Latar
Belakang Masalah
Rendahnya sikap tekun, kerja keras ulet dan
taat peserta didik terhadap pelajaran dan gurunya adalah contoh belum
tertanamkannya nilai kultur religius di sekolah khususnya kelas VII/D .
Hal ini menuntut adanya perubahan-perubahan
pada guru terutama dalam mengorganisasikan kelas, memilih metode mengajar yang tepat, strategi belajar
mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar
mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak
sebagai fasilitor yang berusaha mencipatakan kondisi belajar mengajar yang
efektif, sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar dengan baik, dan
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai
tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas,
guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar untuk memberikan
rangsangan kepada peserta didik terutama pada pelajaran PAI , karena pelajaran
terebut bukan hanya menuntut peserta didik kompeten dalam ranah kognitif saja
namun peserta didik juga dituntut dapat kompeten pada ranah psikomotorik,
sehingga peserta didik diharapkan dapat mengaplikasikan kedua ranah tersebut
dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.
Pembelajaran PAI tidak lagi mengutamakan pada penyerapan
melalui pencapaian informasi dari materi yang diajarkan, tetapi lebih
mengutamakan pada pengembangan kemampuan untuk menerapkan atau mempraktekkan
dalam kehidupan nyata. Untuk itu aktifitas pembelajaran di kelas perlu ditingkatkan
melalui metode demonstrasi baik dilakukan oleh guru lebih-lebih
dilakukan oleh peserta didik sendiri, sehingga diharapkan kualitas ibadah
peserta didik dapat ditingkatka n.
Berdasarkan uraian tersebut diatas
maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul “Melejitkan Karakter Religius Melalui Praktik Shalat Jumat Kelas VII-D SMPN 2 Cerme “ .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
- Apakah melalui Praktik shalat jumat di sekolah dapat melejitkan karakter religius di SMPN 2 Cerme Tahun Pelajaran 2011 - 2012”
- Seberapa jauh Praktik shalat jumat di sekolah dapat melejitkan karakter religius dan siswa semakin bersemangat dan merasa senang, sehingga suasana kelas menjadi hidup dan kualitas hasil belajar semakin baik di SMPN 2 Cerme Tahun Pelajaran 2011 - 2012”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
:
- Mengetahui apakah melalui Praktik shalat jumat di sekolah dapat melejitkan karakter religius di SMPN 2 Cerme Tahun Pelajaran 2011 - 2012”
- Mengetahui apakah Menggunakan Praktik shalat jumat di sekolah peserta didik dapat semakin bersemangat dan merasa senang, sehingga suasana kelas menjadi hidup daan kualitas hasil belajar semakin serta melejitkan karakter religius di SMPN 2 Cerme Tahun Pelajaran 2011 - 2012”
- Mengetahui apakah Praktik shalat jumat di sekolah dapat membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas ibadah shalat jumat
1.4 Asumsi Penelitian
Menggunakan Praktik shalat Jumat di sekolah diduga dapat melejitkan karakter religius dan
membawa dampak positif bagi peningkatan
kualitas ibadah khususnya KD.
Sholat Jumat di SMPN 2 Cerme Tahun
Pelajaran 2011 - 2012”
1.5 Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat :
a. Bagi peneliti
Menyiapkan diri menjadi pendidik yang professional dengan daya pikir
kreatif, inofatif guna meningkatkan mutu pendidikan yang berkarakter serta mengembangkan model pembelajaran ICT.
b. Bagi guru
1.
Sebagai bahan pertimbangan dalam menumbuhkan nuansa religius dan mempraktekkannya
2.
Mengembangkan pendekatan pembelajaran
yang religius dan berkarakter
disekolah.
c. Bagi Peserta didik
1.
Memberikan informasi teladan
dengan karakter religius
2.
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada semua pelajaran
d. Bagi atasan
1.
Sebagai bahan kebijakan daalam
mengaambil keputusan
2.
Meningkatkan Nuansa religius satuan
pendidikan yang
dipipmpin mencakup kualitas guru , karyawan dan peserta didik.
1.6 Penegasan
Istilah
Pendidikan merupakan bimbingan seseorang kearah
kedewasaan, yaitu dewasa secara biologis, ekonomis, maupun sosiologis.
Seseorang yang dewasa harus mempunyai kecakapan hidup (skill life) dan tidak
menjadi beban orang lain, setiap tantangan dan rintangan atau persoalan hidup
dapat diselesaikan dengan baik serta mempunyai kepribadian mandiri.
Dalam menuju bimbingan pembelajaran penserasian
gerakan dan bacaan sholat maka menggunakan metode-metode antara lain :
- Metode Demonstrasi yaitu suatu cara mengajar dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri untuk memperlihatkan kepada seluruh siswa yang ada tentang suatu proses atau cara melakukan sesuatu (praktek sholat). Metode demonstrasi tepat untuk dipergunakan apabila akan memberikan ketrampilan tertentu untuk memudahkan berbagai jenis penjelasan yang bisa menghindari verbalisme dan membantu anak dalam memahami dengan lebih jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sehingga lebih menarik.
- Metode Latihan yaitu suatu cara mengajar dengan melatihkan sesuatu dalam rangka pengembangan suatu keterampilan tertentu.
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
2.1 Landasan teoritis
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI, 1996:14)
Sependapat dengan
pernyataan tersebut Soetomo (1993:68)
mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang
yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan
atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu
proses yang menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses
pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan,
bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain (Soetomo,
1993:120)
Di dalam proses belajar mengajar guru
harus memiliki strategi agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan
efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki
strategi itu ialah harus menguasai teknik penyajian atau biasa disebut metode
mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai
alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Roestiyah;2001).
Dalam
mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena mereka menyadari
bahwa semua metode ada kebaikan dan kelemahannya. Namun ada metode yang tepat dan ada yang kurang tepat
dipergunakan. Jadi yang dipentingkan oleh guru dalam memilih metode mengajar
adalah ketepatannya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode
mengajar harus diarahkan pada tumbuhnya aktivitas belajar peserta didik yang
optimal, bukan dominasi aktivitas guru. Metode mengajar bukan tujuan tapi alat untuk mencapai tujuan (Nana Sudjana;1984).
Penggunaan
satu metode lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang
membosankan bagi peserta didik. Jalan pengajaranpun tampak kaku, peserta didik kurang bergairah belajar.
Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan belajar peserta didik (Djamarah SB dan Zain A;2006). Kondisi seperti ini
sangat tidak menguntungkan bagi guru dan peserta didik. Guru mendapatkan
kegagalan dalam penyampaian pesan-pesan keilmuan dan peserta didik dirugikan.
2.1.1
Sholat
Sholatmenurut arti bahasa ialah berdo’a. Sedangkan menurut istilah syara’ adalah
rangkaian ucapan dan perbuatan tertentu yang didahului dengan takbir dan
diakhiri dengan salam sesuai syarat dan rukunnya (Syamsi
M;2004). Dasar kewajiban sholat adalah firman
Allah SWT ;
وَأَقِيمُوا
الصَّلَاةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ ( البقره:
٤٣ )
Artinya : Dan dirikanlah sholat, tunaikan zakat dan ruku’lah
beserta orang-orang yang ruku’.(QS. Al-Baqarah : 43).
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa
setiap hamba Allah yang beragama Islam diwajibkan untuk melaksanakan sholat
sebagai manifestasi rasa syukur yang mendalam terhadap Dzat yang Maha Pencipta
lagi Maha Penyayang, sekaligus sebagai perwujudan pengabdian seorang hamba
terhadap Tuha-Nya, sehingga terjadilah keseimbangan antara mahluq terhadap sang
Kholi (Hablum minallah) hal ini sebagaimana firman Allah dalam
Al-qur’an Surat : Adzariyat : 56
$tBur
àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur
wÎ)
Èbrßç7÷èuÏ9
ÇÎÏÈ
Artinya : Dan aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
2.1.2 Metode Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada peserta didik sustu proses, situasi, atau benda tertentu
yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai
dengan penjelasan lisan (Djamarah SB dan Zain
A;2006). Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan peserta didik
terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk
pengertian dengan baik dan sempurna. Juga peserta didik dapat mengamati dan
memperhatikan selama pelajaran berlangsung.
Dengan
demikian maka metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu,
proses membuat sesuatu, proes bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau
menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan sesuatu
cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
Berikut ini
adalah langkah-langkah pembelajaran melalui metode demonstrasi:
1.
Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.
Guru
menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan.
3.
Menyiapkan
bahan/alat yang diperlukan.
4.
Menunjuk
salah seorang peserta didik untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah
disiapkan.
5.
Seluruh
peserta didik memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.
6.
Tiap peserta
didik mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman peserta didik
didemonstrasikan.
7.
Guru
membuat kesimpulan.
Dari uraian
di atas menunjukkan bahwa metode demonstrasi dalam proses pembelajaran banyak
bermanfaat, antara lain :
1.
Dapat
membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari
verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat)
2.
Peserta
didik lebih mudah memahami apa ynng dipelajari.
3.
Proses
pengajaran lebih menarik
4.
Peserta
didik dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antar teori dengan
kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
2.1.3
Metode Role Playing
Metode role
playing adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan
kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupin tiruan yang sering disertai dengan
penjelasan lisan (Djamarah SB dan Zain A;2006)
Metode role
playing dan sosiodrama dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakaiannya
sering disilihgantikan. Role playing atau sosiodrama pada dasarnya
mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
Tujuan yang
diharapkan dengan metode role playing antara lain(Djamarah SB dan Zain A;2006)
:
1.
Agar peserta
didik dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
2.Dapat belajar bagaimana membagi tanggung
jawab.
3.Dapat belajar bagaimana mengambil
keputusan dalam situasi kelompok
4.Merangsang kelas untuk berpikir dan
memecahkan masalah
Berikut
ini adalah langkah-langkah pembelajaran dengan metode role playing
1.
Guru
menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
2.
Menunjuk
beberapa peserta didik untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum KBM.
3.
Guru
membentuk kelompok peserta didik yang anggotanya 5 orang.
4.
Memberikan
penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5.
Memanggil
para peserta didik yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan.
6.
Masing-masing
peserta didik berada di kelompoknya sambil mengamaati skenario yang sedang
diperagakan.
7.
Setelah
selesai ditampilkan, masing-masing peserta didik diberikan lembar kerja untuk
membahas penampilan masing-masing kelompok.
8.
Masing-masing
kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
9.
Guru
memberikan kesimpulan secara umum.
10.
Evaluasi.
11.
Penutup.
Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahawa pembelajaran dengan menggunakan metode role
playing mempunyai keuntungan :
2.
Peserta
didik melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang
akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara
keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian,
daya ingat peserta didik tajam dan tahan lama.
3.
Peserta
didik akan terlatih berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu bermain drama, para
pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang
tersedia.
4.
Kerjasama
antar pemain atau pemeran dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya.
5.
Peserta
didik memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan
sesamanya.
Berdasarkan
kerangka teori di atas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:
Melalui metode demonstrasi dapat mengoptimalkan
kualitas ibadah shalat jumat pada ketrampilan menulis pengalaman pribadi peserta
didik Kelas VII Semester Genap SMP N 2 CERME GRESIK tahun pelajaran : 2011-2012
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian
ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan
pengoptimalan kualitas ibadah shalat jumat melalui metode demonstrasi dan role
playing, adapun analisis datanya menggunakan sistem prosentase.
Penelitian tindakan ini
dilaksanakan di kelas VII -D Semester Genap SMP N 2
CERME GRESIK Tahun Pelajaran 2011-2012..
Jumlah peserta didik 32 siswa dengan latar belakang sosial
ekonomi yang heterogen. Penelitian ini dilaksanakan pada Hari Jumat s/d. Selasa
tanggal 10 s/d. 14 Pebruari 2012.
3.2 Subyek Penelitian
Penelitian
ini dilakukan pada peserta didik kelas VII-D SMP N 2 CERME GRESIK dengan materi Ibadah Shalat Jumat.
3.2.1 Sumber Data
Dalam
penelitian ini data-data diambil dari guru bidang studi PAI , peserta didik,
teman sejawat dan kolaborator.
3.2.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
- Teknik
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes,
observasi, dan wawancara.
a.
Tes: dipergunakan untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik.
b.
Observasi: dipergunakan untuk
mengumpulkan data tentang partisipasi peserta didik dalam proses Pembelajaran
dan implementasi metode demonstrasi dan role playing.
c.
wancara : Pengumpulan data dengan menggunakan
pertanyaan langsung kepada responden.
2. Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini alat pengumpul
data meliputi tes, observasi, dan angket
sebagaimana berikut ini :
a.
Tes: menggunakan tes
performance untuk mengukur hasil belajar peserta didik
b.
Observasi: menggunakan lembar
observasi untuk mengukur tingkat partisipasi peserta didik dalam proses belajar
mengajar.
c.
Angket: untuk mengetahui
pendapat atau sikap peserta didik dan teman sejawat tentang pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi dan role playing.
3.2.3 Analisis Data
1. Mereduksi data
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
menyeleksi, memfokuskan dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh
mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian.
- Penyajian data
Pada tahap ini penyajian data dilakukan dengan cara
menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil
reduksi sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Data yang telah disajikan tersebut selanjutnya dibuat
penafsiran dan evaluasi untuk membuat perencanaan selanjutnya.
- Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Pada tahap ini kegiatan yang didilakukan adalah memberikan kesimpulan
terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna
data serta memberi penjelasan. Ferivikasi tersebut merupakan validitas dari
data yang disimpulkan.
3.3 Prosedur penelitian
Siklus I
Siklus
I dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
sebagai berikut:
3.3.1.1
Perencanaan(Planning)
a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum
untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik
dengan menggunakan metode demonstrasi dan role playing.
b. Membuat rencana pembelajaran tentang
pelaksanaan shalat jumat dengan metode demonstrasi dan role playing.
c.
Menyiapkan peralatan
pelaksanaan shalat jumat.
d. Membuat instrument yang digunakan dalam
siklus PTK
e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
3.3.1.2. Pelaksanaan (acting)
a.
Memberikan gambaran singkat tentang shalat jumat.
b. Membagi peserta didik dalam 5 kelompok dan
menyiapkan alat praktek.
c. Memberikan contoh tentang cara pelaksanaan
shalat jumat.
d.
Melaksanakan shalat jumat dengan berjamaah.
e. Membimbing dan mengarahkan peserta
didik dalam dalam melaksanakan tugas secara kelompok.
f. Melaksanakan evaluasi praktek shalat jumat.
g. Melakukan pengamatan dan observasi oleh
peneliti.
h. Penguatan dan kesimpulan secara
bersama-sama.
3.3.1 3. Pengamatan (observation)
a. Kegiatan guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran
b.
Keaktifan peserta didik dalam kelompok
c.
Kemampuan peserta didik dalam melaksanakan shalat jumat
3.3.1.4. Refleksi (reflekting)
Hasil yang
didapatkan dalam proses observasi dikumpulkan serta dianalisis. Dari analisis
tersebut, tim peneliti melakukan refleksi diri apakal pelaksanaan shalat jumat
dapat ditingkatkan kualitasnya dengan metode demonstrasi dan role playing pada peserta
didik kelas VII D semester genap diSMPN 2 Cerme. Dari hasil tersebut guru
merancang tindakan untuk siklus yang ke dua.
Siklus 2
Seperti halnya siklus
pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi.
3.3.2.1. Perencanaan (planning)
Tim peneliti membuat
rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
3.3.2.2. Pelaksanaan (acting)
Guru melaksanakan pembelajaran tentang shalat jumat dengan metode
demonstrasi dan role playing berdasarkan rencana pembelajaran pada siklus
pertama.
3.3.2.3. Pengamatan (observation)
Tim peneliti melakukan
pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran shalat Jumat dengan metode demonstrasi dan role playing.
3.3.2.4.
Refleksi (reflekting)
Tim peneliti
melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis serta
membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran shalat jumat dengan metode
demonstrasi dan role playing pada peserta didik kelas VII/ D semester genap diSMPN 2 Cerme tahun pelajaran 2011/2012.
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 TINDAKAN SIKLUS I
Pelaksanaan pembelajaran dalam siklus I ini dilaksanakan dalam satu
kali pertemuan. Sebagai acuan pelaksanaan tindakan ini, guru perpedoman pada
silabus dan dsain pembelajaran Mapel/SK /KD
PAI yang telah dibuat dan direncanakan sebelumnya.
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktifitas guru
dalam kegiatan pembelajaran pada table I di atas, jumlah scor yang diperoleh 66
dan scor maksimalnya adalah 92. dengan demikian prosentase scornya adalah 71,73
%. Hal ini menunjukkan katagori baik.
Pada pertuemuan I peserta didik
terlihat cukup serius dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran.
Hasil observasi
terhadap aktifitas peserta didik dapat dilihat pada table II berikut ini :
4.1.2
TABEL II : INSTRUMEN KINERJA PESERTA DIDIK
HASIL OBSERVASI TERHADAP AKTIVITAS PESERTA DIDIK
DI KELAS VII CSMPN 2 Cerme
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat , 10 Pebruari 2012
Kegiatan
|
Indikator
|
OBSERVER
|
|||
1
|
2
|
3
|
JML
|
||
Tindakan Awal
|
1.
Peserta didik menjawab salam
2.
Peserta didik duduk di
tempatnya maasing-masing sesuai kelompaoknya
3.
Memperhatikan dan mencatat
topic yang jiajrkan
4.
Mencatat KD yang diharapkan
5.
Mendengarkan penjelasan guru
tentang shalat jumat
6.
Memperhatikan penjelasan
gurutu tentang yang diberikan dalam kelompok
7.
Menyiapakan diri untuk
melaksanakan tugas kelompok
|
1
1
-
-
1
1
1
|
1
-
-
-
1
1
1
|
1
1
1
-
1
1
1
|
3
2
1
-
3
3
3
|
Tahap Inti
|
8.
Berdiskusi unyuk melaksanakan
tugas kelompok
9.
Bekerja sama dalam
melaksanakan shalat jumat
10.
Bertanya kepada guru jika
mendapat kesulitah
11.
Melaksanakan tugas shalat jumat
berjamaah dengan menunjuk saalah satu kelompoknya menjadi imam
12.
Menanggapi hasil kerja
kelompok yang lain
|
1
1
1
1
1
1
|
1
1
-
1
-
1
|
1
1
-
1
-
1
|
3
3
1
3
1
3
|
Tindakan akhir
|
13.
Mengerjakan evaluasi yang
diberikan guru
14.
Mencatat tugas dari guru
15.
Menjawab salam
|
1
-
1
|
1
-
1
|
1
-
1
|
3
-
3
|
jumlah
|
13
|
10
|
12
|
35
|
|
Nilai = X 100
Scor maksimum
35
Nilai = X 100
= 77,78
45
Hasil observasi
yang dilakukan oleh peneliti terhadap
akatifitas belajar peserta didik jumlah scor yang diperoleh 35 dan scor
maksimalnya adalah 45. dengan demikian hasil prosentasi scor adalah 77,78 %, yang berarti aktifitas peserta didik selama
kegiatan pembelajaran berada dalam kategori baik
OBASERVASI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK DALAM ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF
- Aspek psikomotorik
Penilaian pada aspek ini yaitu
mendemonstrasikan dan bermain peran meliputi
Gerakan, bacaan, kreatifitas,
dan ketertiban. Pengamatan ini dilakukan pada masing-masing individu dalam
kelompok secara bergiliran. Hasil pengamatan pada aspek psikomotorik terhadap
subyek penelitian (kelompok I s/d. Kelompok 5) ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
4.1.3
TABEL III
PENILAIAN PSIKOMOTORIK
PESERTA DIDIK SMP N 2 CERME GRESIK
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat , 10 Pebruari 2012
Kelompok : 1
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JMH SCOR
|
JUMH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
ABDUL ROKHIM
|
3
|
3
|
3
|
2
|
11
|
55
|
2
|
ADINDA NUR AFIFA
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
3
|
ADY
SUSANTO
|
3
|
2
|
3
|
3
|
11
|
55
|
4
|
AGUNG PERMANA
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
75
|
5
|
AHMAD ASKURI
|
3
|
4
|
3
|
2
|
12
|
60
|
6
|
CAHYA NANDA Y
|
3
|
3
|
2
|
3
|
11
|
55
|
Jumlah
|
360
|
||||||
Rata-rata
|
60
|
Keterangan :
A : Gerakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kreatifitas
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 =
sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada
scor aspek psikomotorik untuk kelompok 1 nilainya 60, berarti berada
pada katagori cukup
4.1.4
TABEL IV
Mapel/SK
/KD :
PAI
Kelas/Semester : VII D / GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 2
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
DANY ARDIAN W
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
2
|
DIMAS PRABOWO
|
3
|
3
|
3
|
2
|
11
|
55
|
3
|
DIO AUGRIAWAN
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
4
|
FERRYANTO ALIf
|
3
|
3
|
2
|
3
|
11
|
55
|
5
|
FINA AFRIANI
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
6
|
FIRNANDA MAULIDATUL
|
3
|
4
|
4
|
5
|
14
|
70
|
Jumlah
|
360
|
||||||
Rata-rata
|
60
|
Keterangan :
A : Geraaakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 =
sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kurang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada scor aspek
psikomotorik untuk kelompok 2 nilainya 60, berarti berada pada katagori cukup
4.1.5
TABEL V
Mapel/SK /KD :
PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 3
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
NILAI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
IIN NUR AFENI
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
2
|
IMAM WAHYU U
|
4
|
4
|
3
|
4
|
15
|
75
|
3
|
IQBAL WAHABI
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
4
|
IRFAN SAIFUDIN
|
3
|
4
|
3
|
3
|
13
|
65
|
5
|
MELIANA KURNIA
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
6
|
MELINDA SEKAR S
|
3
|
3
|
3
|
3
|
13
|
65
|
Jumlah
|
385
|
||||||
Nilai Rata-rata
|
64
|
Keterangan :
A : Geraaakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada scor aspek
psikomotorik untuk kelompok 3 nilainya 64, berarti berada pada katagori cukup
4.1.6
TABEL VI
Mapel/SK
/KD :
PAI
Kelas/Semester : VII D / GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 4
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
JML
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
MOHAMMAD EKIK N
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
2
|
M KHOIRUL H
|
3
|
3
|
3
|
3
|
13
|
60
|
3
|
MUHAMMAD ARI M
|
3
|
4
|
3
|
3
|
13
|
63
|
4
|
MMARZUKI
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
5
|
SAFITRI INDAH L
|
3
|
3
|
3
|
3
|
13
|
63
|
6
|
SHAFIRA ARKIAN R
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
7
|
SISWANTO
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
Jumlah
|
426
|
||||||
Rata-rata
|
61
|
Keterangan :
A : Geraaakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada scor aspek
psikomotorik untuk kelompok 4 nilainya 61, berarti berada pada katagori cukup
4.1.7
TABEL VII
Mapel/SK /KD :
PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 5
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
JmH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
SRI MULIYANI
|
3
|
3
|
4
|
3
|
13
|
65
|
2
|
SULISPRIYANTI
|
4
|
2
|
3
|
3
|
12
|
60
|
3
|
SYAHRUL ARI F
|
5
|
3
|
3
|
3
|
14
|
70
|
4
|
UMROTUL KHASANAH
|
3
|
2
|
3
|
3
|
11
|
55
|
5
|
ZESI FANDUWINATA
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
6
|
ANDRE JUNAIDY P
|
3
|
3
|
4
|
3
|
13
|
65
|
7
|
FAHRIZAL RIFQI A
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
Jumlah
|
435
|
||||||
Rata-rata
|
62
|
Keterangan :
A : Geraaakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 =
sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada scor aspek
psikomotorik untuk kelompok 5 nilainya 62, berarti berada pada katagori cukup
- Aspek Afektif
Penilaian
aspek afektif ini yang diamati adalah keaktifan dalam kelompok, antusias atau
semangat ingin tahu, kedisiplinan dan kekompakan dalam kerja kelompok. Nilai
aspek afektif untuk kelompok 1-5 sebagai subyek penelitian dapat dilihat pada
table berikut ini:
4.1.8
TABEL VIII : PENILAIAN AFEKTIF
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 1
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
NILAI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
ABDUL ROKHIM
|
2
|
4
|
3
|
4
|
13
|
65
|
2
|
ADINDA NUR AFIFA
|
1
|
4
|
3
|
4
|
12
|
60
|
3
|
ADY
SUSANTO
|
1
|
4
|
3
|
4
|
12
|
60
|
4
|
AGUNG PERMANA
|
3
|
4
|
3
|
4
|
14
|
70
|
5
|
AHMAD ASKURI
|
1
|
4
|
3
|
4
|
12
|
60
|
6
|
CAHYA NANDA Y
|
4
|
4
|
3
|
4
|
15
|
75
|
Jumlah
|
390
|
||||||
Rata-rata
|
65
|
Keterangan :
A : Keaktifan dalam kelompok
B : Antusias
C : Disiplin
D : Kekompakan
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok I memperoleh skor 64,
berarti nilai rata-rata aspek afektif kelompok I berada pada katagori cukup
4.1.9
TABEL IX
Mapel/SK
/KD :
PAI
Kelas/Semester : VII D / GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 2
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
NILAI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
DANY ARDIAN W
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
75
|
2
|
DIMAS PRABOWO
|
2
|
4
|
3
|
4
|
13
|
65
|
3
|
DIO AUGRIAWAN
|
3
|
4
|
2
|
4
|
13
|
65
|
4
|
FERRYANTO ALIf
|
2
|
4
|
2
|
4
|
12
|
60
|
5
|
FINA AFRIANI
|
2
|
4
|
3
|
4
|
13
|
65
|
6
|
FIRNANDA MAULIDATUL
|
2
|
4
|
2
|
4
|
12
|
60
|
Jumlah
|
390
|
||||||
Rata-rata
|
65
|
Keterangan :
A : Keaktifan dalam kelompok
B : Antusias
C : Disiplin
D : Kekompakan
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 2
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok 2 memperoleh skor 64,
berarti nilai rata-rata aspek afektif kelompok 2 berada pada katagori cukup
4.1.10 TABEL X
Mapel/SK /KD :
PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 3
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
NILAI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
IIN NUR AFENI
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
75
|
2
|
IMAM WAHYU U
|
3
|
4
|
1
|
4
|
12
|
60
|
3
|
IQBAL WAHABI
|
3
|
4
|
1
|
4
|
12
|
60
|
4
|
IRFAN SAIFUDIN
|
3
|
4
|
1
|
4
|
12
|
60
|
5
|
MELIANA KURNIA
|
3
|
4
|
1
|
4
|
12
|
60
|
6
|
MELINDA SEKAR S
|
4
|
4
|
1
|
4
|
13
|
65
|
Jumlah
|
380
|
||||||
Nilai Rata-rata
|
63
|
Keterangan :
A : Keaktifan dalam kelompok
B : Antusias
C : Disiplin
D : Kekompakan
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 =
sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok 3 memperoleh skor 63, berarti nilai
rata-rata aspek afektif kelompok 3 berada pada katagori cukup.
4.1.11
TABEL XI
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 4
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
NILAI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
MOHAMMAD EKIK N
|
3
|
4
|
3
|
4
|
14
|
70
|
2
|
M KHOIRUL H
|
2
|
4
|
3
|
4
|
13
|
65
|
3
|
MUHAMMAD ARI M
|
2
|
4
|
3
|
4
|
13
|
65
|
4
|
MMARZUKI
|
2
|
4
|
3
|
4
|
13
|
65
|
5
|
SAFITRI INDAH L
|
2
|
4
|
3
|
4
|
13
|
65
|
6
|
SHAFIRA ARKIAN R
|
2
|
4
|
3
|
4
|
13
|
65
|
7
|
SISWANTO
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
75
|
Jumlah
|
|||||||
Rata-rata
|
66
|
Keterangan :
A : Keaktifan dalam kelompok
B : Antusias
C : Disiplin
D : Kekompakan
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok 4
memperoleh skor 66, berarti nilai rata-rata aspek afektif kelompok 4 berada
pada katagori cukup.
4.1.12
TABEL XII
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 5
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
SRI MULIYANI
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
75
|
2
|
SULISPRIYANTI
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
75
|
3
|
SYAHRUL ARI F
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
75
|
4
|
UMROTUL KHASANAH
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
75
|
5
|
ZESI FANDUWINATA
|
3
|
4
|
3
|
4
|
14
|
70
|
6
|
ANDRE JUNAIDY P
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
75
|
7
|
FAHRIZAL RIFQI A
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
75
|
Jumlah
|
|||||||
Rata-rata
|
74
|
Keterangan :
A : Keaktifan dalam
kelompok
B : Antusias
C : Disiplin
D : Kekompakan
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 =
sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kurang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok 5 memperoleh skor 74,
berarti nilai rata-rata aspek afektif kelompok 5 berada pada katagori baik.
OBSERVASI PENELITI DAN GURU TERHADAP
HASIL EVALUASI AKHIR SIKLUS I
Dari data tabel di atas nilai
scor rata-rata 64. hal ini berarti masih berada di bawah nilai standart
kompetensi minimal yang telah ditetapkan yaitu : 65
I.
CATATAN DI LAPANGAN
Dari catatan
lapangan dalam proses pembelajaran ini menunjukkan bahwa:
- Masih ada beberapa anak yang masih kesulitan dalam menerapkan shalat jumat dan dalam pelaksanaan shalat jumat berjamaah secara kelopok masih didominasi oleh anak-anak yang memiliki kemampuan tinggi, sehingga perlu adanya motivasi bagi peserta didik yang berkemampuan rendah.
- Keikutsertaan anak-anak dalam pelaksanaan shalat jumat di masyarakat dan di sekolah digambarkan pada hasil angket skala rating sebelum dan ketika tindakan ini dilaksanakan sebagai berikut:
Dari 40 peserta didik yang selalu ikut serta 3 (7 %),
kadang-kadang 6 (14 %), dan tidak pernah 30 (79 %) peserta didik.
II.
REFLEKSI
- hasil pengamatan peneliti terhadap aktifitas guru, dalam kegiatan pembelajaran telah mencapai kreteria keberhasilan 71,73% berada dalam katagori baik. Ini berarti bahwa kreteria keberhasilan aktifitas guru PAI dalam pembelajaran pada siklus I telah tercapa\i.
- hasil pengamatan pengamatan peneliti terhadap aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran telah mencapai kreteria keberhasilan 71,11 %. Bereda dalam katagorri baik. Ini berarti bahwa kreteria keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran dalam siklus I telah tercapi, akan tetapi masih perlu ditingkatkan untuk mencapai katagori sangat baik.
- hasil pengamatan guru terhadap hasil belajar peserta didik ada dua aspek yaitu : aspek psikomotorik dan aspek afektif. Nilai psikomotorik rata 61,25, nilai afektif rata-rata mencapai 66,75 dan nilai evaluasi akhir rata-rata 64. Sedangkan nilai standart kompetensi minimal Mapel/SK /KD PAI adalah 65. hal ini berarti peserta didik kurang berhasil dalam mencapai stsndsrt nilai yang telaah ditetapkan.
- Dari catatan di lapangan menunjjukkan bahwa masih ada beberaapa anak yang masih kesulitan mempraktekkan pelaaksanaan shalat jumat. Dalam melaksanakan praktek(dalam kelompok) masih di dominasi oleh anak-anak yang memiliki kemampuan tinggi,sehingga perlu adanya bimbingan secara individu bagi semua peserta didik dan hususnya bagi semua peserta didik yang berkemampuan rendah.
- Dari catatan di lapangan juga menunjukkan bahwa keikut sertaan anak-anak di masyarakat dalam pelaksanaan shalat jumat prosentasinya sangat rendah sehingga perlu adanya motivasi bagi peserta didik untuk meningkatkan kualitas ibadah shalat jumat peserta didik.
- Dari beberapa hasil pengamatan dan catatan lapangan selama penelitian, peneliti bersama guru PAI menyimpulkan bahwa: pelaksanaan tindakan selama siklus I belum berhasil dengan baik, untuk itu perlu ditingkatkan dan diulang pada tindakan siklus yang ke dua.
II.
TINDAKAN SIKLUS II
Pelaksanaan
pembelajaran dalam siklus II ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.
Sebagai acuan pelaksanaan tindakan ini, guru perpedoman dari hasil refleksi
siklus I, silabus dan desain pembelajaran Mapel/SK /KD PAI yang telah dibuat dan direncanakan sebelumnya.
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktifitas guru
dalam kegiatan pembelajaran pada table I siklus IIdi atas, jumlah scor yang
diperoleh 82 dan scor maksimalnya adalah 92. dengan demikian prosentase scornya
adalah 89,13 %. Hal ini menunjukkan katagori sangat baik.
Pada pertuemuan II peserta
didik terlihat sangat semangatdan antusias sekali dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas hususnya pada saat mendemonstrasikan dan bermain peran
dalam shalat jumat.
Hasil observasi
yang dilakukan oleh peneliti terhadap
akatifitas belajar peserta didik jumlah scor yang diperoleh 40 dan scor
maksimalnya adalah 45. dengan demikian hasil prosentasi scor adalah 89 %, yang
berarti aktifitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran berada dalam
katagori sangat baik
OBASERVASI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK DALAM ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF
1. Aspek psikomotorik
Penilaian pada aspek ini yitu
mendemonstrasikan dan bermain peran meliputi :
Gerakan, bacaan, kreatifetas,
dan ketertiban. Pengamatan ini dilakukan pada masing-masing individu dalam
kelompok secara bergiliran. Hasil pengamatan pada aspek psikomotorik terhadap
subyek penelitian (kelompok I s/d. Kelompok 5) ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
3.5
TABEL III
: PENILAIAN PSIKOMOTORIK
PESERTA DIDIK SMP N 2 CERME GRESIK
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 1
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
ABDUL ROKHIM
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
2
|
ADINDA NUR AFIFA
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
3
|
ADY
SUSANTO
|
3
|
3
|
4
|
4
|
14
|
70
|
4
|
AGUNG PERMANA
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
5
|
AHMAD ASKURI
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
6
|
CAHYA NANDA Y
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
Jumlah
|
|||||||
Rata-rata
|
78
|
Keterangan :
A : Geraaakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 =
sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada scor aspek
psikomotorik untuk kelompok 1 nilainya 78, berarti berada pada katagori Baik
3.6
TABEL IV
Mapel/SK
/KD :
PAI
Kelas/Semester : VII D / GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 2
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
DANY ARDIAN W
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
2
|
DIMAS PRABOWO
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
3
|
DIO AUGRIAWAN
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
4
|
FERRYANTO ALIf
|
4
|
3
|
4
|
4
|
15
|
75
|
5
|
FINA AFRIANI
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
6
|
FIRNANDA MAULIDATUL
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
Jumlah
|
|||||||
Rata-rata
|
79
|
Keterangan :
A : Geraaakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 =
sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada scor aspek
psikomotorik untuk kelompok 2 nilainya 79, berarti berada pada katagori baik
3.7
TABEL V
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 3
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
NILAI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
IIN NUR AFENI
|
4
|
4
|
4
|
3
|
15
|
75
|
2
|
IMAM WAHYU U
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
3
|
IQBAL WAHABI
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
4
|
IRFAN SAIFUDIN
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
5
|
MELIANA KURNIA
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
6
|
MELINDA SEKAR S
|
4
|
4
|
4
|
3
|
15
|
75
|
Jumlah
|
|||||||
Nilai Rata-rata
|
77
|
Keterangan :
A : Gerakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada scor aspek
psikomotorik untuk kelompok 3 nilainya 77, berarti berada pada katagori baik
3.8
TABEL VI
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 4
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
MOHAMMAD EKIK N
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
85
|
2
|
M KHOIRUL H
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
3
|
MUHAMMAD ARI M
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
4
|
MMARZUKI
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
5
|
SAFITRI INDAH L
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
6
|
SHAFIRA ARKIAN R
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
SISWANTO
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
|
Jumlah
|
|||||||
Rata-rata
|
80
|
Keterangan :
A : Gerakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada scor aspek psikomotorik
untuk kelompok 4 nilainya 80, berarti berada pada katagori baik
3.9
TABEL VII
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 5
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
SRI MULIYANI
|
4
|
3
|
4
|
4
|
15
|
75
|
2
|
SULISPRIYANTI
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
3
|
SYAHRUL ARI F
|
4
|
4
|
3
|
4
|
15
|
75
|
4
|
UMROTUL KHASANAH
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
5
|
ZESI FANDUWINATA
|
4
|
4
|
4
|
3
|
15
|
75
|
6
|
ANDRE JUNAIDY P
|
4
|
4
|
5
|
4
|
17
|
85
|
7
|
FAHRIZAL RIFQI A
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
Jumlah
|
710
|
||||||
Rata-rata
|
79
|
Keterangan :
A : Gerakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 =
sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada scor aspek
psikomotorik untuk kelompok 5 nilainya 79, berarti berada pada katagori baik
III.
ASPEK AFEKTIF
Penilaian aspek afektif ini yang diamati
adalah keaktifan dalam kelompok, antusias atau semangat ingin tahu,
kedisiplinan dan kekompakan dalam kerja kelompok. Nilai aspek afektif untuk
kelompok 1-5 sebagai subyek penelitian dapat dilihat pada table berikut ini:
TABEL VIII : PENILAIAN AFEKTIF
Mapel/SK
/KD :
PAI
Kelas/Semester : VII D / GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 1
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
NILAI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
ABDUL ROKHIM
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
2
|
ADINDA NUR AFIFA
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
3
|
ADY
SUSANTO
|
4
|
3
|
4
|
4
|
15
|
75
|
4
|
AGUNG PERMANA
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
5
|
AHMAD ASKURI
|
5
|
4
|
4
|
4
|
17
|
85
|
6
|
CAHYA NANDA Y
|
4
|
3
|
4
|
4
|
15
|
75
|
Jumlah
|
555
|
||||||
Rata-rata
|
79
|
Keterangan :
A : Keaktifan dalam kelompok
B : Antusias
C : Disiplin
D : Kekompakan
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok I memperoleh skor 79, berarti nilai
rata-rata aspek afektif kelompok I berada pada katagori baik.
3.10 TABEL IX
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 2
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUM
SCOR
|
NILAI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
DANY ARDIAN W
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
2
|
DIMAS PRABOWO
|
4
|
3
|
4
|
4
|
15
|
75
|
3
|
DIO AUGRIAWAN
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
4
|
FERRYANTO ALIf
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
5
|
FINA AFRIANI
|
4
|
3
|
4
|
4
|
15
|
75
|
6
|
FIRNANDA MAULIDATUL
|
4
|
4
|
3
|
3
|
14
|
70
|
Jumlah
|
535
|
||||||
Rata-rata
|
76
|
Keterangan :
A : Keaktifan dalam kelompok
B : Antusias
C : Disiplin
D : Kekompakan
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok 2 memperoleh skor 64,
berarti nilai rata-rata aspek afektif kelompok 2 berada pada katagori cukup.
3.11
TABEL X
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 3
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
NILAI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
IIN NUR AFENI
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
60
|
2
|
IMAM WAHYU U
|
4
|
4
|
3
|
4
|
15
|
75
|
3
|
IQBAL WAHABI
|
4
|
4
|
3
|
4
|
15
|
75
|
4
|
IRFAN SAIFUDIN
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
5
|
MELIANA KURNIA
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
6
|
MELINDA SEKAR S
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
Jumlah
|
|||||||
Nilai Rata-rata
|
73
|
Keterangan :
A : Keaktifan dalam kelompok
B : Antusias
C : Disiplin
D : Kekompakan
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok 3 memperoleh skor 73,
berarti nilai rata-rata aspek afektif kelompok 3 berada pada katagori baik
3.12 TABEL XI
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 4
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
NILAI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
MOHAMMAD EKIK N
|
5
|
5
|
4
|
5
|
19
|
95
|
2
|
M KHOIRUL H
|
4
|
4
|
4
|
5
|
17
|
85
|
3
|
MUHAMMAD ARI M
|
5
|
4
|
4
|
5
|
18
|
90
|
4
|
MMARZUKI
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
65
|
5
|
SAFITRI INDAH L
|
4
|
3
|
3
|
4
|
14
|
70
|
6
|
SHAFIRA ARKIAN R
|
4
|
4
|
4
|
5
|
17
|
85
|
7
|
SISWANTO
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
80
|
Jumlah
|
|||||||
Rata-rata
|
81
|
Keterangan :
A : Keaktifan dalam kelompok
B : Antusias
C : Disiplin
D : Kekompakan
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok 4 memperoleh skor 81, berarti nilai
rata-rata aspek afektif kelompok 4 berada pada katagori baik
3.13 TABEL XII
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D /
GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10
Pebruari 2012
Kelompok : 5
NO
|
PESERTA DIDIK
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SCOR
|
JUMLAH
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||
1
|
SRI MULIYANI
|
4
|
3
|
3
|
4
|
14
|
70
|
2
|
SULISPRIYANTI
|
5
|
4
|
4
|
5
|
18
|
90
|
3
|
SYAHRUL ARI F
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
65
|
4
|
UMROTUL KHASANAH
|
5
|
4
|
4
|
5
|
18
|
90
|
5
|
ZESI FANDUWINATA
|
4
|
3
|
3
|
4
|
14
|
70
|
6
|
ANDRE JUNAIDY P
|
4
|
3
|
3
|
4
|
14
|
70
|
7
|
FAHRIZAL RIFQI A
|
4
|
3
|
3
|
4
|
14
|
70
|
Jumlah
|
|||||||
Rata-rata
|
76
|
Keterangan :
A : Keaktifan dalam kelompok
B : Antusias
C : Disiplin
D : Kekompakan
Scor perolehan
N = X
100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kurang
0 – 49 =
sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok 5 memperoleh skor 76, berarti nilai
rata-rata aspek afektif kelompok 5 berada pada katagori baik.
OBSERVASI PENELITI
DAN GURU TERHADAP HASIL EVALUASI AKHIR SIKLUS II
IV.
CATATAN DI LAPANGAN
Dari catatan
lapangan dalam proses pembelajaran ini menunjukkan bahwa:
1. Pada saat pembelajaran siklus II suasana sudah banyak terjadi
perubahan, karena kegiatan diskusi kelompok, demonstrasi dan role playing dalam
pelaksanaan shalat jumat semakin semangat dan hidup, semua peserta didik
berpartisipasi aktif untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
2.
Dalam kegiatan demonstrasi dan
role playing, peserta didik yang tadinya masih malu-malu dan kurang aktif
menjadi lebih aktif karena motifasi guru dan teman kelompoknya, sehingga mereka
menjadi lebih percaya diri.
3.
Pembelajaran dengan metode
demonstrasi dan role playing ternyata membawa dampak positif terhadap aktifitas belajar peserta didik
terutama dalam mempraktekkan shalat jumat dengan sempurna.
4.
Peserta didik semakin akrab dan
sudah berani bertanya kepada teman kelompoknya atau gurunya apabila ada hal-hal
yang belum dimengerti.
5.
Keikutsertaan anak-anak dalam
pelaksanaan shalat jumat di masyarakat dan di sekolah digambarkan pada hasil
angket skala rating sesudah dan ketika tindakan ini dilaksanakan sebagai
berikut:
Dari 40 peserta
didik yang selalu ikut serta 37 (92 %), kadang-kadang 2 (5 %), dan tidak pernah
1 (3 %) peserta didik.
V.
REFLEKSI
1.
Hasil pengamatan peneliti
terhadap aktifitas guru, dalam kegiatan pembelajaran telah mencapai kriteria
keberhasilan 89,13 % berada dalam katagori sangat baik. Ini berarti
bahwa kriteria keberhasilan aktifitas guru
PAI dalam pembelajaran pada
siklus II telah berhasil dengan baik.
2.
Hasil pengamatan pengamatan
peneliti terhadap aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran telah
mencapai kreteria keberhasilan 89 %. Berada dalam katagori sangat baik.
Ini berarti bahwa kriteria keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran dalam
siklus II telah berhasil dengan baik.
3.
Hasil pengamatan guru terhadap
hasil belajar peserta didik ada dua aspek yaitu : aspek psikomotorik dan aspek
afektif. Nilai psikomotorik rata - rata 78,62, nilai afektif rata-rata mencapai
76,88 dan nilai evaluasi akhir rata-rata 77,75.
Sedangkan nilai standart kompetensi minimal Mapel/SK /KD PAI adalah 65. Hal ini berarti peserta didik sudah
berhasil dalam mencapai stsndart nilai yang telaah ditetapkan.
4.
Dari catatan di lapangan
menunjukkan bahwa sudah tidak ditemukan lagi adanya peserta didik yang masih
kesulitan mempraktekkan pelaksanaan shalat jumat. Dalam melaksanakan praktek (dalam
kelompok) semua anak sudah memiliki kemampuan yang sama, sehingga tidak perlu
lagi adanya bimbingan secara individu bagi semua peserta didik.
5.
Dari hasil penelitian di
lapangan, setelah peserta didik mendapatkan materi shalat jumat dengan
menggunakan metode demonstrasi dan role playing, ada keinginan yang kuat dari
semua peserta didik untuk ikut serta melaksanakan shalat jumat bersama-sama
masyarakat.
6.
Dari beberapa hasil pengamatan
dan catatan lapangan selama penelitian, peneliti bersama guru PAI menyimpulkan bahwa: pelaksanaan tindakan
selama siklus II sudah berhasil dengan baik, untuk itu tidak perlu lagi diulang
pada tindakan siklus yang ke tiga.
7.
Perbandingan hasil nilai evaluasi akhir siklus I dan II adalah sebagai
berikut :
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan data dan pembahsan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I dan II, dilakukan dalam tiga tahap yaitu pertama tahap awal adalah
untuk menggaali pengetahuan awal peserta didik terhadap tatacara pelaksanaan
shalat jumat, kedua tahap inti adalah tahap pemecahan masalah, melalui kegiatan
demonstrasi dan role plying, dan yang ketiga adalah tahap akhir yaitu tahap
menyimpulkan hasil pembelajaran.
2.
Dalam pelaksanaan demonstrasi
dan role playing berbasis ICT , peserta didik yang tadinya malu dan tuidak bisa dalam melaksanakan
shalat jumat, setelah diberi tindakan semakin bersemangat dan merasa senang,
sehingga suasana kelas menjadi hidup dan kualitas hasil belajar semakin baik.
3.
Dari hasil observasi peneliti,
aktifitas guru dan peserta didik selama pembelajaran dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu dari katagori menjadi sangat baik.
4.
Kualitas ibadah shalat jumat peserta
didik setelah mengikuti pembelajaran ini telah berhasil dengan baik hal ini
dibuktikan dengan nilai peserta didik pada aspek psikomotorik rata-rata 61,25
untuk siklus I, rata-rata 78,62 untuk siklus II. Pada aspek afektif rata-rata
66, 75 untuk ssiklus I dan rata-rata 76,87 untuk siklus II. Pada nilai akhir
rata-rata 64 untuk siklus I dan rata-rata 77,75 untuk siklus II. Nilai tersebut
sudah di atas nilai standart minimal Mapel/SK /KD PAI , sehingga target yang
diharpakan telah tercapai dan membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas
ibadah shalat jumat.
5.1.SARAN
Saran yang dapat peneliti sampaikan untuk guru adalah :
5.1.1.1.Metode demonstrasi dan role playing yang berbasis ICT mempunyai dampak positif untuk
materi-materi yang bersifat penerapan dan membutuhkan kecakapan khusus.
5.1.1.2.Dalam menggunakan metode demonstrasi dan role playing berbasis ICT hendaknya
memotifasi peserta didik untuk lebih giat belajar dan lebih aktif, sehingga
dapat meningkatkan efektifitas dan mengena sasaran dalam proses pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Wahidmurni, M.Pd.,Ak
dan Dr. H. Nur Ali, M. Pd 2008, cetakan II Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Pendidkan Agama Dan Umum, Dri Teori menuju praktek. UIN Malang (UM Pers)
Dr. Armai Arief, MA.
2002. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam.Ciputat Pers Jakarta
H. Hobri, 2007, penelitian
tindakan kelas (PTK) Edisi untuk guru dan praktisi, Jember, Dinas Pendidikan
UPTD balai pengembangan pendidikan (BPP)
Abdul Malik
Sukirman, 2004, tatacara shalat Nabi Muhammad SAW (edisi untuk anak). Cetakan I
Bogor : Pustaka Imam Syafi’i.
Departemen Ama RI 1989, Al-Qur’an
dan tarjamah, edisi refisi terbaru Semarang : Toha Putra
Depaarteemen Pendidikan
Nasional, 2003, sistem penilaian kelas SD, SMP, SMA dan SMK, Jakarta :
Dirjen Dikdasmen
Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Profinsi Jawa Timur, 2003, penyusunan silabus(KBK). Surabaya :
Dispendik Jatim.
0 Response to "PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK AGAMA ISLAM SMP MELEJITKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PRAKTIK SHALAT JUMAT KELAS VII-D SMPN 2 CERME "
Posting Komentar