Assalamualaikum wr.wb......selamat pagi rekan-rekan guru dimanapun berada.....
Minimnya jumlah guru juga melanda Kukar. Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar memberdayakan tenaga honorer. Selain itu, masalah sertifikasi menjadi kendala untuk menugaskan guru-guru ke pedalaman Kukar.
Kepala Disdik Kukar Wiyono mengatakan, SD memang banyak gurunya. Sebab terdapat 400 SD di Kukar. Otomatis gurunya lebih banyak. “SMA sekitar 40 sekolah dan SMK ada 12 sekolah,” urai dia.
Minimnya guru memang terjadi. Namun, yang jadi masalah adalah sertifikasi guru. Setiap guru mendapat ketentuan 24 jam mengajar. Guru yang berada di tempat terpencil tak sampai 24 jam mengajar. “Sehingga terkadang mengeluh, sudah ditempatkan jauh sertifikasinya tidak dapat. Sementara rekannya di kota, kerjanya 24 jam dan tempatnya enak,” ucap Wiyono.
Soal kekurangan guru, menurut dia, solusinya sementara ini masih mengandalkan tenaga honorer. Sebab, kata dia jika pemerintah pusat tak ada penerimaan, maka Dinas Pendidikan tak bisa berbuat apa-apa.
Saat ini, Kukar masih membutuhkan banyak guru, yakni sekitar 1.157 guru. Untuk guru SD masih kurang 504 orang, untuk tingkat SMP masih kekurangan 174 guru, dan tingkat SMA masih kekurangan 212 guru, sedangkan untuk di tingkat SMK masih kurang 262 guru. Kekurangan itu, khususnya untuk ditempatkan di daerah hulu Mahakam.
(Sumber: http://www.kaltimpost.co.id)
Demikian berita dari saya,semoga bermanfaat untuk anda atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.....
Minimnya jumlah guru juga melanda Kukar. Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar memberdayakan tenaga honorer. Selain itu, masalah sertifikasi menjadi kendala untuk menugaskan guru-guru ke pedalaman Kukar.
Kepala Disdik Kukar Wiyono mengatakan, SD memang banyak gurunya. Sebab terdapat 400 SD di Kukar. Otomatis gurunya lebih banyak. “SMA sekitar 40 sekolah dan SMK ada 12 sekolah,” urai dia.
Minimnya guru memang terjadi. Namun, yang jadi masalah adalah sertifikasi guru. Setiap guru mendapat ketentuan 24 jam mengajar. Guru yang berada di tempat terpencil tak sampai 24 jam mengajar. “Sehingga terkadang mengeluh, sudah ditempatkan jauh sertifikasinya tidak dapat. Sementara rekannya di kota, kerjanya 24 jam dan tempatnya enak,” ucap Wiyono.
Soal kekurangan guru, menurut dia, solusinya sementara ini masih mengandalkan tenaga honorer. Sebab, kata dia jika pemerintah pusat tak ada penerimaan, maka Dinas Pendidikan tak bisa berbuat apa-apa.
Saat ini, Kukar masih membutuhkan banyak guru, yakni sekitar 1.157 guru. Untuk guru SD masih kurang 504 orang, untuk tingkat SMP masih kekurangan 174 guru, dan tingkat SMA masih kekurangan 212 guru, sedangkan untuk di tingkat SMK masih kurang 262 guru. Kekurangan itu, khususnya untuk ditempatkan di daerah hulu Mahakam.
(Sumber: http://www.kaltimpost.co.id)
Demikian berita dari saya,semoga bermanfaat untuk anda atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.....
0 Response to "MINIM GURU,DISDIK ANDALKAN HONORER"
Posting Komentar