahun tersebut, jumlah hari pada
bulan Februari menjadi 29 hari dan setahun menjadi 366 hari. Tahun yang jumlah
harinya 366 disebut Tahun kabisat. Untuk mengetahui sebuah tahun merupakan
kabisat, kalian dapat membaginya dengan bilangan 4. Apabila tahun tersebut
habis dibagi empat, maka tahun tersebut merupakan tahun kabisat. Contoh tahun
kabisat adalah 1996, 2000, 2004.
Namun kalender yang ditetapkan oleh Julius Caesar ini sebetulnya tidak
terlalu tepat. Sebab sesungguhnya lama revolusi bumi adalah 365 hari 5 jam 48
menit 46 detik. Jadi, kalau dihitung berdasarkan kalender Julius Caesar
terdapat selisih waktu 11 menit 14 detik dalam setahun. Jumlah selisih ini jika
dikumpulkan 128 tahun akan menjadi 1 hari. Selisih ini tentu saja besar. Oleh
karena itu, Paus Gregorius XIII menetapkan penambahan 1 hari di bulan Februari
setiap 128 tahun sekali. Jadi tahun kabisat bukan hanya tahun yang habis dibagi
empat, tetapi juga tahun abad yang habis dibagi 400. Misalnya, tahun 1600 dan
2000.
B.
GERAKAN
BULAN
Bulan merupakan anggota tata surya yang
merupakan satelit bumi. Bulan tidak memiliki cahaya sendiri cahaya bulan yang
memancar di malam hari adalah sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bulan. Sebagai satelit bumi, bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu
berevolusi terhadap Bumi, berotasi dan
bersama-sama bumi mengelilingi matahari.
Pada saat berputar mengelilingi
matahari, bumi diiringi oleh bulan. Permukaan bulan memantulkan
cahaya matahari. Cahaya matahari yang dipantulkan oleh bulan sebenarnya tidak
terlalu banyak. Akan tetapi, karena cahaya matahari demikian terang, cahaya
pantulan yang sedikit itu mampu membuat bulan kelihatan seperti bola berpijar.
Jarak bulan
dengan bumi sekitar 284.000 kilometer. Bulan selalu mengelilingi bumi
sebagaimana bulan mengelilingi matahari. Karenanya bulan disebut satelit bumi.
Bulan selalu beredar pada orbit yang tetap akibat adanya gaya gravitasi bumi
yang kuat terhadapnya. Bulan juga berotasi. Kala rotasi bulan sama dengan kala
revolusinya, yaitu 29 ½ hari. Karena kala rotasi bulan sama dengan revolusinya,
permukaan bulan yang menghadap bumi selalu sama.
Fase bulan.
Bulan mengitari bumi dalam waktu 29 ½ hari (1 bulan). Selama bulan bergerak,
terjadi perubahan sudut antara posisi matahari, bulan, dan bumi. Perubahan itu
menyebabkan perubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi. Perubahan bentuk
bulan ini disebut fase bulan.
Fase-fase bulan adalah sebagai
berikut:
a. Bulan baru atau bulan
mati
Pada saat terjadi bulan baru, posisi bulan berada di
antara matahari dan bumi, sehingga permukaan bulan yang gelap(tidak terkena
sinar matahari) mengahadap ke bumi. Oleh karena itu bulan tidak terlihat dari bumi.
b. Kuartir pertama
Dari posisi bulan muda atau bulan mati, bulan beredar
ke arah posisi kuartir pertama begitu meninggalkan posisi bulan muda, bulan
sudah terlihat seperti bentuk sabit. Bulan sabit terus makin besar sampai
membentuk setengah lingkaran. Pada saat ini bulan berada di kuatir pertama.
c. Kuartir kedua atau
bulan purnama
Pada posisi ini, bumi berada di antara bulan dan
matahari. Seluruh permukaan bulan yang terang (terkena sinar matahari)
menghadap ke bumi. Oleh karena itu, bulan terlihat lingkaran penuh dari bumi
disebut bulan purnama.
d. Kuartir ketiga
Dari posisi bulan purnama, bulan beredar ke arah
kuartir ketiga begitu meninggalkan posisi bulan purnama, bulan sudah mulai
mengecil menjadi bulan sabit penampakan bulan terus mengecil sampai terlihat
sampai posisi pada kuarti pertama dari kuartir ketiga beredar kembali ke bulan
baru atau bulan mati.
Revolusi bulan dan rotasi bulan
mengakibatkan terjadinya pasang naik dan pasang surut air laut. Ketika pasang
naik, permukaan air laut akan naik. Sebaliknya jika pasang surut, permukaan air
laut akan turun. Pada saat bulan berevolusi terhadap bumi, air laut di bagian
bumi yang menghadap bulan akan tertarik gravitasi bulan sehingga terjadi pasang
naik. Sebaliknya, air laut di bagian bumi yang tidak menghadap bulan akan
pasang surut.
Kalender Hijriah ditentukan
berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi. Sekali berevolusi terhadap bumi,
bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi
bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat Islam untuk menentukan tahun
Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada setiap bulan di kalender Hijriah
berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan demikian, satu bulan dibulatkan menjadi
29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat
yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30 tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu
tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu tahun Masehi lamanya 365 hari.
Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi. Hal
ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat
11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender Masehi.
C. GERHANA
Pernahkah
kamu melihat gerhana matahari atau gerhana bulan? Apayang dirasakan pada saat
itu terjadi? Bagaimana terjadinya peristiwa gerhana matahari atau gerhana bulan?
1.
Gerhana Bulan
Gerhana
bulan teradi apabila posisi bumi berada di antara bulan dan matahari
Gerhana
bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra) sehingga
bulan tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan bulan mula-mula
seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua. Pelan-pelan
tampak kembali sampai kelihatan seluruhnya.
2.
Gerhana Matahari
Gerhana
matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan matahari
sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari.
Bumi
yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang terkena
penumbra mengalami gerhana matahari sebagian.
D.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Langkah-langkah
pembelajaran untuk materi ini yaitu:
1. Guru
memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian berdoa dan
melakukan presensi.
2. Apresepsi
dengan menampilkan “video 1”.
3. Memasuki
materi selanjutnya guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
Misalkan,
a. Apa
saja yang ada di bumi ini?
b. Pernahkah
kalian berfikir mengapa terjadi siang dan malam, bulan setiap malam
berubah-ubah bentuknya, dll??
4. Menyanyikan
lagu “Kenapa” yang terdapat pada video 2.
5. Menerangkan
tentang sistem bumi, bulan dan matahari menggunakan demonstrasi dengan
melibatkan beberapa siswa secara langsung.
6. Memasuki
materi rotasi bumi, siswa diajak berdialog tentang pengertian rotasi, kala
rotasi, setelah itu di kenalkan tentag akibat rotasi bumi dengan memutar video
3.
7. Kemudian
“main map”.
8. Menerangkan
tentang revolusi bumi menggunakan video 4.
9. Kembali
“main map”.
10. Menerangkan
tentang gerakan bulan sebagai satelit bumi, kala rotasi dan fase bulan.
11. Untuk
menambah pengetahuan maka diputarkan video yang ke 5.
12. Kembali
“main map”.
13. Menerangkan
revolusi bulan serta akibatnya.
14. Materi
Gerhana matahari dan gerhana bulan menggunakan video 7.
15. Kembali
“main map”.
16. Permainan
“Papan IPA”.
17. Pemutaran
video tentang cita-cita yaitu video 7. “Apa yang menjadi cita-cita kalian?”
Tuliskan dalam bentuk karangan dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
18. Guru
menyimpulkan berdasarkan main map yang telah di buat.
19. Menutup
pembelajaran dengan kembali menyanyikan lagu “kenapa”.
20. Mengucapkan
salam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bumi dan antariksa adalah pelajaran yang mencakup
keseluruhan dari isi bumi an benda- benda yang ada diluar angkasa. Pembelajaran
di sekolah dasar harus menggunkan media atau alat peraga yang tepat agar siswa
disekolah dasar dapat dengan mudah memahaminya. Untuk itu inovasi dari guru
sangat perlu untuk menunjang kegiatan pembelajaran disekolah dasar. Pembelajaran
tentang sistem bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting terkait
pemhaman dan pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.
Pembelajaran
yang dapt dilakukan oleh guru disekolah dasar tentang pembelajaran sistem bumi,
bulan dan matahari dapat menggunakan media gambar, video, dan peragaan yang
dilakukan oleh siswa. Pengukuran hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan cara
yang inovatif yaitu melalui permainan atau games. Siswa akan terbawa oleh arus
permainan sehingga merasa senang dalam menjawab soal dari guru sekaligus
sebagai tingkat mengukur sejauh mana siswa telah menyerap pembelajaran
tersebut.
B.
Saran
Pembelajaran
di sekolah dasar harus memperhatikan kondisi dan pemahaman siswa. Pelaksanaan
kegiatan juga harus inovatif dan menyenangkan. Guru kelas harus bisa
menyesuaikan pembelajaran yang dilaksananakan dengan tingkat kesulitan dan
kondisi siswanya. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh seorang guru adalah
membuat alat peraga pembelajaran.
Penyusunan
makalah ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang mengarah pada
pembekalan untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada
khususnya. Namun, agar pembelajaran yang kita lakukan lebih mantap dan kita
juga mempunyai gambaran yang lebih jelas, alangkah baiknya kita melaksanakan
observasi ke sekolah- sekolah untuk mengamati secara langsung kegiatan
pembelajaran di sekolah dasa. Selain itu kita juga harus memperbanyak referensi
dan bertanya kepada narasumber seperti guru dan orang yang ahli dibidangnya
untuk lebih mendalami ilmu tentang pembelajaran bumi dan antariksa khususnya
tentang sistem bumi, bulan dan matahari.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI.Jakarta:Pusat
Perbukuan.
www.youtube.com
0 Response to "DOWNLOAD MAKALAH IPA PEMBELAJARAN IPA TENTANG SISTEM BUMI, BULAN DAN MATAHARI DI SEKOLAH DASAR"
Posting Komentar